Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI ACEH MENGGUNAKAN SEMEN BEKU SAPI BALI, SIMENTAL, DAN LIMOSIN DI KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR Nanda Balia Tarmizi; dasrul dasrul; ginta riady
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.515 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7879

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keberhasilan Inseminasi Buatan pada sapi aceh menggunakan semen beku sapi bali, sapi simental, dan sapi limosin di Kecamatan Mesjid Raya  Kabupaten Aceh Besar. Materi penelitian terdiri dari 30 orang responden dan 61 ekor induk sapi aceh yang dipelihara masyarakat di Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Data diperoleh dari hasil IB sapi aceh oleh petugas inseminator, dan hasil wawancara berupa kuesioner dengan peternak. Data dianalisis menggunakan analisis diskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat Conseption Rate (CR) sapi aceh menggunakan semen beku sapi Bali adalah 63,15%, lebih tinggi dari semen beku sapi Simental sebesar 54,54% dan sapi Limosin sebesar 60,00%. Nilai Service Per Conception menggunakan semen beku sapi Bali adalah 1,42 kali lebih rendah dari semen beku sapi simental dan semen beku sapi Limosin yaitu  1,54 dan 1,55. Kata Kunci :  Inseminasi Buatan (IB), sapi aceh, sapi bali, simental dan limosin. ABSTRACT            This study aims to determine whether there are differences in the success of Artificial Insemination on Aceh cows using frozen semen of  Bali cows cattle, simental cows and limousine cows in the District Mesjid Raya Aceh Besar regional. The research material consisted of 30 respondents and 61 cows of Aceh cattle that are herded by society in District Mesjid Raya Regency of Aceh Besar. The method used in this study is the survey method, with sampling by using purposive sampling. The data obtained from AI results of aceh cows by the inseminator officer, and interview  in the form of quisioners with farmer. Data were analyzed using using purposive sampling. The data obtained from AI results of aceh cows by the inseminator officer, and interview  in the form of quisioners with farmer. Data were analyzed using descriptive analysis. The result of this research shows that the level of Conseption Rate (CR) of Aceh cows using frozen semen of Bali cows is 63,15%, higher than Siment cattle semen 54,54% and Limousine cows is 60,00%. The value of Service Per Conception using frozen semen of Bali cattle was 1.42 times lower than semen frozen simental cows and frozen  Limosin cows of 1.54 and 1.55.  Keyword : Artificial Insemination (AI), Aceh cow, Bali cow, simental and limosin.
PENGARUH LAMA WAKTU SEXING DENGAN METODE ELEKTRIK TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA SAPI ACEH YANG DISIMPAN PADA SUHU 5°C (The Effect of Long Time Sexing with Electrical Method on the Survival of Aceh Cow’s Spermatozoa Stored at a Temperature of 5°C) Anisa Diah Ulfa; Dasrul Dasrul; Dian Masyitha; Azhar Azhar; Erdiansyah Rahmi; Roslizawaty Roslizawaty
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.212 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.11041

Abstract

ABSTRAK           Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lama waktu sexing dengan metode elektrik terhadap daya tahan hidup spermatozoa sapi aceh yang disimpan pada suhu 5°C. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola satu arah. Semen ditampung dari 2 ekor pejantan menggunakan vagina buatan. Semen yang berkualitas baik dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok sexing dengan metode elektrik yang dialiri listrik 1,5 volt selama 3 menit (P1); 6 menit (P2); dan 10 menit (P3) yang selanjutnya disimpan dalam suhu 5°C. Tiap perlakuan diamati bagian anoda (P1a, P2a, P3a) dan katoda (P1k, P2k, P3k). Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) pola satu arah yang dilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat perbedaan daya tahan hidup spermatozoa antar perlakuan, sedangkan untuk melihat daya tahan hidup spermatozoa antara bagian anoda dan katoda diuji dengan uji T. Hasil pengamatan daya tahan hidup spermatozoa setelah pendinginan pada bagian anoda secara berturut-turut 8,92 ± 0,74 jam; 7,00 ± 1,70 jam; 5,00 ± 1,00 jam, sedangkan bagian katoda secara berturut-turut 9,42 ± 1,16 jam; 8,33 ± 1,17 jam; 5,92 ± 1,11 jam. Lama waktu sexing dengan metode elektrik berpengaruh secara nyata (P0,05) terhadap daya tahan hidup spermatozoa. Waktu sexing selama 3 menit menghasilkan daya tahan hidup spermatozoa sapi aceh lebih lama dibandingkan waktu sexing 6 menit dan 10 menit selama penyimpanan pada suhu 5°C. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara daya tahan hidup spermatozoa bagian anoda dengan katoda.Kata Kunci: spermatozoa, waktu sexing, metode elektrik, daya tahan hidup ABSTRACTThe study aims to determine the effect of long time sexing with electrical method on the survival of aceh cow’s spermatozoa stored at a temperature of 5°C. This study using one way completely randomized design. Semen was collected from 2 males, using artificial vagina. Good quality semen was divided into 3 groups; group was electrified with 1,5 volt during 3 minutes (P1); 6 minutes (P2); and 10 minutes (P3) and stored in temperature of 5°C. Each group observed the anode (P1a, P2a, P3a) and cathode (P1k, P2k, P3k). The data obtained was analyzed with the one way analysis of variance (ANOVA), followed by Duncan test to analyzed the viability of spermatozoa between groups, while to analyzed the viability of spermatozoa between the anode and the cathode used the T test. The result show the viability after cooling in groups anode were 8,92 ± 0,74 hours; 7,00 ± 1,70 hours; 5,00 ± 1,00 hours and in groups cathode were 9,42 ± 1,16 hours; 8,33 ± 1,17 hours; 5,92 ± 1,11 hours. Long time sexing with electrical method affects significantly (P0,05) sperm viability. Sexing time during 3 minutes showed the viability of aceh cow’s spermatozoa longer than sexing time during 6 minutes and 10 minutes stored at a temperature 5°C. There was no significant differences of the viability between the anode and the cathode.Key word: spermatozoa, sexing time, electrical method, viability 
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE SERUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DIABETES MELITUS (The Effect of Vitamin E to Superoxide Dismutase Serum Level in Diabetes Mellitus Induced White Rat (Rattus norvegicus) ) Regi Putra; dasrul dasrul; sugito sugito; muslim akmal; zuhrawati zuhrawati; syafruddin syafruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.089 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.6759

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap kadar SOD serum tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan tikus putih sebanyak 25 ekor dengan kriteria: sehat, bobot badan 150 – 200 gram; umur ± 3 – 4 bulan; dan jenis kelamin jantan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri atas lima ekor tikus. Kelompok tikus non-diabetes (KN), kelompok tikus diabetes induksi aloksan (KP), kelompok perlakuan yaitu tikus diabetes induksi aloksan dan diberi vitamin E dosis 50 IU/kgbb/hari (P1), 100 IU/kgbb/hari (P2), dan 150 IU/kgbb/hari (P3). Perlakuan vitamin E diberikan selama 28 hari. Pada hari ke-29 setelah perlakuan, dilakukan koleksi serum untuk pengukuran kadar SOD serum dengan spektrofotometer. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA satu arah dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan kadar SOD serum adalah 58,00 ± 7,48 U/ml, 36,50 ± 4,56  U/ml (KP), 42,55 ± 5,89 U/ml (P1), 50,44 ± 5,32 U/ml (P2), dan 55,20 ± 4,84 U/ml (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin E dapat meningkatan kadar SOD serum secara signifikan (P0,05). Pemberian  vitamin E dengan dosis 150 IU/kg BB/hari menghasilkan peningkatan kadar SOD serum terbaik pada tikus putih diabetes melitus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian vitamin E dapat meningkatkan kadar SOD serum tikus putih diabetes melitus.ABSTRACT            This study aims to know the effect of vitamin E administration to SOD serum level in diabetes mellitus induced white rats (Rattus norvegicus). This study used 25 white rat in criteria: healthy; body weight 150 – 200 gram; age ± 3 – 4 month; and male sex. The research design was used completely randomized design (CRD) with 4 unidirectional pattern groups treatments. Each group consisted of five rat. Group of non-diabetic rats (KN), group of alloxan-induced diabetic rats (KP), group of alloxan-induced diabetic rats which given with vitamin E 50 IU/kgBW/day (P1), 100 IU/kgBW/day (P2), and 150 IU/kgBW/day (P3). Treatment of vitamin E was given in 28 days. On the 29th day after treatment, serum collection was performed to quantify SOD serum level by spectrophotometers. The data obtained were analyzed by one-way ANOVA and continued with Duncan test. The result showed SOD serum level was 58.00 ± 7.48 U/ml, 36.50 ± 4.56 U/ml (KP), 42.55 ± 5.89 U/ml (P1), 50.44 ± 5.32 U/ml (P2), and 55.20 ± 4.84 U/ml (P3). The result showed that therapy of vitamin E could increase SOD serum level significantly (P0.05). Treatment dose of 150 IU/kgBW/day was the best increasing of SOD serum level in diabetes mellitus induced white rat. The conclusion of research showed that giving of vitamin E can increasing the SOD serum level in diabetes mellitus induced white rat.
PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN AMPAS TAHU, JAGUNG, DEDAK DAN BUNGKIL KEDELAI YANG DI FERMENTASI DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA AYAM KAMPUNG(Effect of Tofu Waste, Corn, Bran, and Fermented Soybean Meal Mixture Addition in Commercial Rations to Spermatozoa Quality of Gallus Domestica) zainaldi zainaldi; dasrul dasrul; hamdan hamdan; tongku niswar siregar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 2 (2017): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.562 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i2.3250

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran ampas tahu, jagung, dedak dan bungkil kedelai fermentasi dalam ransum komersial terhadap kualitas spermatozoa ayam kampung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 kali ulangan, kelompok perlakuan 1 (P0): ayam diberi 100% ransum komersial, perlakuan 2 (P1): ayam diberi 90% ransum komersial + 10% campuran ampas tahu, jagung, dedak dan bungkil kedelai  fermentasi, kelompok 3 (P2): ayam diberi 80% ransum komersial + 20% campuran ampas tahu, jagung, dedak dan bungkil kedelai  fermentasi dan kelompok 4 (P3) ayam diberi 70% ransum komersial + 30% campuran ampas tahu, jagung, dedak dan bungkil kedelai  fermentasi. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan takaran 100gr/ekor/hari selama 30 hari. Pada hari ke 31 sampel semen dikoleksi dengan metode masase. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian campuran ampas tahu, jagung, dedak dan bungkil kedelai yang difermentasi dalam ransum komersial berpengaruh secara nyata (P0,05) terhadap peningkatan konsentrasi spermatozoa dan penurunan persentase spermatozoa abnormal, namun tidak berpengaruh secara nyata (P0,05) terhadap persentase motilitas dan spermatozoa hidup ayam kampung. Rata-rata konsentrasi dan persentase spermatozoa abnormal pada kelompok P3 berbeda secara nyata (P0,05) dibandingkan dengan P0, namun tidak berbeda secara nyata (P0,05) dengan  P1 dan P2. Pemberian campuran ampas tahu, jagung, dedak dan bungkil kedelai fermentasi dalam ransum komersial dapat meningkatkan konsentrasi dan penurunan persentase spermatozoa abnormal, namun tidak berpengaruh terhadap persentase motilitas dan spermatozoa hidup ayam kampung.Kata kunci: Ayam Kampung, Kualitas Spermatozoa, Pakan Fermentasi                                                           ABSTRACTThis study aimed to determined the effect of tofu dregs, corn, bran and fermented soybean meal mixture addition in commercial rations towards the quality of Gallus domestica spermatozoa. This study used completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatment group by four times repetition. First group (P0), chickens were fed with 100 % commercial rations, second group ( P1 ) were fed with 90 % commercial rations + 10 % mixture of tofu dregs, corn, bran and fermented soybean meal (TCBF), third group ( P2 ) were fed with 80 % commercial rations + 20 % of TCBF mixture, and fourth group ( P3 ) were fed with 70% commercial rations + 30 % of TCBF mixture. Feeding were twice a day (morning and evening) by 100g/each/day for 30 days. Semen sample were collected in 30th days by massage method. Acquired data were analyzed in Analysis of Variance (ANOVA) then proceed with Duncan test. The result showed that the mixture addition of tofu dregs, corn ,bran and fermented soybean meal in commercial rations significantly affect (P0,05) to spermatozoa concentration and decreased of abnormal spermatozoa, but not significantly affect (P0,05) to motility percentage and life spermatozoa in Gallus domesticus. Mean of spermatozoa abnormality and concentration in P3 was significantly different to P0, but not significantly different (P0,05) when compared to P1 and P2. Mixture addition of tofu dregs, corn, bran and fermented soybean meal in commercial rations was capable to increased spermatozoa concentration and reduced percentage of spermatozoa abnormality, but was not affect motility and life spermatozoa percentage of Gallus domesticus.    Keywords: Gallus domestica, Quality of spermatozoa, Fermented feed
KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH ERITROSIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR SETELAH PEMBERIAN FORMALIN (Haemoglobin Levels and Number of Erythrocyte in Rats (Rattus norvegicus) Wistar strain after Formalin Administration) Zea Ochtavia; Dasrul Dasrul; Nuzul Asmilia
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 2 (2017): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.528 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i2.2781

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian formalin melalui intraperitoneal terhadap kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar. Hewan yang digunakan dalam penilitian ini adalah 24 ekor tikus putih jantan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 4 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri atas enam ekor tikus. Kelompok kontrol tikus hanya diberi pakan dan air minum tanpa perlakuan apapun, kelompok 1 tikus diinjeksi formalin dengan dosis 1 mg/Kg bb, kelompok 2 diinjeksi formalin dengan dosis 2,5 mg/Kg bb, kelompok 3 diinjeksi formalin dengan dosis 5 mg/Kg bb. Masing-masing kelompok diberi perlakuan selama 14 hari berturut-turut secara intraperitoneal. Selama penelitian tikus diberi pakan dan air minum secara adlibitum. Pada hari ke 15, sampel darah diambil melalui sinus orbitalis menggunakan pipet kapiler. Hasil analisis statistik menunjukkan rata-rata (±SD) kadar hemoglobin (g/dl) K0 12,00±0,72, K1 9,63±1,67, K2 9,83±1,30, dan K3 9,76±1,41. Rata-rata (±SD) jumlah eritrosit (106/mm3) K0 7,06±0,78, K1 5,31±1,46, K2  5,35±0,97, dan K3 4,98±0,59. Hasil uji ANOVA menunjukkan kelompok K0 berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kelompok K1, K2, dan K3, sementara kelompok K1, K2, dan K3 tidak berpengaruh nyata (P0,05) antara kelompok perlakuan. Disimpulkan bahwa pemberian formalin secara intraperitoneal dapat menurunkan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit tikus putih strain Wistar.Kata kunci: formalin, kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, Rattus norvegicusABSTRACTThe study aims to determine the effect of formalin administration via intraperitoneal on levels of haemoglobin and the number of erythrocyte in rats (Rattus norvegicus) Wistar strain. Animals used in this study were 24 male rat. The research design was used completely randomized design (CRD) with 4 unidirectional pattern groups treatments. Each group treatment consisted of six rat. Group control rat was given only fed and drinking without any treatment, group 1 rat injected formalin with dosage of  1 mg/Kg bw, group 2 rat  injected formalin with dosage of 2,5 mg/Kg bw, and group 3 rat injected formalin with dosage of 5 mg/Kg bw. Each group was given the specific treatment for 14 consecutive days intraperitoneally. During the study, rat were fed and drinking water in a adlibtum. On day 15, blood sample was taken through orbital sinus using a pipette capillary. The statistical analysis that showed mean (±SD) levels of haemoglobin (g/dl) K0 12,00±0,72, K1 9,63±1,67, K2 9,83±1,30, and K3 9,76±1,4. Mean (±SD) number of erythrocyte (106/mm3) K0 7,06±0,78, K1 5,31±1,46, K2  5,35±0,97, and K3 4,98±0,59. The results of ANOVA showed significant group K0 (P0,05) against groups K1, K2, and K3, while groups K1, K2, and K3 no significan effect (P0,05) in between group. It was concluded that the administration of formalin intraperitoneal can lower haemoglobin levels and the number of erythrocyte rats Wistar strain.Keywords:  formalin, haemoglobin levels, number of erythrocyte, Rattus norvegicus
