Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS SETUJI PEMBENTUK KATA KERJA (-GARU), PEMBENTUK KATA SIFAT (-PPOI), DAN PEMBENTUK KATA BENDA (-SA) Yuliana, Ita; Rosliyah, Yuyun; Diner, Lispridona
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22593

Abstract

Language is a phonemic system used by a society to communicate, interact, and cooperate. Word is the one component of the language. In the branch of linguistics there is a morphology that studies about the  origin of the word. Word can be made by suffix or setsuji in a japanese. Based of the preliminary study, had found that setsuji has not been widely known by the students. The research’s approach is descriptive qualitative. The data is a word that contain, setsuji –garu, –ppoi and –sa obtained from the December edition of the Asahi Shimbun online newspaper. The data is analyzed by descriptive method and markah technique. The results are presented with tables and descriptive explanations of the authors. Based on the result of research, has been concluded that the words in Japanese can be formed by the process of adding setsuji. Based of the word formation han been found that setsuji –garu, –ppoi, and –sa,have a same formation such as word+setsuji (saru, -ppoi and –sa). And based of  the transformation of word classification has been concluded that setsuji –garu can transform adverb (i) or ikeiyoushi, adverb (na) or nakeiyoushi and derivative word or haseigo classification become a verb. Setsuji –ppoi can transform verb and noun classification become an adverb class. Not only verb and noun that can be transformed but symbol can be transformed become an adverb, too. For the last, setsuji –sa can transform an adverb (i), adverb (na) and derivative word ( –rashii, –ppoi, – yasui) become a noun.     Bahasa merupakan sistem bunyi yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerjasama. Salah satu komponen bahasa adalah kata. Dalam cabang ilmu bahasa terdapat morfologi yang mempelajari asal muasal kata Kata dapat terbentuk dari proses pengimbuhan atau dalam bahasa Jepang disebut setsuji. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan diperoleh fakta bahwa  pengetahuan tentang setsuji belum banyak diketahui oleh mahasiswa. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data berupa kata berimbuhan –garu, – ppoi  dan –sa yang diperoleh dari koran daring Asahi Shimbun edisi bulan Desember. Data tersebut dianalisis dengan metode diskriptif dan teknik markah sehingga diperoleh hasil teori dari penelitian. Hasil penelitian disajikan dengan tabel dan penjelasan deskriptif dari penulis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kata-kata dalam bahasa Jepang dapat terbentuk dari proses pengimbuhan setsuji. Dari segi pembentukannya setsuji –garu, –ppoi maupun –sa tersusun dari kata dasar + setsuji (-saru, -ppoi dan –sa). Lalu dari segi perubahan kelas kata diketahui bahwa setsuji –garu dapat merubah kelas kata sifat (i), kata sifat (na) dan kata jadian (haseigo) menjadi kata kerja. Setsuji –ppoi dapat merubah kelas kata kerja dan kata benda menjadi kata sifat (i) karena –ppoi masuk kedalam ikeiyoushi. Dan ditemukan juga perubahan simbol (○○) menjadi kata sifat karena berimbuhan –ppoi. Dan terakhir setsuji –sa dapat merubah kelas kata sifat (i) dan kata sifat (na) dan kata sifat jadian (haseigo) yang terbentu dari setsuji rashii, –ppoi, dan –yasui menjadi kata benda.
ANALYSIS OF DIFFICULTIES STUDENT OF CLASS XI IPS SMA TARUNA NUSANTARA IN READING HIRAGANA Listriani, Listriani; Diner, Lispridona; Nurhayati, Silvia
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22595

