Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TEGANGAN, ARUS DAN TEMPERATUR PADA SISTEM PENCATU DAYA LISTRIK DI TEKNIK ELEKTRO BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 128 Suryawan, Dwi Wahyu; Sudjadi, Sudjadi; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 1, NO. 4, DESEMBER 2012
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.141 KB) | DOI: 10.14710/transient.1.4.244-250

Abstract

Abstrak Sistem pencatu daya listrik yang terdapat pada gedung Teknik Elektro Universitas Diponegoro terdiri dari beberapa bagian, yaitu trafo, cubical, MCB, dan genset. Tegangan menengah 20KV dari jala-jala PLN masuk kedalam ruang cubical. Cubical berfungsi untuk menyalurkan tegangan menengah menuju kedalam trafo. Trafo yang digunakan pada sistem ini berfungsi untuk menurunkan tegangan dari tegangan menengah (20KV) menjadi tegangan rendah (220/380 V). Keluaran dari trafo kemudian menuju ruang MCB. Di dalam ruang MCB terdapat beberapa MCB berfungi untuk mendistribusikan tegangan rendah ke beberapa gedung yang telah ditentukan. Selanjutnya adalah genset digunakan untuk sumber daya listrik cadangan apabila pasokan listrik dari PLN padam. Penelitian tugas akhir ini menghasilkan sebuah alat monitoring peralatan pencatu daya listrik. Parameter yang dimonitoring antara lain tegangan dan arus pada tiap fasa di sisi beban, temperatur generator, temperatur motor genset, temperatur cubical, temperatur ruangan LVMDP, temperatur sirip trafo. Alat ukur pencatu daya listrik ini menggunakan transformator step down sebagai sensor tegangan dengan kemampuan pengukuran tehadap tegangan antara 0 V – 240 V. CT ratio 100/5 A sebagai sensor arus dengan kemampuan pengukuran tehadap arus antara 0 A – 87 A. Sensor temperatur yang digunakan adalah DS18B20 dengan kemampuan pengukuran temperatur antara -50°C sampai dengan 120°C. Sistem monitoring juga dilengkapi dengan tanda peringatan yang berupa sebuah alarm. Kata kunci: sistem pencatu daya listrik, genset, trafo, cubical, alarm Abstract Electrical power supply equipment in the building of Electrical Engineering Diponegoro University consists of several parts, transformer, cubical TM (Medium Voltage), LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel), and generators. Cubical TM purpose to termination and to safety transformer. Type of transformer used in this system to lower the voltage of the medium voltage (20KV) to low voltage (220/380 V). Output of transformer in the form of low-voltage 220/380 V and then headed LVMDP. Inside there are several MCB LVMDP functioning to distribute divide it into several buildings that have been determined. This final project produced a tool monitoring electrical power supply equipment. Parameters monitored include the voltage current on each phase on the load side, generator temperature, temperature of the motor generator, temperature of cubical room, LVMDP room temperature, temperature of transformer fins. To measuring electrical power supply step-down transformer is used as a voltage sensor with the capability of measuring the voltage between 0 V - 240 V. CT ratio 100/5 A as a current sensor with the capability of measuring current between 0 A - 87 A. DS18B20 used to measurement temperature with measurement capability between -50 ° C to 120 ° C. The monitoring system with a warning an alarm. Keywords: power supply system, generator, trafo, cubical, alarm
INVERTER JEMBATAN PENUH RESONAN LCC SEBAGAI CATU DAYA LAMPU HPL-N Iklil, Muhammad; Facta, Mochammad; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.857 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.219-228

