Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Stroke Di Rsud Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo Isnani Mauly Masruri; Achmad Kusyairi; Alwin widhiyanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 7 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan kejadian pecahnya pembuluh darah sehingga aliran darah tidak normal yaitu stroke hemoragik, sedangkan terhentinya aliran darah ke otak dikarenakan adanya sumbatan disebut iskemik. Pada pasien stroke akan mengakibatkan menurunnya ADL (Activity Daily Living) yang disebabkan oleh kelemahan pada anggota gerak. Dengan adanya kelemahan anggota gerak pada pasien stroke dapat menyebabkan berbagai resiko antara lain resiko jatuh. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Stroke Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian correlational dengan pendekatan cross sectional. besar sampel 30 pasien stroke, dengan metode accidental sampling. pengumpulan data meliputi scoring, coding, editing dan tabulating, kemudian data dianalisis secara manual dan computer dengan uji rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Stroke Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo, sebagian besar pasien memiliki Tingkat kemandirian ketergantungan penuh sebanyak 13 responden (43.3%), dan sebanyak 17 (56.7%) pasien memiliki reiko jatuh tinggi. Hasil uji rank spearman didapatkan nilai p= 0,000, < = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Resiko Jatuh Pada Pasien Stroke. Dapat disimpulkan pada pasien stroke dengan tingkat kemandirian dengan ketergantungan penuh faktor yang cukup berpengaruh terhadap resiko jatuh pasien. Maka kita sebagai tenaga kesehatan diharapkan berperan penting untuk memberikan intervensi tentang pentingnya resiko jatuh
Hubungan Persepsi Penyakit Jantung Dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) Di RSUD Grati Pasuruan Yuli Maulidil Warid; Achmad Kusyairi; Alwin Widhiyanto
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v3i2.1519

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) memiliki prevalensi yang tinggi di populasi dengan akibat mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Meskipun PJK merupakan penyakit tidak menular (PTM), namun PJK menjadi penyebab kecacatan dan penurunan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan persepsi tentang penyakit jantung dengan kualitas hidup pasien Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional analitik. Data diambil melaui pengukuran dengan kuesioner Brief-Illness Perception Questionnaire (B-IPQ) untuk mengukur persepsi penyakit dan WHOQOL-Bref Questionnaire untuk mengukur kualitas hidup. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2023. Besar sampel 30 responden. Pengumpulan data meliputi editing, codding, scoring, tabulating. Kemudian data dimasukkan pada Excel dan dianalisis menggunakan SPSS 25 dengan uji Chi-square. Berdasarkan peenlitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil distribusi frekuensi persepsi penyakit sebesar (63,3%) dalam kategori baik dan kualitas hidup (30%) dalam kategori sedang. Analisis hasil penelitian menggunakan uji Chi-square (p value = 0,000 < a), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan persepsi penyakit jantung dengan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner (PJK). Pengelolaan penyakit menjadi kunci dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Penyakit jantung koroner sebagai penyakit kronis maka kemampuan pengelolaan penyakit jantung dan persepsi penyakit berperan penting didalamnya. Semakin buruk persepsi penyakit pasien maka akan menurunkan kualitas hidup yang dirasakan. Hasil penelitian ini agar dijadikan masukkan dan landasan bagi perawat memperhatikan cara meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner (PJK). Perawat dapat memberikan edukasi tentang penyakit untuk meningkatkan persepsi penyakit yang baik, sehingga pasien penyakit jantung koroner (PJK) dapat menjalankan pengobatan dengan baik.
Pengaruh Edukasi Kebutuhan Cairan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pembatasan Cairan Dan Nilai IDWG Pada Pasien Gagal Ginjal Stage V di Instalasi Dialisis RSUD Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan Siti Aisyah; Achmad Kusyairi; Ainul Yaqin Salam
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v3i2.1546

