Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis)

KUALITAS ORGANOLEPTIK DENDENG SAPI YANG DIBERI GULA MERAH DENGAN LEVEL BERBEDA Febi Febrianingsih; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.101 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1678

Abstract

Dendeng giling merupakan salah satu produk olahan daging secara tradisional dibuat dari daging giling yang ditambah gula aren dan bumbu-bumbu lainya. Dendeng sudah memasyarakat dan digemari tua-muda sebagai bahan lauk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gula aren dengan level yang berbeda terhadap kualitas organoleptik dendeng giling sapi. Materi penelitian dendeng dibuat dari daging sapi bali yang di beri garam, bumbu dan gula merah dengan kosentrasi yang berbeda yaitu 10% , 20%, dan 30% dan 40% sebagai perlakuan.  Data diolah dengan analisis sidik ragam berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 15 orang panelis sebagai ulangan. Peubah yang diamati adalah kualitas  organoleptik dendeng berupa warna, citarasa, keempukan dan penerimaan umum panelis   (akseptabilitas). Hasil menunjukkan bahwa penambahan gula aren pada dendeng giling daging sapi berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap sifat organoleptik yaitu meningkatkan flavor (cita rasa) tetapi menurunkan warna, keempukan. Dan tidak berpengaruh terhadap akseptabilitas dendeng. Disimpulkan bahwa produk olahan dendeng giling daging sapi yang berkualitas baik adalah pada dendeng dengan penambahan gula aren 20% dimana mempunyai sifat organoleptik yang banyak disukai oleh panelis.Kata kunci: dendeng giling, daging sapi, gula aren
PENGARUH PENAMBAHAN IKAN LEMURU (Sardinella longiceps) TERHADAP KARAKTERISTIK FOLIKEL DAN SIKLUS OVULASI PADA AYAM RAS PETELUR Amiluddin Indi; Dian Agustina; R. Erna
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 1 (2014): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.046 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v1i1.360

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak ikan lemuru dalam ransum sebagai upaya untuk meningkatkan karakteristik folikel, siklus ovulasiserta mencari taraf optimal minyak ikan lemuru dalam ransum. Penelitian dilakukan di Balebat Farm, Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal.Materi yang digunakan 180 ekor ayam petelur umur 22 minggu dengan bobot awal rata-rata 1.745,2 ± 8,26 %. Ransum yang digunakan disusun berdasarkan isoprotein. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang terdiri atas R0 ; ransum dasar tanpa penambahan minyak ikan lemuru, R1 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 1,5 %; R2 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 3 %; R3 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 4,5 %; R4 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 6 %. Setiap perlakuan diulang 6 kali, dan setiap unit percobaan diisi 6 ekor ayam periode layer. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan analisis ragam dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap karakteristik folikel yang meliputi bobot ovarium dan folikel serta dan jumlah bobot folikel dengan diameter ≥ 1 cm. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) mempercepat siklus ovulasi, dengan data berturut-turut dari R0 sampai R4 adalah 23,64; 24,27; 24,12; 23,84; 23,47 (jam). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum mempercepat waktu siklus ovulasi. Penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum sampai 6 % dapat digunakan untuk ayam petelur periode layer.Kata Kunci : Minyak Ikan Lemuru, Karakteristik Folikel, Siklus Ovulasi
EFEK BAHAN FILLER LOKAL TERHADAP KUALITAS FISIK DAN KIMIA BAKSO AYAM PETELUR AFKIR Lija Numriah Nullah; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.064 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1688

Abstract

            Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk olahan daging ayam petelur afkir yaitu bakso dengan nilai gizi sesuai dengan standar nasional produk olahan dan untuk mengevaluasi daya suka konsumen terhadap bakso ayam petelur afkir yang menggunakan filler lokal Sulawesi Tenggara melalui uji organoleptik.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah P1= daging ayam petelur afkir 60% dan tepung sagu 25%, P2= daging ayam petelur afkir 60% dan tepung ubi kayu 25%, dan daging ayam petelur afkir 60% dan tepung talas 25%. Variabel penelitian meliputi uji kualitas fisik (susut masak dan pH), uji organoleptik (warna, aroma, tekstur, kekenyalan, dan rasa), dan uji kimia (kadar air, protein, lemak, dan abu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan filler lokal tidak berpengaruh nyata ( p>0,05) terhadap susut masak, kadar air, lemak, tekstur, kekenyalan, dan rasa bakso akan tetapi berpengaruh nyata ( p<0,05)  terhadap pH bakso, kadar protein, abu dan warna bakso. Disimpulkan bahwa perlakuan terbaik didapat pada penambahan tepung sagu dan ubi kayu yang banyak disukai panelis.Kata kunci: Bakso Ayam, Filler Lokal, Kualitas Fisik, Organoleptik dan Kimia
Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering dan Bahan Organik Kulit Singkong Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ternak Firman Nasiu; Wa Laili Salido; Andi Murlina Tasse; Syamsuddin Syamsuddin; Hairil A. Hadini; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 2 (2020): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.629 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i2.11482

