Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

The effect of fasting time of white snapper (Lates calcarifer) seeds transported for seven hours on survival rate Mislina, Mislina; Rahmayanti, Fitria; Hendri, Afrizal; Diansyah, Sufal; Islama, Dini; Munandar, Munandar
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica, Vol. 12: No. 1 (April, 2025)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i1.18629

Abstract

The availability of white snapper seeds is still as a problem which is there are still limited in some places and only seals in certain areas in Indonesia. So proper seed handling techniques are needed to increase their survival. This research aims to obtain the optimal fasting duration for white snapper seeds before transportation. Transportation was conducted in closed system, transported using a car, for 7 hours. This research was conducted at Ujung Batee Brackish Water Aquaculture Fisheries Center (BPBAP). The research used a Completely Randomized Design with four treatments and three replications, namely: transportation of white snapper seeds with fasting period of 12 hours (A), 24 hours (B), 36 hours (C) and 48 hours (D). The data obtained was tested for statistical analysis of variance (ANOVA) using SPSS 25.0. The results showed that different fasting duration had no significant effect (P>0.05) on the survival rate either after transportation or five days post-transportation.Keywords: fasting; seed; survival rate; transportation
Pengenalan Vegetasi Air Lemna sp sebagai Bahan Baku dalam Pembuatan Pakan Ikan di Kabupaten Aceh Singkil Hendri, Afrizal; Diansyah, Sufal; Saputra, Fazril; Samuki, Khairul; Syahril, Alfis
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 5 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Usaha budidaya perikanan air tawar skala kecil terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Kabupaten Aceh Singkil. Peningkatan ini terlihat dari tren produksi ikan air tawar yang meningkat seiring waktu. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan vegetasi air Lemna sp. sebagai salah satu bahan baku potensial dalam pembuatan pakan ikan, dan memiliki pertumbuhan cepat dan kemampuan untuk menyerap nutrien dari air. Metode pengabdian yang dilakukan adalah (i) Pra-bimtek: melakukan asesmen awal menggunakan instrumen kuisioner; (ii) Bimtek dan praktik: transfer pengetahuan dan praktik langsung tentang cara pengolahan vegetasi Lemna sp menjadi bahan baku pakan ikan; (iii) Diskusi: memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan mengajukan pertanyaan terkait pemanfaatan Lemna sp. Hasil kegiatan pengabdian di Kabupaten Aceh Singkil terlihat bahwa peserta (pembudidaya ikan air tawar skala kecil) memahami keberadaan dan manfaat vegetasi Lemna sp untuk bahan baku pakan ikan (94%), dan dari sisi keterampilan, 98% peserta mampu dalam pengolahan/pemanfaatan vegetasi Lemna sp. Dengan demikian, pengenalan Lemna sp sebagai bahan baku pakan ikan dapat menjadi langkah awal menuju pemanfaatan sumber daya alam daerah Singkil yang berkelanjutan.
ANALISIS PERTUMBUHAN UDANG VANAME (Litopanaeus vannamei) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA INTENSIF PADA MEDIA KOLAM BUNDAR HDPE DAN BETON DI BPBAP UJUNG BATEE Yasal, Yasal; Rahmayanti, Fitria; Muhammad, Muhammad; Febrina, Citra Dina; Diansyah, Sufal; Muliyana, Agusriati; Munandar, Munandar
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 3 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i3.1567

Abstract

Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) secara intensif kini terus dikembangkan dalam industri akuakultur di Indonesia. Upaya untuk meningkatkan keberhasilan budidaya udang vaname terus diusahakan oleh pelaku usaha termasuk BPBAP Ujung Batee. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pertumbuhan udang vaname yang di budidayakan secara intensif pada media kolam bundar HDPE dan beton di BPBAP Ujung Batee. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan referensi terkait pemilihan wadah yang tepat dalam budidaya udang vaname secara intensif. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni hingga Agustus 2024. Metode pada penelitian ini adalah metode survei, dimana pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lapangan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah Mean Body Weight (MBW), Avarage Daily Growth (ADG), biomassa, tingkat kelangsungan hidup (SR), dan rasio konversi pakan (FCR). Selain itu juga dilakukan pengukuran parameter kualitas air berupa suhu, pH, Dissolved Oxygen (DO), salinitas, amonia, alkalinitas, nitrit, nitrat, dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan nilai MBW, ADG, Biomassa, dan SR dari udang vaname yang dibudidayakan pada media kolam beton lebih tinggi dari pada kolam HDPE. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai FCR pada kolam beton (1,4) lebih rendah dari pada FCR kolam HDPE (1,5). Hal ini berarti FCR kolam beton lebih baik dibandingkan FCR kolam HDPE. Parameter kualitas air menunjukkan hasil yang berbeda antara kolam HDPE dan kolam beton. Pada kolam HDPE, parameter kualitas air yang berada pada kisaran optimal yaitu pH, DO, dan fosfat, sedangkan pada kolam beton yaitu suhu, DO, dan Fosfat.
PEMBERDAYAAN PEMBUDIDAYA IKAN MELALUI TRANSFER TEKNOLOGI PAKAN BERBASIS LEAST COST FORMULATION (LCF) DENGAN FEED SUPPLEMENT DI KABUPATEN NAGAN RAYA Samuki, Khairul; Hasibuan, M. Barru Airil Fizra; Suhendra, Rivansyah; Saputra, Fazril; Asra, Saiful; Abdan, Mu'amar; Diansyah, Sufal
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 9 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i9.2850

Abstract

This community service activity was driven by the high dependence of fish farmers on commercial feed, which results in high production costs and low business efficiency. One of the partner groups, UPR Clarias Fish Farm in Nagan Raya Regency, experienced difficulties in accessing independent feed formulation technology. The goal of this activity is to transfer feed technology based on Least Cost Formulation (LCF), enriched with feed supplements, to improve efficiency and self-sufficiency in feed production. Implementation methods include socialization, workshops, technical assistance, and regular monitoring and evaluation. The results of the activity showed a significant increase in participants’ understanding of feed formulation, as seen from the average pretest score of 45.3, which rose to 82.3 in the posttest. Most partners have begun to produce their feed independently and have reported a decrease in operational costs. The evaluation also recorded an increase in partners’ confidence in managing technology-based aquaculture businesses. Thus, this program has not only successfully improved the technical capacities of fish farmers but has also had a direct impact on production efficiency and the competitiveness of local fisheries businesses.