Claim Missing Document
Check
Articles

Deposisi Kalsium dan Protein Daging pada Itik Peking yang Diberi Ransum dengan Penambahan Tepung Temu Hitam Ulva Nurul Farida, Vitus Dwi Yunianto, Nyoman Suthama
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Vulume 35 No.2 September 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v35i2.204

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung temu hitam terhadap retensi kalsium, massa kalsium daging dan deposisi protein daging pada itik Peking. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Ternak yang digunakan yaitu 120 ekor itik Peking (unsexing) berumur 4 hari. Perlakuan yang diberikan sebagai berikut:  T0: ransum tanpa tepung temu hitam, T: T0 + 0,75% tepung temu hitam, T2:T0 + 1% tepung temu hitam, T3: T0 + 1,25% tepung temu hitam, dan T4: T0 + 1,5% tepung temu hitam.  Parameter yang diamati meliputi retensi kalsium, massa kalsium daging dan massa protein daging. Data dianalisis ragam dengan uji F dilajutkan dengan uji Duncan pada probabilitas 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung temu hitam berpengaruh nyata (P0,05) terhadap retensi kalsium, massa kalsium daging dan massa protein daging. Kesimpulan penelitian adalah penambahan tepung temu hitam sebanyak 1,5% mampu meningkatkan deposisi protein daging pada itik Peking. Kata kunci : temu hitam, retensi kalsium, massa kalsium daging,            massa protein daging, itik Peking
REVITALISASI SISTEM AGRIBISNIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DI KABUPATEN GROBOGAN Ikhwan Joko Istarto, Indah Susilowati, Vitus Dwi Yunianto
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 32, Nomor 1 Maret 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v32i1.67

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis rantai nilai (value chain) agribisnis kedelai dan merumuskan strategi revitalisasi sistem agribisnis kedelai di Kabupaten Grobogan.  Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada bulan Mei-Juli 2013.  Sampel yang digunakan adalah 100 responden petani, 5 pedagang kecil, 2 pedagang besar, dan  PRIMKOPTI. Rantai nilai di petani, pedagang kecil, pedagang besar, dan PRIMKOPTI dianalisis menggunakan R/C Ratio. Strategi revitalisasi agribisnis kedelai dirumuskan dengan FGD (Forum Group Discussion) dan AHP (Analysis Hierarchy Process).  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa R/C ratio petani (82 %) 1, sedangkan pedagang kecil, pedagang besar, dan PRIMKOPTI 1.  Analisa AHP menunjukkan bahwa pemberian informasi pasar (INFOPSR = 0,104),  penegakan aturan yang jelas dalam penyediaan saprodi (ATURAN = 0,100), dan pembentukan kemitraan antara kelompok tani dengan pedagang (MITRAPT = 0,094). Kata kunci : revitalisasi, sistem agribisnis kedelai
Analisis Daya Saing Usahatani Jagung di Kabupaten Grobogan Nur Muttaqien Zuhri, Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono dan Vitus Dwi Yunianto
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 38 No. 1 Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v38i1.273