Abstract

Penyakit gagal ginjal kronis merupakan suatu proses penurunan fungsi ginjal yang bertahap dan irreversible. Masalah utama pasien hemodialisis adalah tingkat kepatuhan pembatasan cairan dan Interdiaylytic Weight Gain (IDWG).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Kebutuhan Cairan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pembatasan Cairan dan Nilai IDWG Pada Pasien Gagal Ginjal Stage V di Instalasi Dialisis RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pre-post design. Populasi sebanyak 30 responden dan sampel sebanyak 15 responden yang memenuhi syarat inklusi penelitian, dipilih melalui tekhnik non probability accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar observasi IDWG, kemudian data dikumpulkan melalu proses Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian ini menunjukkan Tingkat kepatuhan sebelum edukasi yang terbanyak adalah kelompok tidak patuh yaitu 12 responden (80%), untuk data nilai IDWG sebelum edukasi yaitu hanya 3 responden (20%) yang masuk dalam kategori ringan, 7 responden (46,7%) masuk kategori sedang dan 5 responden (33,3%) masuk dalam kategori berat. Tingkat kepatuhan sesudah edukasi semua responden masuk dalam kategori patuh dan nilai IDWG terbanyak yaitu 14 responden (93,3%) masuk dalam kategori ringan sisanya masuk dalam kategori sedang. Hasil uji analisis didapatkan Ada Pengaruh Pengaruh Edukasi Kebutuhan Cairan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pembatasan Cairan dan Nilai IDWG dengan nilai p=0,002 dengan tingkat signifikan 0,05 (p=0,002 ≤α 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh signifikan edukasi kebutuhan cairan terhadap tingkat kepatuhan pembatasan cairan dan nilai IDWG pada pasien gagal ginjal kronik stage V di Instalasi Dialisis RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan.
PENYIAPAN MEDIA BUDIDAYA LELE DUMBO SISTEM BIOFLOK DI KOPRAL BUMILIS (KOLAM TERPAL BULAT MINIMALIS) PERKOTAAN Sri Oetami Madyowati; Achmad Kusyairi; Sumaryam; Muhajir; Indra Wirawan; Didik Trisbiantoro; Kejora Handarini; Retnani Rahmiati
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i2.4824

Abstract

Pekarangan merupakan lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan produktif, seperti untuk tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Potensi lahan pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga. Salah satu Program yang sedang menjadi tren dan giat dilakukan masyarakat kota Surabaya adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan, untuk budidaya tanaman pangan, perikanan dan peternakan dikenal yang akrab disebut urban farming. Komoditas perikanan yang sangat potensial yang banyak diminati masyarakat untuk dibudidayakan di pekarangan adalah pembesaran lele dalam Kopral Bumilis (kolam terpal bulat minimalis). Permasalahan pada kelompoktani dalam membudidayakan ikan lele adalah penataan kolam dalam pekarangan dan tingkat mortalitas lele yang tinggi selama proses budidaya, berdasarkan permasalahan diatas perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan bagaimana penataan kolam dalam pekarangan yang baik serta penyiapan media air dalam budidaya lele di Kopral Bumilis. Tujuan Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini adalah memanfaatkan lahan pekarangan dengan budidaya lele dalam Kopral Bumilis, dan menyiapkan media pemeliharaan lele dalam Kopral Bumilis. Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan cara pendekatan partisipatif aktif secara berkelanjutan antara tim pengusul dengan mitra, sebagai pengendali program Kemitraan Masyarakat berperan aktif melakukan pendampingan dan pembinaan secara berkala kepada mitra. Hasil kegiatan pertemuan disepakati tempat penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan di Balai Kelurahan Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo dengan tema penataan ruang pekarangan untuk urban farming dan penyiapan air media pemeliharaan lele sistem bioflok di Kopral Bumilis. Selama kegiatan penyuluhan anggota kelompotani sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan terutama terkait kematian benih lele di awal benih lele ditebar. Kolam yang digunakan adalah kolam terpal bulat minimalis milik kelompoktani. Cara menekan tingginya kematian adalah menyiapkan air kolam sistem bioflok, kualitas dan ukuran benih lele 7-9 cm saat ditebar, kontrol pemberian pakan setiap harinya. Kendala yang sering dialami adalah seringnya anak anak kecil menyerok benih lele dan memancing ikan karena tempat pekarangan yang terbuka di lahan fasum, pemberian pakan yang melebihi takaran dan pakan pellet yang tidak dibasahi sebelum diberikan pada ikan. Kesimpulan dari kegiatan ini pertama adalah Budidaya lele dumbo dalam Kopral Bumilis di Pekarangan diterima dengan antusias sekali, dan minta didampingi mulai dari persiapan kolam, pemilihan benih, penebaran benih, monitoring dan evaluasi; kedua yaitu Kunci keberhasilan usaha budidaya lele dalam Kopral Bumilis di pekarangan adalah pemilihan benih yang teradaptasi dengan fluktuasi lingkungan (disarankan benih ukuran 7-9 cm), monitoring kualitas air dan frekwensi dan jumlah pemberian pakan selama proses budidaya.
Tingkat Keramah Lingkungan Penggunaan Alat Tangkap Jaring Tarik Pantai (Beach Seine) di Pantai Prigi Trenggalek Jawa Timur Tunjung Arum Atmanto; Gilang Rusrita Aida; Achmad Kusyairi
Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan Vol. 3 No. 1 (2025): Maret: Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfish.v3i1.124

