Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Sistem Kelistrikan Pengelolaan Air Terproduksi Studi Kasus W.T.I.P Kawengan PT. Pertamina EP Region Jawa Isworo, Mahmud Fauzi; Sukmadi, Tejo; Karnoto, Karnoto
Transmisi Vol 12, No 2 (2010): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.113 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.12.2.63-75

Abstract

Fasilitas Pengolahan Air terpadu (WTIP) merupakan fasilitas penting dalam industri minyak bagian hulu. Dalam fasilitas ini digunakan beberapa motor induksi yang berfungsi untuk menggerakkan pompa, mengaduk isi tangki dan fungsi penting lainya. Sumber kelistrikan diperoleh dari Generator-set berbahan bakar diesel dan lepas dari sumber PLN, hal ini dikarenakan letak plant yang tidak memungkinkan untuk memasang jaringan ke PLN. Dalam perancangan sistem kelistrikan harus dibuat suatu skenario terburuk yang mungkin terjadi. Skenario terburuk yang mungkin terjadi adalah starting motor terbesar saat kondisi sistem dalam keadaan bekerja. Perhitungan kapasitas daya pembangkit yang harus disediakan harus memperhatikan skenario terburuk tersebut. Setelah dilakukan perhitungan secara manual maka system yang sudah dibuat disimulasikan menggunakan software ETAP versi 6.0 untuk memastikan system tersebut dapat bekerja secara optimal atau tidak. Dengan adanya hasil simulasi tersebut diharapkan sistem kelistrikan fasilitas pengolahan air terpadu dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu juga diharapkan dapat membuat perancangan sistem menjadi lebih efektif dan efisien. Keyword :   Water Treatment and Injection Plant (WTIP), ETAP, Worst scenario.
PEMBUATAN CATU DAYA ARUS DC MENGGUNAKAN TOPOLOGI INVERTER JEMBATAN PENUH DAN PENYEARAH Ilmanda, Hermawan; Facta, Mochammad; Karnoto, Karnoto
Transmisi Vol 16, No 1 (2014): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.063 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.16.1.26-33

Abstract

Abstrak   Sumber arus DC umumnya dibuat dengan penyearahan dari jala-jala AC melalui regulator linier. Regulator Linier mempunyai keluaran dengan tegangan riak yang kecil namun mempunyai efisiensi yang rendah. Pada umumnya nilai arus yang besar, membutuhkan transformator dan komponen penyearahan yang mampu pada daya besar. Pada aplikasi tertentu, seperti pada sistem eksitasi generator, arus dibutuhkan pada nilai yang tetap. Maka perlu dirancang catu daya arus DC yang memiliki keluaran arus DC tetap Penelitian ini, membuat catu daya arus DC menggunakan topologi jembatan penuh dengan penyearah dioda. Menggunakan sistem pengontrolan arus konstan, untuk menjaga arus pada nilai yang diinginkan sebagai pengendalian lebar pulsa oleh IC CMOS TL494. Sensor arus berupa toroida inti ferrit. Perbandingan transformator penurun tegangan digunakan sebagai penaik arus  pada sisi sekunder. Pengujian dilakukan pada beban resistif lampu halogen untuk mendapatkan pengaruh lebar duty cycle terhadap keluaran dan efisiensi alat. Berdasarkan hasil pengujian efisiensi dan keluaran arus DC, duty cycle minimal menyebabkan efisiensi sebesar 53,32 %, sedangkan pada duty cycle maksimal, efisiensi meningkat yaitu sebesar 88,66 %. Pada sisi keluaran, arus minimal yang terukur  sebesar 4 Ampere dan arus maksimal terukur sebesar 17,20 Ampere pada tegangan 30 Volt. Arus DC yang terukur bersifat stabil pada nilai tertentu sesuai yang diinginkan.   Kata Kunci: kontrol arus, ICTL494, umpan balik, duty cycle     Abstract DC current sources are generally made ​​with the rectification of the AC grid through a linear regulator . Linear regulators have the small output voltage ripple but has a low efficiency . In general, the high value of the current flowing required transformers and components of rectification are capable of in large power. In certain applications , such as generator excitation systems , required current at a fixed rate. So that the power supply needs to be made ​​while have constant current output. This research, create a DC current power supply used  full bridge topology with a diode rectifier. Used a constant current control system, to keep the current at the desired value Control of the pulse width modulations by TL494 CMOS IC. A toroidal ferrite cored as current sensing.  The comparison of the step-down transformer is used as a current enhancer on the secondary side. Performed tests on a resistive load of halogen lamps to get the effect of the duty cycle width at the output and efficiency of appliance. Based on the results of testing the efficiency and output DC current, the minimal duty cycle causes efficiency of 53.32 %, whereas the maximum duty cycle  efficiency be increased in the amount of 88.66%. On the output site the minimum current measured  is 4 Ampere and maximum current measured is 17,20 Ampere  on the output voltage amount 30 Volt. Measured of DC current is stable at a certain value as desired.   Keywords : flow control , ICTL494 , feedback , duty cycle
Analisis Indikasi Kegagalan Transformator dengan Metode Dissolved Gas Analysis Faishal AR, Muhammad; Karnoto, Karnoto; Sukmadi, Tejo
Transmisi Vol 13, No 3 (2011): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.387 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.13.3.95-102