Abstract

ABSTRAKPenanganan pasca panen yang tidak baik oleh petani akan menyebabkan turunnya kualitas jagung yang dihasilkan. Rendahnya kesadaran dari petani dalam efisiensi usahatani belum diterapkan dengan baik, sehingga daya saing komoditas jagung dipasar bisa meningkat. Dibutuhkan perbaikan penanganan pada dalam manajemen usahatani yang berdaya saing. Tujuan penelitian melakukan melakukan analisis daya saing usahatani jagung di Kabupaten Grobogan.Metode penelitian yang digunakan sebagai indikator dalam menganalisis daya saing adalah metode deskriptif dengan menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan usahatani jagung di Kabupaten Grobogan memiliki keunggulan kompetitif dilihat dari nilai PP yang negatif dan PCR yang lebih besar dari satu. Daya serap dan pemasaran jagung dari petani ditujukan ke industri pakan ternak karena setiap tahun kebutuhan jagung pada industry pakan selalu mengalami peningkatan. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah hasil rata-rata nilai R/C ratio sebesar 2,5. Artinya dalam setiap pengeluaran biaya usahatani jagung Rp 100,00 akan menghasilkan penerimaan Rp250,00. Sedangkan hasil analisis daya saing, diperoleh nilai PCR (Privat Cost Ratio) sebesar 0.4.  Menunjukkan bahwa apabila nilai PCR 1, maka komoditi jagung memiliki keunggulan kompetitif Keywords : jagung, PAM, daya saing, komparatif, kompetitif
PEMBERIAN FITOBIOTIK YANG BERASAL DARI MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT PADA AYAM BROILER Y F Y Kusumasari; Vitus Dwi Yunianto; E Suprijatna
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 1, No 4 (2012): November 2012
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.485 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan serbuk mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) sebagai alternatif pengganti tetrasiklin dalam ransum terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit pada ayam broiler.  Materi yang digunakan adalah 100 ekor ayam broiler “unsex” umur 14 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Acak Lengkap 5 perlakuan dan 5 ulangan untuk tiap perlakuan. Setiap ulangan terdiri dari 4 ekor ayam broiler sebagai unit percobaan. Perlakuan terdiri dari T0 = ransum basal, T1 = T0 + tetrasiklin 50 ppm, T2 = T0 + serbuk mahkota dewa 500 ppm, T3 = T0 + serbuk mahkota dewa 750 ppm dan T4 = T0 + serbuk mahkota dewa 1000 ppm. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan, kadar hemoglobin dan hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang sangat nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan. Kadar hemoglobin dan hematokrit terlihat bervariasi, namun baik kontrol, pemberian tetrasiklin dan serbuk mahkota dewa masih berada dalam kisaran normal dan menandakan proses fisiologis tubuh tidak mengalami gangguan, yang berarti status gizinya baik.  Simpulan menunjukkan bahwa dengan pemberian ransum dijatah, penggunaan serbuk mahkota dewa sebagai fitobiotik sampai level 1000 ppm memberikan pengaruh yang sama seperti tetrasiklin terhadap performans ayam broiler selama penelitian berlangsung.
Profil Lemak Darah Pada Ayam Broiler Akibat Ransum Ditambahkan Ekstrak Buah Noni (Morinda citrifolia): Profile of Blood Lipid on Broiler Chicken Due to Dietary of Noni Fruit (Morinda citrifolia) Extract Lilik Krismiyanto; Nyoman Suthama; Bambang Sukamto; Vitus Dwi Yunianto; Fajar Wahyono; Istna Mangisah
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i2.129

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan ekstrak buah Noni (Morinda citrifolia) dalam ransum terhadap profil lemak pada ayam broiler. Sejumlah 200 ekor ayam broiler dengan bobot badan 245,67 ± 10,27 g, eksktrak buah Noni (EBN), ethanol absolute, kertas saring, spuit, vacum tainer, alkohol dan alat tulis digunakan pada penelitian ini. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing diisi 10 ekor). Perlakuan yang diterapkan meliputi Kontrol (+) = Ransum control/RK, Kontrol (-) = RK+Bacitracin 0,04%, T1= RK+EBN 0,04%, T2= RK+EBN 0,08%, dan T3= RK+EBN 0,12%. Parameter yang diukur meliputi kolesterol, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein darah. Data dilakukan uji Anova dan beda nyata Duncan pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penambahan EBN berpengaruh (p<0,05) terhadap kolesterol darah, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein. Penambahan EBN pada level 0,12% (T3) mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida dan low density lipoprotein darah serta meningkatkan high density lipoprotein darah dibandingkan perlakuan lainnya. Simpulan adalah profil lemak darah yang ditambahkan EBN sampai level 0,12% (T3) mampu menjaga kesehatan tubuh.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PERTANIAN UMBI WORTEL (Daucus carrota. L) DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PROTEIN PADA AYAM BROILER Pramudyah Sejati; Luthfi Djauhari Mahfudz; Vitus Dwi Yunianto
MEDIAGRO Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.505 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v13i2.2157

