Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

UJI KARAKTERISTIK BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG DENGAN PROSES ESTERIFIKASI-TRANSESTERIFIKASI DENGAN KATALIS KOH Rudi Hartono; Jayanudin Jayanudin; Diki Suhendar; Adi Winata
Jurnal Teknika Vol 8, No 2 (2012): Edisi November 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i2.6690

Abstract

Sumber energi minyak dan gas bumi tidak dapat diperbaharui kembali, persediaanya semakin menipis dan pengembangan produksinya terbatas, sebelum krisis minyak bumi terjadi, hendaknya harus ada bahan bakar alternatif yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan, salah satunya adalah minyak nyamplung. Kendala penggunaan minyak nyamplung yaitu bilangan asam dan viskositas yang cukup tinggi. Bilangan asam minyak nyamplung yang tinggi harus diturunkan agar biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar mutu SNI maupun ASTM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan rasio molar metanol dengan minyak dan jumlah katalis KOH terbaik untuk memperoleh biodiesel yang berkualitas (bilangan asam, kadar FFA, viskositas, densitas serta kadar air). Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan proses produksi biodiesel yaitu metode esterifikasi-transesterifikasi. Kondisi operasi dan variabel yang digunakan adalah pada suhu reaksi 60°C dengan katalis KOH 1%, 1,5% dan 3% serta perbandingan rasio mol minyak terhadap metanol yaitu 1:4 dan 1:5 selama 60 menit pada tahap transesterifikasi. Perlakuan terbaik yang memenuhi standar SNI adalah pada rasio molar methanol 5:1 katalis KOH 1,5% dengan bilangan asam 1.48 mg KOH/g sampel, viskositas 3,26 cSt, densitas yaitu 0,8365 gr/ml, kadar air 0.046% dan rendemen 62% (v/v).
PENGARUH SUHU PIROLISIS DAN UKURAN TEMPURUNG KELAPA TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK ASAP CAIR SEBAGAI PENGAWET ALAMI Jayanudin Jayanudin; Ahmad Suhendi; Jauharotul Uyun; Ali Hafid Supriatna
Jurnal Teknika Vol 8, No 1 (2012): Edisi Juni 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i1.6686

Abstract

Asap cair merupakan hasil dari pembakaran proses pirolisis yang dikondensasi. Asap cair mengandung senyawa asam dan turunannya serta senyawa fenol, sehingga dapat dijadikan sebagai pengawet alami. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan % yield maksimum dan karakterisasi asap cair tempurung kelapa seperti viskositas, densitas, dan pH. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pirolisis tempurung kelapa pada suhu 300, 400 dan 500oC, waktu pirolisis yaitu 2, 3 dan 4 jam, serta ukuran tempurung kelapa 6 – 10 mm, 4 – 6 mm, dan 1.6 – 4 mm. Tahap ini menghasilkan cairan berwarna merah kehitaman, sehingga dilakukan tahap kedua yaitu proses destilasi untuk mendapatkan asap cair yang murni. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan persen yield maksimum asap cair sebesar 37,35% pada temperatur pirolisis 500oC, selama 4 jam dengan ukuran tempurung kelapa sebesar 1.6 – 4 mm. Analisa karakteristik asap cair pada suhu 500C memiliki pH 2, densitas sebesar 1,084 gr/ml. viskositas kinematik sebesar 1,62 mm2/s.
SINTESA GLISEROL KARBONAT BERBAHAN BAKU GLISEROL DAN SODIUM BIKARBONAT DENGAN KATALISATOR RESIN PENUKAR ION INDION 225 NA Nuryoto Nuryoto; Jayanudin Jayanudin; Hary Sulistyo; Wahyu Budi Setiawan
Jurnal Teknika Vol 8, No 2 (2012): Edisi November 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i2.6691

