Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Hidden Canyon Beji Guwang Anggreswari, Ni Putu Yunita; Jayaningsih, A.A. Raka
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.196 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.13952

Abstract

Bali merupakan pulau penyumbang devisa pariwisata di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya pariwisata di Bali. Besarnya pendapatan dibidang pariwisata ternyata bukan jawaban terhadap masalah kemiskinan di Bali. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, angka kemiskinan di Bali adalah 4,14%. Untuk menangani permasalahan tersebut, pemerintah provinsi dan daerah dapat melakukan program-program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki masyarakat. Melalui program-program tersebut, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri dan mengurangi angka pengangguran.Hidden Canyon merupakan atraksi wisata yang terletak di desa Guwang, kabupaten Gianyar, Bali. Hidden Canyon telah berhasil berkembang menjadi salah satu objek wisata yang terkenal dan menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya dan tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh desa Guwang melalui objek wisata Hidden Canyon. Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa pemerintah desa Guwang melakukan pemberdayaan masyarakat dengan cara meyerap tenaga kerja lokal untuk bergabung di dalam pengelolaan Hidden Canyon. Tahapan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan : pertama adalah tahap penyadaran dan pembentukan perilaku yang mana pada tahap ini masyarakat disadarkan akan kemampuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki serta rencana dan harapan akan kondisi mereka yang lebih baik dan efektif. Kedua merupakan tahapan transformasi. Pada tahapan ini, pihak pengelola Hidden Canyon memberikan pelatihan berbahasa Inggris kepada tenaga kerja lokal. Tahapan ketiga, adalah tahapan peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan di mana terjadi peningkatan terhapad ketrampilan pekerja lokal.Kata kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Obyek Wisata
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN OBJEK WISATA HIDDEN CANYON DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN A.A Raka Jayaningsih; Ni Putu Yunita Anggreswari
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.243 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1730

Abstract

Bali merupakan penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Besarnya pendapatan pulau dewata di sektor pariwisata tentu tidak terlepas dari peran komunikasi pemasaran dalam memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata baru yang ada di Bali. Strategi komunikasi pemasaran dilakukan dengan menggunakan bauran yang terdiri dari periklanan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat, penjualan personal dan promosi penjualan. Penelitian ini akan berfokus pada bauran komunikasi pemasaran yang diimplementasikan dalam memperkenalkan destinasi wisata Hidden Canyon Beji Guwang. Hidden Canyon Beji Guwang merupakan objek wisata susur alam yang berlokasi di desa Guwang, Sukawati, Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena berusaha menampilkan dan menjelaskan fenomena yang ditemukan di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi yakni melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Teknik pengumpulan data juga menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan yang terdiri dari kepala desa adat Guwang, manajer dan pengelola Hidden Canyon, wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, serta beberapa tokoh masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Hidden Canyon menerapkan bauran komunikasi pemasaran sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness yang terdiri dari periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas serta promosi penjualan. Hidden Canyon menerapkan periklanan dengan cara beriklan di televisi untuk menjangkau wisatawan domestik, iklan juga dimuat dalam media cetak lokal. Sementara itu pemasaran langsung dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dengan tour travel di Bali. Penjualan personal sendiri diterapkan oleh seluruh pengelola Hidden Canyon yang mana seluruh pengelola serta guide Hidden Canyon dibekali dengan kemampuan untuk melakukan personal selling. Seluruh pengelola juga berperan sebagai Public Relations yang bertugas untuk menjaga hubungan antara pihak internal dan masyarakat eksternal. Sementara itu dalam promosi penjualan Hidden Canyon menawarkan paket-paket harga yang menarik untuk wisatawan.Kata Kunci: Strategi, Komunikasi Pemasaran
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS TERHADAP BAGUS AGRO PLAGA RESORT A.A Ngurah Eddy Supriyadinatha Gorda; Ni Putu Yunita Anggreswari; Nyoman Sri Manik Parasari
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.183 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i2.2210

