Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Perbedaan Fishing Ground 711 dan 712 terhadap Hasil Tangkapan Cumi-Cumi (Loligo spp) dengan Jala Jatuh Berkapal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke Jakarta Anggi Kezia Maranatha Simbolon; Achmad Kusyairi; Exist Saraswati
Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan Vol. 3 No. 2 (2025): September: Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfish.v3i2.253

Abstract

This study aims to analyze the effect of fishing ground differences between WPPNRI 711 and 712 on squid (Loligo spp) catches using boat-operated falling nets landed at Nusantara Fishing Port Muara Angke, Jakarta. The research employed a quantitative approach with a two-treatment experimental design, involving fishing operations in two different areas with an equal number of trips (six trips each), analyzed using an independent samples t-test. The results indicated no statistically significant difference in catches between WPPNRI 711 and 712 (p = 0.747 > 0.05). However, production data revealed variations in catch differences, with CPUE (Catch Per Unit Effort) in WPP 711 being higher than in WPP 712. These variations are likely influenced by environmental factors, oceanographic conditions, fishing pressure, and squid spawning seasons. The implications of this study highlight that differences in fishing grounds do not always produce significant statistical impacts on catches but remain crucial for sustainable squid fisheries management. Policy recommendations include regulating fishing efforts based on spawning seasons, routine stock monitoring through CPUE, and adopting advanced fishing technologies to enhance efficiency and sustainability. This research provides valuable input for fisheries management and supports sustainable utilization of squid resources at Muara Angke.
Analisis Faktor Pembentukan Karies Gigi Dan Keparahan Sakit Gigi Pada Anak Prasekolah Di TK Dharma Wanita Bondowoso Fran Asiska Dwi Maulinda; Alwin Widhiyanto; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i9.1885

Abstract

Kebersihan mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, dari partikel-partikel makanan, plak, dan bakteri. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit pada gigi yaitu faktor substrat dan faktor perilaku kesehatan gigi merupakan alat ukur pembentukan karies gigi pada anak prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor terjadinya pembentukan karies gigi dan keparahan sakit gigi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, adapun desain penelitian ini adalah cross sectional. Data diambil dari hasil lembar observasi dan lembar kuesioner yang dilaksanakan di TK Dharma Wanita dengan populasi 28 siswa, sampel yang di teliti sebanyak 28 siswa dengan teknik total sampling. Data dianalisis dengan SPSS 20 secara manual dengan chi-square test. Dari 28 responden yang diteliti pada faktor substrat sebagian besar 18 responden (64,3%) dengan kategori tinggi, sedangkan faktor perilaku kesehatan gigi sebagian besar 16 responden (57,1%) dengan kategori buruk, sedangkan penderita karies gigi sebanyak 8 responden (28,6%) dengan kategori kelas karies IV, dan keparahan sakit gigi sebagian besar 12 responden (42,9%) dengan kategori kronis, dan analisis hasil penelitian faktor yang paling Dominan mempengaruhi pembentukan karies gigi yaitu perilaku kesehatan gigi signifikansinya lebih kecil dari nilai α yakni explain B / Wald 8,860 > 0.05 dengan hasil signifikasi 0.003 < 0.05, dan faktor yang paling dominan dalam keparahan sakit gigi adalah perilaku kesehatan gigi dengan hasil explain B / Wald 6,030 > 0.05 dengan hasil signifikasi 0.014 < 0.05. Dengan hal ini faktor perilaku kesehatan gigi memiliki peranan penting dalam pembentukan karies gigi yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gigi, bahwa perilaku individu menjaga kesehatan gigi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap perilaku anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Hubungan Lama Menderita Hipertensi Dan Derajat Hipertensi Dengan Gangguan Fungsi Kognitif Pada Penderita Hipertensi Di Desa Alassumurlor Diana Susilowati; Achmad Kusyairi; Ainul Yaqin Salam
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1942