Abstract

This research aims to assess the effect of using agricultural waste carrot root of the digestibility of protein in the ration of broiler chickens. The material used is broiler strain Lohmann age of 7 days with a body weight of 181.40 ± 11.31 grams of 144 birds. Material feed used consisting of yellow corn, rice bran, Meat Bone Meal, Poultry Meat Meal, soybean meal, mineral mix and flour carrots. Carrot flour used in the diet for 4 weeks. The tools used for data retrieval protein digestibility is a tray container excreta, hand sprayer, scales and laboratory equipment analysis of dietary protein and excreta. The research used a completely randomized design with 4 treatments and 6 replications, each unit consisting of six broiler chickens. Treatment applied is T0 (without flour carrots), T1 (diet with 2% flour carrots), T2 (diet with 4% flour carrots) and T3 (diet with 6% flour carrots). The measured parameters which include feed consumption, the consumption of protein, and protein digestibility. The data were processed using analysis of variance. The results showed that the use of agricultural waste flour carrot root no significant effect (P> 0.05) on feed consumption, the consumption of protein, and the protein digestibility of broiler chickens. The use of carrot flour is still low due to beta-carotene as provitamin A activity 1/6 of vitamin A. Keywords: broiler chicken, carrot flour, consumption of protein, digestible protein.
PENGARUH PENAMBAHAN FITOBIOTIK DAN Lactobacillus sp. DALAM RANSUM TERHADAP DEPOSISI LEMAK DAN KARKAS PADA KALKUN Dika Agung Nugroho Putra; Vitus Dwi Yunianto; Bambang Sukamto; Lilik Krismiyanto
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v11i1.890

Abstract

The study aimed to determine the effect of adding phytobiotics derived from the skin of shallots, garlic, and bay leaves combined with Lactobacillus sp. in turkey rations on fat deposition and carcass percentage. The experimental cattle used were 80 unsex turkeys aged 3 months. The experiment was arranged in a randomized block design (RAK) with 5 treatments and 4 groups based on body weight, each containing 4 turkeys. Groups were divided based on body weight, namely K1 (400-550 g); K2 (551-700 g); K3 (701-850 g), and K4 (851-1000 g). The treatments applied were T0= Basal ration/RB; T1=RB + 0.25 g Lactobacillus sp. ; T2 = RB + 2% Phytobiotics.; T3= RB+0.25 g Lactobacillus sp.+ 2% Phytobiotics and T4= RB + 0.5 g Lactobacillus sp.+ 2% Phytobiotics. The research parameters measured included fat digestibility, the relative weight of abdominal fat, meat fat content, and carcass percentage. The data were analyzed for variance at the 5% significance level, followed by Duncan's multiple area tests with a 5% significance level. The results showed that the addition of phytobiotics combined with Lactobacillus sp. had a significant effect (P<0.05) on the decrease in fat digestibility and fat content of meat but no significant effect (P>0.05) on the relative weight of abdominal fat and carcass percentage. The addition of 2% phytobiotics combined with 0.50 g of Lactobacillus sp. can reduce turkey meat's fat digestibility and fat content but does not increase the relative weight of abdominal fat and carcass percentage.
Analisa Hasil Monitoring Instrumentasi Geoteknik Sebagai Keamanan Tubuh Bendungan Sadawarna Frinandy, Alvin; Ismadi, Vitus Dwi Yunianto Budi
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 1, No 8 (2023): JPII: Nopember -Desember 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2023.23911

