Articles
POTRET IDEOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENANAMAN NILAI KEISLAMANDI SDIT IMAM SYAFI’IY KOTA BIMA
Agus Gunawan;
Abdussahid Abdussahid;
Husnatul Mahmudah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 18 No 1 (2020): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/kreatif.v18i1.362
Penelitian ini dilakukan di SDIT Imam Syafi’iy Kota Bima dengan tujuan untuk mengetahui nilai-nilai keislaman yang ditanamkan pada siswa dan ideologi pendidika apa yang diterapkan di SDIT Imam Syafi’iy Kota Bima. Ideologi pendidikan yang diterapkan dapat mempengaruhi proses pendidikan yang berlangsung sehingga dapat pula memengaruhi output/hasil pendidikan tersebut. Penelitian ini berangkat dari realita disekolah umum dan sekolah Islam dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada siswa, mengunakan cara, teknik, atau ideologi yang berbeda. Hal ini berpengaruh pada pola atau pilihan ideologi pendidikan yang dipakai di sekolah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menguraikan persoalan secara naratif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif, adapun pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan trigulasi. Hasil penelitian meliputi: (1). Nilai-nilai keislaman yang ditanamkan di SDIT Imam Syafi’iy Kota Bima yaitu: a. niali aqidah, b. nilai ibadah/syariah, c. nilai akhlak. (2). Ideologi pendidikan yang digunakan dalam menanamkan nilai-nilai keislaman di SDIT Imam Syafi’iy Kota Bima. SDIT Imam Syafi’iy dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada peserta didik menggunakan ideologi pendidikan konservatisme.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK RESOLUSI KONFLIK DAN PERDAMAIAN
Husnatul Mahmudah
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 19 No 2 (2021): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/kreatif.v19i2.794
Berbagai konflik yang terjadi membutuhkan beberapa upaya solutif untuk meminimalisir konflik dan menciptakan serta menjaga perdamaian (peace building dan peace keeping). Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan lewat pendidikan. Pendidikan dipercaya sebagai sebuah pendekatan untuk mentransformasi nilai-nilai yang berkontribusi membangun perdamaian. Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat mengambil peran untuk membantu menciptakan kondisi damai, disamping meningkatkan moralitas dan spiritualitas anak didik. Meskipun dalam realitasnya terlihat PAI menumpulkan nalar kritis anak didik, karena pembelajaran dilakukan dalam perspektif “kacamata kuda.” Paradigma pembelajaran PAI dapat dikembangkan dalam untuk orientasi dialog dan perspektif pendidikan multikultural.
SEJARAH DAN PEMIKIRAN KH. A. GANY MASYKUR DALAM MENGEMBANGKAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI BIMA
Rafiuddin Rafiuddin;
Abdussahid Abdussahid;
Husnatul Mahmudah
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 4 No 1 (2020): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52266/tadjid.v4i1.320
Penelitian bertujuan mengungkapkan sejarah dan pemikiran KH.A Gany Masykur seorang tokoh Muhammadiyah di daerah Bima dalam mengembangkan persyerikatan Muhammadiyah. Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji bagaimana implementasi pemikiran KH. A. Gany Masykur dan persepsi para para kader Muhammadiyah di Bima. Penelitian ini dinilai penting untuk mengungkapkan kiprah KH. A. Gany Masykur dalam mengembangkan persyerikatan Muhammadiyah di Bima, mengingat beliau salah satu tokoh yang sangat berpengaruh di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebagai seorang tokoh terkemuka, eksistensi KH.A. Gany Masykur di daerah Bima masih dianggap sebagai simbol dalam pengambilan keputusan terutama dalam bidang pendidikan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Hal ini menjadi landasan untuk mengungkapkan kiprah beliau sehingga dapat dijadikan rujukan pemikiran oleh para generasi selanjutnya terutama bagi para kader Muhammadiyah di daerah Bima. Hasil penelitian menunjukan bahwa KH A.Gany Masykur memiliki andil yang sangat besar dalam mengembangkan Persyarikatan Muhamamdiyah di Bima. Perkenalan KH. A. Gany Masykur dengan Muhamamdiyah pada tahun 1937 melalui Ruma Bicara (Abdul Hamid) dari Kerajaan Bima. Sisi lain, pemikirannya telah menjadikan rujukan para kader dalam mengembangkan persyarikatan Muhammadiyah di daerah Bima.
