Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Model Pengembangan Kebijakan Desa Wisata Cibuntu Kabupaten Kuningan Jawa Barat Latianingsih, Nining
Law and Justice Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/laj.v4i1.8028

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang paling penting. Sektor ini tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan di Indonesia tetapi juga memberikan berbagai dampak negatif seperti penurunan kualitas lingkungan, pergeseran budaya lokal dan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga produk pariwisata konvensional mulai ditinggalkan dan beralih ke produk pariwisata yang menghargai lingkungan, budaya, dan atraksi dengan cara yang khusus. Wisatawan tidak lagi hanya ingin menikmati keindahan alam dan kelengkapan fasilitas wisata tetapi juga turut berinteraksi langsung dengan lingkungan dan masyarakat setempat. Berdasarkan pernyataan tersebut, Desa Wisata merupakan suatu destinasi wisata yang sedang berkembang di Indonesia. Desa Wisata merupakan destinasi wisata dengan konsep pedesaan dengan karakteristik yang unik, khas dan ramah lingkungan. Keberhasilan pengembangan desa wisata perlu disertakan dengan partisipasi masyarakat desa sehingga adanya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Desa Wisata juga perlu membentuk suatu kebijakan (hukum) sebagai pedoman pengelolaan pengembangan pariwisata yang lebih tepat sehingga bisnis desa wisata akan meningkat lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengembangan kebijakan desa wisata guna pemberdayaan masyarakat desa dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat di Desa Cibuntu berjalan dengan baik dilihat dari kekompakan masyarakat dalam turut serta memajukan desanya.
PRINSIP TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK MENURUT UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Latianingsih, Nining
Ekonomi & Bisnis Vol 11, No 2 (2012): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v11i2.639

Abstract

Abstrak Dengan berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi dewasa ini telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-saja fasilitas telekomunikasi yang ada, serta canggihnya produk-produk teknologi informasi yang mampu mengintegrasikan semua media informasi. Komputer sebagai alat bantu manusia dengan didukung perkembangan teknologi sehingga membuat perdagangan menjadi lancar dan mudah untuk diakses oleh setiap orang ataupun perusahaan. Permasalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana prinsip tanggung jawab pelaku usha dalam transaksi elektronik dilihat dari hukum kontrak.Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normative serta dilakukan secara deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif untuk melihat dan menganalisa norma-norma hukum (normative analisis) dalam peraturan perundang-undangan yang ada.Hasil yang diperoleh bahwa tanggung jawab Hukum Pelaku usaha yang berlaku adalah prinsip pertanggungjawaban atas kelalaian, akan tetapi sesuai dengan perkembangannya mulai bergeser pada pada penerapan strict liability khususnya pada transaksi yang yang mempunyai dampak yang besar resikonya. Sedangkan dalam UU ITE bersifat pertanggung jawaban pelaku usaha pada prinsip presumed liability karena pelaku usaha berada pada posisi yang salah sehingga dibebankan untuk mengganti kerugian sebagai bentuk tanggung jawab. Kata Kunci:Transaksi elektronik, Pelaku Usaha, Prinsip Tanggung jawab ,hukum kontrak. Teknologi informasi. Abstrak With the development of information and telecommunications technology today has resulted in increasingly diverse also a variety of services-only existing telecommunications facilities, as well as the sophistication of information technology products that can integrate all the information media. Human computer as a tool, supported the development of technology to make the trade to be smooth and easy to be accessed by any person or company. Problems in this study is how the principle of responsibility of the offender Usha electronic transactions seen from kontrak.Metoda law used in this research is normative juridical and conducted a descriptive analysis with a qualitative approach to look at and analyze the legal norms (normative analysis) in the regulation legislation ada.Hasil obtained that responsibility industrialist applicable law is the principle of accountability for negligence, but in accordance with its development began to shift in the application of strict liability, especially in transactions that have a great impact risk. While in UU ITE is accountability businesses in principle Presumed liability for businesses that are in the wrong position so charged to compensate as a form of responsibility. Keywords:Electronic Transaction, Bussinesses, Responcibility Principle, Law of Contract. Information Technology.
Membangun Personality dan Potensi Guru TK Melalui Self Development Di Kecamatan Sawangan Kotamadya Depok Wartiningsih, Endah; Mariam, Iis; Latianingsih, Nining; Purwinarti, Titik; Sofa, Nidia
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v2i2.2689

