Articles
Keterbukaan Diri dalam Komunikasi Orangtua-Anak pada Remaja Pola Asuh Orangtua Authoritarian
Ramadhana, Maulana Rezi
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (675.266 KB)
ABSTRAKRemaja adalah usia dalam proses pertumbuhan fungsi emosi dan fungsipsikososial yang sangat penting dalam proses penyesuaian diri. Proses inimelibatkan keterbukaan diri, berkomunikasi dan saling membina hubungansosial. Di sisi lain, usia remaja yang masih belum stabil masih memerlukanpengasuhan dari kedua orangtuanya dan salah satu bentuk pola asuh yangditerapkan adalah authoritarian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran dan analisis aspek keterbukaan diri dalam komunikasi orangtuaanakpada remaja pola asuh orangtua authoritarian. Penelitian menggunakanmetode deskriptif mixed method dengan data kuantitatif dan kualitatif melaluimetode kuesioner dan wawancara selama 2 bulan. Responden dalam penelitianini adalah 71 remaja siswa baru SMA Negeri di Kota Bandung yang memilikipola asuh orangtua authoritarian. Hasil pengolahan data uji reliabilitaskuesioner alat ukur sebesar .745 (alpha cronbachâs) dengan analisis hubunganantar dimensi yang kuat. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa remajadengan pola asuh authoritarian menunjukan keterbukaan diri dalam kategorisedang dengan dimensi frekuensi interaksi yang tidak intensif, terdapatrespon positif dan negatif dalam percakapan, belum muncul keterusterangan,pengungkapan diri yang tidak terarah pada tujuan dan adanya sikap kurangintim dalam hubungan komunikasi antara orangtua-anak.
PENGARUH KREDIBILITAS INFLUENCER TERHADAP SIKAP PADA MEREK
Sugiharto, Shiya Azi;
Ramadhana, Maulana Rezi
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34010/jipsi.v8i2.1333
One way to promote the brand and to increase awareness to the public is to use influencers, and one of the influencersused by Maybelline is Tasya Farasya. The purpose of this study was to determine the effect of influencer credibility onattitudes on the Maybelline brand. In addition, this study also aims to determine the credibility factors of influencersthat most influence attitudes on the Maybelline brand. This research uses descriptive correlational method using aquantitative approach. This study uses a simple linear regression method because there is one independent variable andone dependent variable. The population in this study were female students of the Telkom University Faculty ofCommunication and Business who had watched and or followed a video made by Tasya Farasya regarding Maybellineproducts. The number of samples used in this study were 100 respondents.In this study has a positive effect between the variable credibility of influencer (X) on the attitude variable on the brand(Y) on the Maybelline brand. This is evidenced by hypothesis testing using the - t test. The data produces that the valuet_count (7.334)> t_ (table) (1.984). The credibility factor of influencers that most influences attitudes towards brand isattractiveness.
PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PERSAINGAN SAUDARA KEMBAR (SIBLING RIVALRY)
Fryantifa Rahmanisa;
Maulana Rezi Ramadhana
KELUARGA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/keluarga.v7i2.9277
ABSTRAK Sibling rivalry merupakan adanya persaingan dan kecemburuan antar saudara dalam memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tua. Hal ini umumnya disebabkan oleh pola asuh orang tua yang berbeda. Tanpa adanya komunikasi antara orang tua dan anak yang baik, maka akan meningkatkan terjadinya sibling rivalry. Untuk itu dibutuhkannya peran komunikasi keluarga sebagai upaya dalam menghadapi perilaku persaingan melalui dua orientasi percakapan dan konformitas untuk menciptakan keluarga yang damai. Penelitian ini berfokus pada peran komunikasi keluarga dalam persaingan saudara kembar di Yayasan Nakula Sadewa, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi yang dilakukan pada sepuluh informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi keluarga berperan dalam membantu mengurangi persaingan antar saudara kembar pada Yayasan Nakula Sadewa. Melalui dua dimensi komunikasi keluarga dengan memposisikan komunikasi sebagai refleksi dari percakapan dan konformitas sebagai tindakan penyeragaman, ketiga keluarga telah menerapkan percakapan dan konformitas yang tinggi. Kata Kunci: komunikasi keluarga, sibling rivalry, anak kembar. ABSTRACT Sibling rivalry is the existence of competition and jealousy between siblings, fighting for parental attention and affection. Generally due to different parenting styles. Without good communication, it will increase the occurrence of sibling rivalry. For this reason, the role of family communication is needed as an effort to deal with competitive behavior through two conversational orientations and conformity to create a peaceful family. This study focuses on the role of family communication in the twins competition at the Nakula Sadewa Foundation, using qualitative research methods and phenomenological approaches. The data collection techniques used were interviews and observations of ten informants. The results showed that family communication played a role in helping reduce competition between twins at the Nakula Sadewa Foundation. Through two dimensions of family communication by positioning communication as a reflection of conversation and conformity as an act of uniformity, the three families have implemented high conversation and conformity. Keywords: family communication, sibling rivalry, twins.