Abstract

Pembuatan biodiesel sebagai salah satu bauran energi menghasilkan produk samping berupa gliserol. Dengan mereaksikan antara gliserol dengan sodium karbonat menjadi gliserol karbonat dapat memberikan nilai tambah pada industri biodiesel. Penggunaan katalisator yang ekonomis dan ramah lingkungan mutlak diperlukan untuk mengurangi dampak polusi lingkungan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui seberapa besar konversi gliserol yang dihasilkan dengan pengunaan katalisator resin penukar ion berupa indion 225 Na dalam proses reaksi antara gliserol dan sodium karbonat. Percobaan dilakukan dalam reaktor batch, kecepatan pengadukan 600 rpm, perbandingan pereaksi 3 gmol gliserol/gmol sodium bikarbonat, konsentrasi pelarut 3gmol,waktu reaksi 90 menit, suhu reaksi 60- 100oC, konsentrasi katalisator 1-9 % massa gliserol, dan dimeter partikel 0,0456-0,0912 cm . Pengambilan sampel dilakukan setiap 15 menit untuk dilakukan analisa gliserol sisa (Gb)dan gliserol awal (Go) sebelum katalisator dimasukan. Hasil percobaan menunjukan dengan semakin meningkatnya suhu reaksi dan semakin kecil ukuran katalisator konversi yang dihasilkan mengalami peningkatan, tetapi mengalami penurunan dengan meningkatnya konsentrasi katalisator. Kondisi terbaik diperoleh pada diameter katalisator 0,0645 cm, konsentrasi katalisator 1% massa gliserol, suhu 100oC, dan pada waktu reaksi 60 menit yaitu dengan perolehan konversi sebesar 30,28% atau 90,84% berbasis sodium bikarbonat.
Degradasi Senyawa Fenol dengan Metode Fotokatalitik di Reaktor Tabung Berbuffle Indar Kustiningsih; Jayanudin Jayanudin; Denni Kartika Sari
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i1.6626

Abstract

Degradasi fenol menggunakan reaktor berbuffle telah dilakukan. Limbah yang digunakan adalah limbah fenol sintetik yang terbuat dari serbuk fenol (Merck Pro Analys). Fotokatalis yang digunakan adalah TiO2 Degussa 25. dengan variasi pengaruh penggunaan buffle dan pH. Konsentrasi awal limbah yang digunakan yaitu 10 ppm, 20 ppm dan 40 ppm, sedangkan loading katalisnya yaitu 0.5 gr/L, 1 gr/L dan 1.5 gr/L. Analisa konsentrasi fenol Spectrofotometer Hach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buffle mempunyai peranan penting dalam hal pengontakkan antara limbah, energi foton dan katalis lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan buffle. Persen penyisihan dengan tidak menggunakan buffle diperoleh 50.1% dan untuk menggunakan buffle diperoleh persen penyisihan sebesar 79.07%. Sedangkan loading katalis optimum untuk mendegradasi senyawa fenol adalah sebesar 1gr/L dengan pH terbaik yaitu pada pH 7. Pada kondisi optimum ini, dengan konsentrasi awal limbah 10 ppm diperoleh konsentrasi akhir sebesar 2,022ppm setelah degradasi selama 5 jam.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG DENGAN PROSES ESTERIFIKASI-TRANSESTERIFIKASI DENGAN KATALIS ASAM BASA Rudi Hartono; Jayanudin Jayanudin; Endrian Harzuli; Devi Nuraini M
Jurnal Teknika Vol 8, No 1 (2012): Edisi Juni 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i1.6687

Abstract

Krisis energi dunia yang terjadi pada dekade terakhir ini mendorong pengembangan energi alternatif dengan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan (rewenable resources). Bentuk energi alternatif yang mulai dikembangkan adalah biofuel yang mempunyai tingkat kelayakan teknologi cukup tinggi dimana dapat berupa bioethanol untuk menggantikan bensin, biodiesel menggantikan solar atau minyak bakar. Indonesia merupakan Negara agraris yang kaya akan bahan baku biodiesel dan bioethanol sebagai energi terbarukan. Tujuan penelitian ini adalah mencari kondisi operasi optimum dalam pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung dengan menggunakan katalis asam-basa. Dalam proses pembuatan biodiesel dari Minyak nyamplung melewati tahapan proses, yaitu proses esterifikasi dan transesterifikasi. Variasi katalis yang di gunakan sebanyak 1.5%, 2% dan 2.5% dengan lama waktu reaksi 30 menit, 60 menit, dan 75 menit, temperature reaksi 60C. Kondisi maksimum penelitian ini berdasarkan kualitas biodiesel yang memenuhi standar SNI adalah menggunakan katalis NaOH 2,5% waktu reaksi 75 menit dengan Cetane number 53.32 ,bilangan asam 0.72mg NaOH/g sampel ,viskositas 5.78 cSt ,densitas 0.88g/ml, dan rendemen 66.5% .
Pemodelan Resiko Kontaminasi Sumur Rakyat oleh Sumur Resapan Limbah Septic Tank Jayanudin Jayanudin; Mohammad Fakhrurozi
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i1.6611