Abstract

Bendungan Sadawarna terletak di Desa Sadawarna, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang. Pada saat ini, Bendungan Sadawarna dalam proses pengisian sudah mencapai muka air waduk elevasi +76,35. Untuk mengetahui perilaku serta tingkat keamanan saat pengisian dilaksanakan hingga bendungan dioperasikan, maka dipasang alat pemantau berupa instrumentasi geoteknik. Instrumentasi yang dimonitoring seperti bagian fondasi dan tubuh bendungan, berupa alat pengukur tekanan air pori, pergerakan arah horizontal & vertikal, debit rembesan, gerak permukaan pada puncak dan hilir bendungan, serta fluktuasi muka air tanah di hilir bendungan. Dari hasil monitoring instrumentasi bendungan, kondisi alat instrumentasi geoteknik berfungsi dengan baik, namun kondisi bendungan pasca impounding hingga elevasi muka air +76,35 berada pada kondisi waspada. Kata kunci: bendungan, istrumentasi, geoteknik
Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Hidroponik di Hidroponik Binjai Albert, Albert; Ismadi, Vitus Dwi Yunianto Budi
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 1, No 8 (2023): JPII: Nopember -Desember 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2023.23908

Abstract

Komoditas sayuran berperan penting dalam memenuhi konsumsi pangan dan kebutuhan gizi. Konsumsi produk komoditas sayuran semakin meningkat, diimbangi dengan tumbuhnya kesadaran akan hidup sehat. Dengan meningkatnya pengetahuan konsumen pada kesehatan, ancaman pestisida, dan masalah lingkungan, sayuran hidroponik semakin mendapatkan perhatian dan diminati oleh masyarakat untuk konsumsi sehari-hari. Meningkatnya konsumsi sayuran hidroponik memberikan peluang yang besar bagi usaha sayuran Hidroponik Binjai. Berdasarkan hasil analisis SWOT, kekuatannya seperti kemampuan bekerja dengan mitra bisnis, tenaga kerja terampil, mendapatkan dukungan dari lembaga, memiliki pelatihan, dan penggunaan lahannya efesien. Kelemahannya adalah ketidakmampuan dalam menghasilkan benih sendiri, belum cukup berpengalaman, fasilitas pengemasan yang masih terbatas, manajemen keuangan yang relatif lemah, dan teknologi ruang green house yang rendah dan belum canggih. Peluangnya antara lain terbukanya pasar modern, peningkatan pesanan sayuran, mendapat dukungan kebijakan pemerintah, dan tingkat kepercayaan mitra yang tinggi. Ancamannya ialah kesulitan dan terhambatnya pasokan benih, kualitas sayuran untuk memenuhi keinginan mitra, persaingan usaha, dan permintaan dari konsumen tidak tetap, dan tawar-menawar konsumen yang kuat. Hasil dari kuadran analisis SWOT berada pada strategi agresif (S-O), yaitu harus mempu menjaga kepercayaan dari mitra usaha, mengelola secara efektif dan efisien, mengedukasi dan mengembangkan ide kepada masyarakat sekitar dan kelompok tani, sehingga memiliki karyawan yang produktif dalam bekerja dan dapat meningkatkan produksi yang tinggi. Kata kunci: strategi, pengembangan usaha, komoditas sayuran, sayuran hidroponik, Analisis SWOT
Potensi Dekarbonisasi Pembangkit Listrik Batubara Melalui Cofiring Biomassa Dan Carbon Capture Utilization Triani, Meiri; Anggoro, Didi Dwi; Yunianto, Vitus Dwi
METANA Vol 20, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v20i1.63102

