Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Anti-corruption preachers: Training for cultural da'wah at the Paguyuban Mubalig Prenggan, Yogyakarta Suyadi, Suyadi; Waharjani, Waharjani; Sumaryati, Sumaryati; Sukmayadi, Trisna
Community Empowerment Vol 6 No 7 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.749 KB) | DOI: 10.31603/ce.5036

Abstract

Paguyuban Mubalig Prenggan is an association of anti-corruption preachers under the coordination of the Muhammadiyah Branch Leaders who have cultural assets of karawitan art. Lately, the role of the anti-corruption preacher is very much needed as corruption in Covid-19 funds is increasingly rampant. Ironically, since the Covid-19 pandemic, the anti-corruption cultural da'wah activities of the Paguyuban Mubalig Prenggan have stopped completely. This is due to the lack of mastery of digital technology for virtual da'wah. The purpose of this community service program is to improve virtual cultural da'wah skills as an effort to prevent corruption during the Covid-19 pandemic. The implementation of the activity uses the Participatory Action Research (PAR) method with three stages, namely analysis of the current situation, collaboration of anti-corruption song creations, and virtual anti-corruption cultural propaganda training and assistance. This community service increases the empowerment of partners in three aspects. First, re-activating cultural da'wah which had been completely stopped. Second, the creation of "Anti-corruption Da'wah Gending" as a new material in the practice of musical art with Islamic da'wah nuances to prevent corruption. Third, increasing skills in using digital technology as a virtual da'wah medium to avoid crowds while reaching a wider congregation. This increase in community empowerment further strengthens the Prenggan village as an Anti-Corruption Village which has been selected by the Corruption Eradication Commission (KPK) since 2013. The success of this community service program has serious implications for strengthening public attitudes and knowledge about anti-corruption in the midst of the Covid-19 pandemic.
Studi tentang pemahaman peserta didik terhadap perundungan di SMP Negeri 11 Yogyakarta Aulia Ariska; Trisna Sukmayadi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v2i2.17987

Abstract

Pemahaman tentang perundungan (bullying) sangat penting bagi para peserta didik, supaya mereka tidak lagi menjadi korban perundungan (bullying) pihak tertentu. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat pemahaman peserta didik terhadap Perundungan (bullying). Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian peserta didik kelas VIII dan IX SMP Negeri 11 Yogyakarta, dan objek penelitian adalah pemahaman peserta didik tentang perundungan (bullying). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi terhadap lingkungan sekolah dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peserta didik mengetahui mampu menerjemahkan arti perundungan; (2) peserta didik mampu mengetahui faktor penyebab dan bentuk-bentuk perundungan (bullying); (3) peserta didik mampu memahami dampak perundungan dan mampu memberikan solusi permasalahan.
Penguatan nilai-nilai gotong royong di Kampung Potronanggan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Mita Oktaviyani; Trisna Sukmayadi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.17923

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa di zaman sekarang gotong royong sudah mulai memudar dan dikesampingkan. Hal ini disebabkan oleh munculnya budaya individualisme di masyarakat sehingga membuat masyarakat lupa akan pentingnya gotong royong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguatan tentang nilai-nilai yang ada di dalam gotong royong yang selama ini telah dilakukan oleh warga kampung Potronanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Objek penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap gotong royong, bagaimana upaya pemberdayaan gotong royong yang dilakukan serta nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam kegiatan gotong royong. Subjek penelitian ini adalah ketua RT, tokoh masyarakat beserta warga kampung Potronanggan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik observasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan gotong royong yang dilakukan di kampung Potronanggan dapat memberikan penguatan dari segi sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada dalam gotong royong. Adapun nilai- nilai yang terdapat dalam kegiatan gotong royong yang dilakukan di kampung Potronanggan terdiri dari nilai kebersamaan, tolong menolong, persatuan, rela berkorban. Melalui nilai tersebut masyarakat menjadi tahu bahwa kegiatan gotong royong yang selama ini dilakukan di dalamnya mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai penguatan kegiatan gotong royong itu sendiri. Melalui kegiatan gotong royong pula masyarakat dapat menunjukkan kecintaannya terhadap budaya bangsa Indonesia dengan semangat untuk melakukan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Anak Dalam pada karnaval hari kemerdekaan di Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi Wenny Dewantari; Trisna Sukmayadi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v3i1.18000

