Jumlah Balita di Indonesia 30,73 juta jiwa (11,21%) di tahun 2021 dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan. Tingginya jumlah anak balita berisiko akan kejadian stunting dan tujuan melihat pemahaman stunting, asi ekslusif dan pemberian Mp-Asi. Dengan dilakukan pelayanan keperawatan komunitas balita stunting dapat terdeteksi dengan jelas. Disain penelitaian menggunakan pendekatan crossectional, sampelnya pada ibu yang mempunyai balita berjumlah 228 orang sebagai sampel. Pengambilan sampel dengan tehnik total sampel dijelaskan tentang manfaat dilakukan penelitain dengan menggunakan kuesioner. Mengenahi informasi tetang pemahaman stunting, pemberian asi dan Mp asi. Informasi sifatnya tidak memaksa dan ini akan bermanfaat untuk kebaikan pelayanan balita.Hasilnya didapatkan bahwa pemahaman ibu tentang stunting mengetahui ada 139 orang (61.0%), pemberian asi pada bayi pada umur 13 bulan sampai dengan 24 bulan ada 132 orang ( 57.9%), dan pemberian Mp-Asi diberikan sesudah bayi umur 6 bulan ada 141 orang(61.8%). Untuk hubungan antara pemahaman ibu stunting dengan pemberian Asia da hubungan ᵱ= 0.001, sedangkan pemahaman ibu balita stuting dengan Mp-Asi menunjukkan tidak ada hubungan ᵱ= 0.077. Dengan dilakukan pendekatan pelayanan keperawatan komunitas tentang pemahaman stunting dengan pemberian ASi dapat digunakan referensinya.