Abstract

Bali merupakan destinasi wisata dunia yang selalu sukses dalam meluncurkan destinasi-destinasi pariwisata baru untuk menarik wisatawan. Bali adalah penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Besarnya pendapatan pulau dewata di sektor pariwisata tentu tidak terlepas dari peran komunikasi pemasaran dalam memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata baru yang ada di Bali. Terlebih lagi saat ini sedang muncul trend wisata agro atau yang biasa dikenal dengan nama agro wisata. Munculnya objek wisata baru yang terletak di desa Plaga merupakan strategi awal dalam pengembangan agro wisata baru yang ada di Bali, adapun objek wisata baru yang dikembangkan adalah agro wisata dengan konsep resort yakni Bagus Agro Plaga Resort. Agro resort merupakan resort pertama di Bali yang memadukan konsep modern dengan agro wisata, Bagus Agro Plaga Resort memiliki beberapa sajian unik yang bisa dinikmati oleh wisatawan yakni memiliki pelatihan pengolahan kopi, organic farm, serta beauty and healing culture. Munculnya Bagus Agro Plaga Resort yang merupakan destinasi wisata antimainstraim tentu perlu menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang mumpuni agar dapat mengembangkan brand awareness bagi wisatawan terlebih lokasi yang dipilih adalah desa Plaga yang belum dikenal sebagai destinasi pariwisata. Bauran komunikasi pemasaran yang akan diteliti pada penelitian ini terdiri dari periklanan (advertising), pemasaran langsung (direct marketing), hubungan masyarakat (public relations), penjualan personal (personal selling), pemasaran internet (internet marketing) dan promosi penjualan (sales promotion). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena berusaha menampilkan dan menjelaskan fenomena yang ditemukan di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi yakni melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Teknik pengumpulan data juga menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan yang terdiri dari pengelola Bagus Agro Plaga Resort dan wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, serta beberapa tokoh masyarakat. 
Komunikasi Pemasaran Pariwisata Berbasis Digital (Studi pada Desa Sambangan Kabupaten Buleleng) A. A. Ngurah Oka Suryadinatha Gorda; Widya Hadi Saputra Widya Hadi Saputra; Ni Putu Yunita Anggreswari
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v3i1.418

Abstract

Sambangan Village is one of 10 villages designated by the Government of the Regency of Buleleng as a Tourism Village based on the Decree of the Regent of Buleleng number 430/927 / HK / 2015 dated December 21st, 2015. Sambangan Village has good tourism potential to develop including natural waterfalls, the traditional fertility system using terracing models, accommodation facilities (villas and restaurants), spiritual tourism, and tourist attractions (tracking paths, water rides, and camping ground). However, the development of tourism objects in Sambangan Village is not optimal, the number of tourists coming to Buleleng Regency does not necessarily increase tourism visits to Sambangan Village. This is due to lack of marketing and supporting resources. Utilization of digital marketing that is developing at this time has not been done well. The purpose of this study is to analyze the level of visits, marketing models that have been carried out and analyze effective digital-based marketing strategies. The method used in this study is a qualitative approach, data collection using interview and observation techniques, and use triangulation techniques to check the validity of the data. Results from this study indicate that the marketing activities undertaken by Village Sambangan still needs to be improved as well as the need for specialized training for managers of tourist attraction.
Analisis Fungsi Media Massa Dalam Channel Youtube “Loloan Project” Ni Putu Yunita Anggreswari; Sheila Novita Isnaeni
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mass communication is a process of delivering messages / information to the general public. Communication is conveyed through a container that is the mass media. Mass media as a place to convey messages / information from the mass communication process has 4 (four) mass media functions, namely the information function, the educational function, the entertainment function, and the influence function. The four media functions will be linked to the YouTube channel by the local community of Loloan, the "Loloan Project" in the mass media function. The researcher uses a descriptive qualitative research type, where the researcher will explain the result in the words. In the data collection stage, researchers used in-depth interviews with relevant informants, observation techniques as observers what elements of the mass media function contained in the youtube channel "Loloan project", then documentation techniques, namely research will present data in the form of photos / image from a video clip that the screenshoot researcher has. The results and discussion obtained from this research are where the researchers took several videos available on YouTube "Loloan Project" such as, comedy videos because of ML, comedy videos "when love rhymed" episodes 1 & 2, Loloan era Lame culture festival, drama studio pilot. "Election socialization", tradition of celebrating the birthday of the Prophet Muhammad in Loloan, and "Really Merdeka" official music video. The seven films that have been selected by researchers are associated with the concept of the function of the mass media. That the YouTube channel belonging to "Loloan Project" contains all of these elements.
Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Aan Secret Waterfall Berbasis Digital A.A.Ngr. Oka Suryadinatha Gorda; Ketut Bayu Surya Prayoga; Ni Putu Yunita Anggreswari
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aan Secret Waterfall tourism object has interesting potential to be visited by tourist. This tourist attraction presents the beauty of a waterfall and also offers a very beautifull cliff view coupled with the condition of Aan Village which is still beautifull and views of rice fields, as well as hills and the sea visible from a distance. However, this tourist attraction still needs to be reorganized and revamped. The level of tourist visits is still not optimal. This is due to a lack of marketing communication. The purpose of this study was to see digital based marketing communications for the Aan Secret Waterfall tourist attraction. The method used in this research is a qualitative approach, data collection using interview techniques, observation, and documentation, checking the validity of the data using triangulation of the sources and techniques. The results of this study indicate that the management uses digital media, namely social media such as facebook, Instagram, and youtube in conducting marketing communications, but managing this digital media is still not optimal. Creating attractive content and consistency is needed in marketing communications through digital media to attract tourist.
Analisis Kaidah Jurnalistik pada Situs Berita Suara.com Ni Putu Yunita Anggreswari; Geovani Ika Pranata Puteri
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The high number of internet users in Indonesia has led to many shifts in effort to obtain information. This triggered the emergence of online media portals which then shifted the existence of newspaper which at the same time triggered the emergence of various online news sites. The challenge for online news portals is to research, where many of the online news stories feature clickbait headline in order to get more pageviews to read news that is presented. Clickbait headline is an online media effort to increase visitor traffic of pageviews. The competition that occurs in increasing pageview or the number of visits to online news sites is often carried out without heeding applicable journalistic principles. This triggered researchers to conduct more in depth research related to journalistic principles on the Suara.Com news site. This study used a qualitative descriptive research method using three data collection techniques including interview, observation and documentation technique. The result of this study are that the Suara.Com news site meets the rules of journalistic elements in term of making provocative news titles and fulfils the function of mass media, namely informative.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Hidden Canyon Beji Guwang Ni Putu Yunita Anggreswari; A.A. Raka Jayaningsih
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v4i1.13952