Abstract

Abstrak Penggunaan Lampu HPL-N biasanya sebagai penerangan diluar ruangan dan industri. Lampu jenis ini menghasilkan cahaya tampak warna putih. Lampu jenis ini membutuhkan beberapa rangkaian dan komponen tambahan, seperti ballast, untuk membatasi arus yang melewati lampu. Ballast elektromagnetik beroperasi pada frekuensi 50-60 Hz. Intensitas penerangan lampu HPL-N tidak dapat diatur jika menggunakan ballast elektromagnetik. Oleh karena itu, sistem ballast elektromagnetik diganti inverter dengan resonan. Pada penelitian ini dibuat  inverter jembatan penuh dengan resonan LCC. Inverter tersebut menggunakan MOSFET yang dipicu oleh rangkaian kontrol IC TL494. Tegangan DC akan diubah menjadi tegangan AC frekuensi tinggi melalui inverter. Inverter yang dikombinasikan dengan rangkaian resonan LCC akan mensuplai beban berupa lampu HPL-N. Berdasarkan pengujian, rangkaian inverter jembatan penuh resonan LCC dapat menaikkan tegangan dari 60 Volt DC menjadi tegangan 123,7 Volt AC pada frekuesni resonan 104,2 kHz. Pengaturan intensitas penerangan lampu dilakukan dengan mengatur frekuensi. Pada frekuensi 104,2 kHz,109,6 kHz,89,6 kHz didapat intensitas penerangan 2510 lux, 1463 lux, 1886 lux dengan daya lampu 49,85 W, 31,46 W, 33,33 W. Efisiesni inverter didapat 47,37% pada frekuensi 104,2 kHz dan efisiensi total didapat 19,38% pada frekuensi 104,2 kHz. Kata kunci: ballast, inverter,resonan LCC  Abstract A HPL-N lamp usually used as an ilumination outside of a room and for industrial. This kind of lamp produces a white radiance. This lamp requires some circuit and additional component, such as ballast for limiting the current that is going through the lamp. Electromagnetic ballast operated at frequency of 50-60 Hz. Luminance of HPL-N lamp was not drive by electromagnetic ballast. Therefore, electromagnetic ballast changed with resonan inverter. This research was high frequency full bridge inverter with LCC resonant. Inverter used MOSFET which driven by IC TL494. DC voltage would be converted to high frequency AC voltage via inverter. Inverter was combined by LCC resonant would supply HPL-N lamp load. Based on the test result LCC resonant circuit with full bridge inverter  increased the voltage from 60 volt DC becomes the voltage 123,7 volt AC  in operation frequency at 104,2 kHz. Setting illumination was done with frequecy setting. The frequency 104,2 kHz, 109,6 kHz, 89,7 kHz be obtained illumination 2510 lux, 1463 lux, 1886 lux with lamp power 49,85 W, 31,46 W, 33,33 W. Inverter efficiency be obtained 47,37% at frequency 104,2 kHz and total efficiency be obtained 19,38% at frequency 104,2 kHz. Keyword: ballast, inverter, LCC resonant
ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ECONOMETRIC Wibowo, Andro Cahyo; Hermawan, Hermawan; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 4, DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.948 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.4.909-917

Abstract

Ketersediaan energi listrik merupakan aspek yang sangat penting. Energi listrik yang memadai dan tepat sasaran akan memacu perkembangan pembangunan daerah dan bahkan kualitas hidup masyarakat dengan semakin banyaknya warga yang menikmati energi listrik. Pembuatan perencanaan proyeksi tugas akhir ini penulis menggunakan software SEEx(Simple Econometric Extended) dimana terintergrasi dengan Microsoft Exel 2000-2007. Pembuatan perencanaan dilakukan pada wilayah Indonesia dan Jawa Tengah tahun 2014-2019 dengan penyelesaian persamaan menggunakan exponensial dan pengembangan model DKL3.2. Variabel bebas yang digunakan meliputi PDRB, Harga listrik dan jumlah pelanggan. Proyeksi ini menganalisis mengenai perhitungan tambahan daya, selisih error antara hasil proyeksi energi listrik terhadap dokumen RUPTL dengan metode MAPE, serta melakukan analisis sensitivitas pada masing masing wilayah proyeksi. Hasil perencanaan menggunakan Simple-E menghasilkan proyeksi jumlah pelanggan, konsumsi pertumbuhan dan daya tersambung sebesar yaitu 4,4%, 7,7%, dan 4,3% per tahun, pada Jawa Tengah sebesar 4,4%, 7,7% dan 6,7% .Daya tambahan untuk indonesia sebesar 37.370 MW dan Jawa Tengah sebesar 390 MW. Sementara diperoleh perhitungan  error dengan MAPE dari perbandingan hasil proyeksi konsumsi listrik dengan RUPTL rata- rata sebesar 0,0141% pada Indonesia dan 3,6% pada Jawa Tengah. Sensitivitas pada hasil persamaan menunjukan bahwa PDB dominan berpengaruh terhadap konsumsi listrik,selanjutnya pelanggan dan harga listrik.
REDESAIN SISTEM ELEKTRIKAL STADION CITARUM (BAGIAN SISTEM PROTEKSI PETIR) Yolanda, Vaneza Cindy; Karnoto, Karnoto; Hermawan, Hermawan
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 8, NO. 1, MARET 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.612 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.1091-1098

