Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Sterilisasi Optimal untuk Kultur Jaringan Bambu Kuning (Bambusa Vulgaris) Secara in Vitro Miftahul Fikriyah Adudu; Novri Youla Kandowangko; Devi Bunga Pagalla; Jusna Ahmad; Indriati Husain; Lindawaty Isima
Al-Hayat: Natural Sciences, Health & Environment Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Al-Hayat: Natural Sciences, Health & Environment Journal 
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/alhayat.v3i1.6255

Abstract

Yellow bamboo has great potential in various fields, but its conventional propagation has several obstacles. Tissue culture offers a solution to overcome these problems. The focus of this research is the use of appropriate sterilization for in vitro culture. Effective sterilization is a crucial first step in the success of tissue culture. In this study using sterilization in the form of using Nordox 56 WP, without using Nordox 56WP, using Antracol 5 gr solution, and using HgCl2. The parameters observed were the appearance of contaminants in the form of fungi and bacteria and the time of death of the explants. The results showed that the use of HgCl2 can inhibit contaminants and the time of explant death in yellow bamboo plants in vitro.
Pengaruh Mikroorganisme Lokal (MOL) Limbah Kulit Pisang Kepok terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) silvana apriliani; Husain, Indriati; Silviana Arsyad; Hasna Dama
Berkala Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bip.v8i3.53717

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan sebagai bumbu dasar masakan, sehingga penelitian peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah perlu ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari mikroorganisme lokal limbah kulit pisang kapok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dan mengetahui dosis yang terbaik dari mikroorganisme lokal limbah kulit pisang kapok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan dilahan milik petani Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo. Percobaan dilakukan pada bulan November 2024 hingga Januari 2025. penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Produksi Tanaman Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat taraf setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga total satuan percobaan didapatkan 12 satuan percobaan, adapun taraf perlakuan yang digunakan yaitu P0: 0 ml L-1 , P1: 50 ml L-1 , P2: 100 ml L-1, P3: 150 ml L-1 . variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, bobot basah tajuk, bobot basah umbi, bobot basah akar, jumlah umbi, Panjang akar dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroorganisme lokal limbah kulit pisang kapok tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, bobot basah tajuk, bobot basah umbi, bobot basah akar, dan jumlah akar. Tetapi dapat memengaruhi variabel jumlah umbi dan Panjang akar. Dosis 100 mL L-1 menghasilkan jumlah umbi tertinggi, sedangkan perlakuan dosis 50 ml L-1 menghasilkan parameter panjang akar lebih tinggi.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH DAPUR PADA WARGA DESA PATOAMEME KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO Husain, Indriati; Zakaria, Fauzan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah dapur pada warga di Desa Patoameme Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini berupa penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan pada bulan November 2022. Kelompok sasaran pengabdian adalah warga desa seperti ibu-ibu atau bapak-bapak maupun remaja dari Desa Patoameme tersebut. Pupuk organik cair dari limbah dapur yang difermentasi dan dihasilkan dalam kurun waktu 15 hari dapat langsung dimanfaatkan atau diaplikasikan pada pertanaman sayur-sayuran atau pada tanaman hias yang ada di halaman rumah warga masing-masing.
INISIASI RUMAH BIBIT UNTUK PEMBERDAYAAN ANGGOTA DASA WISMA MANDIRI RT02/RW03 KELURAHAN LIMBA U2 KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO Husain, Indriati; Rahim, Yunnita; Saleh, Risky Yanto; Ngadi, Suleman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.429 KB)