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi kognitif. Gangguan fungsi kognitif pada penderita hipertensi dapat dimulai dari keluhan ringan seperti mudah lupa hingga gangguan berat seperti demensia, yang berdampak pada aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menderita hipertensi dan derajat hipertensi dengan gangguan fungsi kognitif pada penderita hipertensi di Desa AlassumurLor.Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di Desa AlassumurLor yang berusia di bawah 45 tahun sebanyak 62 orang, dengan sampel sebanyak 54 responden yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis data menggunakan uji Spearman Rank dan regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden menderita hipertensi selama 1-5 tahun (61,1%) dan derajat hipertensi terbanyak adalah derajat 1 (64,8%). Sebagian besar responden memiliki fungsi kognitif normal 26 (48,1%), kognitif ringan15 (27,8%), sedang 9 (16,7%) dan berat 4 (7,4%). Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama menderita hipertensi dan derajat hipertensi dengan gangguan fungsi kognitif (p-value <0,05). Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama menderita hipertensi merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif (nilai wald 12.310). Semakin lama seseorang menderita hipertensi, semakin besar risiko mengalami penurunan fungsi kognitif karena hipertensi jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah otak, gangguan perfusi, dan perubahan struktur otak yang berperan dalam fungsi memori dan kognitif.
PENGARUH KONSELING PARENTING TERHADAP KEMAMPUAN DIGITAL PARENTING PADA ORANG TUA DENGAN ANAK KECANDUAN GADGET DI SEKOLAH TK WILAYAH DESA GEJUGAN PAJARAKAN Vicky Ibnu Hasan; Achmad Kusyairi; Ro’isah
Journal Central Publisher Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i2.608

