Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Formulasi Nanopartikel Ekstrak Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Zat Warna Sediaan Lipstik Indri Maharini
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 2 No. 1 (2017): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.582 KB)

Abstract

Lipstick merupakan sediaan dekoratif yang banyak digunakan oleh wanita. Dalam sediaan ini biasanya mengandung bahan pewarna sintetik. Penggunaan lipstick sangat mungkin tertelan bersama ludah, makanan dan minuman oleh karena itu sangat berbahaya jika dalam sediaan lipstik mengandung zat pewarna berbahaya. Zat warna alami dibutuhkan keberadaannya karena dianggap lebih aman dibandingkan dengan pewarna sintetik. Buah naga merupakan tanaman yang mengandung betasianin. Senyawa ini merupakan zat warna merah pada buah yang berkhasiat sebagai antioksidan. Antioksidan diperlukan dalam formulasi sediaan lipstick untuk mencegah teroksidasinya lemak dari basis yang dapat menyebabkan bau tengik pada sediaan. Dalam penelitian ini akan dilakukan formulasi nanopartikel ekstrak buah naga. Nanopartikel mampu mencegah terjadinya migrasi zat warna pada sediaan lipstick. Metode pembuatan sediaan nanopartikel menggunakan gelasi ionic. Komposisi formula nanopartikel buah naga yaitu : eksrak cair buah naga konsentrasi 1 g/ 25 ml 4 bagian, larutan kitosan 1 mg/ml 1 bagian dan 0,05 bagian Na TPP konsentrasi 0,4 mg/ml. hasil sediaan nanopartikel menunjukkan larutan opalesen dan stabil dalam penyimpanan. Sediaan lipstick berkonsisitensi rendah dengan warna pink pucat. Kata kunci: nanopartikel, buah naga, antioksidan, zat warna, lipstik
Potensi Ekstrak Kering Belut (Monopterus albus) pada Pengobatan Tukak Lambung Havizur Rahman; Putri Maya Sari; Indri Maharini; Bilia Ayu Septiana
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i1.5727

Abstract

Peningkatan konsumsi akohol, obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), dan diet yang keliru menjadi penyebab meningkatnya penyakit tukak lambung (ulkus peptikum) di seluruh dunia. Penggunaan obat sintetis jangka panjang sering menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Belut diketahui memiliki kadar protein yang tinggi, mirip dengan ikan gabus. Penelitian tentang aktifitas ikan gabus dalam pengobatan luka bakar, luka dalam bekas operasi, serta tukak lambung telah banyak dilakukan. Diperkirakan aktifitas tersebut dipromotori oleh kandungan protein dan asam amino dari ikan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 5 kelompok perlakuan masing-masing 5 ekor tikus. Diperoleh hasil rata-rata titik pendarahan pada kontrol negatif 7,6: kontrol positif 2,6; dosis ekstrak kering belut 100 mg/kgBB sejumlah 4,2; dosis ekstrak kering belut 200 mg/kgBB sejumlah 1; dan dosis ekstrak kering belut 400 mg/kgBB sejumlah 1. Sedangkan rata-rata pH cairan lambung pada kontrol negatif 4,948: kontrol positif 5,182; dosis ekstrak kering belut 100 mg/kgBB 4,224; dosis ekstrak kering belut 200 mg/kgBB 2,888; dan dosis ekstrak kering belut 400 mg/kgBB 4,89. Secara statistik terdapat perbedaan titik pendarahan yang signifikan antara dosis kontrol positif, 100, 200, dan 400 mg/kgBB dengan kontrol negatif. Tidak ditemukan adanya korelasi antara pH dengan timbulnya titik pendarahan, sehingga pH tidak dapat dijadikan parameter terjadinya tukak lambung. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kering belut memiliki aktifitas sebagai pengobatan tukak lambung dengan dosis terbaik pada 200 mg/kgBB.
Development of Ethanolic Extract of Pinang Masak Jambi (Areca Catechu L.) as A Modulator of Doxorubicin Cytotoxic Effect in Breast Cancer Therapy Fitrianingsih, Fitrianingsih; Maharini, Indri; Utami, Diah Tri
Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 7, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Doxorubicin is one of the chemotherapy agents that is often used in breast cancer therapy. Phenomenon of breast cancer cell resistance to chemotherapy agents has been traced to the molecular level. The development of compounds that can overcome drug resistance chemotherapy needs to be continuously developed, especially agents with specific molecular targets, namely P-glycoprotein (Pgp), NFkB, cyclin, and cyclin-dependent kinase (CDK). Another alternative is the combination of chemotherapy agents with chemopreventive agents (co-chemotherapy) to reduce side effects and increase sensitivity of cancer cells. Doxorubicin is often used in breast cancer therapy. This study was performed to determine the effect of ethanolic extract of Pinang Masak Jambi (Areca catechu L.) (EEPMJ) and doxorubicin combination on MCF-7 breast cancer cells. Cytotoxic assay of EEPMJ and doxorubicin, alone, or in combination, was done using MTT test method to determine the IC50 and CI (Combination Index) values. The results indicated that EEPMJ and doxorubicin had IC50 values of 75.1 µg/ml and 22 µg/ml, respectively. Based on CI values, all combination concentration showed varying CI values. The concentration of 1/8 IC50 of EEPMJ with 1/2, 1/4, and 1/8 IC50 of doxorubicin showed a strong synergistic effect (CI 0.1 - 0.3), with the inhibition of cell viability up to 67.39%. This synergistic effect occurs because EEPMJ potentially could increases the cytotoxicity of doxorubicin.
PELATIHAN PEMBUATAN SNACK HERBAL SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANAK SUKU DALAM DI DESA PELEMPANG KABUPATEN MUARO JAMBI Fathnur Sani K; M.Rifqi Efendi; Puspa Dwi Pertiwi; Elisma Elisma; Yuliawati Yuliawati; Maimum Maimum; Indri Maharini
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 6 No. 2 (2023): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v6i2.28152