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk pembuatan rumah bibit untuk penyemaian, penanaman dan pemanfaatan hasil berbagai macam tanaman sayur-sayuran sebagai bahan makanan untuk para anggota Dasa Wisma Mandiri “Anggrek Bulan”. Kegiatan dilaksanakan setelah diperoleh dana pengabdian Kolaboratif Fakultas, dibelikan alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya baja ringan (Canal C) dan paranet. Hasil kegiatan berupa rumah bibit (rumah semai) yang dapat dimanfaatkan oleh para anggotanya untuk melakukan proses penyemaian beberapa jenis tanaman hortikultura terutama jenis sayur-sayuran.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG DI KELOMPOK TANI PETANI MILENIAL DESA BULOTALANGI TIMUR KECAMATAN BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO Husain, Indriati; Azis, Muhammad Arief
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Bulotalangi Timur, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango memiliki potensi besar di bidang pertanian. Desa ini, kurang lebih 80% berupa lahan pertanian, terutama sawah. Tanaman yang biasa ditanami di wilayah ini seperti padi, pisang, sayur-sayuran, umbi-umbian dan rempah-rempah. Masalah yang timbul dari bidang pertanian ini adalah masalah kesuburan tanah. Pupuk organik mulai dikenalkan pada masyarakat. Sosialisasi mengenai pentingnya pupuk organik makin intens dilakukan. Pupuk organik dapat dibuat sendiri secara mudah dan murah dengan menggunakan bahan dan alat yang ada di sekitar rumah. Bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik seperti limbah batang pisang, botol-botol bekas air mineral, air dan sedikit gula pasir. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan dalam waktu 1 bulan, dari Bulan Mei sampai Juni 2022. Khalayak sasaran pengabdian adalah sekelompok masyarakat tidak produktif dan para pemuda, yang tergabung dalam suatu kelompok tani yang disebut “Pemuda Milenial”. Kegiatan ini bertujuan melakukan pendampingan pembuatan pupuk organik cair dari batang pisang di kelompok tani “Pemuda Milenial” Desa Bulotalangi.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Saus Tomat Dan Cabai Di Desa Wonggahu Kecamatan Paguyaman Limonu, Marleni; Antuli, Zainuddin; Bahri, Syamsul; Husain, Indriati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan pengolahan produk hortikultura ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat, khususnya melalui pengolahan saus tomat dan saus cabai. Mahasiswa KKN-MBKN Proyek Membangun Desa (PMD), aktif sebagai fasilitator, memberikan bimbingan pada aspek produksi dan manajemen usaha. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan keterampilan dan pertumbuhan positif pada berbagai produk olahan yang diproduksi serta peningkatan pendapatan masyarakat. Program ini tidak hanya menciptakan dampak ekonomi, tetapi juga sekaligus membangun kemitraan berkelanjutan antara Perguruan Tinggi, mahasiswa dan masyarakat serta memberikan wawasan penting bagi strategi pemberdayaan ekonomi di tingkat desa melalui keterlibatan mahasiswa sebagai agen perubahan.
Pembelajaran Pemupukan pada Tanaman Jagung bagi Masyarakat Tani Desa Bunuo Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Husain, Indriati; Jamin, Fitriah S.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan adalah melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pemberian pupuk kimia sesuai anjuran pada tanaman jagung bagi masyarakat tani desa Bunuo. Kegiatan ini berupa penyuluhan, pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Kelompok sasaran pengabdian adalah masyarakat yang melakukan praktek pertanian tanaman jagung desa Bunuo. Pemberian pupuk kimia berdasarkan aturan tepat waktu, tepat dosis dan tepat cara, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, lingkungan tetap terjaga kelestariannya dan penggunaan pupuk kimia efisien dan efektif, serta petani tidak merugi secara finansial.
Induksi Mutasi Menggunakan Kolkisin pada Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Tajuk Husain, Indriati; Surdaya, Tedy; Purnomo, Sutrisno Hadi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.1.1-7