Abstract

This study aims to determine the difficulty, causal factors, and solutions to overcome difficulties in reading hiragana experienced by students of class XI IPS SMA Taruna Nusantara. The approach used in this research is quantitative approach using descriptive research method. The sample in this research is the students of class XI IPS SMA Taruna Nusantara who take the subjects cross the interest of Japanese language amounted to 19 students. The technique of collecting data used is questionnaire. Based on the research results can be concluded that students’ difficulties are reading the symbols of sokuon sounds, distinguishing similar hiragana letters, reading the yoo’on sounds, reading the handakuon sounds, and reading the dakuon sounds. The factors are the lack of students’ ability to read hiragana properly, the lack of reference books owned by students to practice reading hiragana, the lack of ability of students in solving the problem of reading hiragana in a timely manner, and the lack of hiragana reading practice outside of Japanese language lessons. The solution to overcome those difficulties are that students are expected to arrange the time when completing the test question of hiragana, students are expected to increase the practice of reading hiragana outside of Japanese language lessons, and students are expected to be more creative by adding reference books other than Sakura’s book to practice reading hiragana, such as Nihongo Kana Nyuumon and Marugoto.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan, faktor penyebab, dan solusi untuk mengatasi kesulitan dalam membaca hiragana yang dialami oleh siswa kelas XI IPS SMA Taruna Nusantara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Taruna Nusantara yang menempuh mata pelajaran lintas minat bahasa Jepang dengan jumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesulitan siswa adalah membaca lambang bunyi sokuon, membedakan huruf hiragana yang bentuknya mirip, membaca lambang bunyi yoo’on, membaca lambang bunyi handakuon, dan membaca lambang bunyi dakuon. Faktor penyebabnya adalah kurangnya kemampuan siswa dalam membaca hiragana dengan tepat, kurangnya referensi buku yang dimiliki siswa untuk berlatih membaca hiragana, kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ulangan membaca hiragana dengan tepat waktu, dan siswa kurang berlatih membaca hiragana di luar jam pelajaran bahasa Jepang. Solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah siswa diharapkan dapat mengatur waktu saat menyelesaikan soal ulangan membaca hiragana, siswa diharapkan memperbanyak latihan membaca hiragana di luar jam pelajaran bahasa Jepang, dan siswa diharapkan lebih kreatif dengan menambah referensi buku selain buku Sakura untuk berlatih membaca hiragana, seperti Nihongo Kana Nyuumon dan Marugoto.
Analysis of Difficulties Japanese Language Education Program Student in Improving Student Motivation at Teaching Practice Pratidina, Luthfia; Diner, Lispridona; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22596

Abstract

The purpose of this research is to find out the difficulty, causal factors and solutions when Japanese language education students having difficulty in motivating students at teaching practice(PPL). Approach in this research is descriptive quantitative and qualitative. Sample in this research is student of Prodi Pendidikan Bahasa Jepang class of year of 2013 which have executed PPL as many as 52 people. Data collection techniques used in this study is by questionnaire method. The questionnaire used in the form of semi-open questionnaire where the answer has been provided but also accompanied by a free reason filled by the respondent. Based on the result of research, it can be concluded that the difficulties experienced by the students are difficulties in understanding the factors that influence the motivation of learning (62.8%) and the difficulties in understanding the strategies in improving students' learning motivation (72.5%). The cause of the difficulty is because the students do not read the reference about motivation to learn. In addition 57.7% of the environmental conditions are also less supportive to make students motivated in learning. Solutions that students often do when having difficulties are discussing with the teacher (86.5%) and discussing with PPL friends (88.5%).   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan yang dialami mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang angkatan tahun 2013 dalam meningkatkan motivasi belajar siswa saat PPL, faktor penyebab kesulitan dan solusi yang dilakukan mahasiswa ketika mengalami kesulitan tersebut. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang angkatan tahun 2013 yang telah melaksanakan PPL sebanyak 52 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode angket. Angket yang digunakan berupa angket semi terbuka dimana jawaban sudah disediakan namun juga disertai alasan yang bebas diisi oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa adalah kesulitan dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (62,8%) dan kesulitan memahami strategi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (72,5%). Penyebab kesulitan tersebut dikarenakan mahasiswa kurang membaca referensi tentang motivasi belajar. Selain itu 57,7% kondisi lingkungan juga kurang mendukung untuk membuat siswa termotivasi dalam belajar. Solusi yang sering dilakukan mahasiswa ketika mengalami kesulitan adalah berdiskusi dengan guru pamong (86,5%) dan berdiskusi dengan teman PPL (88,5%).
PENGENALAN BUDAYA JEPANG BERBASIS STUDENT CENTERED LEARNING BAGI PEMBELAJAR BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR Diner, Lispridona
Jurnal Abdimas Vol 18, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya bahasa Jepang di Indonesia dipelajari di tingkat Perguruan Tinggi. Pada saat itulah, pembelajar mengenal bahasa Jepang. Pembelajaran budaya Jepang dipandang sebagai bentuk pembelajaran peningkatan kualitas PBM yang paling tepat karena kegiatan ini juga dapat memberi motivasi bagi pembelajar untuk belajar bahasa Jepang. Pengenalan budaya Jepang sebagai salah satu kegiatan penunjang kompetensi pedagogik masih merupakan sesuatu yang baru bagi mahasiswa semester I, Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang atau disebut pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk meningkatkan pemahaman, kemampuan mahasiswa dalam mengenal budaya Jepang. Pengenalan budaya Jepang ini disampaikan melalui pembelajaran berbasis student centered learning. Permasalahan yang diidentifikasi pada program pengadian kepada masyarakat ini adalah: 1) Belum adanya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang kebudayaan kurang, 2) Motivasi belajar bahasa Jepang kurang, 3) Kurangnya kemandirian mahasiswa dalam mengenal budaya Jepang. Melalui pengenalan budaya Jepang berbasis student centered learning, mahasiswa mandiri memperoleh pengetahuan pemahaman tentang budaya Jepang dan mahasiswa memiliki motivasi dalam belajar bahasa Jepang.
PENGENALAN BAHASA JEPANG TENTANG PERHOTELAN BAGI PEGAWAI HOTEL DI HOTEL SILIWANGI KOTA SEMARANG Diner, Lispridona
Jurnal Abdimas Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pegawai hotel memiliki kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang Jepang, karena pegawai hotel belum ada yang dapat menguasai bahasa Jepang dengan baik. Meskipun menggunakan bahasa Inggris, namun sering terjadi kesalahpahaman, karena pelafalan bahasa Inggris oleh orang Jepang sulit dipahami. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengenalan bahasa Jepang tentang perhotelan di hotel Siliwangi kota Semarang. Materi yang digunakan adalah kosa kata yang berhubungan dengan perhotelan seperti ketika menerima tamu, mengantar tamu, berpisah dengan tamu dan sebagainya. Metode yang digunakan adalah metode pengajaran. Pegawai hotel memperoleh pengetahuan tentang bahasa Jepang perhotelan. Bahasa Jepang yang diperoleh yaitu bahasa Jepang, bagaimana pegawai hotel menerima tamu ketika check in, memberi salam kepada tamu ketika bertemu dan berpisah. Pegawai hotel memiliki kepecayaan diri bertemu dengan wisatawan Jepang, karena sebagian pegawai hotel memiliki kemampuan berbahasa Jepang dasar tentang perhotelan.
THE EFFECTIVENESS OF USE THE KANJI CARDS IN KANJI SHOKYU LEARNING Diner, Lispridona; Prasetiani, Dyah
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 32, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v32i1.5705

