Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pematahan Dormansi Benih Kemiri (Aleurites moluccana, L. Willd) yang Direndam dengan Zat Pengatur Tumbuh Organik Basmingro dan Pengaruhnya terhadap Viabilitas Benih Husain, Indriati; Tuiyo, Rully
Jurnal Agroteknotropika VOL 01, NO 02, 2012
Publisher : Jurnal Agroteknotropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.541 KB)

Abstract

This study aims to determine the breaking dormancy of candleberry seeds which soaked with organic growth regulator Basmingro and its effect on seed viability. Research will be carried out in Limba U2, South City, Gorontalo City, for about 6 months. The materials used are candleberry seeds, organic PGR Basmingro. Candleberry seed soaked in a solution of organic PGR Basmingro in 5 treatment concentration (control (without PGR); PGR 0.02%, 0.03%, 0.04% and 0.05%) and 4 replications. Data were analyzed quantitatively by using Environmental Design Complete Randomized Design (CRD) and analysis of variance (ANOVA). Data are significantly different tested further by Duncan Multiple Rate Test (DMRT). The results are not significantly different, because no germination of candleberry seeds, caused by yet influential PGR is treated to break dormancy due to hard seed coat seed candleberry. So that further research needs to be done by increasing the dose and duration of soaking candleberry seeds with PGR organic Basmingro.
Induksi Protocorm pada Eksplan Bawang Putih pada Media MS Minim Hara Makro dan Mikro yang Ditambahkan Air Kelapa Husain, Indriati
Jurnal Agroteknotropika Vol 1, No 1, 2012
Publisher : Jurnal Agroteknotropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.957 KB)

Abstract

This research aims to determine the occurrence on induction of protocorm in garlic on the media MS minimal macro and micro nutrient added coconut water. The materials used are garlic, coconut water and nutrient minimal macro and micro. The result was the establishment of direct induction of green protocorm from garlic explants. Conclusion of this research is the addition of 15% coconut water in medium MS minimal macro and micro nutrient can induce formation of protocorm directly from garlic explants.
Evaluasi Keragaman Genetik Mutan Harapan Generasi MV1 Jeruk Keprok SoE (Citrus reticulata Blanco) Berdasarkan Penanda Morfologi dan ISSR Indriati Husain; Agus Purwito; Ali Husni; Kikin H. Mutaqin; Slamet Susanto
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.675 KB) | DOI: 10.29244/jhi.7.2.102-110

Abstract

ABSTRACTMandarin’s SoE is national variety originated from Mount of Mutis, Sub District of SoE, of Timur Tengah Selatan (TTS) District, East Nusa Tenggara (NTT). The genetic diversity of citrus can be induced by gamma ray irradiation on embryogenic callus cells thus producing new mutants. Genetic diversity detection can be based on morphological and ISSR markers. The aim of this research was to obtain information on the genetic diversity on putative mutants mandarin SoE induced by gamma ray irradiation based on morphology and markers ISSR. ISSR markers used are ISSR 1, 4, 6 and 8. Analysis of morphological diversity produced a dendrogram with the level of similarity between individuals each irradiation dose 83-95% with 5-17% genetic distance. Dendrogram analysis based on the genetic diversity ISSR markers showed high levels of 51-100% similarity and genetic distance 0-49%. Individuals samples obtained from gamma irradiation, based both morphological and ISSR markers, was different from individual's genetic make up before irradiation.Keywords: cluster, gamma ray, genetic distance, genetic diversitys, similarity ABSTRAKJeruk keprok SoE adalah jeruk varietas unggul nasional yang berasal dari Pegunungan Mutis, Kecamatan SoE, Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keragaman genetik jeruk ini dapat diinduksi dengan iradiasi sinar gamma pada sel-sel kalus embriogenik untuk menghasilkan mutan yang solid. Deteksi keragaman genetik yang terbentuk dapat dilakukan secara morfologi maupun molekuler dengan marka ISSR. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai keragaman genetik yang terjadi pada mutan harapan jeruk keprok SoE hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan morfologi dan marka ISSR. Marka ISSR yang digunakan adalah ISSR 1, 4, 6 dan 8 pada beberapa mutan harapan jeruk keprok SoE. Analisis keragaman secara morfologi menghasilkan dendrogram dengan tingkat kemiripan antar individu masing-masing dosis iradiasi 83-95% dengan jarak genetik 5-17%. Dendrogram analisis keragaman genetik berdasar marka ISSR memperlihatkan tingkat kemiripan 51-100% dan jarak genetik 0-49%. Individu-individu sampel yang diuji hasil iradiasi gamma, baik secara morfologi dan marka ISSR, telah memiliki susunan genetik yang berbeda dari susunan genetik individu sebelum diiradiasi.Kata kunci: grup, jarak genetik, kemiripan, keragaman, sinar gamma
EFEKTIVITAS PUPUK KANDANG SAPI DAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TAJUK Kadek Setiawati; Indriati Husain; Sutrisno Hadi Purnomo; Muhammad Arief Azis; Fauzan Zakaria
Jurnal Lahan Pertanian Tropis (JLPT) Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56722/jlpt.v3i1.25844