Abstract

Teknik-teknik dalam bidang pemuliaan tanaman bawang merah dapat dilakukan untuk memperoleh atau memperbaiki karakter-karakter yang telah ada menjadi lebih baik dari sebelumnya. Salah satunya adalah dengan teknik induksi mutasi dengan mutagen kimia yaitu kolkisin. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh konsentrasi kolkisin terhadap pertumbuhan, hasil, keragaman karakter dan memperoleh nilai Lethal Concentration 20-50% (LC20-50) dari bawang merah varietas Tajuk M1. Penelitian dilaksanakan bulan Juli-Oktober 2019 di Kelurahan Libuo Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan enam taraf konsentrasi larutan kolkisin (0, 0.1, 0.2, 0.3, 0.4 dan 0.5% (w/v) yang diulang sebanyak tiga kali. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa larutan kolkisin konsentrasi 0-0.5% berpengaruh nyata pada jumlah anakan dan persentase benih tumbuh abnormal dan karakter warna daun bawang merah varietas Tajuk generasi mutan harapan M1, tapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi, bobot basah dan bobot kering umbi. Hasil analisis CurveExpert 1.3, nilai lethal concentration (LC) larutan kolkisin pada umbi bawang ini dapat diper-oleh pada konsentrasi 0.33% (w/v) pada LC30. Kata kunci: abnormal, LC30, LC50, mutagen, mutan putatif
Identifikasi Tahap Perkembangan Mikrospora melalui Ukuran Floret pada Jantung Pisang Tanduk Pagalla, Devi Bunga; Ahmad, Jusna; Husain, Indriati; Lamante, Nazwa S.; Eyato, Rika
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 13 No. 4 (2025): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v13i4.17681

Abstract

This study aimed to identify the relationship between floret length and the developmental stages of microspores in banana male inflorescence (Musa spp. cv. Tanduk), and to determine the optimal floret size range as an explant source for initiating microspore culture. Ten bract layers were analyzed, with five florets randomly selected from each layer and measured for their length. Anthers were extracted from each floret, crushed in sterile water, and observed microscopically using a wet mount preparation. The results revealed a strong correlation between floret length and microspore developmental stages. Microspores at the late uninucleate (vacuolated) to early bicellular stages were consistently found in florets ranging from 4.68 to 4.34 cm in length. Based on these findings, florets within the 4.60 to 4.00 cm range are recommended as the optimal size for microspore culture initiation, as they contain a higher proportion of developmentally competent microspores for embryogenesis induction. In conclusion, this study provides essential morphological and cytological criteria to support efficient explant selection for in vitro regeneration of banana through the microspore culture approach.
Genetic Diversity of Agronomic Traits in Rice (Oryza sativa L.) Using Several Colchicine Concentrations Hasan, Erfina N; Husain, Indriati; Yamin, Mayasari; Rahim, Yunnita; Dama, Hasna
International Journal of Technology and Education Research Vol. 3 No. 04 (2025): October - December, International Journal of Technology and Education Research
Publisher : International journal of technology and education research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijeter.v3i04.2522

Abstract

This study aimed to evaluate the effects of various colchicine concentrations on the genetic diversity of agronomic traits in rice (Oryza sativa L.). The experiment was conducted at the Agricultural Modernization Application Center (BRMP) Gorontalo from January to April 2025, employing a two-factor factorial completely randomized design (CRD). The first factor was rice variety, comprising two levels: V1 (Inpago 13 Fortis) and V2 (Inpari Nutri Zinc), while the second factor was colchicine concentration with four levels: P0(control/0 ppm), P1 (750 ppm), P2(1000 ppm), and P3 (1250 ppm). Each treatment combination was replicated three times, resulting in 24 experimental units. Observed parameters included both vegetative and generative phases. Results indicated that colchicine did not exert a significant overall effect on either vegetative or generative traits; however, certain concentrations induced an increase in the number of spikelets in the Inpago 13 Fortis variety. In contrast, Inpari Nutri Zinc exhibited higher tolerance to colchicine, maintaining stable growth and morphology across all concentrations. These findings highlight that colchicine effectiveness is highly dependent on dosage and genotype response, emphasizing the need for optimal concentrations to induce mutations without causing toxic effects, thereby providing a foundation for rice mutation breeding.