Abstract

Fishing activities at Prigi Beach Trenggalek, East Java are carried out using beach seine nets fishing equipment. This research was conducted at Prigi Beach Trenggalek, East Java on December 11 - December 31 2023. The goal of this research was to determine the level of environmental friendliness of the use of beach seine nets at Prigi Beach Trenggalek, East Java. This research uses a survey method with data collection techniques using the questionnaire interview method. The environmental friendliness level analysis used includes 9 criteria for environmentally friendly fishing gear based on the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). The score obtained from the calculation of the data analysis is 23.96 which means that the use of Beach Seine Nets at Prigi Beach Trenggalek East Java is environmentally friendly.
Pengaruh Waktu Operasional Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine) terhadap Hasil Tangkapan Ikan Teri Jengki (Stolephorus indicus) di Perairan Palang Tuban Faisal Ali; Achmad Kusyairi; Alif Astagia
Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan Vol. 3 No. 1 (2025): Maret: Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfish.v3i1.131

Abstract

Fishing in the waters of Palang Tuban are continuously carried out, one of which is the capture of jengki anchovies (Stolephorus indicus). The purse seine fishing gear is a productive and efficient tool for capturing jengki anchovies without requiring a fish aggregation device (FAD). Fishermen in Palang Waters often experience varying results, where some catch a large amount of fish, while others catch much less. Some fishermen operate their gear for shorter or longer periods, but this does not guarantee a higher catch. This study aims to determine the operational time of the purse seine gear on the catch of jengki anchovies, and also to examine the effect of different operational times on the catch. Data was collected through experiments with two different treatments, each repeated 16 times, totaling 32 data points. The main parameter analyzed in this study was the quantity or weight of the catch. The research method used was experimental fishing with t-test analysis. The results of the t-test with 16 repetitions at 04:00-10:00 WIB and 07:00-13:00 WIB showed average catches of 1.391 kg and 1.234 kg, respectively, with a significance (2-tailed) value of 0.340 > 0.05. The t-test results indicate that H0 is accepted, and H1 is rejected, meaning there is no significant difference between the two time periods.
Pengaruh Variasi Umpan Buatan terhadap Hasil Tangkapan Tuna Sirip Kuning dengan Pancing Ulur di Morotai. Yulianti Istiana; Achmad Kusyairi; Alif Astagia
Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan Vol. 3 No. 1 (2025): Maret: Manfish: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Peternakan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfish.v3i1.136

Abstract

Morotai Island Regency is a coastal village so that this area is rich in the potential of marine natural resources, especially fish resources. Generally, fishermen in Morotai Island Regency in utilizing fish resources are still traditional in nature where the average fisherman still uses simple fishing gear, namely a handline using bait as a lure of fish in tuna fishing operations. The benefit to be obtained is to provide information to fishermen about the catch of a handline with the use of different artificial bait as an effective bait, therefore the purpose of this study is 1) Knowing the effect of different types of artificial bait on yellow fin catches ( Thunnus albacares) using a fishing gear (handline) and; 2) Determine the conclusion of artificial bait that is more effective and has the potential to get the catch for use on the fishing gear (handline). This research was located in the waters of Daeo Majiko Village, Morotai Island Regency. The research time was 2 months. This research was conducted using the experimental fishing method with a Randomized Group Design (RAK). The data collected was processed using the ANOVA test, where the aim was to find significant differences between the 3 different types of bait which were the highest baits in obtaining catches during the research.
Komposisi Spesies Hasil Tangkapan Alat Tangkap Rawai Dasar yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong M Yusril Izzah Maulana; Achmad Kusyairi; Alif Astagia
Tumbuhan : Publikasi Ilmu Sosiologi Pertanian Dan Ilmu Kehutanan Vol. 2 No. 2 (2025): Mei : Tumbuhan : Publikasi Ilmu Sosiologi Pertanian Dan Ilmu Kehutanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/tumbuhan.v2i2.296