Abstract

In the current era of globalization and information technology, the world of education is challenged to always be adaptive to changes that occur in the surrounding environment and have an impact on the patterns of teaching and services carried out by stakeholders such as at the level of basic education, namely kindergarten (kindergarten). The pattern of education and teaching will not succeed without being equipped with a pattern of service from administrative staff, teachers and school principals to students, parents of students, fellow students and to the community. Friendly service is a service that refers to the pattern of administrative services which is pima. To produce excellent service quality, it requires a training for kindergarten teachers in the field of office administration through self-potential development. In this dedication there are two kindergarten partners in Sawangan-Depok sub-district involved, namely: TK Islam Perkasa and TK Aisyiah Bustanul Afthal 17. The problem that arises is the self-potential and personality development of the kindergarten teacher in the service and learning process must still be improved. Therefore, in this service, it is expected that there will be a transfer of knowledge and experience (transfer of knowledge and experience) in teaching patterns, ways of exploring one's potential and improving strong personal qualities through self development so that the quality of learning becomes superior. The resulting output is a model of self-introduction, self-potential, grooming for educators that can be published in national journals.
Optimalisasi Pelayanan Prima dalam Meningkatkan Potensi Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Cilember, Bogor Mariam, Iis; Sofa, Nidia; Latianingsih, Nining; Azwar, Azwar
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v1i1.1987

Abstract

Dalam era teknologi informasi saat ini kecepatan dalam memberikan pelayanan bisnis kepada konsumen berdampak pada persaingan bisnis tidak terkecuali pada pelaku usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) yang ada di Bogor, Jawa Barat. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian pada masyarakat  yang berada di desa Cilember, Cisarua, Bogor-Jawa Barat adalah membentuk koperasi yang berbadan hukum dan dapat menampung kebutuhan pelaku usaha berbisnis serta mempermudah mempertemukan pelaku usaha dengan supplier ataupun pembeli yang tertarik dengan produk yang dijual. Pelaku UMKM di desa Cilember memiliki usaha yang beragam, seperti: pengusaha bunga kayu, pengrajin boneka, penjual makanan dan minuman, pengelola Eco–Village. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah: (1)  mengindentifikasi bentuk pelatihan pelayanan prima kepada pengurus koperasi dan pengrajin yang tergabung dalam UMKM, (2) strategi yang dilakukan pelaku usaha bunga kayu dalam memasarkan produknya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data observasi, dan wawancara. Pelaku usaha yang tergabung di koperasi bunga kayu mekar Cilember ada 300 orang dengan jenis usaha yang beragam. Hasilnya menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang memesan dan membeli kerajinan bunga kayu sudah dilakukan menggunakan komunikasi yang mudah dimengerti dan memberikan rasa puas kepada konsumen.  Strategi yang dilakukan dalam memasarkan produknya adalah mengikuti pameran yang diadakan pemerintah daerah Bogor, ikut dalam kegiatan bazar, kemasyarakatan dan berjualan di tempat wisata serta penjualan berbasis on-line.
PRINSIP TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK MENURUT UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Nining Latianingsih
Ekonomi & Bisnis Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v11i2.639