Abstract

Bali merupakan pulau penyumbang devisa pariwisata di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya pariwisata di Bali. Besarnya pendapatan dibidang pariwisata ternyata bukan jawaban terhadap masalah kemiskinan di Bali. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, angka kemiskinan di Bali adalah 4,14%. Untuk menangani permasalahan tersebut, pemerintah provinsi dan daerah dapat melakukan program-program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki masyarakat. Melalui program-program tersebut, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri dan mengurangi angka pengangguran.Hidden Canyon merupakan atraksi wisata yang terletak di desa Guwang, kabupaten Gianyar, Bali. Hidden Canyon telah berhasil berkembang menjadi salah satu objek wisata yang terkenal dan menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya dan tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh desa Guwang melalui objek wisata Hidden Canyon. Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa pemerintah desa Guwang melakukan pemberdayaan masyarakat dengan cara meyerap tenaga kerja lokal untuk bergabung di dalam pengelolaan Hidden Canyon. Tahapan pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan : pertama adalah tahap penyadaran dan pembentukan perilaku yang mana pada tahap ini masyarakat disadarkan akan kemampuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki serta rencana dan harapan akan kondisi mereka yang lebih baik dan efektif. Kedua merupakan tahapan transformasi. Pada tahapan ini, pihak pengelola Hidden Canyon memberikan pelatihan berbahasa Inggris kepada tenaga kerja lokal. Tahapan ketiga, adalah tahapan peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan di mana terjadi peningkatan terhapad ketrampilan pekerja lokal.Kata kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Obyek Wisata
Strategi Komunikasi Pembangunan dalam Mempertahankan Eksistensi Pasar Seni Guwang di Masa Pandemi Ni Putu Yunita Anggreswari; Putu Astrid Harikaputri; Muhammad Rifqi; I Nyoman Windu Surya Sidantha
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i3.416