Abstract

Pemberian pupuk kandang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman untuk meningkatkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah  (Allium ascalonicum L.)  Varietas Tajuk yang dilaksanakan  pada bulan Januari – Maret 2024 yang berlokasi di Desa Iloheluma Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor. Faktor yang diamati yaitu jenis pupuk kandang (P) yang terdiri dari pupuk kandang sapi dan kandang ayam, yang terdiri dari 5 taraf yaitu P0 = Kontrol, P1 = tanah 5 kg : pupuk kandang sapi 0,5 kg, P2 = tanah 5 kg : pupuk kandang sapi 1 kg, P3 = tanah 5 kg : pupuk kandang ayam 0.5 kg dan P4 = tanah 5 kg : pupuk kandang ayam 1 kg. Parameter yang diukur adalah waktu tumbuh umbi, jumlah anakan, jumlah umbi, berat basah umbi (g), diameter umbi (cm), dan berat kerinng umbi (g). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analysis of varians (ANOVA 5%) dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk  kandang  berpengaruh  nyata terhadarap waktu tumbuh umbi, berat basah umbi, diameter umbi dan berat kering umbi bawang merah. Namun, pemberian pupuk kandang berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan dan jumlah umbi bawang merah. Kata  Kunci: Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Kandang Ayam, Varietas  Tajuk
Pemberian Kasgot Black Soldier Fly Dan PGPR Akar Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah ( Alium ascalonicum L.) Varietas Tajuk: indonesia Husain, Indriati; Rahim, Yunnita; Rahman Yusuf, Abd
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 24 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v24i1.3014

Abstract

The aim of this study was to determine the effect, interaction, and the best dosage and concentration of Black Soldier Fly (BSF) Kasgot and Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) bamboo roots an the growth and yield of shallot (Allium ascalonicum L.) of canopy varities. This study was conducted from February to June 2023 at SMK PPN Gorontalo, Telaga Sub District, Gorontalo Regency, Furthermore, this studi used a factorial randomized block design (RDB) with 2 factors. The first factor was Black Soldie Fly Kasgot (K) with 4 levels: K0 = control, K1 = 200 g/polybag, K2 = 300 g/polybag, K3 = 400 g/polybag. Meanwhile, the second factor was PGPR of bamboo roots (P) with 4 levels: P0 = (control), P1 = 20 ml/litre of water, P2 = 30 ml/litre of water, P3 = 40 ml/litre of water. The parameters measured were plant height, number of leaves, number of tillers, fresh tuber weight, tuber number, tuber diameter and dry tuber weight. The observational data were then analyzed using analysis of variance (ANOVA α = 5%) and continued with the DMRT test with a level of 5%. The results showed that the application of Black Soldier Fly (BSF) Kasgot had a significant effect on plant height, number of leaves, number of tillers, fresh tuber weight, tuber number, tuber diameter and dry tuber weight of shallot plants. Meanwhile, the PGPR of bamboo roots had a significant effect on plant height and number of leaves. There was an interaction between the two treatments on the parameters of plant height, number of leaves and tuber diameter, where the best combination was found in the application of Kasgot as much as 400 grams/polybag + PGPR 30 ml/litre of water. Lastly the best dosage Kasgot was in the treatment of 400 grams/polybag and the best PGPR concentration was 40 ml/litre of water. Keywords: Black Soldier Fly (BSF) Kasgot, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Bamboo Root, Canopy Variety.
TEKNOLOGI KONSERVASI BIOPORI PADA LAHAN KERING DI DESA HUANGOBOTU KECAMATAN KABILA BONE GORONTALO KAWASAN TELUK TOMINI Husain, Indriati; Fauzan Zakaria; Nurmi
Jurnal Abditani Vol. 7 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v7i2.314