Abstract

Japanese character (hiragana, katakana, kanji, and romaji) is difficult for the students who learn Japanese as a foreign language, especially the kanji. Kanji has stroke order, and also Chinese and Japanese ways of reading. Moreover one character of kanji is presenting one meaning, thus the amount of kanji is massive. The informal interview conduct in some students on Semarang State University, Japanese Department, 2 semester, reveal that they got problems in memorizing the meaning and also the ways of reading and writing kanji. The reasons are there are too many kanji character and kanji compound they had to memorize in a short time during the class. It was not easy for them to memorize all the kanji. It was like memorizing the new vocabulary. Some words they didn’t familiar with will cause any further problems such as they didn’t know how to apply it into the sentence. Sometimes they ask the teacher, sometimes they didn’t. If they ask to the peer, they didn’t get the answer because the peer didn’t know either. Actually, the text book they use has reading and writing practice sections which is enough and proper to learn by themselves. But sometimes students need to make they own sentences in order to make their memory of kanji more lasting. Since the students admitted that they lacks of practice making sentences themselves nor with their peer, inside or outside the class, therefore, we conducted an quasi experiment in a class, using roundtable cooperative learning technique combine with kanji card in order to overcome the student’s problems mentioned above. This technique encourages students to: produce sentences which using the memorized kanji, working together in groups, students feel fun in learning kanji. nd But, this technique not quite suitable if we conduct it in a large class.
KAJIAN BUDAYA JEPANG DALAM BUKU 20 TEMA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN MEMBACA Diner, Lispridona; Moorad, Andy
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 27, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v27i1.190