Abstract

Abstrak Dengan berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi dewasa ini telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-saja fasilitas telekomunikasi yang ada, serta canggihnya produk-produk teknologi informasi yang mampu mengintegrasikan semua media informasi. Komputer sebagai alat bantu manusia dengan didukung perkembangan teknologi sehingga membuat perdagangan menjadi lancar dan mudah untuk diakses oleh setiap orang ataupun perusahaan. Permasalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana prinsip tanggung jawab pelaku usha dalam transaksi elektronik dilihat dari hukum kontrak.Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normative serta dilakukan secara deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif untuk melihat dan menganalisa norma-norma hukum (normative analisis) dalam peraturan perundang-undangan yang ada.Hasil yang diperoleh bahwa tanggung jawab Hukum Pelaku usaha yang berlaku adalah prinsip pertanggungjawaban atas kelalaian, akan tetapi sesuai dengan perkembangannya mulai bergeser pada pada penerapan strict liability khususnya pada transaksi yang yang mempunyai dampak yang besar resikonya. Sedangkan dalam UU ITE bersifat pertanggung jawaban pelaku usaha pada prinsip presumed liability karena pelaku usaha berada pada posisi yang salah sehingga dibebankan untuk mengganti kerugian sebagai bentuk tanggung jawab. Kata Kunci:Transaksi elektronik, Pelaku Usaha, Prinsip Tanggung jawab ,hukum kontrak. Teknologi informasi. Abstrak With the development of information and telecommunications technology today has resulted in increasingly diverse also a variety of services-only existing telecommunications facilities, as well as the sophistication of information technology products that can integrate all the information media. Human computer as a tool, supported the development of technology to make the trade to be smooth and easy to be accessed by any person or company. Problems in this study is how the principle of responsibility of the offender Usha electronic transactions seen from kontrak.Metoda law used in this research is normative juridical and conducted a descriptive analysis with a qualitative approach to look at and analyze the legal norms (normative analysis) in the regulation legislation ada.Hasil obtained that responsibility industrialist applicable law is the principle of accountability for negligence, but in accordance with its development began to shift in the application of strict liability, especially in transactions that have a great impact risk. While in UU ITE is accountability businesses in principle Presumed liability for businesses that are in the wrong position so charged to compensate as a form of responsibility. Keywords:Electronic Transaction, Bussinesses, Responcibility Principle, Law of Contract. Information Technology.
Model Pengembangan Kebijakan Desa Wisata Cibuntu Kabupaten Kuningan Jawa Barat Nining Latianingsih
Law and Justice Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/laj.v4i1.8028

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang paling penting. Sektor ini tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan di Indonesia tetapi juga memberikan berbagai dampak negatif seperti penurunan kualitas lingkungan, pergeseran budaya lokal dan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga produk pariwisata konvensional mulai ditinggalkan dan beralih ke produk pariwisata yang menghargai lingkungan, budaya, dan atraksi dengan cara yang khusus. Wisatawan tidak lagi hanya ingin menikmati keindahan alam dan kelengkapan fasilitas wisata tetapi juga turut berinteraksi langsung dengan lingkungan dan masyarakat setempat. Berdasarkan pernyataan tersebut, Desa Wisata merupakan suatu destinasi wisata yang sedang berkembang di Indonesia. Desa Wisata merupakan destinasi wisata dengan konsep pedesaan dengan karakteristik yang unik, khas dan ramah lingkungan. Keberhasilan pengembangan desa wisata perlu disertakan dengan partisipasi masyarakat desa sehingga adanya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Desa Wisata juga perlu membentuk suatu kebijakan (hukum) sebagai pedoman pengelolaan pengembangan pariwisata yang lebih tepat sehingga bisnis desa wisata akan meningkat lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengembangan kebijakan desa wisata guna pemberdayaan masyarakat desa dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat di Desa Cibuntu berjalan dengan baik dilihat dari kekompakan masyarakat dalam turut serta memajukan desanya.
Analisis SWOT dan Media Pembelajaran di Politeknik dalam Masa Covid-19 Iis Mariam; Nidia Sofa; Nining Latianingsih; Endah Wartiningsih
Journal of Management and Business Review Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Research Center and Case Clearing House PPM School of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34149/jmbr.v18i1.222