Abstract

A common problem in power transformers is the emergence of operational failures, both the failure of both thermal and electrical failures. Failure of the thermal and electrical failures generally produce harmful gases commonly known as the fault gas. Most power transformers typically use oil as an insulator that functions in addition to cooling also to dissolve the harmful gases in order not to circulate freely. The type and amount of dissolved gas concentrations in oil may provide information to the indication of failures in the transformer. Methods for identifying and analyzing the gases dissolved in oil is called as a method of DGA (Dissolved Gas Analysis). The final project is about the analysis of DGA test to identify indications of failures in the transformer. Analytical methods are used 4 methods that is TDCG (Total Dissolved Combustible Gas), Gas Key, Roger Ratio and Duval Triangle. IEEE Standards std.C57 - 104.1991 and IEC 60 599 is used as a benchmark analysis of test results of DGA. Analysis of DGA results test that have been made ​​to the IBT transformer 1 Phase R Ungaran Substation in 2005 and 2006, with TDCG method shows the transformer in condition 2, the key gas method shows have been an indication of thermal failure involving insulator paper as indicated by the concentration of CO gas whose value is 53% of the value of the total fault gas. Analysis by Roger's method and the Duval method indicated that there has been a thermal failure with a temperature between 1500C - 3000C and 3000C - 7000C. From the analysis of DGA results test in 2007 to 2011 shows the transformer in normal circumstances this is indicated by the value TDCG under 720 ppm. Keyword : DGA, oil transformer, DGA Analysis Method, Thermal Failure.
BALLAST ELEKTRONIK LAMPU UV BERTOPOLOGI INVERTER SETENGAH JEMBATAN RESONAN LCC FREKUENSI TINGGI Atmaja, Gilang Surya; Warsito, Agung; Karnoto, Karnoto
Transmisi Vol 16, No 2 (2014): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.524 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.16.2.54-61

