Claim Missing Document
Check
Articles

Found 42 Documents
Search
Journal : Frontier Agribisnis (Frontbiz)

Neraca Ketersediaan Beras Pasca Bencana Banjir Tahun 2021 di Kabupaten Banjar Annisa Pramesti Rahmayanti; Muhammad Fauzi; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i2.5888

Abstract

Bencana banjir bulan Januari tahun 2021 di Kabupaten Banjar membuat pemukiman dan lahan pertanian terendam. Karena bencana banjir luasan lahan pertanian yang ditanami padi terendam sehingga setelah air surut keadaan lahan produktivitasnya menurun dibandingkan dengan sebelum banjir. Lahan yang sebelumnya ditanami padi tidak dapat ditanami kembali akibat adanya banjir. Tujuan penelitian menganalisis neraca ketersediaan beras sebelum dan sesudah bencana banjir di Kabupaten Banjar; dan pemenuhan beras pasca bencana banjir di Kabupaten Banjar. Penelitian menggunakan data sekunder mengenai data produksi padi, ketersediaan beras, konsumsi beras dan pemenuhan beras sebelum bencana banjir (tahun 2020) dan sesudah banjir (tahun 2021). Analisis digunakan secara deskriptif dengan perhitungan produksi beras dan neraca ketersediaan beras. Berdasarkan hasil penelitian ketersediaan beras di tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 6.603,50 ton. Di tahun 2020 ketersediaan beras di Kabupaten Banjar sebanyak 94.201,50 ton sedangkan di tahun 2021 sebanyak 87.598 ton. Penurunan ketersediaan beras disebabkan oleh lahan yang digunakan untuk menanam padi menurun, tidak seperti saat sebelum banjir. Perimbangan (selisih ketersediaan beras dengan konsumsi beras) tahun 2021 di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan dari tahun 2020. Tingkat rata-rata konsumsi beras di Kabupaten Banjar tahun 2021 adalah 85,82 kg/kapita/tahun dan tahun 2020 sebesar 139,15 kg/kapita/tahun. Dengan kenaikan pemenuhan beras sebesar 23.518,39 ton dari tahun sebelumnya dapat dinyatakan bahwa kondisi ketersediaan beras pasca bencana tahun 2021 di Kabupaten Banjar masih surplus.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Telur Itik di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Gusti Dina Aryanti Imanah; Rifiana Rifiana; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5932

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permintaan telur itik dan mengetahui elastisitas permintaan telur itik di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Data yang digunakan berupa data primer: dari hasil wawancara. Pengambilan sampel dilakukan di salah satu pasar terbesar di Kecamatan Martapura. Metode pengambilan contoh dalam penentuan pasar, digunakan metode purposive sampling dan untuk pengambilan contoh sampel responden digunakan metode accidental sampling.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan telur itik serta besarnya elastisitas diidentifikasi menggunakan analisis regresi linier berganda bentuk model Cobb-Douglas yang diestimasi melalui logaritma natural. Pada penelitian ini faktor-faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap permintaan telur itik di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar adalah harga telur itik, harga telur ayam ras, pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan selera.Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan harga telur itik dan selera memiliki pengaruh sangat nyata terhadap besar kecilnya jumlah permintaan telur itik, kemudian jumlah anggota keluarga menunjukan pengaruh nyata dalam besar kecilnya jumlah permintaan telur itik, sedangkan harga telur ayam ras dan pendapatan tidak memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah permintaan telur itik. Elastisitas harga bersifat elastis dan menunjukkan hubungan yang berbanding sebaliknya terhadap besar kecilnya permintaan telur itik ialah–[3,207]>1. Elastisitas silang harga telur ayam ras memiliki sifat inelastis dan memiliki tanda positif yaitu [0,306]<1 yang dapat diartikan telur ayam adalah barang substitusi dari teluritik. Kemudian untuk Elastisitas pendapatan menunjukkan sifat inelastis serta menunjukkan hubungan secara searah diantara pendapatan dengan permintaan telur itik dari hasil[0,158]<1.
Analisis Pemasaran Ayam Broiler Sistem Pemeliharaan Pola Mandiri di Kabupaten Tanah Bumbu Muhammad Mubasyir; Nina Budiwati; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.6002