Abstract

Aspek keamanan, kenyamanan dan keselamatan menjadi salah satu faktor untuk mengukur tingkat kelayakan dari Stadion Citarum. Fenomena petir merupakan hal  yang patut diperhatikan untuk keselamatan pengguna di Stadion Citarum. Stadion merupakan bangunan yang memerlukan pemasangan sistem proteksi petir karena potensi bahaya akibat sambaran petir. Sistem proteksi petir yang belum memadai mendasari dilakukannya perancangan sistem proteksi petir untuk melindungi bangunan Stadion Citarum. Prosedur perhitungan sistem proteksi petir eksternal menggunakan standar IEC 62305-3, menggunakan radius Rolling Sphere, besar sudut Protection Angle dan lebar Mesh yang mengacu pada standar SNI 03-7015-2004. Sistem proteksi internal ditentukan berdasar kelas arrester/Surge Protective Device, dimana tegangan sisa yang masuk nilainya tidak boleh melebihi BIL Peralatan sebesar 2kV sesuai standar SNI 04-7021.21-2004. Penelitian ini menunjukkan hasil simulasi metode Rolling Sphere  memiliki area perlindungan paling baik, dengan radius 60 meter pada bangunan tribun menunjukkan bahwa air terminal yang terpasang sudah melindungi bangunan. Sistem proteksi petir internal menggunakan arrester / Surge Protective Device pada kelas 2.
PERANCANGAN SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA LAPANGAN STADION UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN MENGGUNAKAN DIALUX 4 Ghaffar, Ahmad Faruq Abdul; Karnoto, Karnoto; Nugroho, Agung
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.629 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.3.301-307

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan bangunan maupun ruangan, hal ini berguna untuk menunjang kenyamanan dalam beraktivitas dan keselamatan jika terjadi keadaan darurat. Pencahayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu pencahayaan alami dengan memanfaatkan sinar matahari dan pencahayaan buatan yang menggunakan cahaya buatan (lampu). Lapangan stadion Universitas Diponegoro saat ini belum memiliki pencahayaan buatan maka dibutuhkan pencahayaan buatan yang baik dan sesuai standar SNI 03-3647-1994 tentang tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olahraga. Penelitian ini merancang sistem pencahayaan buatan pada lapangan stadion Universitas Diponegoro dengan menggunakan data dari bagian aset Universitas Diponegoro dan data dari pengukuran berupa ukuran lapangan dan layout stadion keseluruhan, serta menggunakan lampu jenis metal halide. Perancangan ini menggunakan model penempatan lampu 4 titik dan melingkar sebagai perbandingan perancangan. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Dialux 4 untuk membantu dalam hal perancangan sistem pencahayaan buatan, perhitungan iluminasi dan tingkat silau. Hasil dari simulasi dengan menggunakan lampu Philips ArenaVision MVF404 didapatkan hasil untuk perancangan model 4 titik kelas 1 membutuhkan 28 lampu, kelas 2 membutuhkan 48 lampu, dan kelas 3 membutuhkan 128 lampu. Pada model melingkar kelas 1 membutuhkan 24 lampu, kelas 2 membutuhkan 48 lampu, dan kelas 3 membutuhkan 112 lampu.
ANALISIS KERJA INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN RANGKAIAN PASIF LC BEBAN PARALEL Isnain, Taruna Miftah; Facta, Mochammad; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 1, MARET 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.771 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.1.147-154