Abstract

Latar Belakang : Digital parenting merupakan upaya pengawasan, pembatasan, dan pendampingan orang tua terhadap perilaku anak dalam menggunakan gadget. Gadget merupakan suatu alat teknologi yang berfungsi untuk informasi dan komunikasi serta hal hal lainnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh konseling parenting terhadap kemampuan digital parenting pada orang tua dengan anak kecanduan gadget. Konseling menggunakan metode konseling individu. Metode : Penelitian ini merupakan jenis rancangan penelitian pra ekperimental dengan pendekatan penelitian one group pre post test design. Penelitian ini dilakukan di Sekolah TK Wilayah Desa Gejugan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo pada tanggal 10-24 Juli 2024 dengan jumlah populasi 30 ibu, teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh (total sampling) pada semua ibu yang sesuai inklusi dan ekslusi, sampel yang diteliti sebanyak 30 ibu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kemampuan digital parenting. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil dan Pembahasan : Kemampuan digital parenting sebelum dilakukan konseling digital parenting mayoritas semua termasuk dalam kategori sedang sebanyak 20 responden (66.7%). Kemudian sesudah dilakukan konseling digital parenting sebagian besar tergolong kategori tinggi sebanyak 18 responden (60,0%). Sedangkan 12 responden (6,3%) masih tergolong sedang. Berdasarkan hasil uji statistik di dapatkan nilai p value 0.000 <α = 0.05, menunjukan ada pengaruh konseling parenting terhadap kemampuan digital parenting pada orang tua dengan anak kecanduan gadget di sekolah TK wilayah desa gejugan pajarakan. Kesimpulan : Digital Parenting mengacu pada strategi dan praktik yang digunakan orang tua untuk membimbing dan mengelola penggunaan teknologi digital oleh anak-anak mereka agar tidak kecanduan terhadap gadget.
Hubungan Kecukupan Cairan Pengganti Puasa Dengan Mual Dan Muntah Pada Pasien Sectio Caesarea Selama Operasi Durante Menggunakan Anestesi Spinal Di RS Jatiroto Lumajang Ahmad Dhofirul Huda; Rizka Yunita; Grido Handoko; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puasa Penggantian Cairan Kecukupan adalah terpenuhinya kebutuhan cairan sebelum operasi untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan. Mual dan muntah merupakan komplikasi anestesi spinal yang sering terjadi, dengan angka kejadian 20-40%. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 127 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 56 orang. Berdasarkan temuan penelitian ini, sebanyak 37 responden (66,1%) memiliki karakteristik berdasarkan kecukupan cairan sebagian besar cukup. Dan sebagian kecil responden mempunyai skor sebesar 19 responden (33,9%). Karakteristik responden berdasarkan tingkat mual/muntah, sebagian besar responden mempunyai tingkat mual/muntah mual sebanyak 37 responden (66,1%). Berdasarkan analisis hubungan kecukupan cairan pengganti puasa dengan mual dan muntah pada pasien Sectio Caesarea pada saat operasi menggunakan anestesi tulang belakang di RS Jatiroto Lumajang dengan uji Spearmank Rank menggunakan SPSS Windows 20, p value = 0,000, jadi p = 0,000 < = 0,05 . Dapat disimpulkan H1 diterima, artinya ada hubungan antara kecukupan cairan pengganti puasa dengan mual muntah pada pasien Sectio Caesarea pada saat operasi menggunakan anestesi spinal di RS Jatiroto Lumajang.
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Motivasi Diri Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Ariska Praptiningtiyas; Sunanto; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit jantung koroner disebabkan gangguan pada jantung, pembuluh darah dan penyempitan pembuluh darah, adanya flek yang menumpuk di pembuluh darah. Jantung koroner berfungsi sebagai nutrisi dan O2 bagi sel-sel otot jantung. Dukungan keluarga dapat digunakan sebagai strategi coping yang sangat penting mengatasi permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan motivasi diri dengan kepatuhan minum obat jantung koroner pasien Poli RSUD dr. Haryoto Lumajang Perancangan dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel Accidental Sampling dimana populasi responden diambil sampelnya berdasarkan sampel yang kebetulan ditemukan. Kuesioner yang digunakan adalah Sosiodemografi, Dukungan Keluarga, dan Motivasi dengan jumlah responden 66 orang. Hasil penelitian diperoleh data dukungan keluarga rendah sebanyak 28 orang (42,4%), motivasi rendah sebanyak 39 orang (59,1), dan ketidakpatuhan berobat sebanyak 38 orang (57,6%). Uji korelatif terdapat hubungan antara faktor Dukungan dan Motivasi Keluarga dengan Kepatuhan Berobat dengan p value 0,000 < 0,05 yang berarti Ha diterima dimana terdapat hubungan antara dukungan dan motivasi keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien jantung koroner. Dukungan keluarga akan mempengaruhi seseorang berobat karena dukungan dari luar membuat seseorang merasa diperhatikan, dibutuhkan berobat, selain dukungan keluarga, faktor motivasi diri seseorang berobat
Pengaruh Senam Tera Terhadap Skala Nyeri Dan Penurunan Kadar Asam Urat Di Desa Triwung Lor Kota Probolinggo Lia Barkatur Rohmniah; Achmad Kusyairi; Dodik Hartono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 5 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit asam urat merupakan suatu penyakit radang sendi yang disebabkan penumpukan kristal asam urat. Masalah umum yang sering di temukan di lingkungan sehari-hari adalah keluhan terkaitn yeri asam urat dan kadar asam urat yang meningkat secara tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam tera terrhadap skala nyeri dan penurunan kadar asam urat di desa triwung lor. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan one group pre-post test. Populasi dalam penelitian berjumlah 50 orang, teknik sampling menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Pengambilan data dengan menggunakan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) dan pengecekan asam urat menggunakan alat glucose cholesterol urid acid (GCU). Pengumpulan data meliputi coding, editing, dan tabulating. Metode analisis menggunakan uji statistik Paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan senam tera mayoritas dari 44 responden mengalami skala nyeri 6-7 dan kadar asam urat melebihi 6,5-7 mg/dL.Kemudian setelah dilakukan intervensi senam tera terjadi perubahan yang cukup baik dari nilai skala nyeri rentang nilai 7 menjadi 5 dan nilai kadar asam urat yang didapat nilai minimal asam urat 5 mg/dL dan nilai maksimal 11.2 mg/dL Analisis hasil penelitian menggunakan uji paired t-test di dapatkan p=0,000 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh senam tera terhadap skala nyeri dan penurunan kadar asam urat. Intervensi senam tera dilakukan selama 8 kali selama 1 bulan dengan waktu selama 15-30 menit. Senam tera merupakan latihan pernapasan yang dipadukan dengan gerakan. Prinsip gerak dalam senam tera ada 3 yaitu peregangan, persendian dan pernafasan.
Efektivitas Abdominal Stretching Exercise Dan Massage Effleurage Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Di Pondok Putri Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Nandini Nursyamsiana; Ro’isah; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenore atau nyeri haid adalah rasa nyeri yang menyertai menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Salah satu penanganan nonfarmakologis disminore yaitu Abdominal Stretching Exercise dan Massage Effleurage. Tujuan dari penelitian ini untukmenganalisis efektivitas Abdominal Stretching Exercise dan Massage Effleurag terhadappenurunan nyeri dismenorepada remaja di Pondok Putri Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan desain penelitiantwo group pretest-posttest. Populasi sebanyak 64 responden. Sampel penelitian sebanyak 36 responden yang memenuhi syarat inklusi yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi skala nyeri numeric (NRS) kemudian data dikumpulkan melalui proses editing, coding, scoring dan tabulating. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan hipotesis Uji Mann Whitney pada kedua kelompok. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skala nyeri sebelum diberikan Abdominal Stretching Exercise adalah 4,67 dan sesudah diberikan Abdominal Stretching Exercise Abdominal Stretching Exercise3,78, sedangkan nilai rata-rata skala nyeri sebelum diberikan Massage Effleurage adalah 4,94 dan sesudah diberikan Massage Effleurage 4,83. Hasil uji analisis didapatkan nilai p Value α (asymp. sign. 2 tailed) = 0,000, maka dinyatakan bahwa Abdominal Stretching Exercise lebih efektif terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja di Pondok Putri Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. Abdominal Stretching Exercise merupakan tindakan non farmakologi yang dapat diterapkan untuk menurunkan nyeri disminore. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk membandingkan Abdominal Stretching Exercise dengan intervensi lain dan menentukan metode mana yang lebih efektif.
Pengaruh Peer Education Dan Coaching Terhadap Perilaku Pencegahan Scabies Di Pondok Putri Damanhuri Romly Padjarakan Probolinggo Muhayyibatul Qomariyah; Ro’isah; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit scabies merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan perilaku. Penyakut scabies merupakan maslah kesehatan yang menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman pada bagi penderitantanya serta mudah menular. Salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit scabies yaitu perilaku personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini iyalah untuk mengetahui Pengaruh Peer Education dan Coaching Terhadap Perilaku Pencegahan Skabies Di Pondok Putri Damanhuri Romly Probolinggo. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pre experimental dengan desain one group pre-post design. Pelaksanaan Peer Education dan Coaching dilaksanakan sekama 2 mingu dengan 4 kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah 29 santri yang belum terkena scabies dan sampel sebanyak 29 santri yang belum terkena scabies di Pondok Putri Damanhuri Romly Probolinggo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan diambil secara total sampling. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon, instrument penelitian menggunakan lembar kuisioner perilaku pencegahan skabies. Hasil penelitian ini diperoleh rata – rata sebelum dilaksanakan Peer Education dan Coaching dengan kategori kurang sebanyak 11 responden (37,9%), culup 9 responden (31%), dan baik sebanyak 9 responden (31%). Setelah dilakukan Peer Education dan Coaching diperoleh nilai dalam kategori baik sebanyak 20 responden (69%). Nilai P = 0,000 yang berarti ada pengaruh Peer Education dan Coaching terhadap perilaku pencegahan penyakit scabies di Pondok Putri Damanhuri Romly Probolinggo Diharakan kepada pengurus dan bagian kebersihan pondok dapat membuat jadwal kebersihan harian untuk membersihkan lingkungan pondok pesantren dan sering memantau kebersihan santri serta selalu mengingatkan santri untuk melakukan kebersihan diri secara mandiri dengan baik
Hubungan Self Compassion Dengan Motivasi Berobat Pada Pasien Luka Gangren DM Tipe II Di Poli Diabet RSUD Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan Rengga Yudha Permana; Achmad Kusyairi; Alwin Widiyanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 11 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v3i11.1468

