Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Progress in Social Development

Circle Fish: Social-economic Locomotive of Perlis Village: Ikan Cerbung: Lokomotif Sosial-Ekonomi Desa Perlis Masliawati, Suci; Zuska, Fikarwin
Progress In Social Development Vol. 2 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psd.v2i2.29

Abstract

ABSTRACT: This study aims to describe the exploitation of cerbung fish and its socio-economic consequences as a driver of the economy of the residents of Perlis Village, West Brandan District, Langkat Regency, North Sumatra. The method used to obtain data and information in this research is live-in with residents, while carrying out observations and interviews with informants in each stage of the cerbung fish production process as well as key informants. The results of the study show that the exploitation of cerbung fish has created a productive work cycle of ‘money printing' for many people so that this business can act as the economic locomotive of Perlis Village. Those involved as agents in this business are fishermen or fish catchers (men), women splitting and drying fish, boat and yard washers (fishing gear), ducklings, fish shovelers, canoe miners, and owners shop. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengusahaan ikan cerbung dan akibat sosial-ekonominya sebagai penggerak perekonomian penduduk Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dalam penelitian ini adalah tinggal-bersama warga (live-in), sembari melaksanakan pengamatan (observation) dan wawancara (interview) dengan informan-pelaku di masing-masing tahap proses produksi ikan cerbung dan juga informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusahaan ikan cerbung telah menimbulkan siklus kerja produktif ‘pencetak uang’ untuk banyak orang sehingga bisnis ini bisa berperan sebagai lokomotif ekonomi Desa Perlis. Mereka yang terlibat sebagai pelaku (agent) dalam usaha ini ialah nelayan atau penangkap ikan (laki-laki), perempuan pembelah dan penjemur ikan, tukang cuci boat dan pekarangan (alat tangkap), anak itik, tukang sorong ikan, penambang sampan, dan pemilik kedai.
Ethnographic Gayo Community Of Tampur Paloh Village In The Lower Tamiang River, Simpang Jernih District, East Aceh Regency, Aceh Province: Etnografi Masyarakat Gayo Desa Tampur Paloh Di Hilir Sungai Tamiang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh Muhammad Farhan Zuldiansyah; Zuska, Fikarwin
Progress In Social Development Vol. 3 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psd.v3i1.38

Abstract

ABSTRACT: Formal education in Tampur Paloh Village is lagging in all aspects, especially in the field of communication and the feasibility of facilities and support. This is the main problem of formal education there which leads to the low competitiveness of local children in the regional and even national arena. This study will discuss the situation and backwardness of rural communities downstream of the Tamiang River, Simpang Jernih District, East Aceh Regency, Aceh Province by looking at the dynamics that occur in formal schools. This research was conducted using qualitative descriptive methods with data sourced from participatory observations in the region. Explain clearly the facts on the ground and to what extent they lag behind the relevance of today's education. By being exposed to the limitations of formal schools, the local community can invite further steps to address the limitations of the quality of these formal studies. ABSTRAK: Pendidikan Formal di Desa Tampur Paloh mengalami ketertinggalan dari segala aspek, khususnya di bidang komunikasi dan kelayakan sarana dan penunjang. Hal tersebut menjadi masalah utama pendidikan formal disana yang berujung menjadi rendahnya daya saing anak setempat di kancah daerah bahkan nasional. Kajian ini akan membahas keadaan dan ketertinggalan masyarakat pedalaman di Hilir Sungai Tamiang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh dengan melihat dinamika yang terjadi di sekolah formal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang bersumber dari observasi partisipatif di wilayah tersebut. Menjabarkan dengan jelas fakta di lapangan dan sampai sejauh apa ketertinggalan mereka terhadap kerelavan pendidikan zaman sekarang. Dengan tereksposnya keterbatasan sekolah formal masyarakat setempat dapat mengundang langkah lanjutan penanganan keterbatasan kualitas studi formal tersebut.