Abstract

The purpose of this study is to find out and analyze how the media and  learning strategies carried out in the Covid-19 period of polytechnics using the SWOT analysis approach. The problem that occurs during Covid-19 in the learning process is not provided regulation about distance learnin, the selection of appropriate learning media and strategy  to help learners more easily understand the material being studied.The unit of analysis in this study is students in Business Administration-PNJ, sample selection using random sampling, data collection techniques using literature studies, observations and questionnaires. The method used in this research is a qualitative descriptive. The results showed that the learning media used were zoom meetings, e-learning and WhatsApp, and there were no rules that could be used as guidelines regarding the model set at PNJ for use in the distance learning proces. The results of this research used SWOT analysis for learning strategy are: (S): transportation costs are more efficient, easier to manage time management, have a lot of time to do campus work, access to learning can be done from anywhere, learning motivation increases, more relaxed and comfortable in the learning process, completing assignments from lecturers have enough tim,  more motivated, have their own planning work, increase, (W): not all lecturers use the zoom meeting or google classroom, learning process is not communicative, learning situation more different when the presentation uses online, (O) have learn more material from open source, live more healthy, no stress, more patient and happy learning arround the families, accustomed to online learning, accustomed to with information technology, (T) it takes time for discipline learning in the new normal era, lecturers must be more creative in teaching and learning, mastering of uisng  information technology.
Kreativitas Pembelajaran Melalui Communication Skill dalam Masa Pandemi COVID-19 Oleh Guru TK di Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok Iis Mariam; Nining Latianingsih; Titik Purwinarti; Endah Wartiningsih; Muhammad Zaenal Abidin Eko Putro
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 4: November (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i4.107

Abstract

Abstrak: Dalam masa pandemic COVID-19 saat ini merujuk pada kebijakan Mendikbud untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran masih tetap menggunakan school from home (SCH) mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pada perguruan tinggi mengakbiatkan perubahan dalam system penyelenggaraan pembelajaran.  Pola pendidikan dan pengajaran pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) mengalami perubahan dalam aspek strategi dan media pembelajaran dari para guru kepada siswa, sehingga pola belajar harus dibuat sedemikian rupa agar tetap memberikan rasa nyaman, menyenangkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran di sekolah TK di Kotamadya Depok.  Kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran ini adalah media teknologi informasi serta bentuk komunikasi yang tetap mudah dan menarik untuk disampaikan kepada siswa yang tetap belajar di rumah.  Masalah dalam pengabdian ini adalah bagaimana pemanfaatan media teknologi informasi sebagai media pembelajaran yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa di rumah, serta perlu peningkatan keterampilan komunikasi para guru TK dalam pembelajaran. Dalam pengabdian kepada masyarakat ini ada dua mitra yang terlibat, yaitu: TK Islam Al Yazid dan TK Aisyiah Bustanul Atfhal 14, Sawangan, Depok. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan kepada peserta, dengan metode diskusi, tanya jawab dan latihan. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta telah mampu menggunakan media pembelajaran online seperti zoom meeting, whats app, menyampaikan materi dengan menarik, memparaktekkan komunikasi secara interaktif sehingga proses belajar mengajar secara online oleh guru tetap memberikan rasa nyaman, kreatif dan menyenangkan siswa.Abstract: In the current COVID-19 pandemic, referring to the Ministry of Education and Culture's policy for implementing learning activities and learning delivery system still using school from home (SCH) that applies from the basic education level to tertiary institutions. Education and teaching patterns at the early childhood education (PAUD) and Kindergarten (TK) levels have changed in the aspects of strategies and learning media from teachers to students and impact of this situation is patterns must be made in such a way of teaching and learning provide a sense of comfort, fun and creative to fulfill the learning objectives in kindergarten schools in Depok Municipality. The constraints found in this learning process are information technology media and forms of communication that remain easy and interesting to convey to students who are still studying at home. The problem in this service is how to use information technology media as a learning strategy that can be accessed easily by students at home, and also need to improve the communication skills of kindergarten teachers in learning. In this community service there are two partners involved, such as: TK Islam Al Yazid and TK Aisyiah Bustanul Atfhal 14, both of two schools located in Sawangan, Depok. The method used in this community service is training and mentoring to participants, with methods of discussion, question and answer and exercises. The result of this community service is that participants have been able to use online learning media such as zoom meetings, whats app, to delivery all the material attractively, practice interactive communication, so that the online teaching and learning process by the teacher still provides a sense of comfort, creativity and fun for students.
Analisis SWOT Potensi Bisnis Koperasi Bunga Kayu Mekar Di Cilember, Bogor Iis Mariam; Nining Latianingsih; Titik Purwinarti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.198 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.411