Abstract

Abstrak Rangkaian inverter adalah jenis konverter rangkaian elektronika daya. Fungsi rangkaian inverter adalah perubah tegangan dari DC ke AC. Dalam inverter konvensional, transformator di butuhkan untuk menaikkan tegangan mencapai nilai yang diperlukan. Namun, transformator memiliki beberapa kelemahan yaitu rugi tembaga, hysterisis, efek kulit dan arus eddy.Untuk mengatasi kekurangan transformator, tugas akhir ini mengusulkan penggunaan rangkaian LC beban paralel untuk mengganti fungsi transformator dan menaikkan tegangan. Untuk mewujudkan tujuan di atas maka dirancang catu daya  inverter jembatan penuh frekuensi tinggi dengan rangkaian LC beban paralel. Inverter jembatan penuh frekuensi tinggi menggunakan MOSFET yang dikendalikan oleh IC TL494. Tegangan AC disearahkan menggunakan rangkaian penyearah jembatan penuh. Hasil penyearahan yaitu tegangan DC diubah menjadi tegangan AC frekuensi tinggi melalui inverter. Inverter akan menyuplai rangkaian pasif LC beban paralel. Semakin tinggi tegangan yang didapatkan pada keluaran inverter dikarenakan faktor penguatan rangkaian LC beban paralel. Rangkaian membutuhkan beban resistif murni untuk mengamati kenaikan tegangan. Hasil pengujian menunjukkan inverter jembatan penuh  dioperasikan pada frekuensi resonansinya 35kHz, duty cycle 90%  dengan tegangan masukan  35,35 Volt DC alat ini mampu menghasilkan tegangan keluaran 186,3 Volt AC. Lampu LED yang dicatu dengan tegangan 186,3 Volt ini mampu menghasilkan intensitas penerangan 1969 Lux. Efisiensi  inverter dengan rangkaian  LC beban paralel  96,75%. Kata Kunci: transformator, rangkaian LC beban paralel, inverter jembatan penuh  Abstract Inverter circuit is one kind of converter in power electronics circuit. Function of inverter circuit is  voltage converter from DC to AC. In conventional inverter, transformer needed to increase voltage. However, transformer i.e. losses skin effect and eddy current. To overcome the lack of transformator, this final project use of parallel load LC  circuit to replace the transformer and step up voltage. To realize the purpose  then power supply is designed  full bridge inverter with parallel load LC circuit. High frequency full bridge inverter uses MOSFET controlled by IC TL494. The AC voltage from the grid is rectified by full bridge rectifier circuit. Result of rectifier i.e. dc voltage is  converted into  AC voltage. Inverter supplied parallel load LC circuit. Higher voltage at inverter output is obtainned due to amplification factor inside parallel load LC passive circuit. The circuit feeds resistive load to observe voltage gain.The result, that the full bridge inverter was succesfully operated at resonance frequency, 35kHz, duty cycle 90% with input voltage 35,35 Volt DC. At this condition the converter could produce 186,3 Volt AC. LED lamp which supplied by this 186,3 Volt produce light intensity 1969 lux. Efficiency inverter with parallel load LC  circuit is 96,75%. Keyword : transformator, parallel load LC passive circuit, full bridge inverter
PENGARUH PELIMPAHAN BEBAN FEEDER SRL-01 KE SRL-06 GARDU INDUK SRONDOL TERHADAP KEANDALAN DAN JATUH TEGANGAN Widyanarko, Danang; Winardi, Bambang; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.797 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.524-531