Abstract

Septic tank merupakan salah satu pengelolaan limbah sederhana dan merupakan sumber dari limbah domestik. Limbah septic tank dapat mempengaruhi sumber air bersih seperti sumur, sehingga posisi sumber air harus benar supaya terbebas dari kontaminan BOD dari septic tank. Tujuan dari artikel ini adalah mengembangkan model transport kontaminan sumur resapan septic tank untuk memberikan rekomendasi jarak aman antara sumur dengan septic tank. Model transport kontaminan dibagi menjadi dua zona yaitu zona unsaturated dan saturated yang keduanya dipengaruhi oleh proses adveksi, dispersi dan biodegradasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan model yang dikembangkan menunjukkan bahwa pada model zona unsaturated dengan kedalaman 7 meter dengan waktu kurang dari 5000 hari mengandung BOD dibawah ambang batas, sedangkan pada zona saturated pada jarak 10 meter dengan waktu dibawah 3000 hari kandungan BOD masih aman, tetapi jika waktu diatas 5000 hari untuk zona unsaturated dan diatas 3000 hari untuk zona saturated konsentrasi BOD diatas ambang batas yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Pemutihan Daun Nanas Menggunakan Hidrogen Peroksida Jayanudin Jayanudin
Jurnal Rekayasa Proses Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.786 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.560

Abstract

Daun nanas mengandung selulosa sekitar 69,5% - 71,5%, sehingga dapat dijadikan bahan baku alternatif pembuatan kertas. Kualitas kertas dapat ditingkatkan dengan melakukan proses pemutihan mengunakan H2O2 karena senyawa ini lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum yaitu waktu dan suhu pemutihan. Tahapan penelitian ini adalah daun nanas kering dihidrolisis memakai larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1, 0,2, 0,3 dan 0,35 N sebanyak 400 mL dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan pendingin balik pada suhu 100°C. Proses pemutihan menggunakan H2O2 konsentrasi 2% pada suhu 40°C, 60°C dan 80°C selama 1, 1,5 dan 2 jam. Pulp hasil pemutihan dianalisis menggunakan Colorgard System 2000 Colorimeter Byk Garder dengan parameter L*, a* dan b*. Kondisi optimum proses pemutihan pada suhu 60°C dan waktu perendaman selama 1,5 jam. Parameter yang didapat yaitu L* = 95,14%; a* = -2,15 dan b* = 5,42 yang memenuhi syarat derajad putih industri.Kata kunci: daun nanas, hidrolisis, hydrogen peroksida, pemutihan, selulosa A pineapple leaf contains approximately 69.5% - 71.5% cellulose, which makes it a good alternative raw material in paper production. The quality of paper produced can be enhanced by bleaching process with the use of hydrogen peroxide (H2O2) as an environmentally friendly bleaching agent. The purpose of this study was to determine the optimum temperature and duration of the soaking or bleaching process of pineapple leaves. Dried pineapple leaves were hydrolyzed in a solution of NaOH with a varying concentration of 0.1, 0.2, 0.3 and 0.35 N at 100°C in a 400 ml three-neck flask equipped with a cooler. The bleaching process was conducted in the presence of 2% H2O2 at 40C, 60C and 80C for a varying time duration of 1, 1.5 and 2 hours. The resulting pulp was analyzed by the Colorgard System 2000 Colorimeter Byk Garder using parameters L*, a* and b*. The optimum bleaching process was achieved at 60C with a soaking time of 1.5 hours where the values of parameter L*, a* and b* were 95.14%, -2.15 and 5.42, respectively. Keywords: pineapple leaf, hydrolysis, hydrogen peroxide, bleaching, cellulose
Kinetika Release Mikrokapsul Oleoresin Jahe Merah Jayanudin Jayanudin; R Rochmadi; Meri Yulvianti; Ahmad Imanudin; Tri Rina Sari
Reaktor Volume 16 No.3 September 2016
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.468 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.16.3.128--140