Abstract

Masyarakat yang melaksanakan usahatani pada lahan dengan kategori lahan kering di Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada umumnya belum menerapkan teknologi konservasi biopori. Aplikasi teknologi konservasi biopori merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengembalian unsur hara dan peresapan air ke dalam tanah. Kegiatan pengabdian pembuatan lubang resapan biopori dilakukan pada masyarakat Desa Huangobotu dilaksanakan dengan 3 metode yaitu tahap sosialisasi (penyuluhan), pelatihan dan pendampingan. Tahap sosialisasi (penyuluhan) menjelaskan mengenai manfaat dan cara pembuatan biopori; tahap pelatihan melatih cara membuat lubang biopori; dan tahap pendampingan pembuatan biopori di halaman rumah warga. Dengan adanya biopori ini, masyarakat sangat memperoleh manfaatnya, yaitu air permukaan langsung terserap ke dalam tanah lewat biopori, sampah basah limbah dapur menjadi pupuk organik untuk tanaman dan tanaman nampak tumbuh subur.
Edukasi Pengenalan Jenis-jenis Gulma dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Tanaman Pertanian Mayasari Yamin; Indriati Husain; Hasna Dama; Silviana Arsyad
Madaniya Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1236

Abstract

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan dan bersaing dengan tanaman utama dalam mendapatkan air, unsur hara, cahaya, dan ruang tumbuh, sehingga dapat menurunkan produktivitas pertanian. Gulma sering kali dianggap sebagai tanaman pengganggu karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap mahasiswa dan petani terkait jenis gulma dan dampak yang ditimbulkan terhadap produktivitas tanaman, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa tentang jenis gulma serta dampaknya terhadap produktivitas tanaman, dan mengajarkan teknik pengelolaan gulma yang sesuai berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan melalui sistem rotasi tanaman, penggunaan mulsa, dan agroekosistem terpadu. Pengabdian ini dilaksanakan di Bukit Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo dan Lahan Petani Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango yang dilaksanakan pada bulan September 2024. Metode pengabdian menggunakan pendekatan edukatif, partisipatif, dan aplikatif guna meningkatkan pemahaman serta keterampilan petani, mahasiswa, penyuluh, dan masyarakat dalam mengenali serta mengelola gulma secara efektif. Berdasarkan hasil pengabdian yang dilaksanakan, mahasiswa telah mengetahui dan membedakan jenis gulma berdasarkan ukuran daun dan tipe pertumbuhannya, terjadi peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa terkait dampak yang ditimbulkan oleh gulma khususnya mampu menekan pertumbuhan dan produksi tanaman melalui kompetisi penyerapan unsur hara oleh akar, dan mahasiswa mengetahui teknik pengolahan gulma melalui sistem rotasi tanaman berdasarkan spesies tanaman budidaya, penggunaan mulsa dan pengendalian gulma melalui sistem mekanis dan kimiawi.
Jenis dan Tingkat Parasitasi Parasitoid Telur Spodoptera frugiperda pada Fase Vegetatif Tanaman Jagung Solihin, Angry Pratama; Suwatan, Silvany; Husain, Indriati
Jurnal Proteksi Tanaman (Journal of Plant Protection) Vol. 9 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Plant Protection Department, Faculty of Agriculture, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpt.9.1.38-47.2025