Abstract

Pemasaran daging ayam broiler ditentukan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang berada dalam saluran pemasaran. Tujuan penelitian menganalisis saluran pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, margin pemasaran dan farmer’s share serta permasalahan dihadapi dalam pemasaran ayam broiler. Jumlah sampel penelitian sebanyak 3 orang peternak, 1 orang pedagang pengumpul dan 11 orang pengecer. Analisis dilakukan dengan biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, saluran pemasaran ayam broiler sistem pemeliharaan pola mandiri di Kabupaten Tanah Bumbu memiliki dua pola. Besar biaya pemasaran dan margin total untuk saluran I adalah Rp 370,58 dan Rp 3.714,29. Besar biaya pemasaran dan margin total untuk saluran II adalah Rp 2.284,82 dan Rp 8.896,10. Keuntungan tertinggi diantara lembaga pemasaran pada pedagang pengumpul Rp 3.343,70/kg, sedangkan yang terendah pada pedagang pengecer Rp 3.273,66/kg. Farmer’s share sauran I dan II sebesar 83,12% dan 67,27%. Permasalahan yang sering dihadapi peternak dalam pemasaran ayam broiler sistem pemeliharaan pola mandiri di Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu modal usaha penyelenggaraan ternak ayam yang cukup besar.
Posisi Label Halal dalam Keputusan Konsumen pada Pembelian Mie Instan di Segmen Remaja Miftahul Jannah; Djoko Santoso; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.822

Abstract

Dalam menciptakan produk yang ideal bagi konsumen dan meningkatkan nilai keuntungan maka  produsen atau pelaku usaha perlu mengetahui faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk mie instan. Dengan menganalisis variabel dalam pemilihan produk mie instan di segmen remaja diharapkan mampu mendapatkan kombinasi atribut yang ideal bagi konsumen dan bagi produsen untuk lebih keratif dalam membuat produk baru mie instan. presepsi dan selera konsumen berbeda-beda sehingga perlu dilakukan kombinasi atribut. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk mie instan. sehingga jika sudah diketahui faktor apa saja yang berpengaruh maka posisi label halal yang merupakan salah satu dari atribut produk akan terlihat kontribusinya. Penelitian dan penulisan skripsi ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Februari 2019. Metode penelitian menggunakan metode kuesioner. Dalam menentukan banyak nya sampel digunakan metode penarikan contoh acak sederhana. Sampel diambil sebanyak 20 % dari jumlah populasi 432 orang mahasiswa Jurusan Agribisnis. Analisis data yang digunakan adalah analisi faktor. Analisis faktor adalah teknik untuk menyederhanakan variabel menjadi faktor baru yang lebih sedikit tanpa mengurangi informasi yang terkandung. Hasil analisis faktor menunjukan presepsi remaja dalam melakukan pembelian terhadap produk mie instan adalah faktor variasi, label, popularitas, fisik dan harga. Berdasarkan pemetaan presepsi, faktor label yang memiliki anggota label halal dan keterangan kadaluarsa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan dalam pembelian produk mie instan.Kata kunci:presepsi, variabel, atribut,analisis faktor
Analisis Risiko Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) di Desa Suato Lama Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin Indri Anggraini; Muhammad Fauzi; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6027