Abstract

Abstrak Sinar ultraviolet dapat dengan efektif membunuh segala jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur dan protozoa. Hal inilah yang membuat lampu ultraviolet dapat digunakan dalam sistem penjernihan udara dan air, seperti pada rumah sakit, kantor, laboratorium, dan lain – lain. Lampu ultraviolet, yang termasuk dalam jenis lampu discharge, membutuhkan komponen ballast untuk dapat menyala. Jenis ballast yang kini semakin marak digunakan yaitu jenis ballast elektronik. Pada penelitian ini dibuat ballast elektronik dengan topologi inverter half bridge resonan LCC frekuensi tinggi. Inverter half bridge menggunakan MOSFET sebagai komponen pensaklarannya. Pengoperasian lampu dengan frekuensi tinggi dapat memperbaiki kinerja lampu. Pemicuan kontrol frekuensi menggunakan IC 4047 dan pengaturan daya keluaran dilakukan dengan mengatur frekuensi pemicuannya sehingga lampu dapat diatur keredupannya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ballast eletronik yang dirancang dapat menyalakan lampu pada frekuensi 26 kHz dengan tegangan heating 35,3 V; tegangan igniting 141,4 V dan tegangan running 54,8 V. Ballast elektronik yang dirancang ini tergolong ballast elektronik tipe rapid start. Efisiensi rata – rata ballast ini yaitu 91,8 %.  Daya keluaran ballast dapat diatur dengan mengatur frekuensi kerja sehingga lampu dapat diredupkan. Peredupan dapat dilakukan pada rentang 13,2 W sampai dengan 7,3 W pada frekuensi 25,5 kHz sampai dengan 33,3 kHz.   Kata kunci : ultraviolet, ballast elektronik, inverter     Abstract Ultraviolet light can kill all types of microorganisms, such as bacteria, viruses, fungi and protozoa effectively. This makes ultraviolet light can be used in air and water purification systems, such as in hospitals, offices, laboratories, and others. Ultraviolet lamp, which is included in the type of discharge lamp, needs ballast components to be lit. Types of ballasts which increasingly widespread use now are electronic ballasts.This paper made an electronic ballast with half-bridge resonant inverter topology LCC high frequency. This inverter use MOSFETs as switching components. Operation lamp with high frequency can improve the performance of the lamp. Frequency control is triggered with IC 4047. The setting of power output is done by adjusting frequency so that the lights can be dimmed. The results of this study indicate that electronic ballast turn on the lights at a frequency of 26 kHz with a heating voltage of 35.3 V, igniting voltage of 141.4 V and running voltage of 54.8 V. It can be classified as a rapid start electronic ballast type. Average efficiency of this ballast is 91.8%. The output power can be set by adjusting the ballast operating frequency so that the lights can be dimmed. Dimming can be performed range of frequency 25.5 kHz up to 33.3 kHz and it consumes power of 7.3 W to 13.2 W.   Keyword : ultraviolet, electronic ballast, inverter
ANALISIS PERBANDINGAN BUCKBOOST CONVERTER DAN CUK CONVERTER DENGAN PEMICUAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KINERJA PANEL SURYA Hakim, Mohamad Lukmanul; Handoko, Susatyo; Karnoto, Karnoto
Transmisi Vol 18, No 3 Juli (2016): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.832 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.18.3.137-144

Abstract

Sel surya memiliki efisiensi yang kurang baik dalam membangkitkan energi. Metode untuk menambah daya keluaran sel surya adalah menggunakan regulator. Regulator digunakan untuk mengubah-ubah nilai masukan agar tegangan keluaran sesuai dengan kebutuhan. Regulator yang sering digunakan adalah konverter. Cuk konverter dan Buckboost konverter sebagai salah satu regulator DC tipe switching dapat menjawab kebutuhan tersebut. Dengan Cuk konverter dan Buckboost konverter, tegangan keluaran dapat diatur untuk lebih besar maupun lebih kecil dari tegangan masukannya dengan mengatur lebar pulsa (duty cycle) pada PWM yang dihasilkan dari pemrograman mikrokontroler ATMega 8535, sehingga proses regulasi tegangan pada Cuk konverter dan Buckboost konverter dapat dilakukan dengan mudah. Lalu, hasil kedua converter tersebut dianalisis dengan memakai beban resistif (lampu pijar) dan induktif (motor DC). Berdasarkan hasil pengujian dengan sumber regulator DC, didapatkan hasil tegangan keluaran maksimal Buckboost converter sebesar 101,36 V dan Cuk converter 107,66 V, lalu dengan sumber panel surya di dapatkan efisiensi Buckboost konverter sebesar 93,86% dan Cuk konverter 99,85% pada saat beban resistif dan saat menggunakan beban induktif motor DC didapatkan hasil 94,71% pada Buckboost konverer dengan kecepatan putar maskimal 1116 RPM saat duty cycle  55% dan 93, 86% pada Cuk konverter dengan kecepatan putar motor maksimal 1789 RPM saat duty cycle 60%.
OPTIMASI PENEMPATAN ARRESTER TERHADAP TEGANGAN LEBIH TRANSIEN PADA TRANSFORMATOR DAYA DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA Nugroho, I; Handoko, Susatyo; Karnoto, Karnoto
Transmisi Vol 16, No 4 (2014): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.88 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.16.4.206-213