Abstract

Corona Virus Desease merupakan virus yang menginfeksi seluruh dunia hingga statusnya ditetapkan sebagai pandemi. Mewabahnya virus corona atau yang dikenal dengan sebutan Covid-19 membuat perubahan dalam beberapa sektor yang salah satunya adalah sektor pariwisata. Merosotnya kunjungan pariwisata ke Bali juga berdampak terhadap pasar Seni Guwang dimana jumlah kunjungan pasar Seni Guwang merosot lebih dari 90%. Untuk menghadapi situasi tersebut diperlukan strategi komunikasi pembangunan sebagai langkah dalam memotivasi masyarakat agar turut berkontribusi dalam mempertahankan eksistensi pasar Seni Guwang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik pengumpulan data yang terdiri dari Teknik wawancara, Teknik observasi dan Teknik dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat strategi komunikasi pembangunan yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran amsyarakat untuk berpartisipasi, menginformasikan tentang kesempatan masyarakat dalam berpartisipasi dan adanya usaha dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berpartisipasi. Corona Virus Disease is a virus that infects the whole world untul its status is designated as a pandemic. The outbreak of the corona virus or known as Covid-19 has made changes in several sectors, one of which is the tourism sector. The declines in tourism visits to Balu also has an impact on the Guwang Art Market where the number of visits to the Guwang art Marekt fell by more than 90%. To deal with this situation, a development communication strategy is needed as a step in motivating the community to contribute to maintaining the existence of the Guwang Art Market. This study uses a qualitative approach with data collection techniques consisting of interview techniques, observation techniques and documentation techniques. The result of this study indicate that there is a development communication strategy that aims to raise public awareness to participate, inform the community about opportunities to participate and the existence of efforts to improve the community’s ability to participate.
Implementasi Tri Hita Karana Sebagai Budaya Organisasi di The Royal Pita Maha Hotel Ni Putu Yunita Anggreswari; A. A. N. Oka Suryadinatha Gorda
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.557 KB) | DOI: 10.37329/kamaya.v3i2.440

Abstract

Tri Hita Karana is a Hindu concept that has the understanding of the three causes of human welfare consisting of three elements which include Parhyangan, namely the Godhead, the Pawongan element of Humanity and the Palemahan the environmental elements. Tri Hita Karana is treated as an organizational culture in The Royal Pita Maha Hotel which is then applied by all members of the organization as a standard of behavior. The formulation of the problem in this study is "How is the implementation of Tri Hita Karana as organizational culture at The Royal Pita Maha Hotel?". The research methodology in this research is to use a qualitative approach with the type of research is descriptive type. Data collection techniques in this study used three techniques consisting of observation, interviews and documentation. The result of this research is the implementation of the Tri Hita Karana concept has been applied in accordance with the three elements in it which meet the elements of organizational culture criteria and organizational culture function elements.
Co-Authors A.A. Istri Agung Maheswari, A.A. Istri Agung A.A.Ngr. Oka Suryadinatha Gorda AAN Oka Suryadinatha Gorda Anak Agung Istri Agung Maheswari Anak Agung Istri Agung Maheswari Anak Agung Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda Anak Agung Ngurah Oka Suryadinatha Gorda Argiyanti, Ni Kadek Pradnya Arniti, Ni Ketut Cahyanti , Gusti Ayu Putu Fajar Ayu Dewi, Ni Putu Dian Cahayani Surya Dewi, Putu Sasmita Febrianti, Ni Putu Debi Geovani Ika Pranata Puteri Gorda, A.A Ngurah Eddy Supriyadinatha I Gusti Ngurah Widya Hadi Saputra I Made Galang Suputra I Nyoman Windu Surya Sidantha I Putu Dharmawan Pradhana I Wayan Joniarta Ida Ayu Iswari Pidada Jayaningsih, A.A. Raka Kadek Adyatna Wedananta Kadek Aulya Ari Maharani Swibawa Ketut Bayu Surya Prayoga Komang Nyanyi Romayanti Latupeirissa, Jonathan Jacob Paul Maharani, Dian Putri Maheswari, A. A. Istri Agung Maheswari, A.A. Istri A. Maheswari, Anak Agung Ari Maheswari, Anak Agung Istri Agung Melo, Chelo Alcina Carlota Alves de Muhammad Rifqi Ni Kadek Dwita Hapsari Yuniar Ni Kadek Yosi Febrianti Ni Ketut Elly Sutrisni, Ni Ketut Elly Ni Putu Bayu Widhi Antari Ni Putu Yunita Anggreswari Ni Wayan Eka Yunita Dewi Nugraha, I Putu Jaya Putra Nuning Indah Pratiwi Pani, Ni Made Harum Pranji Parasari, Nyoman Sri Manik Pramesti, I Gusti Ayu Ratna Putri Ekaresty Haes Putri, Gusti Ayu Nadya Tamara Putu Astrid Harikaputri Putu Suparna putu suparna, putu Romayanti, Komang Nyanyi Sahri Aflah Ramadiansyah Sarahswati, Made Dwi Kanaka Sheila Novita Isnaeni Suanda, I Wayan Seven Wisnu Putra Sulih Indra Dewi, Sulih Indra Tiffania, Ni Kadek Ayusrine Widyaswari, Ni Kadek Wulan Zulkha, Ikmal