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan adalah penghasil bawang merah tertinggi di Pulau Kalimantan, Kabupaten yang mampu menopang kekurangan pasokan bawang merah dari luar yaitu Kabupaten Tapin, Salah satu kecamatan yang mendukung pengembangan usahatani bawang merah yaitu Kecamatan Salam Babaris, desa yang dijadikan sebagai pengembangan bawang merah yaitu Desa Suato Lama. Usahatani bawang merah terdapat kendala dan hambatan yaitu hasil panen berbeda dengan yang diharapkan, serangan hama dan penyakit, iklim dan cuaca yang tidak dapat diperkirakan, kemarau, musim penghujan mengakibatkan gagal panen sehingga produksi anjlok dan produktivitas rendah. Kendala tersebut menunjukkan bahwa mengalami risiko produksi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui teknis penyelenggaraan usaha bawang merah dan sumber risiko berkaitan kegiatan budidaya bawang merah dan analisis besarnya risiko produksi pada budidaya bawang merah pada Desa Suato Lama. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dengan Propotionated random sampling, dengan 30 responden petani bawang merah. Sumber penyebab risiko produksi adalah musim yang tidak menentu hama dan penyakit. Data Expected Return diperoleh sebesar 1,848, berarti petani bawang merah menginginkan hasil sebesar 1,848 ton/ha dengan risiko produksi 10 % dengan berbagai kondisi yang telah dihitung, Nilai pada Coefficient Variation pada pehitungan risiko produksi sebesar 0,101 yang berarti bahwa usahatani bawang merah di Desa Suato Lama memiliki tingkat risiko yang rendah, dan diperoleh nilai Coefficient Variation sebesar 0,101. Artinya setiap satu kilogram bawang merah akan mengalami risiko sebesar 10%.
ANALISIS PEMASARAN BUNGA KENANGA (Canangium odoratum) DI DESA LABUAN TABU,IKECAMATAN MARTAPURA, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Devi Khairunnisa; Artahnan Aid; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukImengetahui saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran dan besarnya biaya, volume bunga kenanga yang dipasarkan, marjin serta keuntungan, mengetahui share petani, share lembaga, dan mengetahui hambatan pemasaran bunga kenanga di Desa Labuan Tabu. Penelitian ini dilaksanakan mulaiIdari bulan Mei 2017 sampai dengan Mei 2018. di kecamatan Martapura. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Berdasarkan hasil penelitian pemasaran bunga kenanga di desa labuan tabu memiliki tiga pola yaitu pertama dari petani ke konsumen akhir; kedua. Dari petani ke pedagang pengecer ke konsumen akhir; ketiga dari petani ke pedagang perangkai ke konsumen akhir. Sistem pemasaran yang terdiri dari biaya pemasaran yang tertinggi diantara tiga saluran adalah biaya pada saluran III yaitu sebesar Rp 6.181/kg dan biaya terkecil ada pada saluran II yaitu sebesar Rp 1.261/kg. Marjin terbesar pada saluran II yaitu sebesar Rp 18.947/kg. Sedangkan marjin terkecil terdapat pada saluran III yaitu Rp10.000/kg. Keuntungan terbesar berada pada saluran II yaitu sebesar Rp 12.766/kg, sedangkan keutungan terkecil berada pada saluran I yaitu Rp 7.716/kg. Share petani tertinggi terdapat pada saluran I yaitu sebesar 100% dan share petani terendah pada saluran II yaitu sebesar 55%.Kata Kunci: analisis pemasaran, bunga kenanga
ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI PROGRAM BANJAR SAPA DI DESA TAKUTI KECAMATAN MATARAMAN KABUPATEN BANJAR Nurul Syaubah; Muhammad Fauzi; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2938

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani padi peserta program Banjar Sapa dengan petani bukan peserta Banjar Sapa dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani terhadap keberadaan program Banjar Sapa di Desa Takuti Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar. Penelitian ini menggunakan metode sensus yaitu dengan dengan mengambil seluruh  anggota kelompok tani Bina Bersama yang mengikuti program Banjar Sapa yang berjumlah 25 orang sebagai responden dan Purposive Sampling yaitu kelompok tani Bunga Mawar yang berjumlah 18 orang karena hanya kelompok tani tersebut yang melakukan penanaman 2 kali dalam setahun sehingga jumlah responden keseluruhan berjumlah 43 orang. Hasil  penelitian produksi anggota Banjar Sapa varietas padi lokal adalah sebesar 221 blek/ha dengan harga jual sebesar Rp. 65.000/blek dengan rata-raat luas lahan yaitu 0,88 ha, sedangkan produksi padi lokal petani bukan anggota Banjar Sapa sebesar 217 blek/ha dengan harga jual Rp. 60.000/blek dengan rata-rata luas lahan yaitu 1,02 ha. Produksi padi unggul pada petani anggota Banjar Sapa sebesar 238 blek/ha dengan harga jual sebesar Rp. 50.000/blek dengan rata-rata luas lahan yaitu 0,80 ha, sedangkan produksi padi unggul petani bukan anggota Banjar Sapa sebesar 203 blek/ha dengan harga jual sebesar Rp. 50.000/blek dengan rata-rata luas lahan yaitu 0,99 ha. Pendapatan petani padi lokal peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 10.517.669/ha, sedangkan pendapatan petani bukan peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 8.915.564/ha. Pendapatan petani  padi unggul peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 7.777.343/ha, sedangkan pendapatan petani bukan peserta Banjar Sapa sebesar Rp. 6.156.359/ha. Hasil pengujian statistik disimpulkan bahwa pendapatan petani peserta program Banjar Sapa dengan varietas unggul dan lokal lebih besar dibandingkan pendapatan petani bukan peserta Banjar Sapa.
Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pemasaran Industri Tahu di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar (Studi Kasus Pabrik Tahu Raos Rasa) Fitriani Fitriani; Usamah Hanafie; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1996