Abstract

Abstrak   Sambaran petir tidak langsung dapat menginduksi tegangan lebih transien pada sistem tenaga listrik. Untuk melindungi sistem tenaga listrik dari tegangan lebih transien dibutuhkan alat pelindung yaitu arrester. Jarak antara arrester dengan transformator daya yang dilindungi memiliki peranan yang penting dalam hal keefektifan perlindungan tranformator daya. Jika arrester ditempatkan terlalu jauh maka tegangan lebih transien pada transformator dapat melebihi kekuatan isolasi (BIL) dari transformator tersebut. Pada penelitian ini dibuat suatu program simulasi untuk menentukan penempatan arrester yang optimal, mengacu pada jarak antara arrester dengan transformator daya. Program ini dibuat dengan software Matlab dan menggunakan metode algoritma genetika. Konfigurasi saluran yang digunakan dalam pengujian adalah konfigurasi saluran kawat-kawat dan konfigurasi saluran kawat-kabel. Hasil pengujian menunjukan bahwa jarak antara arrester dengan transformator daya pada konfigurasi saluran kawat-kabel lebih jauh daripada konfigurasi saluran kawat-kawat. Pada pengujian tegangan 20 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,035 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,009 m. Pengujian tegangan 150 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,297 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,161 m. sedangkan pada tegangan 500 kV jarak aman konfigurasi (X1) adalah 2,74 m dan konfigurasi (X2) adalah 19,177 m. PT.PLN wilayah kerja Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah selaku pihak pengelola ketenagalistrikan di wilayah ini berencana akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan daya 2x60 MW untuk menutupi kekurangan penyediaan energi listrik di wilayah tersebut. AbnAAAAKata Kunci : tegangan lebih transien, arrester, algoritma genetika, dan konfigurasi saluran     Abstract   Indirect lightning strike can induce transient overvoltage to electrical power system. In order to protect the electrical power system and improve its lightning performance, arresters are installed. The distance between arrester and the power transformer to be protected plays important role for the efficient protection of the equipment. If arrester placed too far from power transformer, the overvoltage can exceed BIL of power transformer. In this research, a simulation program will be created. This program is used to simulate optimum placement of arrester. Program will be created using genetic algorithm method with Matlab 7 programming. The test is performed using two types of configuration : conductor-conductor line and conductor-cable line. The simulation shows that the distance between arrester and power transformer in configuration of conductor cable line (X2) is bigger than configuration of conductor-conductor line (X1). In the voltage system 20kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.035m, and configuration (X2) is 9.009m. In the voltage system 150kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.297m, and for configuration (X2) is 9.161m. In the voltage system 500kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 2.74m, and for configuration (X2) is 19.177m.   Keywords : transient overvoltage, arrester, genetic algoritm, and line configuration
ANALISIS PERBANDINGAN NILAI SAIDI(SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION DURRATION INDEX) DAN SAIFI (SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION FREQUENCY INDEX) PLN APJ PURWOKERTO TAHUN 2014, 2015 DAN 2016 DENGAN STANDAR SPLN 1985 Hidayat, Surya Nur; Karnoto, Karnoto; Warsito, Agung
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 1, MARET 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.243 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.1.8-12

Abstract

SPLN 1985 merupakan standar yang ditetapkan pada tahun 1985, sudah lebih dari 30 tahun SPLN 1985 dipakai sebagai standar. Seiring dengan perkembangan jaman, SPLN 1985 yang digunakan masih sama seperti yang tahun 1985 sehingga perlu dilakukan penelitian kembali apakah standar SPLN 1985 masih sesuai dengan kondisi sekarang. Perbedaan infrastruktur, peralatan listrik dan jumlah pelanggan pada tahun 1985 dengan tahun-tahun sekarang ini tentunya terdapat perbedaan, hal tersebut memberikan pengaruh yang berbeda  dengan nilai keandalan listrik seperti SAIDI dan SAIFI. Pada penelitian ini dilakukan pengkajian standar SPLN 1985 dengan data lapangan yang diperoleh dari PLN APJ Purwokerto tahun 2014, 2015 dan 2016 dengan membandingkan hasil perhitungan nilai SAIDI dan SAIFI data lapangan dengan standar SPLN 1985. Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan nilai SAIDI dan SAIFI tahun 2014, 2015 dan 2016 kemudian dibandingkan dengan SPLN 1985. Dari perhitungan diketahui nilai SAIFI data lapangan tahun 2014 didapatkan hasil sebesar 11,47 kali/tahun, tahun 2015 sebesar 20,74 kali/tahun dan 2016 sebesar 20,36 kali/tahun sementara standar SAIFI SPLN sebesar 3,2 kali/tahun.. Nilai SAIDI data lapangan tahun 2014 sebesar 16,76 jam/tahun, tahun 2015 sebesar 30,28 jam/tahun dan tahun 2016 sebesar 35,16 jam/tahun sementara standar SPLN sebesar 21 jam/tahun.
PERANCANGAN INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN FILTER SERI -PARALEL FREKUENSI TINGGI UNTUK APLIKASI LAMPU LED Ramadhana, Taufik Ardian; Facta, Mochammad; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.078 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.304-311