Abstract

Abstract RELEASE KINETICS OF RED GINGER OLEORESIN MICROCAPSULES. Red ginger oleoresin microcapsule is used to protect the active component of medicine against the negative effect of the environment, thus the microcapsule can be applied in the pharmaceutical industries. Kinetic release is used to determine the rate of red ginger oleoresin microcapsule release in human body system. The models used for this purpose are zero order, first order, Higuchi, and Korsmeyer-Peppas. These models were completed by using graphical method to get the determination coefficient (R2). The aims of this research are to determine the effect of Tripolyphosphate (TPP) concentration towards microcapsule release, to determine the red ginger oleoresin microcapsule kinetic release, and to characterize the morphology and particle sizes of red ginger oleoresin microcapsule using the Scanning Electron Microscopy (SEM). The encapsulation method was started by emulsifying process of chitosan-alginate, with various ratios of Chitosan-Alginate such as 1:2, 1:1, 2:1, and 20 gram red ginger oleoresin, and also the addition of TPP, with various concentrations for as much as 3%, 4 %, and 5%, as the crosslinking agent. The emulsion was forwarded to the spray dryer machine to produce the red ginger oleoresin microcapsule. Then, the microcapsule was treated with the mixture of KH2PO4 and NaOH (pH 6.8) for 1 hour, and sample was taken for every 10 minutes for the dissolution test. The result showed that the increase of TPP concentration will reduce the release velocity of the active compound. Kinetic model with the highest value of R2 was the Korsmeyer-Peppas model. Keywords: alginate; encapsulation; release kinetics; chitosan red ginger oleoresin;   Abstrak Mikrokapsul digunakan untuk melindungi oleoresin jahe merah yang sensitif terhadap pengaruh lingkungan, sehingga dapat diaplikasikan dalam bidang farmasi. Kinetika release digunakan untuk menentukan kecepatan release mikrokapsul oleoresin jahe merah, model yang digunakan adalah model order nol, order satu, model Higuchi, dan Model Korsmeyer-Peppas. Penyelesaian model-model ini menggunakan metode grafis dengan menentukan koefisien determinasi (R2). Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh konsentrasi sodium tripolifosfat (TPP) dan rasio berat antara kitosan dan alginate sebagai penyalut terhadap kinetika release dan karakterisasi morfologi mikrokapsul oleoresin jahe merah.  Metode enkapsulasi dimulai dengan pembentukan emulsi dari penyalut kitosan-alginat dengan rasio 1:2; 1:1; 2:1 dan 20 gram oleoresin jahe merah, penambahan TPP 3%, 4% dan 5% untuk cross-link. Emulsi dialirkan ke spray dryer untuk menghasilkan mikrokapsul oleoresin jahe merah. Uji disolusi menggunakan medium basa dengan mencampurkan KH2PO4 dan NaOH (pH 6,8) sampel diambil tiap 10 menit selama 1 jam. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapat peningkatan konsentrasi TPP akan menurunkan kecepatan releasenya, model model kinetika dengan nilai R2 terbesar adalah model Korsmeyer-Peppas. Kata kunci: alginat; enkapsulasi; kinetika release; kitosan; oleoresin jahe merah
Preparasi dan Karakterisasi Kitosan Tertaut Silang Glutaraldehide Sebagai Matrik Pupuk Urea Retno Sulistyo Dhamar Lestari; Jayanudin Jayanudin; Dandi Irawanto; Rozak Rozak; Reyonaldo Langgeng Adi Wardana; Fakhri Muhammad
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 9 NOMOR 2 DESEMBER 2020
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v9i2.9221