Keterbukaan Diri dalam Komunikasi Orangtua-Anak pada Remaja Pola Asuh Orangtua Authoritarian
Maulana Rezi Ramadhana
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (675.266 KB)
|
DOI: 10.12928/channel.v6i2.11582
ABSTRAKRemaja adalah usia dalam proses pertumbuhan fungsi emosi dan fungsipsikososial yang sangat penting dalam proses penyesuaian diri. Proses inimelibatkan keterbukaan diri, berkomunikasi dan saling membina hubungansosial. Di sisi lain, usia remaja yang masih belum stabil masih memerlukanpengasuhan dari kedua orangtuanya dan salah satu bentuk pola asuh yangditerapkan adalah authoritarian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran dan analisis aspek keterbukaan diri dalam komunikasi orangtuaanakpada remaja pola asuh orangtua authoritarian. Penelitian menggunakanmetode deskriptif mixed method dengan data kuantitatif dan kualitatif melaluimetode kuesioner dan wawancara selama 2 bulan. Responden dalam penelitianini adalah 71 remaja siswa baru SMA Negeri di Kota Bandung yang memilikipola asuh orangtua authoritarian. Hasil pengolahan data uji reliabilitaskuesioner alat ukur sebesar .745 (alpha cronbach’s) dengan analisis hubunganantar dimensi yang kuat. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa remajadengan pola asuh authoritarian menunjukan keterbukaan diri dalam kategorisedang dengan dimensi frekuensi interaksi yang tidak intensif, terdapatrespon positif dan negatif dalam percakapan, belum muncul keterusterangan,pengungkapan diri yang tidak terarah pada tujuan dan adanya sikap kurangintim dalam hubungan komunikasi antara orangtua-anak.
Role of Family Communications in Adolescent Personal and Social Identity
Maulana Rezi Ramadhana;
Ravik Karsidi;
Prahastiwi Utari;
Drajat Tri Kartono
Journal of Family Sciences Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Family Sciences
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29244/jfs.4.1.1-11
This study examines the relationship between family communication patterns (involving two dimensions of conversation and conformity) and the personal-social identity of adolescents. This study uses a survey technique involving 214 adolescents from intact families and single-parent families in one school in Bandung, by providing two scales of the Family Communication Pattern Revised (FCPR) from Ritchie and the scale of Social Identity-Personal Identity (SIPI) from Nario-Redmond. Data analysis to test three hypotheses in this study using Pearson product-moment correlation and regression analysis to find moderation of the measured variables. The findings indicate that the dimensions of the conversation are significantly positively related to social identity and personal identity. While the dimensions of conformity are negatively associated with social identity and positively associated with personal identity. After controlling for family status and sibling position in the family, the dimensions of conformity moderate significantly positive relationships between dimensions of conversation and social identity.
MEMPERSIAPKAN KETAHANAN KELUARGA SELAMA ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI MASA PANDEMI COVID-19
Maulana Rezi Ramadhana
Jurnal Kependudukan Indonesia 2020: Edisi Spesial: Demografi dan COVID-19 di Indonesia
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14203/jki.v0i0.572
Changes in family dynamics during the isolation period of COVID-19 have an impact on family resilience in preparing for the adaptation of new habits in Indonesia. This study examines emotional reactions and family resilience, using family demographic groups, namely family type, parent's occupational type, and a residential area used as study variables. The sample came from 318 overseas student families who had reunited with families from 23 cities and districts in West Java Province. Simple frequency data analysis were used to present related situations. The results of the study showed that family type, family socioeconomic (parents' occupation), and the type of residential area of the family showed differences in positive emotions, negative emotions and were significant to family resilience during COVID-19 isolation. The implications of this study lead to the function of families in strengthening family resilience to prepare for the adaptation of new habits in Indonesia.