Abstract

Konflik keberagaman di Indonesia, lunturnya nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Indonesia, serta terjadi degradasi sikap nasionalisme dan cinta tanah air marak terjadi akhir-akhir ini. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang memiliki rasa nasionalisme serta memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal yang mereka miliki. Salah satunya ialah masyarakat Suku Anak Dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Anak Dalam pada karnaval Hari Kemerdekaan di Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Alasan penggunaan metode penelitian ini karena menyesuaikan dengan tujuan pokok penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan kegiatan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal masyarakat Suku Anak Dalam di Kecamatan Renah Pamenang tercermin dalam bentuk kebiasaan/ cara hidup yang mereka lakukan, pakaian yang mereka kenakan, pandangan hidup, serta aturan dan larangan yang ada. Nilai kearifan lokal masyarakat yang tercermin pada kegiatan karnaval Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Renah Pamenang adalah nilai spiritual, nilai moral dan kesopanan, nilai kesederhanaan/ efisiensi, nilai keteguhan dan ketaatan, nilai gotong royong dan solidaritas, nilai cinta lingkungan, nilai kemanfaatan, nilai kesadaran hukum, dan nilai cinta tanah air.
Hubungan keterampilan mengajar guru mata pelajaran PPKn terhadap minat belajar peserta didik Zsekhar Mehta Pradipta Yudah; Trisna Sukmayadi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v2i2.17989

Abstract

Pendidikan mempunyai peranan penting untuk memajukan suatu bangsa, oleh karena itu pembelajaran di sekolah harus berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah sebagai tenaga pendidik, maka dari itu guru harus memiliki keterampilan mengajar yang inovatif dan kreatif untuk dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh keterampilan mengajar guru mata pelajaran PPKn terhadap minat belajar peserta didik di SMPN 2 Kasihan Bantul. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif. Keberhasilan dari penelitian ini dilihat dari ada tidaknya pengaruh keterampilan mengajar guru mata pelajaran PPKn terhadap minat belajar peserta didik SMPN 2 Kasihan Bantul. Populasi dari penelitian ini ialah seluruh murid kelas VIII SMPN 2 Kasihan Bantul. Sampel penelitian ini adalah sebagian murid kelas VIII A, B, C, dan D. Sampel dipilih dengan teknik probability sampling menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Instrument penelitian berjumlah 24 butir pernyataan. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis deskripsi menggunakan uji Correlation Pearson Product Moment dengan SPSS 20, hubungan keterampilan mengajar guru terhadap minat belajar siswa diperoleh hasil nilai r hitung sebesar 0,339, sedangkan r tabel pada taraf signifikasi 5% dengan N=56 (df= N-2, 56-2= 54) diperoleh hasil r tabel sebesar 0,2221. Hasil analisis tersebut diketahui nilai r hitung lebih besar daripada r tabel (0,339>0,2221) maka Ha diterima dan karena nilai r hitung positif berarti hubungan juga positif, maka kesimpulannya adanya hubungan keterampilan mengajar guru PPKn terhadap minat belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn di smp 2 kasihan Bantul.
Pelatihan Inovasi Media Pembelajaran Literasi dan Numerasi Antikorupsi dalam Kondisi Darurat Covid-19 di TK ABA Komplek Masjid Perak Prenggan Suyadi Suyadi; Sumaryati Sumaryati; Trisna Sukmayadi; Waharjani Waharjani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i1.2306

Abstract

The outbreak of corruption cases of COVID-19 funds from the Village, Regency to Ministry level, has direct implications for the death rate, especially early childhood, which reached 43.7% of total child deaths during the COVID-19 period or 0.85% of total deaths confirmed positive. Numeration and literacy as the minimum competencies of students have been widely discussed. However, literacy and numeracy specific to the field of anti-corruption have not been widely applied by both teachers and students. This Community Empowerment Program aims to increase the literacy and numeracy empowerment of partner groups through anti-corruption learning media innovation training. This PPM partner group is TK ABA Komplek Masjid Perak Kotagede Yogyakarta which consists of 20 teachers with undergraduate education. Data analysis techniques are used to measure the level of empowerment of partners in the anti-corruption literacy and numeracy fields. The Community Empowerment results show that improving anti-corruption literacy and numeracy competencies in children's stories have only reached the innovative and creative stages but have not yet reached digital technology-based. This is because online training during the Covid-19 era did not support interactive multimedia laboratories as literacy tools and children's numeracy stories based on digital technology. Community Empowerment Program results have changed the learning of anti-corruption literacy and numeracy during the COVID-19 pandemic to be more enjoyable to reduce the risk of stress and anxiety in children and increase immunity.
Sosialisasi dan Pendampingan Implementasi Peraturan Gubernur DIY No. 60 Tahun 2020 bagi Guru PPKn MGMP SMA dan SMK Kabupaten Kulon Progo Sumaryati Sumaryati; Trisna Sukmayadi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No Special-1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7iSpecial-1.2433

