Claim Missing Document
Check
Articles

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA VISUAL(PINSET) PADA ANAK USIA 3 - 4 TAHUN Bisyaroh, Onik Zakiyatul; Komalasari, Dewi
PAUD Teratai Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No. 2 Edisi Yudisium Juni 2016
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan anak serta  mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus melalui media visual (pinset). Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun di KB Bustanul Ulum Beweh MegaluhJombang dengan jumlah 12 anak terdiri dari 5 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi yang dilakukan oleh teman sejawat dan dokumentasi yang berupa foto kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan adanya  peningkatan kemampuan motorik halus melalui media visual (pinset) sebesar16% berdasarkan evaluasi hasil dari siklus I dan siklus II. Dari uraian di atas,maka dapat disimpulkan bahwa melalui media visual (pinset) dapat meningkatkan kemampuan motorik halus padaanak usia 3-4 tahun di KB Bustanul Ulum Beweh MegaluhJombang. Kata Kunci : Motorik halus, Kegiatan menjepit dengan pinset, Anak usia dini.  Abstract This classroom action research aims to determine the activities of teachers and children as well as through to describe the material used to improve the ability to improve fine motor skills of the media visual (tweezers). Subjects were children aged 3-4 years in KBBustanul Ulum Beweh Megaluh Jombang with the number of 12 children consisted of 5 boys and 7 girls . Data collection techniques used in this study was the observation made by peers and documentation activities in the form of photos of children in the learning process . Data analysis techniques in this study using descriptive statistical analysis . The results showed an increased ability to improve fine motor skills by 16 % . Based on the evaluation of the results of the first cycle and the second cycle, it can be concluded that through the media visual (tweezers) to in children aged 3-4 years in KBBustanul Ulum Beweh Megaluh Jombang . Keywords : Fine motor skills, Activity clamping with tweezers, Early childhood.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 MELALUI KEGIATAN MENANAM BIJI PADA ANAK KELOMPOK A SETIYANING TIYAS, PURWATI Setiyaning; Komalasari, Dewi
PAUD Teratai Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No. 2 Edisi Yudisium Juni 2016
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan konsep bilangan 1-10 melalui kegiatan  menanam biji kelompok A TK Negeri Pembina Kecamatan Mojowarno. Subjek penelitian adalah anak kelompok A di TK Negeri Pembina Kecamatam Mojowarno Jombang sejumlah 12 anak, yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi yang dilakukan oleh teman sejawat dan dokumentasi yang berupa foto kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan adanya  peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 melalui kegiatan menanam biji sebesar 32% berdasarkan evaluasi hasil dari siklus I dan siklus II. Dari uraian di atas,maka dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan menanam biji dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak kelompok A TK Negeri Pembina Kecamatan Mojowarno Jombang. Kata Kunci : Konsep bilangan, Kegiatan menanam biji, Anak usia dini   Abstract This classroom action research aims to describe the increase in the concept of numbers 1-10 through the planting of seeds of groups A kindergarten Mojowarno Pembina State. The subjects were a group of children in kindergarten Pembina State Mojowarno Jombang number of 12 children, consisting of 7 girls and 5 boys. Data collection techniques used in this study was the observation made by peers and documentation activities in the form of photos of children in the learning process. Data analysis techniques in this study using descriptive statistical analysis. The results showed an increased ability to recognize the concept of numbers 1-10 through the planting of seeds of 32% based on the evaluation of the results of the first cycle and the second cycle. From the above description, it can be concluded that through the planting of seeds can enhance the ability to know the concept of numbers 1-10 in group A kindergarten child Pembina State Mojowarno Jombang. Keywords : Concepts of Numbers, Events Planting Seeds, Early Childhood
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DASAR PADA ANAK USIA 3 - 4 TAHUN NURUL JANAH, MASFUFAH Nurul; Komalasari, Dewi
PAUD Teratai Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No. 2 Edisi Yudisium Juni 2016
