Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA KEPADA REMAJA DALAM MENCEGAH DAMPAK NEGATIF YOUTUBE (STUDI PADA ORANG TUA DAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TENGGARONG ARIFANI, MUHAMMAD HEZKI; Rohimah, Ainun Ni'Matu; Dwiv Ayani, Kadek Dristiana; Rahayu, Diah
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62144/jikq.v7i1.384

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang tepat dalam mencegah dampak negatif YouTube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus dimana peneliti melakukan observasi terhadap orang tua dan siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tenggarong, melakukan wawancara dan dokumentasi kepada orang tua mengenai pola komunikasi yang digunakan dalam keluarga. Dengan menggunakan teknik analisis data model interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Setelah mendapatkan hasil, peneliti menganalisis data menggunakan teori disonansi kognitif dan konsep efektivitas komunikasi keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 pola komunikasi yang digunakan oleh orang tua kepada remajanya, yakni pola komunikasi yang memerdekakan, otoriter, dan demokrasi. Hal tersebut dikaitkan dengan konsep efektivitas komunikasi keluarga, untuk mengetahui pola komunikasi yang tepat dalam mencegah dampak negatif YouTube.
Character Education in the Book of Hikam and Its Relevance to National Character Education Program in Indonesia Suhesty, Aulia; Rahayu, Diah; Lyona, Annisa; Hussain, Sajjad
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 26, No 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v26i2.3771

Abstract

The aim of this study is to explain the concept of character education contained in the book of Hikam and its relevance to Indonesia's national character education program. This research was a library study that employed the content analysis technique. The data collection method was the documentation technique. The findings of this study indicate that the concept of character education in the book of Hikam emphasizes religious character education. This approach focuses on uluhiyyah (divinity), suggesting that humans should align all their life activities with God by spreading goodness in all circumstances. The closer and more obedient a person is to God, the more character and noble that person would be. This religious education is an exercise (riyadhah) and sincerity (mujahadah) that is well organized and systematic and carried out by an educator to shape a pious personality in a student, both physically and spiritually. The concept of religious character refers to faith, honesty, piety, sincerity, and patience. Religious character teaches human being to become a person with character and responsibility. The character education values in the book of Hikam strengthen Indonesia's national character education program. In Sheikh Ibn Atha'illah's view, the character education strategy are divided into two stages: planting and spreading. Religious education is very relevant to the national character education strategy, such as intervention (instilling character in students) and habituation (instilling character through the environment). Studi ini bertujuan menjelaskan konsep pendidikan karakter yang ada dalam kitab Sufi Hikam serta relevansinya terhadap program nasional pendidikan karakter yang ada di Indonesia. Penelitian ini adalah library research yang mengunakan teknik content analisa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Temuan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan karakter yang ada pada kitab sufi Hikam adalah pendidikan karakter religious yang mengacu pada karakter uluhiyyah (ketuhanan), yakni manusia harus mengorientasikan segala aktivitas kehidupanya kepada tuhan dengan menyebarkan kebaikan dimana saja berada. Semakin dekat dan taat seseorang kepada tuhanya maka orang tersebut akan semakin berkarakter dan berakhlak mulia. Pendidikan religius ini merupakan suatu latihan (riyadhah) dan kesungguhan (mujahadah) yang terencana dan sistematis, serta dilakukan oleh seorang pendidik untuk membentuk kepribadian yang shaleh pada seorang anak didik baik dari segi jasmani maupun rohaninya. Konsep karakter religius ini mengacu pada nilai-nilai keimanan, kejujuran, ketakwaan, keikhlasan dan kesabaran. Kitab Hikam mendidik seorang manusia menjadi pribadi yang berkarakter dan bertangung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter pada kitab Hikam menguatkan program nasional pendidikan karakter di Indonesia. Strategi pendidikan karakter dalam pandangan Syeikh Ibnu Atha’illah dibagi dalam dua tahap, yaitu proses penanaman dan penyebaran. Hal ini sangat relevan dengan strategi pendidikan karakter nasional, yaitu intervensi (penanaman karakter pada diri peserta didik), dan habituasi (penanaman karakter melalui lingkungan).
Keterlibatan Orang Tua dan Dukungan Sosial: Faktor Penentu Keputusan Karir yang Cerdas bagi Mahasiswa Keguruan Arina Hasya Sabila; Diah Rahayu
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1361