Abstract

Abstrak Dalam sistem penyaluran tenaga listrik, beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan adalah keandalan dan kualitas tegangan / jatuh tegangan. Permasalahan tersebut terletak pada penyulang SRL-01 dan SRL-06 Gardu Induk Srondol. Pada penyulang SRL-01 GI Srondol, pada tahun 2014 pembebanannya mencapai lebih dari 80%. Sedangkan pada penyulang SRL-06, nilai indeks keandalan yang terhitung pada tahun 2014 lebih dari standar maksimal yang ditetapkan pada SPLN. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengurangi pembebanan pada penyulang SRL-01 dan juga meningkatkan keandalan pada penyulang SRL-06. Karena pada SRL-06 mencakup obyek yang vital yaitu kampus Universitas Diponegoro  dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro. Penelitian ini dilakukan dengan merekonfigurasi jaringan distribusi khususnya pada penyulang SRL-01 dan SRL-06 GI Srondol. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pada penyulang SRL-01 arus pembebanan mencapai 48,6%, sedangkan keandalan pada penyulang SRL-01 dan SRL-06 setelah rekonfigurasi yaitu dengan SAIFI 3,05 kali/tahun dan SAIDI 9,84 jam/tahun untuk penyulang SRL-01 serta SAIFI 2,6061 kali/tahun dan SAIDI 8,39 jam/tahun untuk penyulang SRL-06 . Hasil yang diperoleh sudah memenuhi dengan Standar PLN yaitu SPLN no 59 tahun 1985 tentang keandalan sistem distribusi 20 kV. Kata kunci : jatuh tegangan, keandalan, pembebanan penyulang, rekonfigurasi  Abstract In the electric power distribution system, several issues need to be considered is the reliability and quality of the voltage / voltage drop. The problem lies in the feeder-01 SRL and SRL-06 Srondol substation. In the feeder SRL-01 GI Srondol, in 2014 the assignment reaches more than 80%. While the feeder SRL-06, the value of reliability index in 2014 counted more than the maximum standards set forth in SPLN. Thus this study aims to reduce the loading on feeder SRL-01 and also improve the reliability of the feeder SRL-06. Because the SRL-06 includes objects that are vital campus of the University of Diponegoro (Diponegoro University) and the National Hospital Diponegoro (RSND). This research was conducted by reconfiguring the distribution network, especially in the feeder SRL-01 and SRL-06 Srondol substation. The results obtained are the feeder SRL-01 load current reaches 48,6 %, while the reliability of the feeder SRL-01 and SRL-06 after the reconfiguration is to SAIFI 3.05 times / year and SAIDI 9.84 hours / year for feeder SRL- 01 and SAIFI 2.6061 times / year and SAIDI of 8.39 hours / year for feeder SRL-06. The results obtained already meet the standards SPLN No. 59 1985 concerning the reliability of distribution systems 20 kV. Keywords: voltage drop, reliability, loading feeder, reconfiguration
OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN METODE DIFFERENTIAL EVOLUTION ALGORITHM Tamin, Achmad Faizal; Karnoto, Karnoto; Facta, Mochammad
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 1, MARET 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.169 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.1.230-237

Abstract

Biaya pembangkitan merupakan biaya penyediaan energi listrik terbesar terutama pada biaya bahan bakar. Setiap unit generator memiliki karakteristik biaya pembangkitan tersendiri. Untuk mendapatkan pengoperasian pembangkit yang optimal maka diperlukan adanya penjadwalan operasi pembangkit. Differential Evolution Algorithm (DEA) diusulkan sebagai metode penjadwalan ekonomis pada PLTG di PLTGU Tambak Lorok. Metode DEA merupakan metode pencarian yang terinsiparasi oleh fenomena evolusi di alam dengan dasar argumen geometri. Untuk melihat perfoma dari simulasi metode DEA maka metode ini dibandingkan dengan metode Lagrange Mulptiplier sebagai validasi. Hasil simulasi optimisasi dengan metode DEA menunjukkan performa yang baik. Hasil simulasi identik dengan metode Lagrange Mulptiplier, sedangkan dalam keadaan operasi sistem dan keadaan diskret tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Berdasarkan simulasi dengan dua kondisi operasi yang berbeda menggunakan metode DEA, didapatkan bahwa pada operasi diskret didapat rata-rata penghematan sebesar 1916,260 $/jam. Pada operasi sistem didapat rata-rata penghematan sebesar 1914,408 $/jam.
ANALISA KONEKSI PLTA WONOGIRI PADA SISTEM GI WONOGIRI JTM 20 KV DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0. Nurullita, Hasta; Karnoto, Karnoto; Handoko, Susatyo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 1, NO. 3, SEPTEMBER 2012
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.617 KB) | DOI: 10.14710/transient.1.3.72-81