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan anak serta  mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggunting dasar. Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun di KB Melati Kampungbaru Plandaan Jombang dengan jumlah 15 anak terdiri dari 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi yang dilakukan oleh teman sejawat dan dokumentasi yang berupa foto kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan adanya  peningkatan kemampuan motorik halusmelalui kegiatan menggunting dasar sebesar 47 % berdasarkan evaluasi hasil dari siklus I dan siklus II. Dari uraian di atas,maka dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan  menggunting dasar dapat meningkatkan kemampuan motorik halus padaanak usia 3-4 tahun di KB Melati Kampungbaru Plandaan Jombang. Kata Kunci : Motorik halus, Kegiatan menggunting dasar, Anak usia dini.   Abstract This classroom action research aims to determine the activities of teachers and children as well as through to describe the material used to improve the ability to improve fine motor skills of the basic of activity cutting base. Subjects were children aged 3-4 years in KB Melati Kampungbaru Plandaan Jombang with the number of 15 children consisted of  8 boys and 7 girls . Data collection techniques used in this study was the observation made by peers and documentation activities in the form of photos of children in the learning process . Data analysis techniques in this study using descriptive statistical analysis . The results showed an increased ability to improve fine motor skills by 47  % . Based on the evaluation of the results of the first cycle and the second cycle, it can be concluded that through the basic of activity cutting baseto in children aged 3-4 years in KB Melati Kampungbaru Plandaan Jombang . Keywords : Fine motor skills, Activity cutting base, Early childhood.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENJEPIT KUE PADA ANAK USIA 3 - 4 TAHUN FAIZAH, NUR; Komalasari, Dewi
PAUD Teratai Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No. 2 Edisi Yudisium Juni 2016
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui media penjepit kue. Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun di KB Nusa Indah Kedungrejo Megaluh Jombang dengan jumlah 12 anak terdiri dari 5 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi yang dilakukan oleh teman sejawat dan dokumentasi yang berupa foto kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan adanya  peningkatan kemampuan  motorik halus melalui media penjepit kue sebesar 47,5% berdasarkan evaluasi hasil dari siklus I dan siklus II. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media penjepit kue dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia 3-4 tahun di KB Nusa Indah Kedungrejo Megaluh Jombang. Kata Kunci : Motorik halus, Kegiatan menjepit menggunakan penjepit kue, Anak usia dini.   Abstract This classroom action research aims to determine the activities of teachers and children as well as through to describe the material used to improve the ability to improve fine motor skills of the media visual (tweezers). Subjects were children aged 3-4 years in KB Nusa Indah KedungrejoMegaluh Jombang with the number of 12 children consisted of 5 boys and 7 girls . Data collection techniques used in this study was the observation made by peers and documentation activities in the form of photos of children in the learning process . Data analysis techniques in this study using descriptive statistical analysis . The results showed an increased ability to improve fine motor skills by 47,5 % . Based on the evaluation of the results of the first cycle and the second cycle, it can be concluded that through the media visual (tweezers) to in children aged 3-4 years in KB Nusa Indah Kedungrejo Megaluh Jombang . Keywords : Fine motor skills, Activity clamping with clamp cake, Early childhood.
PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK B Aprilia, Nur Qomari; Komalasari, Dewi
PAUD Teratai Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No.1 2016
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui permainan ular tangga modifikasi dapat memberikan pengaruh atau tidak terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 12 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon dengan rumus Thiung < Ttabel. Data yang telah diperoleh dari penelitian dianalisis menggunakan tabel penolong Wilcoxon Match Pair Test dan hasilnya Thitung = 0, sedangkan Ttabel = 0,14 dengan taraf signifikan sebesar  5%, yang berarti Thitung < Ttabel (0 < 0,14). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan ular tangga modifikasi berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B. Kata kunci : Permainan Ular Tangga Modifikasi, Kemampuan Berbicara Abstract This quantitative research aims to know the game of snakes and ladders modifications may influence or not the speech of children in group B. The subject of this research is 12 children. Data collection techniques using the method of observation and tests. Data were analyzed using the Wilcoxon Match Pair Test with the formula Tcount <Ttable.The data have been obtained from the study were analyzed using a helper table Wilcoxon Match Pair Test and the results TCount = 0, while TList = 0.14 with a significant level of 5%, which means TCount<TList (0<0.14). Based on these descriptions can be concluded that the game of snakes and ladders modifications affect the child's ability to speak group B. Keywords : Game Snakes and Ladders Modification, Speech
PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B Wulansari, Dewi; Komalasari, Dewi
PAUD Teratai Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No.1 2016