IMPLEMENTASI PRINSIP EKONOMI ISLAM DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)
Husnatul Mahmudah
J-ESA (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (427.9 KB)
Perkembangan ekonomi di wilayah ASEAN terlihat sangat pesat ditandai dengan dimulainya pelaksanaan agenda kerjasama Masyarakat Ekonomi ASEAN. Peluang Indonesia cukup besar mengingat pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat tiap tahunnya. Sebagai masyarakat dengan warga negara mayoritas pemeluk agama Islam terbesar, sudah seharusnya mengedepankan nilai-nilai ekonomi Islam sebagai spirit menghadapi MEA yang dimaksud. Prinsip-prinsip ekonomi Islam diimplementasikan dalam aktivitas ekonomi, mengingat orientasi dasar kehidupan Muslim adalah ketauhidan. Kemiskinan yang menjadi “stigma” khas dilekatkan pada umat Islam semestinya ditanggalkan, mengingat kehadiran MEA menjadi tantangan sekaligus peluang untuk pembuktian bahwa masyarakat Muslim dengan konsep ekonomi Islamnya pun dapat bangkit dan bersaing sebagaimana mestinya.
KEMISKINAN DAN FILANTROPI ISLAM
Husnatul Mahmudah
J-ESA (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol 2 No 1 (2019): Juni
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (565.947 KB)
Tulisan ini berusaha untuk menggali persoalan kemiskinan dan filantropi dalam Islam. Masyarakat Muslim mendapatkan stigma sebagai masyarakat yang tidak lepas dari kemiskinan. Kemiskinan seakan menjadi persoalan laten yang sulit ditemukan jalan keluarnya. Terdapat beberapa pemikiran tentang kemiskinan, antara lain, paradigma tradisionalis, modernis, revivalis, dan transformatif. Secara konseptual, Negara memiliki program penyelesaian masalah tersebut. Begitupun dengan semangat filantropi dalam Islam, dapat dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan yang mengarah pada keadilan sosial. Potensi sedekah, infak, wakaf dan hibah dapat dimaksimalkan dengan manajemen pengelolaan yang baik. Sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, maka kekuatan civil society dapat dimaksimalkan untuk melawan kemiskinan
PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI KACANG TANAH DENGAN SISTEM KARUNGAN (STUDI KASUS DESA MAWU KEC. AMBALAWI KAB. BIMA)
Rosdiana Rosdiana;
Husnatul Mahmudah
J-ESA (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol 2 No 2 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah IAI Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (551.914 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik jual beli kacang tanah dengan sistem karungan dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap jual beli kacang tanah dengan sistem karungan di Desa Mawu, apakah sesuai dengan sistem jual beli yang ditetapkan dalam hukum Islam atau tidak. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach), untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan datanya penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menganalisis data yang diperoleh dengan cara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pelaksanaan Jual beli sistem karungan mengandung unsur ghoror. Ghoror dilarang dalam Islam, namun tidak semua ghoror menjadi sebab pengharaman. Praktik jual beli hasil kacang tanah dengan sistem karungan memang ditemukan ada unsur ghorornya, namun unsur ghorornya tidak menjadikan jual beli karungan ini dilarang, karena unsur ghorornya ringan, termasuk ghoror yang diperbolehkan dan yang terpenting dalam jual beli diantara keduanya saling ridho tidak ada paksaan. Sehingga praktik ini tidak termasuk jual beli yang dilarang atau termasuk yang diperbolehkan.
FENOMENA PERKAWINAN TIDAK TERCATAT DI KOTA BIMA
Zuhrah Zuhrah;
Husnatul Mahmudah;
Juhriati Juhriati
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36312/jime.v6i2.1430
Perkawinan adalah pelembagaan hubungan laki-laki dan perempuan dalam membentuk sebuah keluarga. Tetapi pelembagaan tersebut tentunya semua masyarakat menginginkan pelembagaan yang sah dan tercatat pada lembaga perkawinan Negara. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak. Akan tetapi keinginan tersebut tidak serta merta berjalan sesuai kehendak, sehingga muncullah fenomena perkawinan tidak tercatat. Pada tulisan ini diangkat tentang Fenomena Perkawinan Tidak Tercatat di Kota Bima dengan spesikasi lokus di kecamatan Raba, Kecamatan Asakota dan Kecamatan Rasanae Barat yang masing-masing mengambil sampel tiga kelurahan per kecamatan. Perkawinan tidak tercatat merupakan sebuah pelembagaan perkawinan yang tidak sah dan tidak tercatat pada lembaga perkawinan Negara. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah pendidikan pasutri yang rendah sehingga tidak berpikir akibat hokum perkawinan yang dilakukan dengan tidak tercatat. Yang kedua adalah poligami dimana suami menikah tanpa izin istri terdahulu, ketiga adalah Married by Accident (MBA) yakni adanya insiden hamil di luar nikah sehingga dianggap sebagai aib lalu dikawinkan oleh masyarakat. Keempat adalah perkawinan kedua dan seterusnya setelah menduda atau menjanda. Ketika pasangan suami isri sudah tidak memikirkan tentang keabsahan secara administrasi Negara atau konsekuensi hokum lain seperti waris mewarisi atau lainnya, sehingga mereka berpikir bahwa perkawinan tersebut merupakan bentuk kebersamaan yang tidak mempertentangkan tentang harta perkawinan atau harta warisan.
