Transformasi digital sudah menjadi suatu kewajiban terhadap perubahan perkembangan zaman yang mempengaruhi seluruh sektor terkhusus pada pariwisata. Kabupaten Aceh Tengah merupakan wilayah perkembangan pembangunan pariwisata yang sudah selayaknya mengembangkan digital terhadap promosi pariwisata dengan penggunaan E-Government. tetapi sekarang ini, penerapan teknologi terhadap promosi belum dilakukan secara maksimal. Hal ini memberikan efek yang negatif baik kepada masyarakat maupun wisatawan yang masih bingung tentang bagaimana penjelasan khusus pada suatu wilayah destinasi wisata. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui serta menjelaskan bagaimana upaya dan hambatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap transformasi digital sebagai media promosi pariwisata. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori indikator keberhasilan penerapan E-Government, yang meliputi adanya Support (Pendukung), Capacity (Kapasitas), dan Value (Manfaat). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga menghasilkan data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan digital E-Government secara khusus terhadap promosi pariwisata masih belum dilaksanakan secara maksimal. Oleh karena itu, ada tiga upaya pada indikator Support yang dilakukan pemerintah yaitu, peningkatan regulasi, pengalokasian dana, peningkatan infrastruktur. Terdapat dua upaya pada indikator Capacity yaitu, peningkatan SDM, dan pembuatan program. Terdapat dua upaya pada indikator Value yaitu, manfaat penunjang Pertumbuhan Ekonomi, dan manfaat peningkatan ilmu teknologi. Namun, dalam menjalankan upaya dan strategi tersebut, terdapat lima hambatan yang dihadapi oleh pemerintah, yaitu kurangnya SDM, kurangnya alokasi dana, kurangnya penerapan Standar Operasional Prosedur terhadap Pariwisata, kurangnya komitmen dan regulasi dari pemerintah, serta kurangnya kerjasama. Untuk itu, diharapkan pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dapat menjalankan transformasi digital dengan memanfaatkan E-Government sebagai media promosi pariwisata dengan menjalankan segala upaya yang direncanakan dan menanggulangi hambatan yang ada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, perkembangan masyarakat dan wilayah melalui pariwisata.DIGITAL TRANSFORMATION AS A MEDIA TO PROMOTE TOURISM IN CENTRAL ACEH DISTRICT (Case Study: Central Aceh District Tourism Office)Digital transformation has become an obligation to the changing times that affect all sectors, especially in tourism. Central Aceh Regency is an area of growing tourism development that should develop digital towards tourism promotion with the use of E-Government. But now, the application of technology to promotion has not been carried out optimally. This has a negative effect on both the community and tourists who are still confused about how to explain specifically in a tourist destination area. The purpose of this research is to find out and explain how the efforts and obstacles made by the government towards digital transformation as a medium for tourism promotion. The theory used in the research is the theory of indicators of successful implementation of E-Government, which includes the existence of Support, Capacity, and Value. This research uses qualitative methods with data collection techniques by means of observation, interviews, and documentation so as to produce descriptive data. The results showed that the utilization of digital E-Government specifically for tourism promotion is still not implemented optimally. Therefore, there are three efforts on the Support indicator made by the government, namely, increasing regulations, allocating funds, improving infrastructure. There are two efforts on the Capacity indicator, namely, increasing human resources, and making programs. There are two efforts on the Value indicator, namely, the benefits of supporting Economic Growth, and the benefits of increasing technological knowledge. However, in carrying out these efforts and strategies, there are five obstacles faced by the government, namely the lack of human resources, lack of funding allocation, lack of application of Standard Operating Procedures for Tourism, lack of commitment and regulation from the government, and lack of cooperation. For this reason, it is hoped that the Central Aceh Regency government can carry out digital transformation by utilizing E-Government as a medium for tourism promotion by carrying out all planned efforts and overcoming existing obstacles to increase regional economic growth, community and regional development through tourism.