Abstract

Abstrak Perkembangan dunia elektronika berjalan begitu cepat, untuk mendapatkan sumber tegangan AC dapat dilakukan dengan mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Sehingga dibutuhkan suatu alat yang dinamakan konverter DC-AC atau lebih dikenal dengan sebutan inverter. Namun untuk mendapatkan tegangan lebih besar masih digunakan trafo penguat tegangan, yang memiliki beberapa kekurangan seperti kerugian tembaga, kerugian kopling, kerugian kapasitas liar, kerugian histerisis, kerugian efek kulit dan kerugian arus eddy. Salah satu alternatif  untuk mendapatkan penguatan tegangan yang lebih baik dapat menggunakan metode rangkaian resonan, salah satunya rangkaian resonan seri paralel tipe LCLC.Dalam penelitian ini dirancang suatu rangkaian resonan seri paralel LCLC yang mendapat masukan dari inverter jembatan penuh berbentuk gelombang pulsa. Rangkaian resonan LCLC ini terdiri dari induktor dan kapasitor. Sebelum melakukan perancangan perangkat keras dilakukan simulasi menggunakan software PSIM dan PSpice. Penguatan tegangan yang dihasilkan dalam penelitian ini, dengan masukan sebesar 25 Volt dapat dihasilkan tegangan keluaran sebesar 191,2 Volt pada frekuensi 23 kHz  dan 132,9 Volt pada frekuensi 51,4 kHz. Dengan frekuensi 23 kHz, pengaturan duty cycle 75% dihasilkan tegangan 179,2 Volt dan mampu menyalakan lampu LED dengan kuat intensitas cahaya 285 lux. Kata kunci: Inverter, penguatan, rangkaian seri paralel, resonan, LED  Abstarct The growth of electronics are fastly developed, the AC voltage source can be obtained by transforming the DC voltage into AC voltage. Therefore, it needs a tool called a DC-AC converter, or commonly known as an inverter. However, in order to get more value of voltage, voltage amplifier transformer, which has some drawbacks such as copper losses, coupling losses, losses of wild capacity, hysteresis losses, skin effect losses and eddy current losses, is implemented.  Series resonant circuit LCLC type is a method that can be a solution to get a improvement at those  voltage gain. In this research, it is designed a series parallel resonant circuit LCLC that gets input from the full bridge inverter with square wave pulse. LCLC resonant circuit is composed with inductors and capacitors. Simulation using PSIM and PSpice software had been done preceding the  hardware works. According to the gain voltage result in those research, 25 Volt input  can generate 191,2 Volt output at 23 kHz and 132,9 Volt at 51,4 kHz. With the frequency of 23 kHz, and 75% duty cycle regulation, 179,2 Volt are generated. Subsequently,  it is able to turn the LED light on with 285 lux of light intensity Keywords: Inverter, gain, series parallel circuits, resonant, LED
ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL Nugroho, Bayu Seno Adi; Karnoto, Karnoto; Facta, Mochammad
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 1, MARET 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.822 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.1.1-7