Abstract

Dekarbonisasi sektor pembangkit listrik adalah langkah penting untuk mencapai pengurangan emisi karbon secara signifikan. Proses transisi energi di Indonesia dihadapkan pada tantangan bahwa bahan bakar fosil masih mendominasi kebutuhan pembangkit listrik. Studi ini dilakukan untuk menganalisis potensi dan tantangan upaya dekarbonisasi sistem pembangkitan listrik di Indonesia, terutama dalam pengembangan cofiring biomassa dan carbon capture utilization storage (CCUS) di masa mendatang dengan melakukan literature review terhadap berbagai publikasi yang relevan dari database science direct, serta laporan dan publikasi dari situs resmi organisasi (The International Energy Agency, Perusahaan Listrik Negara, Dewan Energi Nasional) yang terkait dengan fokus utama artikel ini. Hasilnya menunjukkan bahwa cofiring memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai inisiatif strategis untuk mempercepat pencapaian target proporsi energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, namun perlu peningkatan perhatian kepada pengembangan konsep penyediaan pasokan biomassa yang berkelanjutan. Di sisi lain implementasi teknologi CCUS perlu pertimbangan matang, dengan alasan faktor biaya yang tinggi dan tingkat pengembangan teknologi yang belum meluas.  One of the critical steps in significantly reducing carbon emissions is through decarbonization of the electricity sector. The high dependence of the electricity sector on fossil fuels is a critical challenge in the energy transition process in Indonesia. This study was conducted to analyze the potential and challenges of the decarbonization strategies for the electricity sector in Indonesia, especially for the future development of cofiring biomass and carbon capture utilization storage (CCUS), by conducting a literature review of various relevant publications from the science direct database, reports, and publications from the official website organizations (The International Energy Agency, Indonesian state-owned electricity company, National Energy Council) related to the main focus discussed in this article. The results show that cofiring has the potential to be developed as a strategic initiative in accelerating the achievement of a renewable energy mix of 23% by 2025. However, increased attention is needed to develop strategies for providing sustainable biomass supply. While implementing the CCUS project needs to be further consideration to be applied, primarily due to the high-cost factor and the level of technological development that has yet to be widespread. 
Co-Authors . Tristiati, . Agrientya Saraswati, Agrientya Agus Setiadi Albert Albert Ambarsari, Wiwik Ani Wahyuningsih B. Sulistiyanto B. Sulistiyanto Bambang Sukamto Bambang Sukamto Bambang W.H.E. Prasetiyono Bhakti Etza Setiani Bintoro, V. Priyo Citra Ardelia Dela Septiana Dian Hastuti Didi Dwi Anggoro Dika Agung Nugroho Putra Dwi Sunarti E Suprijatna Edjeng Suprijatna Emerson Umbu Hemur Patangara Fajar Kurniagung Fajar Setyadi Fajar Wahyono Fajar Wahyono Frinandy, Alvin Herawan Aditya Ika Dian Lestari, Ika Dian Indrasari, Farina Nur Ismari Estiningdriati ISTNA MANGISAH Karmiati Karmiati Karmiati, Karmiati Kartika Yuga Wulandari Khabib Arrosichin Kholisotul Maghfiroh Leona Paramita Widyamanda Lestyaningtyas, Liana Eka Lilik Krismiyanto Lilik Krismiyanto Luthfi D. Mahfudz Luthfi Djauhari Mahfuds Luthfi Djauhari Mahfudz Mangisah, Istn Mawan Pasaribu Meina Yuniarti Mubarok, Rizky Mukodiningsih S Nicodemus Bonardo Siahaan Nikodemus Bernando Siahaan, Nikodemus Bernando Nurul Renaningtias, Nurul Nurwantoro . Nyoman Sutama Nyoman Suthama Patriasari, Novita Dewi Permana, Primasta Adi Pramudyah Sejati Prasetiyono, Bambang W.H.E. Prayogi Sunu Rahayuningtyas Harum Prawitasari Rahmah, Atika Ryan Zafi Fawwaz S Syafrudin S, Mukodiningsih Selvi Marcellia Setya Budi Muhammad Abduh, Setya Budi Muhammad Sibarani, Jesica Sumaiya Hasanuddin, Sumaiya Sumaiyah Hasanuddin Sumaiyah Hasanuddin, Sumaiyah Syafrudin Syafrudin Tatina Ayu Citrawidi Triani, Meiri Tristiarti Tristiarti Umiyati Atmomarsono WISNU MURNINGSIH Wiwin Yulianti Y F Y Kusumasari Yoyok Budi Pramono Yuniar Erlin Syafitri, Yuniar Erlin