Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian Etnomedisin Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Penyembuh Lokal Pada Masyarakat Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Oknarida, Sri; Husain, Fadly; Wicaksono, Harto
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengetahuan pengobatan tradisional yang ada di Desa Colo. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus terdapat seorang penyembuh lokal yang dikenal dengan sebutan Mbah Yai yang menjadi rujukan masyarakat di desa untuk menyembuhkan penyakit. Penyakit yang diobati oleh Mbah Yai adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan dalam pengobatan keluarga. Proses pengobatan yang dilakukan Mbah Yai dengan cara melakukan petungan, penerawangan, pemberian resep tumbuhan obat, wirid dan rajah. This article aims describe knowledge of traditional medicine in Colo Village. The method in this research is qualitative. Technique of collecting data in this research yautu with observation, interview and documentation. Data analysis is using qualitative data analysis method consisting of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicate that to 1) Mbah Yai as a practinioner of traditional medicine in Colo village which aims to cure a patient’s illnes. The treatment process carried out by Mbah Yai by doing petungan, laughing, prescribing medicinal plants, wirid and rajah.
Kelompok Kicau Mania, Kontes Burung dan Kesadaran Konservasi Burung Kicau Di Kabupaten Blora Mafaja, Khoirul; Husain, Fadly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 1 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memelihara burung merupakan bagian dari kebudayaan Jawa. Dahulu jenis burung Perkutut merupakan hewan populer yang dipelihara orang-orang Jawa. Pada saat ini jenis burung yang dipelihara berubah menjadi jenis burung kicau sehingga memunculkan istilah kelompok kicau mania sebagai kelompok penggemar burung kicau. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui 1) profil kelompok kicau mania, 2) aktivitas kontes kicau, 3) kesadaran konservasi memelihara burung kicau. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yautu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Kicau mania merupakan penggemar burung kicau yang memiliki berbagai pengetahuan tentang burung kicau serta pernah mengikuti kegiatan kontes kicau, 2) Aktivitas kicau mania adalah mengikuti kontes kicau, 3) Sudah ada kesadaran mengenai konservasi burung kicau yaitu tidak menangkap burung kicau dewasa di alam dan telah ada upaya pengembangbiakan untuk jenis burung Love Bird. Kelompok penggemar burung atau biasa disebut kicau mania semakin populer saat ini. Semakin maraknya aktivitas kontes kicau menandakan semakin banyaknya minat terhadap burung kicau. Memelihara burung kicau juga memunculkan kesadaran konservasi bagi penggemar burung kicau.
Pemanfaatan Hewan sebagai Obat dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Kalipelus Kabupaten Banjarnegara Prastikawati, Witantri; Husain, Fadly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 1 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, baik flora maupun fauna. Keragaman hayati ini bisa dilihat pada pemanfaatan binatang sebagai obat dalam pengobatan tradisional pada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1) mendeskripsikan pengetahuan masyarakat tentang pengobatan tradisional; 2) mengetahui pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan hewan sebagai obat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu masyarakat Desa Kalipelus yang meliputi praktisi pengobatan tradisional, pasien praktisi, dan masyarakat yang mempraktikkan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian meliputi tahap pra-lapangan dan tahap pekerjaan lapangan. Penelitian ini merupakan studi etnomedicine dan peneliti mengggunakan konsep etnomedicine Foster dan Anderson. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pengobatan tradisional menurut pengetahuan masyarakat Desa Kalipelus terdapat tiga sumber bahan obat yang salah satunya yaitu dari hewan yang berjumlah 24 jenis; 2) Terdapat dua cara pemakaian hewan obat yaitu sebagai obat luar dan dalam.
Pengalaman Menarche dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Santriwati Remaja di Pondok Pesantren Mashlahul Anwar Desa Bangunsari Kecamatan Pageruyung Kendal Qudsiana, Dania; Husain, Fadly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 2 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan seputar menarche oleh santriwati remaja akan menunjukkan pengalaman menarche dan dukungan sosial yang tercipta sebagai perilaku kesehatan pada santriwati remaja di pondok pesantren Mashlahul Anwar. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui perilaku kesehatan santriwati remaja selama menarche, 2) Mengetahui dukungan sosial bagi santriwati remaja selama menarche. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menjukkan bahwa: 1) Pengetahuan santriwati tentang menarche masih sangat terbatas, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu tidak diperbolehkan membawa handphone, tidak ada informasi kesehatan melalui media sosial, dan tidak ada layanan kesehatan di pondok pesantren. 2) Perilaku kesehatan para santriwati sebagian besar dipengaruhi oleh pengetahuan agama dan perilaku kesehatan santriwati selama menarche baik yang sadar atau tahu yang menguntungkan dan merugikan hampir seimbang. 3) Dukungan sosial bagi santriwati yaitu keluarga, teman sebaya, dan ustadzah ikut serta menjadi pedoman dalam keputusan berperilaku kesehatan yang dilakukan oleh santriwati remaja, bertujuan mencapai kesehatan reproduksi yang lebih baik di masa mendatang.