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik kulit singkong yang difermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger dan EM-4 sehingga dapat memberikan informasi tambahan mengenai kualitas kulit siongkong yang difermentasi maupun tanpa fermentasi.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan yang diberikan terhadap kulit singkong adalah P1 (tanpa fermentasi), P2 (fermentasi dengan Aspergillus niger), P3 (fermentasi dengan EM-4), P4 (fermentasi dengan kombinasi A. niger dan EM-4).  Evaluasi kecernaan in vitro ini dilakukan dengan menggunakan metode Tilley and Terry.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur A. niger dan EM-4 dalam proses fermentasi kulit singkong dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan kering kulit singkong secara signifikan dimana hasil terbaik diperoleh pada penambahan kombinas A. niger dan EM-4.Kata kunci: Aspergillus niger, bahan kering, bahan organik, EM-4, kecernaan in vitroABSTRACTThe aim of this study was to evaluate the in vitro digestibility of dry matter and organic matter of fermented cassava peel using Aspergillus niger and EM-4 inoculant to provide additional information about the quality of fermented and unfermented cassava peel. The study design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replications. The treatments were P1 (without fermentation), P2 (fermented with Aspergillus niger), P3 (fermented with EM-4), P4 (fermented with a combination of A. niger and EM-4). This in vitro digestibility evaluation was conducted by using the Tilley and Terry method. The results showed that the addition of A. niger fungi and EM-4 in the fermentation process of cassava peel could significantly improve the digestibility of dry matter and dry matter of cassava peel where the best results were obtained on the addition of A. niger and EM-4 combinations.Keywords: Aspergillus niger, dry matter, EM-4, in vitro digestibility, organic matter
BOBOT AKHIR PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DALAM AIR MINUM Resa Pahlevi; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 3 (2015): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.425 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i3.3801

Abstract

This study aims to know the effect of (Piper betle L.) leaves extract addition in drinking water on carcass percentage and abdominal fat of broiler chicken. Experimental material was used to this study were eighty broiler chicken SR-707. Broiler chicken was divided into twenty pen with five treatments and four replications and each pen was filled with four broiler chickens. The treatments were P1 = drinking water without betel leaves extract, P2 = drinking water + 0,5% extract of betel leaves, P3 = drinking water + 1% extract of betel leaves, P4 drinking water + 1,5% betel leaves extract, and P5 = drinking water + 2% betel leaves extract. variables were final weight, carcass percentage and abdominal fat of 5 weeks broiler chicken. The data obtained was processed and analyzed using analysis variance and continued using F-test. The result showed that addition of betel leaves extract in drinking water did not give significant (P>0,05) effect on final weight, carcass percentage and abdominal fat of broiler chicken. The conclusion was using betel leaves extract untill 2% in broiler drinking water no decreased final weight, carcass percentage and abdominal fat of broiler chicken that was slaughtered at 5 weeks of old.Key words: Final Weight, Carcass percentage, abdominal fat, Piper betle L, BroilerABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek dari penambahan ekstrak daun sirih (Piper betle L) dalam air minum terhadap bobot akhir persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 80 ekor ayam broiler strain SR-707 yang dipelihara selama 5 minggu. Ayam penelitian dibagi dalam 20 petak kandang dengan lima perlakuan dan empat pengulangan yang masing-masing petak diisi dengan 4 ekor ayam percobaan. Air minum perlakuan yang diberikan terdiri atas: P1= kontrol, P2 (Air minum + ekstrak daun sirih 0,5%), P3(Air minum + ekstrak daun sirih 1%), P4 (Air minum + ekstrak daun sirih 1,5%), P5 (Air minum + ekstrak daun sirih 2%). Parameter yang diamati adalah bobot akhir, persentase karkas, lemak abdominal ayam broiler umur 5 minggu. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis berdasarkan prosedur sidik ragam dan di uji dengan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun sirih dalam air minum berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap bobot akhir, persentase karkas dan lemak abdominal ayam brolier. Kesimpulan yang di peroleh dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan ekstrak daun sirih sampai pada level 2% dalam air minum tidak berpengaruh terhadap bobot akhir, persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler yang dipotong pada umur lima minggu.Kata kunci: Bobot akhir, Persentase karkas, lemak abdominal, daun sirih, broiler.
EFEK PENINGKATAN SERAT KASAR DENGAN PENGGUNAAN DAUN MURBEI DALAM RANSUM BROILER TERHADAP PERSENTASE BOBOT SALURAN PENCERNAAN Hamdan Has; Astriana Napirah; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 1 (2014): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.097 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v1i1.362

