Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH PENGOLAHAN LIMBAH BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Haryati, Ani; Sholahuddin, Arif
Vidya Karya Jurnal Kependidikan Vol 30, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Vidya Karya Jurnal Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It has been conducted the class action research that aims to improve students ability in solving problems based on cognitive style, social interaction, understanding of concepts, and the psychomotor skills by using models of Problem Based Learning (PBL). This classroom action research conducted  by using 2 cycles. The subjects were 33 of eleventh grade students of  the Nurses Health Program of SMK 1 Murung Pudak Tabalong. The research instruments were observation sheet of teachers and students activities, responses questionnaire, students assessment, problem solving skills asessment, social interaction skills assessment and psychomotor skills assessment. The result showed that the application of PBL (1) improve students ability to solve the problem on the competence of waste treatment (2) improve student social interaction (3) enhance the students understanding of the material waste processing. (4) psychomotor skills of students in carrying out the experiment reached the category of "good" to "very good". (5) get the "positive" response from students (6) students with cognitive styles FI increased better at all the aspects compared to students with cognitive style F intermediates and FD. Students with cognitive styles FI solve problems analytically, detailed, independent, and think more critically, while students with cognitive style FD resolve the issue globally.
PEMBELAJARAN SAINS DAN KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR KOTA BANJARMASIN Sholahuddin, Arif; Arsyad, St. Wahidah
Vidya Karya Jurnal Kependidikan Vol 29, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Vidya Karya Jurnal Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is a first stage of the research and development of the learning tools of problem based learning model. This study used a survey method to obtain data abaout implementation of learning science in elementary school, and student characteristics comprising cognitive styles and reasoning ability. Furthermore, the datas were analyzed descriptively as the basis of developing the learning tools. Tis study showed that: (1) learning science has been widely implemented the conventional approach and emphasized to the cognitif learning outcomes: “teacher explains the concepts, give exercise to the students, then test the students’ understanding, (2) teacher conducted investigation-based learning activities in learning occasionally and students are not familiar to discussion activities and communicate the results of their investigation, (3) science learning have not been considered differences of the students’ characteristics (4) students of elementary school with category C and B generally have a field-dependent cognitive style (FD), while students at school with A category distributed in all cognitive style (field dependent, field-intermediate and field- independent/FI), although the most of them with FD cognitive style and (5) majority of elementary students have the concrete reasoning abilities. Based on the above facts, science learning strategy should facilitate students to construct their knowledge meaningfully, train a variety of skills such as social skills, psychomotoric skills, and process skills as well as consider characteristics of the students, so that they they can learn optimally .
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SELF EFFICACY SISWA MENGGUNAKAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOLOID Wahyu, Wahyu; Rusmansyah, Rusmansyah; Sholahuddin, Arif
Vidya Karya Vol 32, No 1 (2017)
Publisher : Vidya Karya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. This study aims to improve teacher and students activities, creative thinking ability, self efficacy, and student learning outcomes in Colloid system material using creative problem solving model. The subjects were 36 students of grade XI IPA SMA PGRI 4 Banjarmasin. This classroom action research was conducted in 2 cycles through the stages of planning, action, evaluation and observation, and reflection. The data were collected using observation instruments, creative thinking skills tests, student achievement test, and questionnaires. Analysis of the data used qualitative and quantitative analysis techniques. The results of the cycle I and cycle 2 showed: (1) there was an increase in teacher and student activities from good to very good, (2) students creative thinking ability increased from moderate to high, (3) self efficacy of students increased from moderate to high, (4) students learning outcomes on the attitude aspects improved from good (score 71,53) to be very good (score 86.34), the skill aspects improved from good enough to good, and the percentage of students mastery increased from 52.78% in the first cycle to 83.33% in te second cycle.                  Keywords: Creative problem solving, creative thinking ability, self efficacy, colloid system. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dan aktivitas siswa, kemampuan berpikir kreatif, self efficacy, dan hasil belajar siswa pada materi sistem Koloid menggunakan model pembelajaran creative problem solving. Subjek penelitian adalah 36 orang siswa kelas XI IPA SMA PGRI 4 Banjarmasin. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus melalui tahap-tahap perencanaan, tindakan, evaluasi dan observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan menggunakan instrumen observasi, tes kemampuan berpikir kreatif, tes hasil belajar, dan angket. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian siklus I dan siklus 2 menunjukkan: (1) terjadi peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dari baik menjadi sangat baik, (2) kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat dari sedang menjadi tinggi, (3) self efficacy siswa menigkat dari sedang menjadi tinggi, (4) hasil belajar siswa pada aspek sikap meningkat dari baik (skor 71,53) menjadi sangat baik (skor 86,34),  aspek keterampilan meningkat dari cukup baik menjadi baik, dan persentase ketuntasan pengetahuan siswa meningkat dari 52,78% pada siklus I menjadi 83,33% di siklus II.Kata kunci: creative problem solving, kemampuan berpikir kreatif, self efikasi, sistem koloid.
Pemahaman konsep IPA siswa SMP melalui pembelajaran problem solving pada topik perubahan benda-benda di sekitar kita Sadiqin, Ikhwan Khairu; Santoso, Uripto Trisno; Sholahuddin, Arif
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol 3, No 1: April 2017
Publisher : Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.478 KB) | DOI: 10.21831/jipi.v3i1.12554