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Self compassion dengan motivasi berobat pada pasien luka gangren DM tipe II di Poli Diabet RSUD R. dr. Soedarsono Kota Pasuruan. Diabetes Melitus(DM) tipe II merupakan penyakit kronis tidak menular yang ditandai dengan terjadinya kenaikan glukosa darah, DM tipe II terjadi karena adanya kekurangan insulin yang absolut atau relatif dan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja insulin. Menurut Internasional Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 terdapat 463 juta orang dengan penderita DM tipe II dan diperkirakan 15% dari total penderita DM tipe II mengalami luka gangren yang bisa mengarah ke amputasi bahkan kematian. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel (variabel independen dan variabel dependen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara self compassion dengan motivasi berobat pada pasien luka gangrene DM tipe II di poli diabet RSUD Dr. Soedarsono 1. Self compassion pada pasien luka gangrene DM tipe II di poli diabet RSUD Dr..R. Soedarsono didominasi oleh pasien dengan self compassion yang tinggi yaitu sebanyak 21 orang atau sebesar 47.73% 2. Motivasi berobat pada pasien luka gangrene DM tipe II di poli diabet RSUD Dr..R. Soedarsono didominasi oleh pasien dengan motivasi yang baik yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar 56.82% 3. terdapat hubungan yang kuat dan positif antara Self Compassion dengan motivasi berobat pada pasien luka gangrene DM tipe II di poli diabet RSUD Dr..R. Soedarsono. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0.001 ( pvalue 0.05). Sehingga dapat dikatakan bahwa Self Compassion memiliki hubungan/korelasi yang baik dengan Motivasi berobat. Maka dapat disimpulkan H1 diterima