Abstract

Mikrokapsul pupuk urea merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan nutrisi oleh tanaman dan mengurangi kerusakan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakterisasi mikrokapsul pupuk urea dan uji pelepasan urea dari mikrokapsul. Metode mikroenkapsulasi yang digunakan yaitu crosslink emulsi dengan kitosan sebagai bahan dinding mikrokapsul dan glutaraldehyde saturated toluene (GST) sebagai agen crosslink. Hasil uji SEM menunjukkan mikrokapsul urea terbentuk dengan permukaan kasar dan berbentuk agregat. Hasil difraksi sinar X menunjukkan bahwa mikrokapsul urea dengan dengan konsentrasi larutan glutaraldehid 10% memiliki sifat kristalin lebih tinggi dibandingkan larutan glutaraldehid 5%. Hasil analisa DSC menunjukkan terjadi peningkatan titik lebur pada mikrokapsul urea dengan penambahan larutan glutaraldehyd 10%. Uji release menunjukkan bahwa kumulatif release tertinggi didapat pada larutan kitosan 2% sebesar 39,43% dan larutan glutaraldehid 3% sebesar 34,79%.  
POTENSI LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI MEDIA TUMBUH SPIRULINA PLATENSIS Iqbal Syaichurrozi; Jayanudin Jayanudin
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 2 DESEMBER 2016
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.056 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i2.809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi limbah cair tahu sebagai media tumbuh Spirulina platensis. Pada penelitian pendahuluan, didapatkan hasil bahwa Spirulina platensis tidak dapat tumbuh ketika media ditambahkan lebih dari 10%v/v. Oleh karena itu, pada penelitian utama, penambahan limah cair tahu divariasikan 4, 6, 8%v/v. Kultivasi dilakukan selama 20 hari. Hasil menunjukkan nilai akhir OD680 pada penambahan 4-8 %v/v masing masing adalah 0,67; 0,91; 0,86. Sementara itu, nilai laju pertumbuhannya masing-masing sebesar 0,0953; 0,1107; 0,1077 /hari. Komposisi C:N:P pada variasi penambahan limbah cair tahu 4-8%v/v adalah 198:23:1, 161:17:1, 142:14:1. Hasil terbaik didapatkan pada penambahan limbah cair tahu 6%v/v.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd. Rasyid Syamsuri Adi Winata Ahmad Imanudin Ahmad Suhendi Aldi Fathurohman Ali Hafid Supriatna Alia Badra Pitaloka Anellysha Putri Apriantika Anggoro, Dendy Vito Artika Sari Septiaziz Ayu Zakiyah Lestari Azzahra, Atina Sabila Barleany, Dhena Ria Dandi Irawanto Dandi Irwanto Denni Kartika Lestari Denni Kartika Sari Denni Kartika Sari Devi Nuraini M Dewi, Heny Puspita Diki Suhendar Edi Mikrianto Endang Suhendi Endang Suhendi, Endang Endrian Harzuli Fakhri Muhammad Fakhri Muhammad Feni Nurbayanti Gustiana Awaludin Sobarsah Hafid Alwan Harly Demustila Hary Sulistyo Indar Kustiningsih Iqbal Syaichurrozi Iryanti Fatyasari Nata, Iryanti Fatyasari Jauharotul Uyun Kiky Corneliasari Sembiring Kustiningsih, Indar Lestari, Retno Sulistyo D. Listiyani Nurwindya Sari M. Kemal Renaldi Marta Pramudita Maulana Suyuti Maulana Suyuti Meri Yulvianti Moh. Fahrurrozi Moh. Fahrurrozi Mohammad Fahrurrozi Mohammad Fakhrurozi Muhammad Luthfi Muhammad Luthfi Nicken Ayoe Fajrianto Nuryoto Ofi Shofiah Pangihutan Pangihutan Pitaloka, Alia Badra R Rochmadi Rahmayetti Rahmayetti Reta Pujinia Retno Hadi Winoto Retno S.D. Lestari Retno Sulistyo D Lestari Retno Sulistyo Dhamar Lestari Retno Sulistyo Dhamar Lestari Reyonaldo Langgeng Adi Wardana Reyonaldo Langgeng Adi Wardana Rizkina Ika Aryana Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rodiansono Rodiansono Rozak Bahaudin Rozak Rozak Rudi Hartono Ruhiatna, Adam Saepurahman Saepurahman Sang Kompiang Wirawan Selfira Arum Andadari Seta Dewo Sunnardianto, Gagus Ketut Teguh Kurniawan Tri Rina Sari Wahyu Budi Setiawan Yulianto, Amin Yulvianti, Meri