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DALAM MEDIA SITRAT KUNING TELUR TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA SAPI ACEH YANG DISIMPAN PADA SUHU 4℃ (The Effect of Adding Peels Red Dragon Fruit Extract (Hylocereus polyrhizus) into Citrate-Yolk Medium to the Survival of the Aceh Cattle Spermatozoa Stored at Temperature 4℃) Sonya Tri Wahyuni; dasrul dasrul; hamdan hamdan; juli melia; rinidar rinidar; tongku N siregar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.111 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.6888

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit buah naga merah dalam media sitrat kuning telur terhadap daya tahan hidup spermatozoa sapi aceh setelah pendinginan. Semen ditampung dari 1 ekor pejantan umur 3 tahun sehat, menggunakan vagina buatan. Semen yang berkualitas baik dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan penambahan ekstrak kulit buah naga merah; 0,00 g/100 ml (P0); 0,2 g/100 ml (P1); 0,4 g/100 ml (P2); 0,6 g/100 ml (P3); dan 0,8 g/100 ml (P4) dalam media sitrat kuning telur dan disimpan dalam suhu 4. Pengamatan daya tahan hidup spermatozoa dilakukan setiap hari selama 5 hari. Data yang diperoleh dianalisa dengan analysis of varian(ANOVA) pola satu arah yang dilanjutkan dengan uji berganda Duncan. Hasil pengamatan daya tahan hidup spermatozoa setelah pendinginan pada perlakuan P0; P1; P2; P3; dan P4 secara berturut-turut 3,8; 4,6; 3,6; 1,0; dan 0,0 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kulit buah naga merah dalam media sitrat kuning telur berpengaruh secara nyata (P0,05) terhadap daya tahan hidup spermatozoa. Penambahan ekstrak kulit buah naga merah 0,2 g/100 ml dalam media sitrat kuning telur menghasilkan daya tahan hidup spermatozoa sapi aceh lebih baik selama penyimpanan pada suhu 4. (This study aims to determine the effect of peels red dragon fruit extract addition into citrate-yolk medium on viability of aceh cattle sperm after cooling. Semen was collected from 1 healthy male aged 3 years, using artificial vagina. Good quality semen was divided into 5 groups; addition of peels red dragon fruit extract 0.0 g/100 ml (P0); 0.2 g/100 ml (P1); 0.4 g/100 ml (P2); 0.6 g/100 ml (P3); and 0.8 g/100 ml (P4) into citrate-yolk medium, and stored in a temperature of 4. Observation of sperm viability were done every day up to day 5. The data obtained was analyzed with the one-way analysis of variance (ANOVA), followed by multiple test Duncan. Results show sperm viability after cooling in the groups P0; P1; P2; P3; and P4 respectively was 3.8 days, 3.6 days, 4.6 days, 1.0 day, and 0.0 day. The results show that the addition of peels red dragon fruit extract in citrate-yolk medium affects significantly (P0.05) sperm viability. The addition 0.2 g/100 ml peels red dragon fruit extract into citrate-yolk medium during storage in a temperature of 4 results greater sperm viability.)
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) SERUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DIABETES MELITUS (The Effect of Vitamin E to Malondialdehyde (MDA) Serum Level in Diabetes Mellitus Induced White Rat (Rattus norvegicus)) bella vera; dasrul dasrul; al azhar; t. fadrial karmil; ginta riady; mustafa sabri
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.079 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.6760

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin E terhadap kadar MDA serum tikus putih (Rattus novergicus) diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Sebanyak 25 ekor tikus dibagi secara acak menjadi 5 kelompok: kelompok kontrol negatif yaitu tikus non-diabetes (KN), kelompok kontrol positif yaitu tikus diabetes tanpa diberi vitamin E (KP), tikus diabetes yang diberi vitamin E dosis 50 IU/kgbb/hr (P1),100 IU/kgbb/hr (P2), dan 150 IU/kgbb/hr (P3) selama 28 hari. Selama penelitian tikus diberi pakan dan air minum secara ad libitum. Pada hari ke-29, dilakukan pengkoleksian serum darah untuk pemeriksaankadar MDA secara spektofotometri. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata (±SD) kadar  MDA serum adalah 13,44 ± 3,15 µmol/l (KN), 22,18 ± 6,44 µmol/l (KP),19,01 ± 5,25 µmol/l (P1), 14,86 ± 4,11 µmol/l (P2), dan 12,25 ± 2,45 µmol/l (P3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin E dapat menurunkan kadar MDA serum. Pemberian vitamin E dosis 150 IU/kgbb/hari lebih baik dibandingkan dengan dosis 100 IU/kgbb/hari dan 50 IU/kgbb/hari dalam menurunkan kadar MDA serum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian vitamin E dapat menurunkan kadar MDA serum tikus putih diabetes melitus.ABSTRACT             The aim of this study were to determine the effect of vitamin E on serum MDA level in white rat (Rattus novergicus) diabetes mellitus. This study used a complete randomized design (CRD). 25 rats were divided randomly into 5 groups: negative control group in which the rats were non-diabetes (KN), potitive control group in which the rats diabetes rats without E vitamin (KP), diabetes rats given vitamin E with the doses of 50 IU/kgbw/day (P1), 100 IU/kgbw/day (P2), and 150 IU/ kgbw/day (P3) for 28 days. During the study, rat were fed with food and water in ad libitum. On the 29th day,the collection of blood serum was done to check the MDA level using the spectophotometer.Acquired data were analysed  by using Analysis of Variance (ANOVA) then proceed with Duncan test. The result showed the mean (±SD)of MDA serum level was 13,44 ± 3,15 µmol/l (KN), 22,18 ± 6,44 µmol/l (KP),19,01 ± 5,25 µmol/l (P1), 14,86 ± 4,11 µmol/l (P2), dan 12,25 ± 2,45 µmol/l (P3).The results of the study showed that fedding of vitamin E could reduce serum MDA levels.The fedding of vitamin E150 IU/kgbw/day was better than 100 IU/kgbw/day and 50 IU/kgbw/day in lowering serum MDA levels. The conclusion of the study showed that fedding of vitamin Ecandecrease the MDAserum level in diabetes mellitus induced white ratThe Effect of Vitamin E to Malondialdehyde (MDA) Serum Level in Diabetes Mellitus Induced White Rat (Rattus norvegicus)
PENGARUH EKSTRAK BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) TERHADAP KADAR HORMON TESTOSTERON TIKUS PUTIH (Rattus novergicus L.) YANG DIBERI PAKAN TINGGI KOLESTEROL Firstia Ritri Wulandari; Teuku Mamfalutfi; Dasrul Dasrul; Rajuddin Rajuddin
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 2: No. 2 (November, 2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v2i2.412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah tomat (Lycopersicum esculentum L.) terhadap kadarhormontestosterontikus putih (Rattus novergicus L.) yang diberi pakan tinggi kolesterol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik jenis Posttest Only Control Group Design, dengan menggunakan 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi secara acak dalam lima kelompok perlakuan masing-masing,1) kelompok kontrol negatif(KN)tikus diberi pakan standar, 2) kelompok kontrol positif (KP)tikus diberi pakan tinggi kolesterol, 3) kelompok tikus yang diberi pakan tinggi kolesterol dan eksrak tomat 25 mg/kgBB/hari (D1), 4) kelompok tikus yang diberi pakan tinggi kolesterol dan ekstrak tomat dosis 50 mg/kgBB/hari (D2) dan 5) kelompok tikus yang diberi pakan  tinggi kolesterol dan, ekstrak tomat dosis 100 mg/kgBB/hari (D3) selama 60 hari. Koleksi sampel darah dilakukan melalui vena orbitalis menggunakan mikropipet. Pengukuran kadar testosteron darah tikus dilakukan dengan menggunakan metode Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Data dianalisis dengan uji statistik non parametric menggunakan uji Kruskall Wallis dan di lanjutkan dengan uji Mann-Whitney.Hasil  penelitian menunjukkan  pemberian ekstrak tomat dapat meningkatkan kadar hormon testosteron darah tikus putih yang diberi pakan tinggi kolesterol seiring dengan tingkat dosis yang diberikan. Pemberian ekstrak tomat dosis 100 mg/kgBB/hari (D3)berbeda secara nyata (p<0,05)dibandingkan dengan kontrol positif (KP)., ekstrak tomat dosis 25 mg/kgBB/hari (D1)dan ekstrak tomat dosis 50 mg/kgBB/hari (D2)., namun tidak berbeda dengan kontrol negatif (KN). Pemberian ekstrak tomat dapat meningkatkan kadar hormon testosteron serum darah tikus putih yang diberi pakan tinggi kolesterol. 