Abstract

Jenis cara melakukannya untuk mengenal budaya Jepang. Setiap kesempatan, Jepang selalu memperkenalkan budaya mereka. Kita bisa tahu budaya Jepang dengan bahan penelitian apa yang harus diajarkan di kuliah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui subtastance budaya Jepang dalam buku 20 Tema itu. Hasil pemeriksaan oleh budaya adalah 1). kegiatan; budaya kerja (pekerja keras), melestarikan kawasan, membaca komik dan gedung pernikahan, 2) fisik; di atas gedung ada kafe, meskipun jenis bangunan dipengaruhi oleh jenis  bangunan eropa tapi di Bangunan telah "tatami". Untuk saat ini orang Jepang menutup diri mereka dari luar atau budaya asing. Saat ini budaya asing dapat masuk ke Jepang, tapi orangorang Jepang yang terus-menerus mempertahankan budaya nenek moyang mereka sebagai warisan budaya. Keyword: Kebudayaan, Pembelajaran
漢字の学び方 Diner, Lispridona
Language Circle: Journal of Language and Literature Vol 8, No 1 (2013): October 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lc.v8i1.3231

Abstract

The objectives of teaching kanji characters are among other things that while reading them the learners are able to understand their meaning, to know their forms and how to read them. In speed reading, thorough understanding of such writing system is obligatory. However, the students of Japanese Language Education still face difficulties in understanding such system. What they obtain is merely memorization of the characters; they are unable to read particular characters which are put side by side with other similar characters. Besides, they are also confused when learning the large number of the characters. In order to overcome the difficulties, the writer has provided a correct way of learning how to read such writing system through the following procedures: pay attention to the form of the characters (radical/bushu), pay attention to their sounds (ompu), read the characters, understand their meanings (imi) through learning them at word level (goi reberu). 漢字の学習目標は、読むときに漢字が理解できるようになることで、書くときに漢字が使えることに大別される。読むときに漢字が理解できるためには、漢字の意味を知っていること、漢字の読み方を知っていること、漢字の形が認識できること、漢字語彙の意味がかわり、文を読む際にある程度の遠さで理解することが必要となる。スマラン国立大学の日本語教育プログラムにおいて漢字学習者の場合、初期段階では漢字の形を見分けることが困難なことが多い。そこで、まず、単漢字レベルで漢字の形を提示し、意味、音と対応付けるような活動を行うことが多い。また、漢字を字源やイメージとむすびつけたりストリーを作ったりして意味を記憶するなどの方法もとられる。漢字の学習困難を克服するため、「漢字の形に注目する方法、漢字の読みに注目する方法、漢字の意味に注目する方法、単語レベル方法」の方法を使うのがいいと思う。
LEARNING THE KANJI VOCABULARY BASED ON COOPERATIVE LEARNING Diner, Lispridona; Prasetiani, Dyah
Language Circle: Journal of Language and Literature Vol 10, No 1 (2015): October 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lc.v10i1.4163

Abstract

多くの外国語学習のために、漢字には画数・部首・筆順、読み方などのユニークな特性を持っているので、学び、記憶するのことは難しい。スマラン国立大学の学生に観察とインタビューの結果に基づき、漢字を読み書き方や意味を記憶するが難しいである。その理由は授業で勉強した漢字が多すぎる。今まで漢字の授業では面白いメディァを使用しているが、漢字の読む練習に中心した。授業時間が足りないので書く練習は自分で自宅でさせる。一方、日本語文に漢字を応用するのはあまりしない。 上記の事実に基づき、著者は協同学習方法で漢字学習に関する研究を行った。本研究では代替の教育漢字を提供し、その結果、学生協同の能力を向上させることができ、漢字語彙(熟語)を習得する能力を向上させることができ、積極的に学習グループに関与していることが期待されている。テストの結果はそのメソッドが熟語習得を向上させることができ、日本語文に漢字を適用する学生の能力を向上させることができることを表す。
みんなの日本語 I 第1課から第15課までの会話における言語行動の使用分析 (THE USE OF SPEECH ACT IN CONVERSATION OF MINNA NO NIHONGO I) Diner, Lispridona
Language Circle: Journal of Language and Literature Vol 4, No 1 (2009): October 2009
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lc.v4i1.913

Abstract

In conceying something we need so many expressions called manners. There are four kinds of manners: (1) Assertive manners, (2) Cognitive manners, (3) Expressive manners, and (4) Directive manners. The objective of this study is to describe the manners in Minna no Nihongo I’ book. The technique used in this study is done by collecting data related to activities of manners. Based upon the data, it could be concluded that in conveying something in conversation one has to use imperative expression, permissive expression and pragmatic expression. Key word: manner