KOMUNIKASI ORANGTUA-ANAK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Perbandingan Komunikasi Kelekatan Orangtua Asuh dan Orangtua Kandung)
Salsa Bila;
Maulana Rezi Ramadhana
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4 No 2 (2021): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35326/medialog.v4i2.1007
Komunikasi orangtua-anak merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan yang terjadi di antara orangtua dan anak. Komunikasi orangtua-anak menjadi salah satu faktor penting dalam terbentuknya suatu hubungan kelekatan yang baik. Tanpa adanya komunikasi orangtua-anak yang baik, maka tidak akan terjadi hubungan kelekatan yang baik. Kelekatan ini memiliki dampak yang sifatnya jangka panjang dari sejak anak lahir ke dunia hingga sepanjang hidupnya. Kelekatan berdampak pada perilaku emosional, fisik dan psikis seorang anak. Anak dengan kelekatan yang baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang positif dari hasil hubungan kelekatan tersebut begitupun sebaliknya anak dengan kelekatan yang tidak baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang negatif. Pada penelitian ini, terdapat fenomena ABK yang sedikit diabaikan oleh orangtua kandungnya sehingga ABK diasuh oleh orangtua asuh. Untuk menentukan gaya kelekatan, penelitian ini menggunakan teori kelekatan dari Bowbly yang menyebutkan bahwa ada tiga tingkat kelekatan yaitu secure attachment (kelekatan aman), resistant attachment (kelekatan cemas) dan avoidant attachment (kelekatan menghindar). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, deskriptif dengan menerapkan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan tiga orang informan kunci, dua orang informan ahli dan satu orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa ABK memiliki hubungan kelekatan yang aman dengan orangtua asuhnya dibandingkan dengan orangtua kandungnya. Kata Kunci: Komunikasi, Orangtua, ABK, Pengasuhan, Kelekatan
KETERBUKAAN DIRI REMAJA PEREMPUAN PENGGUNA APLIKASI KENCAN ONLINE TINDER DI BANDUNG
Elisa Ravella Nadine;
Maulana Rezi Ramadhana
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4 No 2 (2021): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35326/medialog.v4i2.1561
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna kejujuran dalam keterbukaan diri remaja perempuanpengguna aplikasi kencan daring Tinder di Kota Bandung ditinjau melalui Teori Keterbukaan Diri oleh Joseph A.DeVito. Kejujuran merupakan salah satu aspek yang terdapat dalam keterbukaan diri. Jenis penelitian ini adalahkualitatif, dengan pendekatan etnografi virtual menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara kepadasejumlah enam informan kunci. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, menunjukkan hasil bahwa penggunaanaplikasi Tinder dapat memengaruhi seseorang dalam menafsirkan makna kejujuran, di mana kejujurandidefinisikan sebagai situasi ketika seorang individu diperbolehkan untuk memberikan pembatasan dalammengekspresikan diri mereka di hadapan orang lain meskipun seseorang tersebut menyimpan informasi yangdidasari oleh situasi faktual atau yang terjadi sebenarnya.
POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PENERAPAN FUNGSI KELUARGA PADA ANAK PELAKU TINDAK ABORSI DI JAKARTA PUSAT
Yulie Echa Savitri;
Maulana Rezi Ramadhana
Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Pasundan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23969/linimasa.v3i2.2776
ABSTRACT Abortion among adolescents is caused by low family control and lack of good communication so that good communication and family functions are needed as a vehicle to educate family members for the achievement of a prosperous family, because the lower functioning of a family, juvenile delinquency will be higher and vice versa. This study aims to determine how family communication patterns in implementing family functions in abortion perpetrators using the theory of family communication patterns from Fitzpatrick and Koerner. The research method used is qualitative with a phenomenological approach with a constructivist paradigm. The results of this study indicate that family communication patterns in the application of family functions through conversation orientation and conformity in abortion children have a dominant function applied, namely the function of religion and protection, another function which is still applied is the reproductive function. Also found differences in family communication patterns in emphasizing family functions, especially on religious functions and protection functions based on the experience of children who have abortions.
Pelatihan Komunikasi Efektif dalam meningkatkan Pelayanan Prima di Instansi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat
Maulana Rezi Ramadhana;
Ratih Hasanah Sudrajat
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2020): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31849/dinamisia.v4i4.4099
Ineffective communication will affect the quality of a service, because it is related to the speed and accuracy of information that affects public trust. This issue is a focus on the customer service units of service agencies in the West Java provincial government, so it is necessary to increase the capacity of communication directed at excellent service. Community service activities through this form of effective communication training involve twenty-one employees of the customer service unit. Analyze training effectiveness by using score measurements before and after treatment, and needs response surveys are used to assess the usefulness of the training. The results of the training carried out showed a significant increase in scores between before and after the effective communication training, and the training received a positive response. Associated with the results of the training achieved is expected to have an impact on improving the quality of excellent service.