Abstract

ABSTRAK Gardu Induk (GI) Wonogiri 150 kV melalui Trafo I berkapasitas 30 MVA dan PLTA Wonogiri 15,5 MVA menyuplai daya listrik ke beban penyulang WNI 3, WNI 4, WNI 6 dan WNI 8. Pengoperasian PLTA Wonogiri tergantung jumlah debit air yang ada pada Waduk Gajah Mungkur. Saat PLTA Wonogiri beroperasi atau terkoneksi ke sistem GI Wonogiri akan menyebabkan daya reaktif (kVAR) di GI Wonogiri melonjak tinggi, rata-rata pada tahun 2012 sekitar 293.794.785 kVAR dan rata-rata faktor daya (Cos φ) rendah, yaitu 0,7(Cos φ threshold 0,9). Sehingga, PT PLN (Persero) Area Surakarta mengalami kerugian sebesar 1.007.312 kVARh atau sebesar Rp 518.785.400,00 per bulannya.Aliran daya kedua sistem, saat GI Wonogiri terkoneksi dan tidak terkoneksi ke PLTA Wonogiri, disimulasikan menggunakan software ETAP 7.0.0. Kemudian kedua hasil simulasi tersebut dibandingkan dan dianalisa untuk mengetahui penyebab nilai kVAR yang melebihi nilai kVAR threshold.Hasil pengujian menunjukkan bahwa saat sistem GI Wonogiri tidak terkoneksi PLTA Wonogiri, Cos φ yang terukur di Trafo I GI Wonogiri sebesar 0,942 (Cos φ threshold 0,9),  sehingga tidak mengalami kelebihan kVAR. Sedangkan saat sistem GI Wonogiri terkoneksi PLTA Wonogiri, nilai Cos φ terukur sebesar 0,735 sehingga mengalami kelebihan kVAR sebesar 1,701 kVAR. Dan, tegangan generator kurang maksimal sekitar 92,3 %, yaitu bernilai 6,09 kV dari 6,60 kV. Semakin tinggi tegangan generator PLTA, maka Cos φ yang titik pengukurannya di Trafo I GI Wonogiri juga semakin tinggi, yaitu 0,991 pada tegangan generator 98 %, 99 %, dan 100 %. Kata kunci : daya reaktif,  faktor daya, Gardu Induk, PLTA, Software ETAP 7.0.0 ABSTRACT Wonogiri Substation 150 kV system pass through Transformer I with a capacity of 30 MVA and Wonogiri Hydropower 15,5 MVA supply to the load feeders WNI 3, WNI 4, WNI 6 and WNI  8. Wonogiri Hydropower operation depends on the amount of water present in the Gajah Mungkur Dam. When Wonogiri Hydropower operated or connected to the Wonogiri Substation system will cause reactive power (kVAR) in Wonogiri Substation soaring, in 2012 averaging approximately 293.794.785 kVAR and the average power factor (Cos φ) is low, i.e. 0,7 (Cos φ threshold 0,9). Thus, PT PLN (Persero) Area Surakarta lost 1.007.312 kVARh, paying charge Rp 518.785.400,00 per month.Load flow both systems, while Wonogiri Substation connected and not connected to the Wonogiri Hydropower, simulated using ETAP software 7.0.0. Then both the simulation results are compared and analyzed to determine the cause of the kVAR value in excess kVAR threshold value.The test results show that when the Wonogiri Substation system is not connected to Wonogiri Hydropower, Cos φ which measured in Transformers I of Wonogiri Substation is 0,942 (Cos φ threshold 0,9), so it does not have kVAR charge. While Wonogiri Substation system connected to Wonogiri Hydropower, cos φ values ​​measured at 0,735 so that it has a charge 1.701 kVAR. And, the generator voltage operated less than maximum about 92,3%, the value 6,09 kV of 6,60 kV. Higher the hydropower generator voltage, the Cos φ which a point measurement in Transformers I of Wonogiri Substation also higher, i.e. 0,992  at voltage generator is 98 %, 99 %, and 100%. Keywords : reactive power, power factor, substation, hydropower, ETAP 7.0.0 Software
EVALUASI DROP VOLTAGE DAN SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PADA PENYULANG KALISARI 1, 6 DAN 11 MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0 Efisiyanto, Donny Fisca; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.335 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.508-516