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan serat kasar dengan penggunaan daun murbei terhadap persentase bobot saluran pencernaan broiler. Seratus ekor DOC (day old chick) broiler, daun murbei, cairan rumen dan bahan pakan lainnyadigunakan dalam penelitian dengan rancangan acak lengkap 5 perlakuan yaitu T0 (kontol), T1 (penggunaan 10% daun murbei), T2 (10% daun murbei fermentasi), T3 (20% daun murbei) dan T4 (20% daun murbei fermentasi) serta 4 ulangan. Parameter yang diamati berupa persentase bobot saluran pencernaan (tembolok, proventrikulus, gizzard, hati, pangkreas, usus halus, sekum). Hasil penelitian  menunjukan peningkatan serat kasar dengan 10% dan 20% daun murbei (fermentasi dan tidak fermentasi) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot tembolok, proventiculus, hati dan pangkreas. Tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) meningkatkan bobot gizzard pada taraf 20% murbei dibanding kontrol, perlakuan 10% dan 20% berpengaruh nyata (P<0,05) meningkatkan bobot usus halus (doudenum, jejenum, ileum) dan sekum  dibanding kontrol. Perlakuan fermentasi dan tanpa fermentasi tidak menunjukan perbedaan untuk semua parameter. Peningkatan serat kasar ransum dapat mempengaruhi bobot saluran pencernaan terutama gizzard, usus halus dan sekum.Kata kunci: Serat Kasar, Daun Murbei, Saluran Pencernaan
PENGARUH PEMBERIAN DEDAK PADI FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM BROILER Munaji Dwi Ananto; Nuraini Nuraini; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 1 (2015): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.82 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i1.831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Dedak Padi Fermentasi terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013 bertempat dikandang Ayam Broiler Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari, Penelitian ini menggunakan 48 ekor DOC (day old chick) broiler unsexed strain avian CP707 produksi PT. Charoen Phokhpand Makassar yang dibagi ke 12 petak kandang dan masing-masing petak berisi 4 ekor DOC. Ada empat konsentrasipenggunaan dedak padi fermentasi yang diterapkan dalam percobaan ini yaitu: 0% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial (R0), 5% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial (R1), 10% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial (R2), dan 15% dedak padi fermentasi dalam ransum komersial (R3). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dedak padi fermentasi dalam ransum komersial tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan dedak padi fermentasi dalam ransum komersial pada taraf 15% dapat diberikan pada ayam broiler mulai umur 2 minggu tanpa berpengaruh negatif pada konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Kata Kunci: Ayam Broiler, Dedak padi fermentasi, Konsumsi ransum, PBB,  ABSTRACT
PENAMPILAN PRODUKSI AYAM KAMPUNG YANG DI BERI JAMU TERNAK MELALUI AIR MINUM Yuliana Yuliana; Nuraini Nuraini; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 2 (2017): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.691 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i2.3228

Abstract

 Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu ternakterhadap penampilan produksi ayam kampung.Bahan yang digunakan adalah ayam kampung sebanyak 48 ekor yang dibagi ke dalam 12 petak kandang,terdiri atas 4 perlakuan A0 yaitu Air minum tanpa jamu ternak,A1 yaitu air minum dengan jamu ternak1% perliter air ,A2 yaitu air minum dengan jamu ternak 2% perliter air dan A3 yaitu air minum dengan jamu ternak 3% perliter air dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jamu ternak melalui air minum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap  konsumsi air minum, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan.Kata kunci : Jamu ternak, Penampilan produksi, Ayam kampung.