Abstract

ABSTRACTJambi Province is one of the areas most inhabited by the Anak Dalam Tribe (SAD). Their estimated population in Jambi province alone is around 200,000 people. SAD life itself is often known as hunting and gathering to meet life's needs. Pelempang, Muaro Jambi Regency is one of the areas in Mestong village/sub-district, Muaro Jambi Regency, Jambi Province. Their distance which is quite far from the outside environment makes them live more by utilizing natural materials as a means of fulfilling their daily needs, ranging from food to medical needs. Herbal plants are a type of plant that is able to provide pharmacological effects on the body. In the last few years, we have been surprised by the emergence of a disease condition caused by a virus, namely the corona virus, better known as COVID-19. This condition requires us to always try to improve our health or body immunity to minimize the bad effects of this virus attack. So that many herbal products have emerged that are beneficial to the immune system, both in the form of beverage products and in the form of snacks so that what used to be known by the public about herbal medicines is a medicine that is not tasty and comfortable to consume, and has become a product that is delicious to eat and has benefits for the body's immunity. The distance of access means that education for the SAD community is also minimal. So it is important to provide additional knowledge to improve their quality of life and be able to blend in with the surrounding community. The solution offered in this activity is to provide knowledge and training about the importance of maintaining health and how to use medicinal plants to be given training in making herbal snacks which have many health benefits. This service activity will be carried out in Pelempang village, Maestong sub-district, Muaro Jambi district, Jambi province. This activity was carried out offline and was attended by 30 participants. The results of the activity show that there is additional knowledge for the SAD community in the process of processing herbal products that are delicious to enjoy.Keywords: snacks, SAD, Herbal, Palempang Village ABSTRAK Provinsi jambi merupakan salah satu wilayah yang paling banyak ditempati oleh Suku Anak Dalam (SAD). Perkiraan jumlah populasi mereka di provinsi jambi sendiri adalah sekitar 200.000 orang. Kehidupan SAD sendiri sering dikenal dengan berburu dan meramu guna memenuhi kebutuhan hidup. Pelempang, kabupaten muaro jambi merupakan salah satu daerah yang berada didesa/kelurahan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Jarak mereka yang cukup jauh dari lingkungan luar membuat mereka hidup lebih memanfaatkan bahan alam sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup mulai dari makanan hingga untuk medis. Tanaman herbal merupakan jenis tanaman yang mampu memberikan efek farmakologis bagi tubuh. Beberapa tahun terakhir kita sempat dikejutkan dengan munculnya kondisi penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu corona virus yang lebih dikenal dengan COVID-19. Kondisi ini menuntut kita untuk selalu berupaya meningkatkan kesehatan atau imunitas tubuh untuk meminimalisir efek buruk dari serangan virus tersebut. Sehingga telah banyak bermunculan produk-produk herbal yang bermanfaat bagi kekebalan tubuh baik itu berbentuk produk minuman maupun berbentuk snack sehingga yang dulunya masyarakat mengenal obat herbal merupakan obat yang tidak enak dan nyaman dikonsumsi menjadi produk yang nikmat untuk d makan dan memiliki manfaat bagi imunitas tubuh. Jauhnya akses membuat pendidikan bagi masyarakat SAD juga minim. Sehingga pentingnya memberi pengetahuan tambahan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka dan dapat berbaur dengan masyarakat sekitar. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini adalah Memberikan pengetahuan dan pelatihan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan cara pemanfaatan tanaman berkhasiat obat untuk diberikan pelatihan pembuatan snack herbal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan di desa pelempang kelurahan maestong kabupaten muaro jambi provinsi jambi. Kegiatan ini dilakukan secara offline yang dihadiri sebanyak 30 orang peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya tambahan pengetahuan bagi masyarakat SAD dalam proses pengolahan produk herbal yang enak untuk di nikmati. Kata kunci: snack, SAD, Herbal, Desa Palempang
Comparison of Antioxidant Activity of Crude Extract And Gel Preparation From Alstonia Scholaris L. Leaf Extract Pratiwi, Puspa Dwi; Rizki, Nanda Putri; Elisma, Elisma; Maharini, Indri
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): SANITAS Volume 14 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2023.481