Abstract

Abstrak Kebutuhan masyarakat terhadap listrik  semakin meningkat mengakibatkan kualitas distribusi listrik menurun. Permasalahan lain dalam penyaluran daya listrik adalah besarnya tegangan jatuh di jaringan listrik yang diakibatkan oleh terlalu banyaknya beban. Pada tahun 2013 PT. PLN (Persero) Rayon Semarang barat melakukan penambahan penyulang Kalisari 11 untuk membagi beban dengan penyulang Kalisari 1 dan Kalisari 6. Tugas akhir ini dibahas drop voltage, setting relay OCR, GFR dan Recloser pada Penyulang Kalisari 1, 6 dan 11 menggunakan perangkat lunak ETAP 7.5.0. Penyulang Kalisari 1, Kalisari 6 dan Kalisari 11 memiliki selisih tegangan bus sebelum dan setelah penambahan feeder sebesar 0,014 kV, 0,020 kV dan 0,290 kV. Hasil dari setting relay pada Penyulang Kalisari 1, 6 dan 11 adalah relay Incoming OCR didapat nilai TMS = 0.259 menjadi TMS= 0.254 s dengan Iset = 2078 A, Incoming GFR didapat nilai TMS = 0.424 s menjadi TMS = 0.418 s dengan Iset = 692 A dan waktu kerja t(s) = 1 detik. Relay Outgoing OCR didapat nilai TMS = 0.23 menjadi TMS = 0.237 s dengan Iset = 480 A, Outgoing GFR didapat nilai TMS = 0.290 s menjadi TMS = 0.290 s dengan Iset = 240 A dan waktu kerja t(s) = 0.6 detik. Kata kunci : Drop Tegangan, ETAP 7.5.0, Relay, Kalisari 1, Kalisari 6, Kalisari 11 Abstract Social demand for electricity is increasing resulting in decreased quality of electrical distribution. Problem in the distribution of electrical power is the amount of voltage drop in the electrical network caused by too much load. In 2013 PT.PLN (Persero) Semarang Rayon western adding Kalisari feeders 11 to share the load with Kalisari 1 and 6. This final assigned discussed the voltage drop before and after the addition of Kalisari feeder 11, and evaluated the setting relay OCR, GFR and Recloser on Kalisari feeders 1, 6 and 11 by using software ETAP 7.5.0. Feeder Kalisari 1, Kalisari Kalisari 6 and 11 has a difference of bus voltage before and after the addition of feeder for 0.014 kV, 0.020 kV and 0.290 kV. Results of setting relay on Kalisari feeder 1, 6 and 11 are relay Incoming OCR value TMS = 0,259 into TMS = 0,254 with Iset = 2078A, Incoming GFR values TMS= 0,424 into TMS= 0,418 with Iset = 692A and working time t(s) = 1 second. Outgoing Relay OCR value TMS= 0.23 into TMS= 0237 with Iset = 480A, Outgoing GFR values TMS = 0,290 into TMS=0,290 with Iset = 240A and the working time t(s)= 0.6 seconds. Keywords: Voltage Drop, ETAP 7.5.0, Relay, Kalisari 1, Kalisari 6, Kalisari 11