Abstract

Dalam masa dewasa awal, mahasiswa mempunyai tugas perkembangan salah satunya ialah mulai bekerja, dan untuk memulai fase tersebut mahasiswa harus melewati tahap pengambilan keputusan karirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan orang tua dan dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan karir mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah 100 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala pengambilan keputusan karir, keterlibatan orang tua dan dukungan sosial. Teknik analisis data yang di gunakan adalah regresi linier berganda. Data yang terkumpul dianalisis dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 26.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif signifikan keterlibatan orang tua dan dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan karir dengan nilai F hitung = 31.924 > F tabel = 3.09 dan niali p = 0.000 serta memiliki konstribusi pengaruh (R2) sebesar 44.9%; (2) Terdapat pengaruh positif signifikan keterlibatan orang tua dan pengambilan keputusan karir dengan nilai koefisien beta (β) 0.389, t hitung = 4.179 > t tabel = 1.984, dan nilai p = 0.000; (3) Terdapat pengaruh positif signifikan dukungan sosial terhadap pengambilan keputusan karir dengan nilai koefisien beta (β) 0.348, t hitung = 4.594 > t tabel = 1.984, dan nilai p = 0.000.
The implication of full-day school: The role of self-determination in high school students' emotional well-being Rahayu, Diah; Rifayanti, Rina; Ramadhani, Ayunda; Hardiansyah, Hardiansyah; Wardhana, Reishendra Arya; Awaliyah, Nur
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling VOLUME 11 NUMBER 1 JUNE 2025
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jppk.v1i1.71952

Abstract

This study examines the role of self-determination in relation to the emotional well-being of high school students attending full-day schools in Samarinda City. A quantitative approach with a correlational design was employed. Data were collected using self-determination and emotional well-being scales. The sampling technique used was cluster random sampling. The senior high schools that implemented the full-day school system in each sub-district in Samarinda City were grouped and allocated proportionally into eight representative schools, resulting in 359 student respondents. The results indicated a strong and significant relationship between self-determination and emotional well-being among high school students attending full-day schools in Samarinda City, as reflected by a correlation coefficient of r = 0.613. The role of self-determination contributed 37.6% to the score in emotional well-being. These findings suggest the need for further research to explore other factors influencing emotional well-being in full-day school students. Furthermore, schools are encouraged to implement programs that enhance student self-determination to support emotional well-being.
Kebahagiaan Dewasa Awal Pada Masa Quarter Life Crisis Ditinjau dari Harga Diri Qonitah, Rizky; Ramadhani, Ayunda; Rahayu, Diah; Rahman, Nadya Novia
Psyche 165 Journal Vol. 18 (2025) No. 2
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v18i2.554