PENGARUH FREKUENSI PAPARAN ASAP GANJA (CANNABIS SATIVA L.) TERHADAP KUALITAS SPERMA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR Siti Chalizar Syifa Nasution; Reza Maulana; Dasrul Dasrul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.795 KB)

Abstract

Infertilitas mempengaruhi sekitar 17% pasangan di seluruh dunia dan faktor gangguan pada pria bertanggung jawab sekitar setengah dari total kasus. Kualitas sperma yang buruk pada pria akibat penggunaan ganja secara akut ataupun kronik dapat menyebabkan terjadinya infertilitas. Zat yang ada di dalam ganja dapat mengganggu aksis hipotalamus-pituitari-gonad dan spermatogenesis yang akan menghasilkan kualitas sperma yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh frekuensi paparan asap ganja sebanyak satu kali sehari, dua kali sehari, dan tiga kali sehari terhadap kualitas sperma tikus penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan post test only control group design. Subjek penelitian berupa tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar sebanyak 24 ekor yang diberikan perlakuan selama 30 hari, kemudian dikorbankan untuk diambil cairan sperma melalui cauda epididimis. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kualitas sperma menggunakan tiga parameter yaitu konsentrasi, morfologi abnormal, dan motilitas sel sperma dan kemudian dibandingkan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan asap ganja dapat menurunkan kualitas sperma tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar. Namun, frekuensi paparan asap ganja tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (p0,05) terhadap kualitas sperma tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar. Kesimpulan penelitian ini adalah frekuensi paparan asap ganja tidak memengaruhi kualitas sperma.Kata kunci: kualitas sperma, tikus putih, ganja.Infertility affects about 17% of couples worldwide and the disorders factor from male is responsible for about half of the total cases. Poor sperm quality in men because of the use of marijuana acutely or chronically can cause infertility. Substances contained in marijuana can interfere with the hypothalamic-pituitary-gonadal axis and spermatogenesis can result in poor sperm quality. This research aimed to find out the effect of frequency of  marijuana smoke exposure once a day, twice a day, and three times a day to the sperm quality of rats in the study. This study was an experimental study using the plan of post test only control group design. The subject of research was white rats (Rattus norvegicus)  Wistar strain in the number of 24 that were given treatment for 30 days, then they were sacrificed to take the semen through cauda epididymis. Next, the checkup of sperm quality was conducted using three parameters, namely concentration, abnormality morphology, and motility of sperm cells and then compared among treatment groups. The results showed that marijuana smoke exposure can lower sperm quality of rats. However, the frequency of marijuana smoke exposure indicated no significant differences (p 0.05) on sperm quality of white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain. It is concluded that the frequency of marijuana smoke exposure do not affect the sperm quality.Keywords:  Sperm quality, white rats, marijuana.
Pengaruh Vitamin E terhadap Kadar Malondialdehide Jaringan Testis Tikus (Rattus novergicus) Strain Wistar dengan Diabetes Mellitus Tipe I Bangun I Y; Jufriady Ismy; Dasrul Dasrul
Jurnal llmu Bedah Indonesia Vol. 47 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Ikatan Ahli Bedah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46800/jibi-ikabi.v47i2.46

Abstract

Latar belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan kelainan endokrin yang menyebabkan kerusakan sistemik dan memicu stres oksidatif di tingkat seluler. Malondialdehide (MDA) adalah produk stres oksidatif berupa lipid peroksidase yang berhubungan dengan kondisi anomali dan asthenozoospermia. Upaya menekan stres oksidatif adalah dengan vitamin E yang telah lama menjadi antioksidan melawan stres oksidatif. Tujuan Penelitian. Mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap kadar malondialdehide (MDA) serta pengaruh pemberian vitamin E dengan berbagai dosis terhadap kadar MDA. Metode penelitian. Penelitian eksperimental menggunakan 30 ekor tikus putih strain Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok tikus tidak DM (KN), kelompok tikus DM (KP), kelompok tikus DM yang mendapat terapi vitamin E dosis 50 iu/kgbb/hr (KP1), dosis 100 iu/kgbb/hr (KP2) dan dosis 150 iu/kgbb/hr (KP3). Pasca perlakuan dilakukan pengambilan organ testis pada semua kelompok dan dianalisis kadar MDA jaringan testis dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive Subtances (TBARS). Analisis data kadar MDA jaringan testis menggunakan one way ANOVA ?=0,05 dengan uji lanjutan LSD. Hasil penelitian. Pemberian vitamin E dapat menurunkan secara bermakna (P<0,05) kadar MDA jaringan testis tikus putih DM. Pemberian vitamin E dosis 150 iu/kgbb/hr tidak berbeda secara nyata (P>0,05) dibandingkan dengan dosis 100 iu/kgbb/hr, namun keduanya berbeda secara nyata (P<0,05) dibandingkan dosis 50 iu/kgbb/hr. Kesimpulan. Pemberian vitamin E dapat menurunkan kadar MDA testis tikus dengan kondisi diabetes mellitus tipe 1. Pemberian vitamin E dosis 150 iu/kgbb/hr lebih baik dibandingkan dengan dosis 100 iu/kgbb/hr dan 50 iu/kgbb/hari. Kata kunci: vitamin E, diabetes mellitus, malondialdehide