Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Deiksis

Pembentukan dan Pembidangan Akronim pada Koran Pos Kota Ahmad Khoiril Anam; Hilda Hilaliyah; Yulia Agustin
Deiksis Vol 13, No 1 (2021): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.374 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v13i1.8032

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan dan pembidangan akronim yang terdapat pada penulisan berita koran Pos Kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu padan intralingual dan padan ekstralingual. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penghasil akronim terbanyak pada koran Pos Kota edisi Juli hingga Agustus 2018 berasal dari bidang forensik atau pertahan negara. Hal ini memang tidak dapat merepresentasikan bahwa kasus terbanyak pada negara ini adalah kasus kriminal atau hal-hal yang berhubungan dengan hukum. Akan tetapi, ini dapat menerangkan kepada semua bahwa bahasan yang paling banyak diulas pada koran ini adalah bahasan kriminal atau hal-hal yang berhubungan dengan urusan hukum. Dengan demikian, bisa jadi, kasus terbanyak pada negara ini adalah kasus-kasus yang berkenaan dengan urusan hukum. Selanjutnya disusul oleh bidang politik yang menempati urutan kedua. Ini pun menunjukkan bahwa tema politik sedang banyak diperbincangkan di negeri ini. mengingat saat ini, di Indonesia menjelang tahun politik.
Kalimat Efektif pada Pidato Pertama Gubernur DKI Jakarta Periode 2017—2022, Anies Rasyid Baswedan Ahmad Khoiril Anam
Deiksis Vol 10, No 02 (2018): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.502 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v10i02.2320

Abstract

Penelitian ini membahas masalah penggunaan bahasa Indonesia, khususnya penggunaan kalimat efektif dalam pidato pertama Gubernur DKI Jakarta periode 2017—2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yang menjadikan teks pidato pertama Gubernur DKI Jakarta periode 2017—2022 sebagai objek kajiannya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan isi dari teks pidato tersebut. Hasil kajian menunjukan bahwa dari 97 kalimat yang terdapat dalam teks pidato tersebut terdapat 61 kalimat efektif, jika dipersentasekan mencapai 62,89%. Di samping itu, kalimat tidak efektif sejumlah 36 kalimat atau 37,11%. Dari 36 kalimat tersebut, di antaranya 7 atau 7,21% kalimat tidak sepadan, 3 atau 3,1% kalimat tidak paralel, 16 atau 16,49% tidak hemat, 7 atau 7,21% kalimat tidak padu, dan 3 atau 3,1% kalimat tidak logis. Atas hasil tersebut, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan kalimat pada pidato pertama Gubernur DKI Jakarta terpilih, periode 2017—2022, Anies Rasyid Baswedan cenderung efektif.Kata Kunci: kalimat efektif, pidato, Gubernur DKI Jakarta