Kajian Etnobotani Tanaman Obat yang Dijual Di Toko Bahan Jamu Pak Seng Kawasan Pecinan Semarang Alfiani, Yuli; Husain, Fadly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 1 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman obat merupakan berbagai jenis tanaman yang memiliki fungsi serta berkhasiat sebagai obat dan dapat dipergunakan untuk penyembuhan suatu penyakit maupun memelihara kesehatan seseorang. Masyarakat lokal Kota Semarang memanfaatkan tanaman obat tidak hanya sebagai obat tradisional saja, tetapi juga menjadikannya barang komersial yang dapat dipasarkan. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi mengenai tanaman obat yang dimanfanfaatkan sebagai komoditas oleh masyarakat di Kawasan Pecinan, Kota Semarang Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui spesies tanaman obat yang dipasarkan, cara penjual memperoleh pasokan bahan baku dan proses penjualannya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teridentifikasi sejumlah 115 tanaman obat dari 49 famili yang dipasarkan di Kawasan Pecinan. Untuk memperoleh pasokan tanaman obat seringkali penjual akan membeli dari para pemasok dan importer. Proses penjualan tanaman obat tersebut yakni secara grosir dan eceran dalam bentuk kering dan serbuk. Kesimpulan, ada berbagai macam jenis tanaman obat yang dipasarkan di Kawasan Pecinan, namun yang paling banyak diminati yakni dari famili zingiberaceae, seringkali penjual membeli tanaman obat dari pemasok di beberapa kota di Jawa Tengah dan luar pulau Jawa, sementara harga jual tanaman obat tersebut ditentukan oleh ketersediaan bahan baku dan kebutuhan pembeli.
Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Pesisir Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara Mardihani, Putri Wahyu; Husain, Fadly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 2 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak pendek atau stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu yang lama yang menimbulkan dampak jangka pendek dan jangka panjang bagi kondisi kesehatan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan ibu balita dan masyarakat tentang stunting (anak pendek) dan sumber informasi apa saja yang menunjang pengetahuan ibu balita serta pola pemenuhan asupan gizi balita stunting selama 1.000 hari pertama kehidupannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengetahuan ibu balita tentang stunting terbagi menjadi tiga kategori yakni stunting dianggap sebagai akibat dari keturunan/genetik, masalah pada pertumbuhan dan cacingan. Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu balita tentang stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, pengalaman, sosial budaya dan informasi. Terdapat penyebutan lokal mayoritas ibu balita dan masyarakat terhadap stunting (anak pendek) di Desa Sekuro yaitu cendek/pawakan cilek. (2) Pola pemenuhan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak stunting yang dilakukan oleh ibu balita dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan yang dimiliki ibu, adanya konsep makanan dalam konteks budaya, sosial ekonomi dan kebiasaan makan, serta faktor lain seperti lingkungan hidup dan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat yang masih rendah.
The Social Change of Barru District Society Due to the Construction of the Makassar - Parepare Railway Line Darwis, S Jailany; Banowati, Eva; Husain, Fadly
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 9 No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v9i2.41095

Abstract

Indonesia that continued to change over time will no doubt affect the aspects of life. Aspect that could provide sustenance was the need of transportation through the construction of the Makassar - Parepare railway line. The goal was to know the social changes and adaptation patterns of children when social changes occurred as a result of the construction of the Makassar-Parepare railway. This study used qualitative method with descriptive analysis. The informants of the study were; 1) PPK Railway Development of South Sulawesi, 2) Affected communities, 3) Head of BPD in Ajakkang village, and 4) Head of Polewali environment. The data collection technique of this study were interviews, observation, and documentation. The results is construction of the Makassar - Parepare railway led a social change that could be seen based on the process and time. The planned social change occurred because the government is the agent of change in the development. The unplanned social change occurred because of the flooding. The form of social change based on the time of revolution in development has led to conflict due to different interests. The adaptation of children to social changes in society tends to conformity adaptation rather than other forms of adaptation.