Abstract

Alstonia scholaris L. contains several compounds, which has been proven to be potential as skin protection by formulating in gel preparation. The aims of this study were to obtained the antioxidant activity of crude extract from leaf part of Alstonia scholaris L. and gel preparation contain Alstonia scholaris L. leaf extract. Extract was prepared using destilled methanol by maceration method. The gel preparation was developed with extract (1% w/v) in carbomer base (1,67% w/v). The chemical compound was evaluated qualitatively used some reagent. The antioxidant assays performed by DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method. The result shown that methanolic extract of Alstonia scholaris leaf was found had flavonoids, tannins, phenols, alkaloids, saponins, and steroids compound. The methanolic crude extract and gel preparation had strong antioxidant activity with IC50 value was found to be 69,502 ppm and 86,832 ppm, respectively. From the result we conclude that the methanolic crude extract of Alstonia scholaris leaf sole has strong scavenging free radical activity even formulated in gel preparation but has decreased IC50 value.
Desain Inovasi Pembelajaran Model AIR (Auditory Intellectually Repetition) Berbasis Kasus Pembuatan Produk pada Mata Kuliah Formulasi Dan Teknologi Sediaan Cair dan Semi Solid Kasmadi, Fathnur Sani; Pratiwi, Puspa Dwi; Maharini, Indri; Dominica, Dwi
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v4i1.33849