Abstract

Dalam era teknologi informasi saat ini kecepatan berbisnis di dalam merespon perubahan akanberdampak pada organisasi agar dapat bersaing dengan usaha yang lain. Koperasi Bunga Kayu Mekaryang berlokasi di desa Cilember, Cisarua, Bogor saat ini memiliki 300 orang anggota yang tergabungdari para pengrajin yang menjual produk bunga kayu, pengrajin boneka, penjual makanan dan minumanserta pengelola Eco–Village. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasistrategi yang dilakukan pelaku usaha koperasi bunga kayu dalam membangun potensi usaha danmemasarkan produknya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknikpengumpulan data, yaitu: observasi dan wawancara dengan ketua koperasi Bunga Kayu Cilember Mekar,Kepala Desa Cilember serta Tokoh Masyarakat di desa Cilember. Hasilnya menunjukkan bahwa analisisstrategi SWOT dilakukan dalam memetakan dan mengidentifikasi potensi bisnis dalam memberdayakanpengrajin dan pelaku usaha yang tergabung dalam Koperasi Bunga Kayu Cilember Mekar, Cisarua,Bogor. Strategi yang dilakukan dalam memasarkan produknya adalah mengikuti pameran yang diadakanpemerintah daerah Bogor, ikut dalam kegiatan bazar baik di sekitar Cisarua, Bogor, berjualan di tempatwisata Bunga Matahari serta memulai penjualan bunga kayu berbasis on-line walaupun masih terbatasjumlahnya.
Peningkatan Kemampuan Entrepreneurship Petani Ikan Patin Berbasis Pemberdayaan MAsyarakat Nining latianingsih; Iis Mariam; Dewi Winarni Susyanti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 1. Pengembangan Pendidikan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.054 KB) | DOI: 10.18196/ppm.21.518

Abstract

Pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang pariwisata, merupakan salah satu sumber devisanegara yang sangat penting, meskipun pariwisata memberikan sumbangan yang cukup berarti bagipembangunan, namun disaat bersamaan ternyata kegiatan industry pariwisata juga melahirkansejumlah dampak negative seperti merosotnya kualitas lingkungan hidup. Berdasarkan fakta diatas,maka tujuan dari bisnis desa wisata yang merupakan pemberdayaan terhadap masyarakat perludirumuskan lebih konfrehensip jenis usahanya sebagai pengelolaan pembangunan pariwisataberkelanjutan yang lebih tepat dimasa mendatang sehingga bisnis pariwisatapun akan naik lagi. Konseppariwisata pedesaan (rural tourism) dengan cirinya produk yang unik termasuk pemberdayaanmasyarakat desa inovasi yang menggandeng teknologi yang diterapkan pada desa cipayung. kiranyadapat menjadi solusi baru bagi pengembangan kepariwisataan, salah satu bagiannya adalah petani ikanpatin di desa Cipayung kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi khususnya. Adapun metode yangdikembangkan adalah pemberian pendampingan, khususnya pembuatan koperasi, pelatihan baikmanajemen, entrepreunership, tatakelola desa, tata kelola keuangan, evaluasi dari seluruh kegiatan sertamonitoring dan evaluasi serta pendampingan. Sebagian respon atas program yang dikembangkan dimasyarakat berupa pengembangan Petani Ikat Patin melalui pemberdayaan masyarakat, maka akantumbuh menjadi pusat pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari desa wisata inovasi di Indonesia