BERBAGI PENGETAHUAN TENTANG HERBARIUM: KOLABORASI DOSEN, GURU DAN SISWA DI MA AL-ASROR PATEMON GUNUNGPATI Husain, Fadly; Wicaksono, Harto; Lutfi, Asma; Wijaya, Atika; Prasetyo, Kuncoro Bayu; Wahidah, Baiq Farhatul
Jurnal Puruhita Vol 1 No 1 (2019): February 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28652

Abstract

. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki hutan terluas di dunia menyimpan potensi sumber daya alam hayati sebagai sumber pangan dan obat obatan yang sangat besar. Puluhan ribu jenis tanaman tumbuh di Indonesia. Dari sekian banyak tanaman tersebut hanya sedikit yang dapat dimanfaatkan sebagai obat atau diketuhui memiliki nilai manfaat. Fenomena ini bisa terjadi karena faktor ketidaktahuan masyarakat tentang potensi tumbuhan obat yang ada di sekitarnya. Apalagi ragam tumbuhan obat ini ternyata bukan hanya tumbuhan yang sengaja ditanam sebagai tumbuhan obat, tetapi juga bisa berasal dari tumbuhan rempah-rempah atau bumbu dapur, tumbuhan pagar, tumbuhan buah, tumbuhan sayur dan sebagainya yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Ada banyak cara untuk mengenalkan tumbuhan obat serta khasiatnya kepada masyarakat. Cara yang paling sederhana yaitu pembuatan taman obat sebagai media pengenalan manfaat tumbuhan obat. Selain itu adalah diadakannya kegiatan-kegiatan pelatihan dalam pembuatan bahan awetan herbarium di laboratorium sekolah. Meskipun demikian masih banyak juga sekolah yang belum memiliki fasilitas laboratorium yang memadai. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di MA Al Asror Patemon sebagai bagian untuk pengenalan cara pembuatan herbarium sederhana. Pengabdian ini juga sebagai wahana untuk pengenalan kembali tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan masyarakat dalam sistem pengobatan tradisional mereka.
Sosialisasi Program Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Bagi Guru SMPN 2 Kabupaten Maros Wijaya, Atika; Mustofa, Moh. Solehatul; Husain, Fadly
Jurnal Puruhita Vol 2 No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v2i1.42325

Abstract

Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhir tahun 2019 kemarin merupakan sebuah gebrakan yang akan menjadi era baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Mendikbud Nadiem Makarim menggagas sebuah konsep tentang “merdeka belajar” dan “guru penggerak”. Kedua konsep ini memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan unit satuan pendidikan (sekolah, guru, dan murid) untuk memiliki kebebasaan dalam berinovasi, kebebasaan dalam belajar secara mandiri dan kreatif. Selama ini pendidikan di Indonesia dianggap membatasi ruang gerak kreatifitas dan inovasi para siswa dan guru dengan berbagai urusan birokrasi dan administratif. Salah satu aspek yang ditekankan dalam merdeka belajar adalah tentang penghapusan Ujian Nasional (UN). Tujuan dari merdeka belajar dan guru penggerak ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat bersaing di era revolusi industry 4.0 dan persaingan global. Meskipun demikian, konsep ini belum dipahami oleh semua orang di instansi pendidikan. Konsep yang bagus ini perlu disosialisasikan ke seluruh Indonesia dan dalam pelaksanaannya perlu pendampingan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan konsep merdeka belajar dan mendampingi para guru untuk mengembangkan kompetensi diri menjadi guru penggerak di daerahnya. Metode pelaksanaan berupa sosialisasi dan pelatihan dan pemberian materi tentang merdeka belajar dan guru penggerak dari Kemendikbud. Kegiatan pengabdian yang dilakukan berimplikasi pada diterimanya kebijakan nasional tersebut dan implementasinya dalam pembelajaran di sekolah.