Abstract

Mata Kuliah Formulasi Teknologi Sediaan Cair dan Semi Solid merupakan mata kuliah yang berisi tentang materi pengantar sediaan cair (larutan, sirup, elixir, emulsi, dan suspensi) dan semi solid (salep, cream, pasta, dan gel), keuntungan dan kerugian dari sediaan tersebut, bahan tambahan yang digunakan, serta proses pembuatan dan perhitungan dalam pembuatan sediaan cair dan semi solid. Model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) merupakan metode pembelajaran kooperatif melalui pengelompokan grup kecil dengan berbagai macam tingkat kemampuan. Model ini menerapkan pendekatan yang konstruktivis yang menekankan bahwa belajar harus memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran mampu memberikan peningkatan pemahaman dalam proses pembelajaran serta memberikan respon positif dari mahasiswa. Pembelajaran pemecahan kasus merupakan metode yang dimulai dari identifikasi kasus-kasus, alternative pemecahan kasus, melakukan investigasi kasus menggunakan sumber belajar dan menyusun laporannya. Penggabungan model dan metode pembelajaran diatas diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir mahasiswa sehingga tingkat pemahaman dalam materi perkuliahan dapat dipahami dan diterapkan Metode kegiatan penelitian inovasi pembelajaran dilakukan dengan cara pelaksanaan kegiatan kemudian diakhir perkuliahan diminta mahasiswa memberikan refleksi dari hasil kegiatan pembelajaran. Hasilnya akan dianalisa secara deskriptif dan inferensial. Hasil Kegiatan menunjukkan adanya perbaikan pengetahuan dan nilai akhir mahasiswa selama proses pembelajaran.
Pengembangan Kualitas Mutu Produk Teh Sungkai Kaikai Melalui Teknik Packaging Design di UMKM Nurchery Kota Jambi Lestari, Uce; Elisma, Elisma; Maharini, Indri; Yuliana, Yuliana; Mekeama, Luri; Perawati, Santi; Neldi, Vina
Dedikasi Sains dan Teknologi (DST) Vol. 4 No. 2 (2024): Artikel Riset Nopember 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/dst.v4i2.4987

Abstract

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu meningkatkan inovasi, kreativitas dan kemandirian ekonomi masyarakat melalui berbagai produk dan jasa salah satunya produk teh sungkai KaiKai yang diproduksi oleh UMKM Nurchery yang berada di Kota Jambi, sehingga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Di era digital dan globalisasi, Inovasi sangat penting dalam persaingan yang ketat. kelangsungan UMKM Nurchery memerlukan inovasi dalam produk, layanan, distribusi dan promosi. Hal ini memungkinkan UMKM Nurchery tetap kompetitif, menjangkau pasar baru dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam dan berubah-ubah. Penciptaan produk, termasuk teknik packing design sangat memainkan peran penting dalam kesuksesan UMKM. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dalam hal pengembangan kualitas produk teh sungkai Kaikai melalui inovasi teknik packing designdi UMKM Nurchery adalah untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk di pasar yang semakin kompetitif. Inovasi teknik packing design ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek fungsionalitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian kualitas produk teh sungaki KaiKai tetap terjaga. Dengan inovasi ini, produk sungkai teh Kaikai diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan penjualan dan memperkuat citra merek dagang UMKM Nurchery. Teknik packing design yang baik melindungi produk dari kerusakan dan meningkatkan kesan premium. Perubahan pada teknik packing designproduk dapat meningkatkan nilainya, menarik perhatian pembeli, dan membedakannya dari produk pesaing. Pengemasan inovatif juga menunjukkan kualitas dan identitas merek serta ramah lingkungan. Dengan mengembangkan cara baru untuk mengkemas produk, UMKM Nurchery memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan perusahaan dan konkuren di pasar.
Pengenalan Pharmapreuneur dan Pembuatan Produk Herbal bagi Anak-Anak Asuh Rumah Cahaya Kasmadi, Fathnur Sani; Yuliawati, Yuliawati; Efendi, M. Rifqi; Maimum, Maimum; Maharini, Indri; Pondawinata, Marizki; Sadli, Nurul Kamila; Fitrianingsih, Fitrianingsih
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4491