Abstract

Kedelai yang belum diolah kurang disukai oleh masyarakat Indonesia, masyarkat indonesia  menyukai produk yang sudah jadi seperti tahu. Terkait dengan kenaikan harga kedelai lokal berkisar Rp 6000 untuk pembelian tiap kilogram, pabrik tahu Raos Rasa tetap memakai kedelai impor yang harganya lebih tinggi dari kedelai lokal yaitu Rp 7.100 untuk pembelian tiap kilogram dikarenakan kedelai impor memiliki biji yang besar dan kualitas yang baik. Padahal harga tahu tersebut susah untuk dinaikkan, sehinnga para produsen tahu sulit untuk menetapkan harga tahu. Dan dari segi nilai tambah mengetahui bagaimana dari kedelai menjadi tahu dengan harga kedelai yang tinggi. Industri pabrik tahu Raos Rasa dari sistem pemasarannya sudah memanfaatkan media sosial namun kurang aktif dalam penggunaannya. Oleh sebab itu perlu adanya analisis strategi pemasaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui biaya total produksi, penerimaan dan keuntungan, mengetahui nilai tambah, menetapkan strategi yang sesuai untuk pengolahan tahu dan mengetahui hambatan industri pabrik tahu Raos Rasa. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu studi kasus yaitu industri pabrik tahu Raos Rasa. Sedangkan untuk menentukan jumlah responden menggunakan teknik snowball sampling. Berdasarkan penelitian biaya total industri tahu Raos Rasa sebesar Rp 9.107.660. Penerimaan yang didapat sebesar Rp 11.610.000 dan keuntungan sebesar Rp 2.502.340. Nilai tambah industri tahu Raos Rasa sebesar Rp 4.913,75. Strategi pemasaran usaha industri tahu Raos Rasa adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths-Opportunities). Permasalahan yang dihadapi Industri tahu Raos Rasa yaitu ketika terjadinya perubahan harga bahan baku yang meningkat hal ini menyebabkan keuntungan dari penjualan berkurang.Kata kunci: tahu, biaya, nilai tambah, keuntungan, strategi pemasaran
Analisis Usaha Pengolahan Jamu Mbahti di Balangan Normasari Normasari; Rifiana Rifiana; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5960

Abstract

Jamu tradisional ialah salah satu obat herbal yang dibuat oleh masyarakat secara tradisional. Tujuan penelitian mengetahui proses pembuatan jamu dan menghitung biaya serta keuntungan usaha pembuatan jamu. Penelitian ini menggunakan metode studi sensus yaitu industri pengolahan Jamu Mbahti. Analisis dilakukan dengan deskriptif, besar biaya, penerimaan dan keuntungan usaha pembuatan Jamu Mbahti. Berdasarkan hasil penelitian, cara pembuatan jamu Mbahti masih menggunakan peralatan yang masih sederhana. Besar total rata-rata usaha jamu tradisional Mbahti adalah sebesar Rp2.001.847,93. Penerimaan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp6.810.000/bulan sehingga pendapatan yang diperoleh penjual jamu tradisional sebesar Rp4.808.152,07/bulan.
Analisis Preferensi Konsumen pada Produk Minyak Goreng Kemasan di Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru Nahliza Nahliza; Muhammad Fauzi; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i3.13591

Abstract

Kemampuan untuk memilih di antara minyak goreng dalam kemasan yang tersedia adalah dasar dari preferensi konsumen, sebuah sikap terhadap konsumsi. Sebagai permulaan, kami berharap dapat mengetahui fitur-fitur apa saja dari kemasan minyak goreng yang paling penting bagi para pembeli di Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru. Tujuan kedua adalah untuk menentukan peringkat atribut kemasan minyak goreng di Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, berdasarkan tingkat kepentingannya bagi konsumen. Peneliti menggunakan analisis konjoin dengan skala Likert untuk mengetahui fitur apa saja yang disukai konsumen minyak goreng kemasan. Pengambilan sampel nonprobabilitas, lebih khusus lagi pendekatan pengambilan sampel tidak sengaja, digunakan untuk proses pengambilan sampel. Dua puluh partisipan dianggap mewakili seluruh populasi pengguna minyak goreng kemasan untuk keperluan strategi pengambilan sampel penelitian ini. Kemasan, biaya, dimensi, warna, dan transparansi adalah karakteristik yang tercakup dalam penelitian ini. Preferensi konsumen, menurut temuan, berpusat pada kombinasi stimulus yang optimal, dengan mempertimbangkan relevansi relatif dari kualitas dan kepraktisan nilai yang dihitung. Kualitas minyak goreng kemasan yang disukai konsumen, seperti yang ditentukan oleh hasil gabungan, meliputi kapasitas 2 liter, warna kuning keemasan, kemasan plastik (isi ulang), harga di bawah Rp20.000, dan kemampuan untuk melihat produk dengan jelas. Urutan kepentingannya adalah: pertama, warna (38,527%), kedua, ukuran (19,404%), ketiga, kejernihan (17,216%), keempat, harga (13,882%), dan kelima, kemasan (10,972%).