Abstrak: Produktivitas pertanian yang optimal merupakan tantangan besar bagi petani. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill dan softskill kelompok tani "Malawo Sejahtera" di Kelurahan Jamaimo, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong melalui sosialisasi dan pendampingan penyemaian benih sayuran. Kegiatan ini melibatkan 22 peserta dari kelompok tani "Malawo Sejahtera" dan difokuskan pada budidaya sayuran seperti terong, sawi, dan bayam yang dinilai mudah dibudidayakan serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman dasar tentang teknik penyemaian yang efektif, diikuti dengan pendampingan langsung untuk memastikan praktik di lapangan sesuai dengan teori. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, serta observasi langsung terhadap hasil praktik di lapangan. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dari 61,18% menjadi 85,56% dengan bibit yang lebih sehat dan siap tanam sebagai indicator keberhasilan. Dengan pendekatan partisipatif dan pendampingan yang intensif, diharapkan produktivitas kelompok tani "Malawo Sejahtera" dapat meningkat secara berkelanjutan.Abstract: Optimal agricultural productivity remains a significant challenge for farmers. This community service program aims to enhance both the hardskills and softskills of the "Malawo Sejahtera" farmer group in Jamaimo Village, Mariat District, Sorong Regency, through socialization and mentoring on vegetable seedling techniques. The activity involved 22 participants from the "Malawo Sejahtera" farmer group and focused on cultivating vegetables such as eggplant, mustard greens, and spinach, which are considered easy to grow and have high economic value. The socialization provided a basic understanding of effective seedling techniques, followed by direct mentoring to ensure field practices aligned with the theoretical knowledge. Evaluation was conducted using pre-test and post-test assessments to measure participants' knowledge and skill improvement, along with direct observation of field practices. Results showed an increase in participants' knowledge and skills from 61.18% to 85.56%, with healthier and more transplant-ready seedlings as an indicator of success. With a participatory approach and intensive mentoring, the productivity of the "Malawo Sejahtera" farmer group is expected to improve sustainably.