Minyak aromatik lebih dikenal dengan minyak atsiri adalah ekstrak pekat untuk praktik kesehatan alami, aroma terapi, dan naturopati. Ada berbagai tanaman yang mengandung senyawa yang berpotensi aktif baik dari aromaterapi maupun untuk cadangan bahan bakar dan ditambahkan sebagai aditif. Penelitian pendahuluan menunjukkan adanya potensi dan karakteristik berbagai minyak aromatik sebagai cadangan bahan bakar nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mempetakan referensi minyak aromatik sebagai cadangan bahan bakar alternatif. Riset dilakukan dengan metode kajian literatur untuk mendapatkan berbagai sumber informasi eksperimen atau simulasi dari pembakaran minyak aromatik. Lebih khusus riset diarahkan untuk menemukan kebaruan (novelty) saran-saran penelitian sebelumnya sebagai penelitian pengembangan. Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah minyak aromatik yang memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih rendah cenderung lebih efisien dan potensi digunakan sebagai bahan aditif. Minyak dengan titik nyala tinggi lebih cocok untuk aplikasi yang memerlukan stabilitas panas, sementara minyak dengan titik nyala rendah lebih mudah digunakan untuk aplikasi pembakaran cepat. Penelitian ini menunjukkan bahwa setiap minyak aromatik memiliki karakteristik pembakaran berbeda-beda, baik dari segi jangkauan panas dan konsumsi bahan bakar. Minyak pepermin menonjol dengan kecerahan dan temperatur pembakaran tertinggi, sementara minyak pohon teh memiliki performa yang paling rendah dalam efisiensi pembakaran dan waktu nyala api.