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan pemahaman konsep IPA siswa SMP melalui pembelajaran problem solving. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII berjumlah 66 orang. Data penelitian diperoleh menggunakan instrumen tes. Teknik analisis data dengan cara melihat perkembangan n-gain. Hasil penelitian diperoleh rata-rata pemahaman konsep siswa sebelum pembelajaran adalah 52,28 tergolong kategori kurang baik. Skor setelah pembelajaran adalah 77,40 tergolong kategori baik. Model problem solving sesuai untuk pembelajarain sains sekolah menengah pertama dan dapat mendorong siswa untuk membangun pemahaman konsep. Terjadi konstruksi pemahaman konsep siswa melalui proses menghubungkan pengetahuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.Kata kunci: problem solving, pemahaman konsep, pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, perubahan benda-benda di sekitar kita. Junior High School Students? Understanding of the Science Concept Through Problem Solving Learning on the Topic of Change Things Around our Life  AbstractResearch was conducted to describe the results of student learning through problem solving model. Sampling was done by purposive sampling. Subjects are 66 students of class VII. Data were obtained using paper based test. Data analysis techniques by observing the development of n-gain. This study showed that student understanding of pretest is 52,28 point categorized as low and posttest is 77,40 point categorized as good. It mean that the problem solving model suitable to the junior high school science class and encourage students to constantly build understanding of the concept. Construction of the concept through the process of connecting knowledge in solving learning problems.Keywords: problem solving, conceptual understanding, declarative knowledge, procedural knowledge, changes things around us.
PENERAPAN STRATEGI BLENDED LEARNING DAN STRATEGI EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN KESETIMBANGAN KIMIA Devi Paramita; Yudha Irhasyuarna; Arif Sholahuddin
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 1 No 2 (2017): JCAE EDISI DESEMBER 2017
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menggunakan strategi blended learning dengan strategi ekspositori serta untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media pembelajaran edmodo. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Martapura yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Data penelitian didapatkan setelah memberikan perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol serta pengisian angket respon, kemudian data dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil analisa data menunjukkan: 1) Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol yang menggunakan strategi ekspositori dan kelas eksperimen yang menggunakan strategi blended learning. Kelas eksperimen memiliki rata-rata yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. 2) Peserta didik memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran blended learning yang menggunakan media pembelajaran edmodo.
MENINGKATKAN PENGETAHUAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE PADA MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Isnani Hayati; Arif Sholahuddin; Yudha Irhasyuarna
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 3 (2020): JCAE EDISI APRIL 2020
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i3.426

Abstract

Telah dilaksanakan penelitian tentang meningkatkan pengetahuan peserta didik pada materi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase di kelas SMA Negeri 11 Banjarmasin tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, dan (2) mengetahui respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 pertemuan untuk siklus 1 dan 1 pertemuan siklus 2. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi (1) peningkatan hasil belajar pengetahuan peserta didik, dan (2) respon positif peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Anjar Trisnowati; Iriani Bakti; Arif Sholahuddin
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 3 (2020): JCAE EDISI APRIL 2020
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i3.427