Abstract

Individu dewasa awal yang menjalani tugas perkembangannya berpotensi mengalami quarter life crisis sebagai tantangan hidup yang memunculkan beberapa dampak negatif. Permasalahan tersebut dapat diatasi apabila dewasa awal memiliki kebahagiaan di dalam hidupnya. Kebahagiaan dapat ditingkatkan dengan menanamkan harga diri yang didapatkan dari dalam diri maupun orang-orang yang berada di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kebahagiaan pada dewasa awal yang mengalami quarter life crisis. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 209 dewasa awal yang mengalami quarter life crisis yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tipe Likert, yaitu skala kebahagiaan dan skala harga diri. Skala kebahagiaan terdiri dari 14 butir item yang valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0.712 dan skala harga diri terdiri dari 27 butir item yang valid senilai 0.848 yang didapatkan melalui uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach’s sehingga kedua skala dapat dinyatakan reliable. Skala kebahagiaan dan skala harga diri dinyatakan normal dengan masing-masing nilai p sebesar 0.065 dan 0.200. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan arah positif antara harga diri dengan kebahagiaan pada dewasa awal yang mengalami quarter life crisis dengan nilai r hitung 0.0574 > r tabel 0.114 dan nilai sig 0.000 (p < 0.05).
The implication of full-day school: The role of self-determination in high school students' emotional well-being Rahayu, Diah; Rifayanti, Rina; Ramadhani, Ayunda; Hardiansyah, Hardiansyah; Wardhana, Reishendra Arya; Awaliyah, Nur
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling VOLUME 11 NUMBER 1 JUNE 2025
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jppk.v1i1.71952

Abstract

This study examines the role of self-determination in relation to the emotional well-being of high school students attending full-day schools in Samarinda City. A quantitative approach with a correlational design was employed. Data were collected using self-determination and emotional well-being scales. The sampling technique used was cluster random sampling. The senior high schools that implemented the full-day school system in each sub-district in Samarinda City were grouped and allocated proportionally into eight representative schools, resulting in 359 student respondents. The results indicated a strong and significant relationship between self-determination and emotional well-being among high school students attending full-day schools in Samarinda City, as reflected by a correlation coefficient of r = 0.613. The role of self-determination contributed 37.6% to the score in emotional well-being. These findings suggest the need for further research to explore other factors influencing emotional well-being in full-day school students. Furthermore, schools are encouraged to implement programs that enhance student self-determination to support emotional well-being.
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS IV SD GUGUS I KECAMATAN AMPENAN Rahayu, Diah; Darmiany, Darmiany; Nurhasanah, Nurhasanah
Widya Pustaka : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 7 No 1: Edisi Januari-Juni 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the relationship between self-concept and achievement motivation among fourth-grade students at SDN Cluster I, Ampenan District, in the 2019/2020 academic year. The research used a quantitative approach with a correlational method. Instruments included self-concept and achievement motivation questionnaires, both of which were tested for validity and reliability. The study involved 120 students from four elementary schools. Data analysis was conducted using normality, linearity, and Pearson Product Moment correlation tests. The results indicate a significant and positive relationship between self-concept and achievement motivation, with a correlation coefficient of 0.705 and a contribution of 49.7%. This implies that the higher the students’ self-concept, the higher their achievement motivation.
Psikoedukasi Tentang Perilaku Delikuen Sebagai Upaya Menurunkan Tingkat Kenakalan Remaja Putri, Tasya Ayuwardani; Rahayu, Diah
Plakat : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2022): Volume 4, Nomor 2 Desember Tahun 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v4i2.8974

Abstract

Remaja merupakan masa seorang anak berada pada fase pencarian jati dirinya yang ingin mengenal siapa dirinya. Pada fase ini biasanya seorang anak mengalami masa pubertas yang memunculkan berbagai gejolak emosi dan menimbulkan masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Salah satu permasalahan remaja pada fase tersebut adalah kecenderungan untuk berperilaku nakal (delinguen) yang meliputi semua perilaku menyimpang dari norma-norma hukum pindana. Maka dibutuhkan pemahaman melalui sosialisasi psikoedukasi di SMP Nasional 3 Bahasa Kalimantan Timur dengan 40 siswa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja terhadap bahaya kenakalan dan dampaknya pada diri sendiri dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil yang didapatkan terdapat peningkatan sebesar 6.70 pada softskill siswa dalam kegiatan sosialisasi psikoedukasi di SMP Nasional 3 Bahasa Kalimantan Timur. Adolescence is a time when a child is in the phase of searching for his identity who wants to know who he is. In this phase, a child usually goes through puberty which causes various emotional upheavals and causes problems both in the family and in the social environment. One of the problems of adolescents in this phase is the tendency to misbehave (delinquent) which includes all behaviors that deviate from the norms of criminal law. Therefore, understanding is needed through psychoeducational socialization at SMP Nasional 3 Bahasa East Kalimantan with 40 students which aims to increase adolescents' understanding of the dangers of delinquency and its impact on themselves with the lecture method. Based on the results obtained, there was an increase of as much as 6.70 in the soft skills of students in psychoeducational socialization activities at SMP Nasional 3 Bahasa East Kalimantan.
Early Introduction of Emotions: CERIA Program to Develop Children's Emotional Intelligence with Storytelling Methods Dyan Prastika, Netty; Rahayu, Diah; Purwanti, Silviana
Plakat : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Volume 7, Nomor 1, Juni Tahun 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v7i1.17798