Abstract

The fall armyworm (Spodoptera frugiperda, Lepidoptera: Noctuidae) is an invasive pest that threatens maize production in Indonesia, particularly during the vegetative stage. This study aimed to identify egg parasitoid species and assess their parasitism levels on S. frugiperda during this critical growth phase in Gorontalo, Indonesia. Field sampling was conducted from February to April 2021 using random sampling of egg masses at three maize fields in Suwawa District. The collected eggs were incubated in the laboratory to observe emergence and identify parasitoids. This study revealed the significant contribution of egg parasitoids—particularly Telenomus sp.—in suppressing S. frugiperda populations during the vegetative stage of maize in Gorontalo, Indonesia. Parasitism rates were remarkably high across all observation periods, ranging from 83.82% to 92.54%, and the emergence of Telenomus sp. consistently exceeded that of Trichogramma sp. These findings demonstrate that native egg parasitoids are already actively controlling S. frugiperda in the field and should be preserved through ecologically sensitive pest management. Avoiding insecticide use during early maize growth stages is essential to maintaining the activity of beneficial parasitoids.
Budidaya Pisang (Musa acuminata L.) Varietas Barangan dari Anakan yang Direndam dengan Ekstrak Bawang Merah Husain, Indriati; Ismail, Fatmawati; Pembengo, Wawan
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 11 (2024): November
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Ekstrak bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT). Bawang merah dapat dijadikan alternatif sumber ZPT alami yang murah dan mudah diperoleh menggantikan ZPT sintetik yang relatif mahal.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah, dan (2) mengetahui konsentrasi ekstrak bawang merah yang sesuai terhadap pertumbuhan anakan pisang varietas Barangan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2022, bertempat di Desa Huluduotamo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 taraf perlakuan konsentrasi ekstrak bawang merah yaitu 0, 10, 20 dan 30 g/L. Umbi bawang merah direndam selama 2 jam pada setiap masing-masing taraf perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 16 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu tinggi anakan, jumlah daun dan lingkar batang. Hasil analisis ragam pada taraf 5% menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi dan lingkar batang anakan pisang, pengaruh tidak nyata pada jumlah daun. Ekstrak bawang merah mempengaruhi pertumbuhan anakan pisang Barangan dan konsentrasi ekstrak bawang merah yang terbaik untuk pertumbuhan anakan pisang Barangan adalah 30 g/L.
A In Vitro Callus Induction from (Antidesma bunius L.) Leaves Adju, Fitria Y.Hs.; Ahmad, Jusna; pagalla, Devi Bunga; Kandowangko, Novri Youla; Husain, Indriati; Isima , Lindawaty
BIOVALENTIA: Biological Research Journal Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/biov.11.1.2025.451

Abstract

Antidesma bunius L. is a tree species that has ecological and economic benefits, and has many bioactivities. Propagation of this tree can be done in several ways, one of which is callus induction. Callus is a collection of undifferentiated cells that can develop into new plants with the help of ZPT. The purpose of this study was to determine the effect and optimum combination of ZPT 2,4-D and BAP on the induction of leaf callus of A. bunius L. The research design was a non-factorial Completely Randomised Design (CRD) with 4 treatments namely P0: MS without the addition of zpt; P1: MS + 1 ppm BAP + 3 ppm 2,4-D; P2: MS + 2 ppm BAP + 2 ppm 2,4-D; P3: MS + 3 ppm BAP + 1 ppm 2,4-D. Parameters observed included callus emergence time, percentage of callus explants, and callus morphology. The results showed that P2 is the best concentration for callus induction, by looking at the observed effect on callus emergence time of 6 HST, percentage of callus explants 56% and callus morphology which is white with crumb texture, which can develop into embryogenic callus