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi laju reaksi melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini menerapkan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas guru, (2) aktivitas siswa, (3) keterampilan proses sains, (4) hasil belajar siswa dan (5) respon. Penelitian dilaksanakan di Kelas XI SMA Negeri 1 Tapin Selatan sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 9 orang siswa dan 17 siswi. Hasil dari penelitian menyatakan terjadi peningkatan siklus I ke siklus II yang meliputi: (1) aktivitas guru dalam pembelajaran dari 72,6% dalam kategori baik pada siklus I menjadi 89,3% dalam kategori sangat baik pada siklus II; (2) aktivitas siswa dalam pelaksanaan tindakan dari 63% dalam kategori cukup aktif pada siklus I menjadi 86,7% dalam kategori sangat aktif pada siklus II; (3) keterampilan proses sains siswa dari kategori kurang terampil menjadi kategori terampil; (4) hasil belajar sikap siswa pada pelaksanaan tindakan dari 72% dalam kategori baik pada siklus I dan 80,3% dalam kategori baik pada siklus II; (5) hasil belajar ranah pengetahuan siswa pada siklus I 54% naik menjadi 81% pada siklus II; (6) hasil belajar ranah keterampilan siswa dalam pelaksanaan tindakan dari 67,3% dalam kategori cukup terampil dan 81% dalam kategori terampil pada siklus II; (7) siswa memberikan respon yang positif sebesar 96,16% terhadap pembelajaran ini.
MEMPERKUAT KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH PENGETAHUAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN FPOEIL BERBANTUAN CHEMISTRY POSTER Sheilawati Pratiwiningsih; Muhammad Kusasi; Arif Sholahuddin
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 5 No 1 (2021): JCAE EDISI AGUSTUS 2021
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v5i1.1150

Abstract

Penelitian terkait penerapan model pembelajaran FPOEIL berbantuan chemistry poster pada materi larutan penyangga ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan keterampilan proses sains (2) perbedaan hasil belajar ranah pengetahuan dan (3) respon peserta didik terhadap penerapan model FPOEIL berbantuan chemistry poster pada materi larutan penyangga. Penelitian quasy experimental dengan non-equivalent control group design ini diterapkan pada 3 sampel kelas, yang terdiri atas kelas kontrol dengan model pembelajaran ekspositori, kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran FPOEIL, dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran FPOEIL berbantuan chemistry poster. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial melalui uji kruskal wallis dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan nilai tes keterampilan proses sains antara peserta didik pada ketiga kelas tersebut (2) terdapat perbedaan hasil belajar ranah pengetahuan antara peserta didik pada ketiga kelas tersebut (3) peserta didik menunjukkan respon yang sangat positif terhadap pembelajaran model FPOEIL berbantuan chemistry poster.
Crossing Puzzle-Cooperative Learning Vs Cooperative Learning: Studi Kasus pada Pembelajaran Kimia Nur Hidayah; Arif Sholahuddin; Ikhwan Khairu Sadiqin; Nita Maulida
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.722 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v3i2.3847

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan partisipasi siswa serta proses belajar kimia dengan dua metode. Metode pembelajaran yang dilaksanakan berupa crossing puzzle-cooperative learning dan cooperative learning konvensional. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif pada 13 orang siswa kelas XII IPA 3 SMAN 13 Banjarmasin. Perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Kelompok (LKK), Tes Hasil Belajar (THB) dan pengisian kuesioner secara online. Hasil belajar siswa dengan metode non-games rata-ratanya sebesar 82,65 dengan keaktifan rata-rata 48. Strategi games crossing puzzle didapatkan rata-rata hasil belajar sebesar 52,2 dengan keaktifan rata-rata 76. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis non-games diperoleh hasil belajar siswa dalam pembelajaran lebih tinggi, tetapi partisipasi siswa rendah. Hal ini karena adanya dominasi kelompok siswa unggul. Hasil belajar siswa dengan games crossing puzzle diperoleh hasil lebih rendah dibanding kooperatif non games tetapi partisipasi siswa tinggi. Berdasarkan hasil temuan didapatkan bahwa adanya kesempatan lebih banyak untuk tampil menyatakan pendapat bagi siswa pasif.
STUDI KASUS IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR DAN MULTIPLE INTELLIGENCES MAHASISWA BARU CALON GURU KIMIA Siti Patimah; Arif Sholahuddin; Ikhwan Khairu Sadiqin
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 10, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v10i1.5945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya belajar dan kecerdasan ganda mahasiswa baru program studi pendidikan kimia ULM. Jenis penelitian adalah survei. Adapun aspek yang diteliti adalah gaya belajar dan kecerdasan ganda. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling. Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan kimia dengan sampel berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan adalah instrumen angket gaya  belajar. Adapun hasil penelitian antara lain  mahasiswa program studi pendidikan kimia memiliki kecenderungan gaya belajar audiotorial dibandingkan gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Hasil yang diperoleh dari penelitian itu adalah audiotorial sebesar 35 poin, gaya belajar visual sebesar poin, dan gaya belajar kinestetik sebesar 33 poin. Mahasiswa program studi pendidikan kimia juga memiliki kecenderungan pada dominasi kecerdasan ganda pada kecerdasan linguistik. Hasil yang diperoleh yaitu sebesar 52,63% kecerdasan linguistik dan 47,36% kecerdasan logis-matematis. Penyebabnya karena lingkungan belajar mahasiswa sehari-hari terampil berinteraksi sosial, aktif menyampaikan pendapat.