Abstract

The early introduction of emotions is an important step in supporting children's psychological development. However, many young children still struggle to recognize and express their emotions appropriately. The lack of effective methods in emotional education within school environments remains a challenge that needs to be addressed. The community service program "CERIA" (Smart Emotion through Storytelling Method) is designed to help young children recognize and express various types of emotions in a healthy way through an interactive and educational storytelling approach. This program was implemented at Alifia Kindergarten, Samarinda, involving 33 children as participants. The methods used include reading emotion-themed storybooks, interactive discussions, and craft activities to strengthen the children’s understanding of the emotions introduced. Evaluation results showed an increase in the children's ability to recognize and express various emotions, as well as improved engagement in emotion-based activities. This program highlights the importance of storytelling-based approaches in supporting the emotional development of young children and can serve as an effective learning model in early childhood education. Pengenalan emosi sejak dini merupakan langkah penting dalam mendukung perkembangan psikologis anak-anak, namun masih banyak anak usia dini yang kesulitan mengenali dan mengekspresikan emosi mereka dengan tepat. Kurangnya metode yang efektif dalam pendidikan emosional di lingkungan sekolah menjadi tantangan yang perlu diatasi. Program pengabdian masyarakat "CERIA" (Cerdas Emosi Melalui Metode Bercerita) dirancang untuk membantu anak-anak usia dini mengenali dan mengekspresikan berbagai jenis emosi secara sehat melalui pendekatan storytelling yang interaktif dan edukatif. Program ini dilaksanakan di TK Alifia, Samarinda, dengan melibatkan 33 anak sebagai peserta. Metode yang digunakan meliputi pembacaan buku cerita bertema emosi, diskusi interaktif, serta aktivitas prakarya untuk memperkuat pemahaman anak terhadap emosi yang telah diperkenalkan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman anak-anak dalam mengenali dan mengekspresikan berbagai jenis emosi, serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam aktivitas berbasis emosi. Program ini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis cerita dalam mendukung perkembangan emosional anak usia dini dan dapat menjadi model pembelajaran yang efektif dalam pendidikan anak.
Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kebahagiaan pada Dewasa Awal yang Mengalami Quarter Life Crisis Silvianti, Aulia Dwi; Ramadhani, Ayunda; Rahayu, Diah; Rahman, Nadya Novia
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v15i2.12269

Abstract

Young adults need social support to achieve happiness and prevent self-isolation during the quarter-life crisis phase. This study examines the relationship between social support and happiness in young adults experiencing a quarter-life crisis using a quantitative approach. The sample, consisting of 209 participants, was selected through purposive sampling and screening methods that met specific criteria. The research utilized a happiness scale and a social support scale, with validity tests confirming that no items were excluded. Data analysis using Kendall’s Tau correlation test resulted in 0.359 > r-table 0.114 and a significance value of 0.000 (p < 0.05), indicating a positive relationship between friendship quality and happiness in young adults facing a quarter-life crisis. These findings suggest that higher social support correlates with greater happiness, whereas lower social support corresponds to lower happiness levels.