Abstract

Pada saluran transmisi, potensi gangguan yang terjadi adalah gangguan hubung singkat. Gardu induk pada sistem 150kV menggunakan rele jarak sebagai sistem proteksi utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis koordinasi setting rele jarak Pandean Lamper arah Srondol dan melakukan analisis kinerja rele jarak pada subsistem Pandean Lamper arah Srondol dalam mengatasi gangguan. Setting rele yang didapatkan dari PT.PLN disimulasikan menggunakan software DIgSILENT 14.1 untuk melihat jangkauan rele. Standar yang digunakan adalah standar IEEE std C37.113.2015 IEEE Guide for Protective Relay Applications to Transmission Lines. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rele pada subsistem Pandean Lamper arah Srondol memiliki setting yang tidak sesuai dengan standar. Zona 1 memiliki jangkauan 79%, zona 2 sebesar 183,6% dan zona 3 sebesar 382,8% dimana pada standar zona 1 seharusnya memiliki setting 80%-90%, zona 2 120%-150% dan zona 3 1,2x( 15ZL1+ZL2)%."> Gangguan pada sistem disimulasikan dalam 2 skenario. Skenario pertama disimulasikan dengan jarak 79,05%-83,28% dan Skenario kedua sebesar 91,6%-95,7%. Setelah dilakukan perhitungan ulang didapatkan nilai jangkauan yang baru untuk zona 1 sebesar 85,1%, zona 2 sebesar 149,6%, zona 3 Pandean Lamper1 arah Srondol 1 sebesar 315,4% dan zona 3 Pandean Lamper2 arah Srondol 2 sebesar 371,7%. Setelah dilakukan perhitungan ulang rele bekerja sesuai standar.
EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5 Sanusi, Mahfudh; Juningtyastuti, Juningtyastuti; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.512 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.471-477