PERAN NASYIATUL AISYIYAH DALAM WACANA GENDER DAN PENDIDIKAN PROFETIK BAGI PEREMPUAN DI BIMA
Umar Umar;
Husnatul Mahmudah;
Mei Indra Jayanti
Kafa`ah: Journal of Gender Studies Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/jk.v11i1.355
Nasyiatul Aisyiyah is a pioneering organization of the women's movement that is concerned with developing the creativity of Muslim women so that they are able to play an important role in Islamic social activities. This research aims to describe the role of Nasyiatul Aisyiyah in gender discourse and prophetic education for women in Bima. This type of research is qualitative descriptive research. The source of research data focused on female figures and leaders of the organization of Nasyiatul Aisyiyah in Bima area. The results showed that there are several forms of the role of Nasyiatul Aisyiyah in gender discourse and profectic education for women in Bima, among others; Nasyiatul Aisyiyah was instrumental in the prevention of violence in women through campaign activities and socialization of violent prevention of twigs, Nasyiatul Aisyiyah instrumental in encouraging the lack of active participation of women in the realm of domesetik and pulblik especially in the aspect of power relationship, and Nasyiatul Aisyiyah in the role of prophetic education conducted through the program of da'wah women in each branch and branches of Nasyiatul Aisyiyah in Bima area.
Eksploitasi Anak Pada Tradisi Pacuan Kuda Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif
Nurfitriani;
Syarif Hidayatullah;
Husnatul Mahmudah;
Zuhrah;
Gufran Sanusi
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 12 No. 1 (2023): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34304/jf.v12i1.102
Penelitian ini tentang tradisi pacuan kuda yang menggunakan anak sebagai joki (joki cilik) di Bima Nusa Tenggara Barat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tentang ekploitasi anak yang terjadi pada tradisi pacuan kuda. Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode yuridis empiris atau sosiological. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang dan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pacuan kuda yang melibatkan anak sebagai joki adalah adanya ekploitasi ekonomi. Dimana anak-anak diarahkan untuk menjadi joki dengan harapan mendapatkan imbalan/upah. Anak-anak melakukan aktivitas sebagai joki menggadaikan nyawa karena hal tersebut sangat berbahaya baik secara fisik maupun psikis anak. Dalam perspektif sejarah, pacuan kuda di Bima tidak menggunakan anak-anak sebagai joki. Namun seiring waktu karena dipengaruhi oleh aktivitas perjudian, anak-anak menjadi pilihan terbaik agar kuda dapat berlari kencang. Keterlibatan anak menjadi joki menyebabkan permasalahan laten di masyarakat. Seperti adanya eksploitasi anak untuk meningkatkan ekonomi keluarga, sehingga hak dasar anak yang lain terabaikan. Berdasarkan analisis perspektif hukum Islam dan Hukum positif diketahui bahwa hak-hak anak yang lalai dalam pemenuhannya adalah: (1) Pendidikan formal yang terbengkalai; (2) rentan mengalami kecelakaan/luka fisik. Orang tua yang seharusnya memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak, bukan sebaliknya. Menempatkan anak sebagai pekerja sama halnya dengan mengabaikan kewajiban orang tua, serta mendzolimi anak karena memberikan beban berlebihan yang tidak sesuai dengan usianya. Kata Kunci: Eksploitasi, Anak, Joki, Pacuan Kuda
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Jambuta (Walimah Al-‘Ursy) Yang Menggunakan Hiburan Di Desa Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima
Muhammad Al-Faizun;
Syarif Hidayatullah;
Husnatul Mahmudah
NALAR: Journal Of Law and Sharia Vol 1 No 1 (2023): Nalar: Jurnal of Law dan Sharia
Publisher : Sarau Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini menganalisis tentang tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan jambuta (walimah al-Ursy) yang menggunakan hiburan di desa Karampi Kecamatan Langgudu kabupaten Bima. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pelaksanaan walimatul ursy atau jambuta di desa Karampi. Selain itu juga bermaksud untuk menguraikan perspektif hukum Islam terhadap pelaksanaan walimah ursy atau jambuta yang menggunakan hiburan dalam tradisi masyarakat setempat. Penelitian ini merupakan studi lapangan yang menganalisis perilaku masyarakat yang tinjau dari dasar hukum Islam atau syariah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan walimah ursy di Desa Karampi cenderung menimbulkan dampak negative yang memicu perkelahian, pertikaian pemuda antar kampong, dan berbagai persoalan social lainnya. Sedangkan dalam hukum Islam menunjukkan bahwa berlebihan yang mengarah pada kemudharatan harus dihindari.