Abstract

Corruption, even during a pandemic, is still happening. This means that preventing corruption and corrupt behavior must be more massive, likewise with the implementation of Anti-Corruption Education (PAK). The Governor of the Special Region of Yogyakarta issued the Governor of DIY Regulation No. 60 of 2020 concerning the Implementation of Anti-Corruption Education Insertions in High Schools and Vocational High Schools and Special Schools. This regulation is not yet known and understood by PPKN teachers in general and PPKn teachers in SMA and SMK in particular. Consequently, the joint commitment in implementing the PAK has not been developed. Based on this, the Service Team carried out socialization and assistance to implement the Gubernatorial Regulation to PPKn SMA and SMK teachers in Kulon Progo. The activity is carried out in three stages, preparation, implementation, and monitoring evaluation—the method with a participatory approach. The service output is a set of learning tools for PPKn SMA and SMK Class X subjects containing PAK. The impact of the activities included PPKn teachers who knew and understood PPKn with PAK content, were skilled at finding and compiling learning media, and were skilled at collecting PPKn learning tools with PAK.
Pelatihan Da’i Antikorupsi bagi Mubaligh-Mubalighah Terdampak Physical Distancing Akibat Pandemi Covid-19 di Kelurahan Prenggan, Kotagede, Yogyakarta Suyadi Suyadi; Waharjani Waharjani; Sumaryati Sumaryati; Trisna Sukmayadi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202054.522

Abstract

ANTI-CORRUPTION DA'I TRAINING FOR MUBALIGH-MUBALIGHAH AFFECTED BY PHYSICAL DISTANCING DUE TO THE COVID-19 PANDEMIC IN PRENGGAN VILLAGE, KOTAGEDE, YOGYAKARTA. Prenggan, Kotagede, Yogyakarta is one of the villages which is chosen to be the pilot project for anti-corruption by the Corruption Eradication Committee. This village is affected by physical distancing due to the Covid-19 pandemic. It implies to all components of the village that contribute to building the image of Prenggan as an anti-corruption village. One of the elements of the village is the mosque with its Mubaligh (preacher). However, during the pandemic, they contribute the smallest to establish the anti-corruption image. Therefore, they should learn to use online media to spread Islamic teachings in relation to anti corruption. The community service takes the form of online training that includes socialization, counseling, practice, and evaluation or monitoring. The application used in the program is Google Meet and WhatsApp Group. The results show that online training improves the anti-corruption competence of the Da’is and Mubalighs in Prenggan village. The improvement includes three aspects: the understanding of the fiqh (jurisprudence) of anti-corruption, the da’wah rhetoric for anti-corruption, and the skills to utilize the advance of information technology, especially Google Meet.
PERSEPSI MASYARAKAT ADAT KAMPUNG CIKONDANG DAN CIREUNDEU DALAM MEMAKNAI NILAI-NILAI KARAKTER BAGI SEORANG PEMIMPIN Trisna Sukmayadi
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal PKn Progresif, Vol. 13, No. 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v13i2.26588

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap persepsi masyarakat adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi dan Cikondang Kabupaten Bandung dalam memaknai nilai-nilai karakter yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin. Pendektan penelitian menggunakan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik analisis data melalui studi liratur, wawancara mendalam, dan observasi, setelah dianalisis, kemudian dicocokan kebenarannya melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukan secara umum masyarakat adat berpersepsi bahwa nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin di masyarakat adat Kampung Cireundeu dan Cikondang adalah nilai karakter religius, taat kepada adat dan tradisi leluhur, dan taat pada falsafah sunda, yakni silih asih, silih asah, dan silih asuh. Makna nilai-nilai karakter tersebut bagi masyarakat adat kampung Cireundeu dan Cikondang, yakni sebagai fondasi dalam membangun kehidupan masyarakat sesuai adat dan tradisi leluhurKata kunci: Persepsi, Masyarakat adat, Nilai Karakter
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT ADAT KAMPUNG MAHMUD DALAM UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Trisna Sukmayadi
Civic Edu : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 2 No 1 (2018): Civic Edu: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.669 KB) | DOI: 10.23969/civicedu.v2i1.1218

Abstract

enelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat adat Kampung Mahmud, berlokasi di RW 04, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, provinsi Jawa Barat yang masih dipegang teguh dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari sampai saat ini. Dalam upaya pengungkapannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study) yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah 1) nilai kearifan lokal masyarakat adat Kampung Mahmud adalah nilai disiplin, keteraturan, efisiensi, kesederhanaan, hemat, saling menghormati, saling menjaga, saling menghargai, keteguhan, keserasian, kemanfaatan, keharmonisan, religius, ketaatan, saling menjaga, rela berkorban, ketaatan, kepatuhan, tanggung jawab, kesadaran hukum, dan saling menjaga dan kepasrahan, yang tercermin dalam larangan-larangan, lingkup seni (seni bangunan / arsitektur, dan seni suara), pandangan hidup masyarakat, dan pepatah masyarakat adat Kampung Mahmud; (2) Pranata sosial yang membelajarkan nilai-nilai karakter pada generasi selanjutnya adalah dalam pranata keluarga, agama dan pendidikan, dengan teknik pembelajaran melalui pengajian keagamaan dan pesantren; (3) Faktor-faktor internal yang menjadi penguat bertahannya nilai-nilai kearifan lokal adalah masih banyak sesepuh-sesepuh Kampung Mahmud yang tahu betul tentang riwayat dan ajaran-ajaran dari Waliyullah Eyang Abdul Manaf, dan faktor eksternalnya adalah perhatian dari pemerintah daerah dalam rangka menjaga dan melestarikan daerah adat yang sudah sejak lama ada.