Co-Authors Abdillah Ridho Adevia Arva Puspa, Adevia Arva Adhi Warsito Adista Ayu Widiasanti Agiel Agiel Triyadiputra Agiel Triyadiputra Agung Warsito Ajub Ajulian Zahra Macrina Ajub Ajulian ZM Akbar Kurnia Octavianto Ali Firmansyah Andang Purnomo Putro, Andang Purnomo Andreas Kristianto Andro Cahyo Wibowo, Andro Cahyo Ari Wibawa Ayu Inka Avinda Bagas Aji Sasongko Bambang Winardi Boy Marojahan F. Tambunan, Boy Marojahan F. Buntat, Zolkafle Cahya, Galuh Indra Cahyo Ariwibowo Danang Widyanarko, Danang Darjat Darjat Dewantari, Theresia N. Dimas Agung Nurcahyo Donny Fisca Efisiyanto, Donny Fisca Dony C. Anggoro, Dony C. Dwi Wahyu Suryawan Eko Sasmito Hadi Enda Wista Sinuraya Faiz Muqorrir Kaaffah Fajar Sihombing, Fajar Farid Hermanto Farizky, M. Daffa A. Fauzani, Fazahaqi Nahr Fernaldy, Ivan Firdhana, Niko Riza Ghaffar, Ahmad Faruq Abdul Gilang Surya Atmaja Hakim, Mohamad Lukmanul Hanif Nika Handoko Hasta Nurullita Hermawan Hermawan Hermawan Ilmanda Hidayat, Surya Nur I Ketut Suada I Nugroho Ilham Akbar Sukmawan, Ilham Akbar Jagra Bagus Haryanto Jaka Windarta Jimy Harto Saputro Juningtyastuti Juningtyastuti Lukas Santoro Lukita, Bharata Indra Mahfudh Sanusi, Mahfudh Mahmud Fauzi Isworo Majid, Fathoni Zul Malemba, Jibril Maman Somantri Megantara, Lazuardi Bagas Meigy Restanaswari Kartika, Meigy Restanaswari Melfa Silitonga Mochammad Facta Muhammad Diaz Reynaldo Apriano Muhammad Faishal AR Muhammad Hasnan Albab, Muhammad Hasnan Muhammad Iklil, Muhammad Muhammad Imam Fauzi Munawar Agus Riyadi Mustafa, Fandy Nugraha Luis Heriawan, Nugraha Luis Nugrahadi, Rino Nugroho Agus Darmanto Nugroho, Agung Nugroho, Bayu Seno Adi Ojo Kurdi Pangestuningtyas D L Permana, Luthfi Galih Prahasto, Dony Prameswari, Nungky Prasetyo Kristiono Nugroho Pratiwi, Novy Arizka Putra, Adhitya Indrajaya Raif, Muhammad Hadyan Ramadhan, Andrian Ramadhani, Muhammad Ghiffari Ranisa Ranisa, Ranisa Ridlwan Zein W N Rio Parohon Tua Tambunan Riyanto Riyanto Robby Afriansyah Rosyid Nuur Harjono Salam, Zainal Sihombing, Andreas Hasian Sudjadi Sudjadi Suryo Sardi Atmojo, Suryo Sardi Susatyo Handoko Tamin, Achmad Faizal Taruna Miftah Isnain, Taruna Miftah Taufik Ardian Ramadhana, Taufik Ardian Tedjo Sukmadi Tegar Mahardika Tejo Sukmadi Tri Frida Suryati Tri Hutomo Tri Ujianto, Tri Utami, Sri Dewi Valih Aqila Dhiya Vikrin Wahyu Arief Nugroho Wicaksena, Abimanyu Guntur Wijaya, Rifqi William Dwianugrah Tambunan Wisna Dwi Ariani Wiwik Handayani Yahdian, Uffan Yoga Prastyo, Yoga Yolanda, Vaneza Cindy Yulianto, Agam Yuningtiastuti, Yuningtiastuti Yuningtyastuti Yuningtyastuti Zainal Salam Zolkafle Buntat Zulfakar Athur Banartama