Abstract

The study aims to determine the species of fish caught by bottom longline and the composition of the number of fish species. The implementation time was carried out on December 11, 2024 - January 11, 2025 at Brondong Port, Lamongan Regency. The method used in this study is the method eksperimental fishing by conducting direct observation of the catch of bottom longline fishing gear. then conducting direct observation of the number of tails and weight of the catch and conducting direct interviews with bottom longline fishermen who operate their longline fishing gear in the waters of Brondong. The results of the bottom longline catch during the research at PPN Brondong which was landed in December 2024, there were 4 types of species caught by the bottom longline fishing gear, namely the swordtail shark ( rhizoprionodon acutus), Manyung Fish (arius thalassinus), Flower Ray (Taeniura lymma) and Remang (congresox talabonoides).
Pengaruh Variasi Umpan Buatan Pancing Tonda (Trolling) terhadap Hasil Tangkap Ikan Tengiri di Perairan Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Muhammad Rizal Cahyono; Achmad Kusyairi; Alif Astagia
Tumbuhan : Publikasi Ilmu Sosiologi Pertanian Dan Ilmu Kehutanan Vol. 2 No. 2 (2025): Mei : Tumbuhan : Publikasi Ilmu Sosiologi Pertanian Dan Ilmu Kehutanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/tumbuhan.v2i2.297

Abstract

Bait is an important factor in luring fish to hook on the hook. The aim is to find out the effect of the differences between artificial bait and natural bait for mackerel on mackerel fish catches and to find out which bait is more optimal for mackerel fish catches. The method used in this research is the Experimental Fishing method by making direct observations of the treatments tried when operating trolling equipment with artificial bait that resembles fish, then making direct observations of the number of mackerel fish caught and conducting direct interviews with fishermen. The results of the analysis based on the T test results on the artificial and natural bait treatments can be concluded that the two-sided p value is greater than 0.05, so the results do not reject the null hypothesis. This means there is no significant difference between the two types of artificial bait and natural flowerfish bait. Then, to determine the success of the catch in both treatments, a hook rate test was carried out. The total number of catches during the research for fishing rods using artificial bait had a hook rate of 56.25% and fishing rods using natural bait had a hook rate of 37.5%. From the catches, it can be seen that those who use artificial bait that resembles fish have a higher catch or hook rate than those who use natural mackerel bait.kan umpan ikan tenggiri alami.
Efektivitas Senam Pinguin dan Yoga Kids Terhadap Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 5 – 6 Tahun di RA Masyithoh V Kota Probolingg Ima Amalia Juliyantiara; Dodik Hartono; Achmad Kusyairi
Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jumkes.v3i2.2543

Abstract

The development of preschool children is crucial to monitor, as they are vulnerable to developmental deviations if not provided with proper stimulation. One essential aspect of development is gross motor skills, which involve movements of the whole body, particularly core muscle activities such as the arms and legs. This study aims to determine the effectiveness of penguin exercise and kids yoga on the development of children's gross motor skills. The research design used was a pre-experimental design with a two-group pre-post test model. The population consisted of 66 students from RA Masyithoh V in Probolinggo City, with 40 respondents selected using purposive sampling. Data collection included editing, coding, scoring, and tabulating. The instruments used were KPSP Observation Sheets, Standard Operating Procedures (SOPs), and activity modules. The data were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test. The results showed significant differences in children's gross motor development before and after the implementation of penguin exercise and kids yoga, with a p-value = 0.000 (ρ < α = 0.005). The Z-value for pre-post penguin exercise was -4.379, while for pre-post kids yoga it was -4.134. These results indicate that penguin exercise is more effective in improving gross motor development in children. Movements in penguin exercise, such as opening wings, turning heads, flapping arms, and stomping, help stimulate various muscle groups. Meanwhile, kids yoga, when practiced regularly and with discipline from an early age, also positively contributes to the enhancement of gross motor skills in young children.