Abstract

Penggunaan tanaman sebagai obat tradisional masih cukup populer karena tidak menimbulkan efek samping. Kewirausahaan farmasi merupakan kegiatan kewirausahaan yang terkait dengan sektor farmasi, termasuk produk herbal. Profesi apoteker merupakan bidang profesi yang berkaitan dengan obat, baik obat sintetik maupun obat alami. Pembuatan produk herbal merupakan salah satu kegiatan alternatif yang memperkenalkan profesi apoteker kepada masyarakat. Rumah Cahaya merupakan salah satu tempat dimana terdapat tempat tinggal bagi anak yatim dan masyarakat berpendapatan rendah. Lokasinya di Jl. Raden Wijaya, Rt. 035 Thehok, Kabupaten Jambi Selatan. Rumah ini dipilih menjadi sasaran kegiatan karena banyak anak-anak dan masyarakat berpenghasilan rendah yang beraktivitas di sana. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada mereka dalam membuat produk dan mengenal lebih dekat profesi apoteker. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam empat tahap: 1. Koordinasi kegiatan atau izin kegiatan dengan pimpinan yayasan; 2. Persiapan kegiatan; 3. Pelaksanaan kegiatan; dan 4. Evaluasi kegiatan. Kegiatan ini diikuti oleh 32 siswa SD, SMP, dan SMA. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan anak yang mengikuti kegiatan, dari 67,8% sebelum kegiatan menjadi 98,2% setelah kegiatan.
Peningkatan Pengetahuan Penyakit Degeneratif pada Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) Desa Pelempang Kasmadi, Fathnur Sani; Efendi, M.Rifqi; Yuliawati, Yuliawati; Lestari, Uce; Maharini, Indri
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.5063

Abstract

Provinsi jambi merupakan salah satu wilayah yang paling banyak ditempati oleh Suku Anak Dalam (SAD). Pelempang, kabupaten muaro jambi merupakan salah satu daerah yang berada didesa/kelurahan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Jarak mereka yang cukup jauh dari lingkungan luar membuat mereka hidup lebih memanfaatkan bahan alam sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup mulai dari makanan hingga untuk medis. Penyakit degenerative merupakan jenis penyakit tidak menular. Penyakit ini muncul akibat adanya penurunan fungsi dari sel dan organ-organ tubuh secara alami karena proses penuaan. Selain itu factor lainnya seperti gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Sehingga akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang bahkan dapat menyebabkan penderita menghadapi perawatan penyakit dalam jangka Panjang. Minimnya akses informasi dan pengetahuan juga akan mempengaruhi kualitas hidup penderita penyakit degenerative. kegiatan skrining penyakit degeneratif menjadi poin penting bagi masyarakat SAD sebagai upaya untuk sadar penyakit degeneratif sejak dini dan tindakan apa yang harus dilakukan dalam pencegahannya. Selain itu juga akan dilakukan kegiatan transfer ilmu pengetahuan. Tujuan kegiatan ini adalah menjadi salah satu tindakan preventif dalam memberikan pengetahuan tentang pentingnya peningkatan pengetahuan tentang penyakit degeneratif sehingga derajat kesehatan masyarakat akan menjadi meningkat. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat SAD tentang penyakit degeneratif sebesar 98,3%.
Rintisan Museum Mini Tanaman Obat Endemik Suku Anak Dalam sebagai Upaya Pelestarian Etnobotani Yuliawati, Yuliawati; Maharini, Indri; Efendi, Muhammad Rifqi; Ihsan, Mahya; Lestari, Uce; Astuti, Novita Tri
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v7i1.910

Abstract

Suku Anak Dalam, also known as SAD in Jambi Province, has undergone modernization in terms of attire and medical practices. In the past, if there was a disease, traditional medicine was the main choice and if it could not be treated, then treatment was done through special rituals. Nowadays, the SAD community prefers choosing nearby health services such public health center or hospital. The preservation of endemic medicinal plants as a local medical tradition must be strengthened, as this will aid traditional medicine research. This community service aims to preserve endemic medicinal plants of the Suku Anak Dalam by creating a mini museum consisting of specimens and books of medicinal plants as well as endemic medicinal plant gardens. The project began with collecting of SAD endemic medicinal plant specimens, which will be used to fill the interior of the upcoming mini-museum. A total of 31 medicinal plant specimens were obtained from the forest near the Anak Dalam Tribe healer residence. Considering the number of endemic medicinal plants acquired remain limited, the team continues to collect additional specimens. The team believes that numerous endemic medicinal plants have yet to be explored. This collection aims to represent the medicinal plants of the Suku Anak Dalam (SAD).