Etnobotani Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Desa Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Wahidah, Baiq Farhatul; Husain, Fadly
Life Science Vol 7 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dahulu pengobatan tradisional sudah dilakukan oleh nenek moyang kita dan ditransmisikan ke generasi selanjutnya. Meski demikian pengetahuan itu tidak banyak tercatat sehingga akan mudah hilang seiring dengan perkembangan zaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami tumbuhan tumbuhan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat Desa Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan informan terpilih seperti sanro (dukun kampung), masyarakat pengguna tumbuhan obat dan mengikuti sebagian aktivitas harian penduduk serta observasi lapangan. Tercatat 26 spesies tumbuhan yang biasa digunakan dalam mengobati berbagai macam penyakit yaitu Momordica charantia, Psidium Guadjava, Jatropha curcas ,Citrus aurantifolia swingle, Aneratum conizoides, Kalanchoe blossfeldiana, Anona muricata, Aloe vera, Curcuma zedoaria,Curcuma domestica, Cocos nucifera, Alium sativum, Allium cepa, Ocimum basilicum,Mimosa pudica, Myristica fragrans, Moringa oleifera, Piper betle L, Eugenia aperculata, Alpinia purpurata , Zingiber officinale, Kaempferia galanga L, Musa paradisiaca L, Cucumis sativus L, Carica papaya, dan Morinda citrifolia. Organ tumbuhan obat yang dipergunakan adalah daun, buah, umbi lapis, dan rimpang. Adapun cara pengolahan dalam pemanfaatan tumbuhan obat sebagai obat tradisional yaitu antara lain: direbus, ditumbuk, dikunyah kunyah, diparut lalu diperas, serta di bakar. Ramuan ada yang bersifat tunggal, tetapi lebih banyak dicampur atau dikombinasikan dengan tumbuhan atau bahan lain. Traditional medicine has long been known by our ancestors and transmitted from generation to generation. The traditional medicine knowledge is feared will be extinct because it is not well documented. The purpose of this research is to know the species of medicinal plants used by the Samata community, Somba Opu District, Gowa Regency, South Sulawesi. Data were collected through interviews with selected informants such as sanro or dukun kampung (traditional healer) and individual who used medicinal plants. Data were also obtained through observation by observing some of the daily activities of the community. In this study found 26 species of plants that are used to treat various diseases: Momordica charantia, Psidium Guadjava, Jatropha curcas ,Citrus aurantifolia swingle, Aneratum conizoides, Kalanchoe blossfeldiana, Anona muricata, Aloe vera, Curcuma zedoaria,Curcuma domestica, Cocos nucifera, Alium sativum, Allium cepa, Ocimum basilicum,Mimosa pudica, Myristica fragrans, Moringa oleifera, Piper betle L, Eugenia aperculata, Alpinia purpurata , Zingiber officinale, Kaempferia galanga L, Musa paradisiacal L, Cucumis sativus L,Carica papaya, Morinda citrifolia. The parts of medicinal plants used are leaves, fruits, tubers, and rhizomes. The way of processing in the utilization of medicinal plants as traditional medicineare: boiled, crushed, chewed, grated and squeezed to get the substance, and burned. Medicinal plants can be consumed on their own, but there are also mixed or combined with other plants or materials in the form of decoction.
Co-Authors Adi Sutanto Afianti, Afiat Afianti, Afiat Afifah Amalia Rizki Aleyda Zerlina Alfiani, Yuli Alfiyani, Ani Alias, Nizamuddin Antari Ayuning Arsi Apik Budi Santoso Arif Purnomo Ariyanti, Farika Tri Arnia Sari Mukaromah Asma Lutfi, Asma Asma Luthfi Asma Luthfi Atika Wijaya Baiq Farhatul Wahidah Cahyo Budi Utomo Cahyo Budi Utomo Darwis, S Jailany Dewi Liesnoor Setyowati Erni Suharini Eva Banowati Farika Tri Ariyanti Farry, Farry Fauzi, Malik Ridwan Gunawan Gunawan Gunawan Gunawan Hapsari, Frieda Nur Hapsari, Frieda Nur Hartati Sulistyo Rini Harto Wicaksono, Harto Hegar Pramastya Hermawanti, Elita Hulinggi, Mawardi Husain, Fahrisal Imam Nuraryo Juhadi Juhadi Khaerunisa, Rizki Khasanah, Rizkiati Kuncoro Bayu Prasetyo Laras Cempaka Mafaja, Khoirul Mafaja, Khoirul Maharani, Maria Rosa Mahrani, Aura Sutra Mardihani, Putri Wahyu Moh. Solehatul Mustofa Muh. Sholeh Mulyanah, Wiwin Nafisah, Jazilatun Nurul Asiah Nurul Fatimah Nurul Huda Octiva, Ambar Oknarida, Sri Oknarida, Sri Pangestu, Avi Prasetyo Prastikawati, Witantri Putri, Sella Ewinda Qudsiana, Dania Ramadhan, Kurnia Raudya Setya Wismoko Putri Rini Iswari Rini Iswari Rofi'ah, Siti Zakyatur Romadhonia, Fadhila Nurul Laili Rosa Maharani, Maria Salsabila, Annida Sary, Dian Puspita Sella Ewinda Putri Septiani, Endah Setyaningrum, Meilina Sillia, Fadilah Siska Riyatul Jannah Sofiyana, Ardani Dwi Pinkan Sucihatiningsih Dian Wisita P rajanti Sudwiarrum, Diaz Ayu Sylvia, Dina Thriwaty Arsal Tresandya, Noven Tri Atmaja, Hamdan Varrela Salsabila Imawan Wahyudi David Wanti Nur Jadidah Yoyos Dias Ismiarto Yuniati, Eka Zaenal Fathoni, Zaenal Fathoni