Abstract

Abstrak Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi menyalurkan energi listrik ke konsumen. Terdapat beberapa macam gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik. Salah satu gangguan yang sering terjadi adalah gangguan hubung singkat antar fasa dan gangguan fasa dengan tanah. Peralatan proteksi dibutuhkan untuk mengatasi adanya gangguan hubung singkat, seperti relay arus lebih dan recloser. Pada penulisan tugas akhir ini akan dibahas evaluasi setting relay proteksi  dan evaluasi drop tegangan dengan menggunakan software ETAP 7.5. Hasil drop tegangan pada ujung jaringan dengan menggunakan simulasi ETAP 7.5 untuk SRL1, SRL2 dan SRL 6 yaitu berturut-turut 2,5 %, 1,3 % dan 1,25 %. Setelah dilakukan evaluasi, arus gangguan hubung singkat tertinggi adalah 6153 ampere dan arus gangguan hubung singkat terendah adalah 1328 ampere. Waktu kerja relay OCR  minimum adalah 0,3 detik pada recloser sedangkan waktu kerja maksimum 2,174 detik pada relay GFR incoming. Koordinasi pada simulasi dengan menggunakan ETAP 7.5 relay proteksi bekerja dimulai dari recloser, selanjutnya relay outgoing dan relay incoming sebagai back up protection. Koordinasi antar relay sudah sesuai dengan standart IEC 60255 dengan grading time 0,3-0,5 detik dan tidak ada kurva koordinasi yang saling memotong. Kata Kunci : Evaluasi drop tegangan, Evaluasi setting proteksi,Koordinasi proteksi      Abstract The distribution system is part of a power system that serves distribute electrical energy to the consumer. There is some kind of disturbance in the power distribution system. One disorder that often occurs is a short circuit between phase and phase to ground disturbance. Protection equipment needed to cope with the short circuit, such as relay overcurrent and Recloser. In final project will discuss the evaluation of the protection relay setting and evaluation of the voltage drop by using ETAP software 7.5. Results of the voltage drop at the end of the network by using simulation ETAP 7.5 to SRL1, SRL2 and SRL 6 are respectively 2,5 %, 1,3 % and 1,25 %. After the evaluation, the highest short-circuit fault current is 6153 amperes and the lowest short circuit fault current is 1328 amperes. The minimum work time OCR incoming is 0.3 seconds at a time while the maximum working recloser 2.174 seconds on relay incoming GFR. Coordination on simulation using ETAP 7.5 relay protection work begins Recloser, then relay outgoing and incoming relay as a back-up protection. Coordination between the relay is in compliance with IEC 60255 standard by the time grading 0.3-0.5 seconds and there is no coordination curves intersecting. Keywords : Evaluation of voltage drop, Evaluation of protection relay, Protection coordinaton
Co-Authors Abdillah Ridho Adevia Arva Puspa, Adevia Arva Adhi Warsito Adista Ayu Widiasanti Agiel Agiel Triyadiputra Agiel Triyadiputra Agung Warsito Ajub Ajulian Zahra Macrina Ajub Ajulian ZM Akbar Kurnia Octavianto Ali Firmansyah Andang Purnomo Putro, Andang Purnomo Andreas Kristianto Andro Cahyo Wibowo, Andro Cahyo Ari Wibawa Ayu Inka Avinda Bagas Aji Sasongko Bambang Winardi Boy Marojahan F. Tambunan, Boy Marojahan F. Buntat, Zolkafle Cahya, Galuh Indra Cahyo Ariwibowo Danang Widyanarko, Danang Darjat Darjat Dewantari, Theresia N. Dimas Agung Nurcahyo Donny Fisca Efisiyanto, Donny Fisca Dony C. Anggoro, Dony C. Dwi Wahyu Suryawan Eko Sasmito Hadi Enda Wista Sinuraya Faiz Muqorrir Kaaffah Fajar Sihombing, Fajar Farid Hermanto Farizky, M. Daffa A. Fauzani, Fazahaqi Nahr Fernaldy, Ivan Firdhana, Niko Riza Ghaffar, Ahmad Faruq Abdul Gilang Surya Atmaja Hakim, Mohamad Lukmanul Hanif Nika Handoko Hasta Nurullita Hermawan Hermawan Hermawan Ilmanda Hidayat, Surya Nur I Ketut Suada I Nugroho Ilham Akbar Sukmawan, Ilham Akbar Jagra Bagus Haryanto Jaka Windarta Jimy Harto Saputro Juningtyastuti Juningtyastuti Lukas Santoro Lukita, Bharata Indra Mahfudh Sanusi, Mahfudh Mahmud Fauzi Isworo Majid, Fathoni Zul Malemba, Jibril Maman Somantri Megantara, Lazuardi Bagas Meigy Restanaswari Kartika, Meigy Restanaswari Melfa Silitonga Mochammad Facta Muhammad Diaz Reynaldo Apriano Muhammad Faishal AR Muhammad Hasnan Albab, Muhammad Hasnan Muhammad Iklil, Muhammad Muhammad Imam Fauzi Munawar Agus Riyadi Mustafa, Fandy Nugraha Luis Heriawan, Nugraha Luis Nugrahadi, Rino Nugroho Agus Darmanto Nugroho, Agung Nugroho, Bayu Seno Adi Ojo Kurdi Pangestuningtyas D L Permana, Luthfi Galih Prahasto, Dony Prameswari, Nungky Prasetyo Kristiono Nugroho Pratiwi, Novy Arizka Putra, Adhitya Indrajaya Raif, Muhammad Hadyan Ramadhan, Andrian Ramadhani, Muhammad Ghiffari Ranisa Ranisa, Ranisa Ridlwan Zein W N Rio Parohon Tua Tambunan Riyanto Riyanto Robby Afriansyah Rosyid Nuur Harjono Salam, Zainal Sihombing, Andreas Hasian Sudjadi Sudjadi Suryo Sardi Atmojo, Suryo Sardi Susatyo Handoko Tamin, Achmad Faizal Taruna Miftah Isnain, Taruna Miftah Taufik Ardian Ramadhana, Taufik Ardian Tedjo Sukmadi Tegar Mahardika Tejo Sukmadi Tri Frida Suryati Tri Hutomo Tri Ujianto, Tri Utami, Sri Dewi Valih Aqila Dhiya Vikrin Wahyu Arief Nugroho Wicaksena, Abimanyu Guntur Wijaya, Rifqi William Dwianugrah Tambunan Wisna Dwi Ariani Wiwik Handayani Yahdian, Uffan Yoga Prastyo, Yoga Yolanda, Vaneza Cindy Yulianto, Agam Yuningtiastuti, Yuningtiastuti Yuningtyastuti Yuningtyastuti Zainal Salam Zolkafle Buntat Zulfakar Athur Banartama