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini di latarbelakangi oleh kemampuan bercerita anak yang masih didominasi dengan kegiatan membaca dan menulis membuat kemampuan bercerita kurang terasah. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuan bercerita diperlukan stimulus untuk melatih kemampuan bercerita anak dengan menggunakan mind mapping. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh metode mind mapping terhadap kemampuan bercerita pada anak kelompok di TK Ar-Rahmah Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi Experimental Design dan design penelitian Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian adalah kelompok B1 sebagai kelompok Eksperimen sebanyak 16 anak dan B2 sebagai kelompok kontrol sebanyak 16 anak. Teknik pengumpulan data antara lain dengan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney U Test. Dari hasil perhitungan diperoleh Uhitung > Utabel (64,5<75), Berdasarkan analisis data tersebut dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh menggunakan metode mind mapping secara signifikan terhadap kemampuan bercerita pada anak kelompok B TK Ar-Rahmah Surabaya. Kata kunci: metode mind mapping, kemampuan bercerita Abstract This research in the wake of the ability to tell a child that is still dominated by the activities of reading and writing make less honed storytelling ability. Therefore, to develop the ability to tell the necessary stimulus to train the child's ability to tell by using mind mapping. The purpose of this study is to prove the existence of mind mapping methods influence on the ability to tell a group of children in kindergarten Ar-Rahmah Surabaya. This study uses a quantitative research approach to the type of research Quasi-Experimental Design and design research Nonequivalent Control Group Design. The subjects were a group B1 as many as 16 children experiment group and the control group B2 as many as 16 children. Data collection techniques such as by using observation, testing, and documentation. Data were analyzed using the Mann Whitney U Test. From the calculation Uhitung> Utabel (64.5 <75), Based on the analysis of these data it can be stated that there is the effect of using mind mapping methods significantly affect the ability to tell the children in group B TK Ar-Rahmah Surabaya. Keywords: mind mapping method, the ability of storytelling
PENGARUH KEGIATAN MENGGUNTING MEDIA KERTAS BUFFALO TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK IHYAUL ULUM LAMONGAN AMINATUS SAADAH, DWI; KOMALASARI, DEWI
PAUD Teratai Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Pre-Eksperimental design dengan jenis One Group Pretest-Posttest ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan menggunting media kertas buffalo terhadap kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Ihyaul Ulum Lamongan. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A di TK Ihyaul Ulum Lamongan yang berjumlah 18 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Wilcoxon Matched Pairs Test. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Thitung=0 dan Ttabel untuk N=18 dengan taraf signifikan 5% sebesar 40, maka (0<40). Data tersebut menunjukkan HO ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian kegiatan menggunting media kertas buffalo berpengaruh. Hal ini dikarenakan kegiatan menggunting media kertas buffalo dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan menggunting. Selain itu, media kertas buffalo yang digunakan kongkret, aman karena bentuknya yang halus dan tebal yang dapat melatih ketangkasan jari anak, dan tidak cepat rusak serta menarik bagi anak. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan menggunting media kertas buffalo berpengaruh terhadap kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Ihyaul Ulum Lamongan. Kata kunci: Kegiatan Menggunting, Media Kertas Buffalo, Motorik Halus
PENGARUH MEDIA TABUNG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-5 PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA JUGO KESAMBEN BLITAR ROSITASARI, MERY; KOMALASARI, DEWI
PAUD Teratai Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini pada anak kelompok A TK Dharma Wanita Jugo Kesamben Blitar dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mengenal lambang bilangan 1-5 yang belum maksimal sesuai dengan standart tingkat pencapaian perkembangan anak. Selain itu media yang digunakan dalam mengenal lambang bilangan juga sangat terbatas pada LKA (lembar kerja anak). Sehingga peneliti memberikan solusi dengan menggunakan media tabung angka. Penyebabnya karena dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan kurang disesuaikan dengan tahapan pengenalan lambang bilangan serta tidak menggunakan media konkret. Tindakan yang dilakukan menggunakan media tabung angka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh media tabung angka terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Dharma Wanita Jugo. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Pre Experimenntal Design dan jenis penelitian One-Group Pretest,- Posstest Design, karena hanya menggunakan satu kelas dan tidak ada kelas kontrol. Subyek penelitian ini menggunakan anak kelompok A dengan jumlah 18 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan data statistik non parametrik dan uji jenjang menggunakan Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan mengenal lambang bilangan pada pengukuran awal sebelum perlakuan dan pengukuran akhir sesudah perlakuan kegiatan mengenal lambang bilangan menggunakan media tabung angka, diperoleh hasil penelitian rata-rata sebelum perlakuan adalah 6.16 dan sesudah perlakuan rata-rata 7.5. Hal tersebut dipengaruhi media tabung angka terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan dan media tabung angka yang digunakan tepat, konkret, aman untuk anak. Berdasarkan hasil rata-rata prestest post test dapat diketahui analisis data yang menunjukkan Thitung=0 lebih kecil dari Ttabel dengan taraf 5% dengan N=18 sebesar 40. Hasil pengambilan keputusan yaitu Ha diterima karena Thitung<Ttabel= (0<40) dan Ho ditolak karena Ttabel<Thitung=(40>0). Dengan demikian hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh media tabung angka terhadap kemampun mengenal lambang bilangan usia 4-5 di TK Dharma Wanita Jugo Kesamben Blitar. Kata kunci: media tabung angka, mengenal lambang bilangan This research in children group A Dharma Wanita Kindergarten Jugo Kesamben Blitar is motivated by the low ability to recognize the symbol number 1-5 which has not been maximal / not in accordance with the level of achievement of child development. In addition, the media used in recognizing the number symbol are also very limited to LKPD. So the researchers provide solutions using number tube media. The reason is that in learning to recognize the number symbol is not adjusted to the stage of recognition of the number symbol and not using concrete media. Actions taken using numerical tube media. The purpose of this study was to determine the influence of numerical tube media on the ability to recognize the symbol of the number of children in group A Jugo Dharma Wanita Kindergarten. This research method uses a quantitative approach with the research design of Pre Experiments Design and the type of One-Group Pretest research, - Posstest Design. The subject of this study used group A children with 18 children. Data collection techniques using non-participant observation and documentation. Data analysis techniques used non parametric statistical data and level test using Wilcoxon. Based on the results of data analysis about the ability to recognize the number symbol at the initial measurement before treatment and the final measurement after treatment, the activity of recognizing the number symbol using numerical tube media, the results of the study before the treatment were 6.16 and an average treatment of 7.5. This is influenced by the number tube media on the ability to recognize number symbols and the number tube media used precisely, concretely, safe for children. Based on the average results of the prestest post test, it can be seen that the data analysis shows that Tcount = 0 is smaller than Ttable with a level of 5% with N = 18 equal to 40. The results of the decision are Ha accepted because Tcount <Ttable = (0 <40) and Ho rejected because Ttable <Thitung = (40> 0). Thus the hypothesis states that there is a influence of the numerical tube media on the ability to recognize the symbol of the age 4-5 in Dharma Wanita TK Jugo Kesamben Blitar. Keywords: numerical tube media, recognize number symbols.
PENGEMBANGAN JUNGKAT-JUNGKIT PELEMPAR BOLA PADA KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5 TAHUN NOVIA ANGGRAINI, KIKI; KOMALASARI, DEWI
PAUD Teratai Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi kurang adanya inovasi dalam alat permainan edukatif untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar anak. Dengan demikian, dikembangkan alat permainan jungkat jungkit pelempar bola untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar anak khususnya kemampuan menangkap bola. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Alat ini menggunakan prinsip kerja jungkat-jungkit untuk melemparkan bola ke anak. Untuk bola dapat terlempar ke anak tinggi maksimal anak yaitu 1,2 meter dengan jarak anak 1 meter dan tinggi minimum anak yaitu 0,8 meter dengan jarak minimum 0,5 meter. Uji coba produk dilakukan di 5 TK di desa Kampungbaru yaitu uji coba kelompok kecil dilakukan di TK Aisyiyah dan Uji coba kelompok besar dilakukan di RA Daya Muda Al Islam, TK Muslimat Khodijah, TK Pertiwi 4 Kampungbaru, TK Pertiwi 1 Kampungbaru dengan jumlah semua subjek ujicoba yaitu 50 anak. Dari hasil validasi ahli materi diperoleh 85,71% , dari ahli media diperoleh 81,8% dan untuk hasil uji coba kecil diperoleh hasil 75 % serta uji coba kelompok besar di peroleh 75 %. Dengan demikian jungkat-jungkit pelempar bola dapat digunakan untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun. Kata Kunci: Jungkat-jungkit Pelempar Bola, Kemampuan Motorik Kasar Thus this study aims to develop an Educational Game Tool that can be applied to activities to stimulate rough motor skills, especially the ability to catch ball. This study used a development model with ADDIE design. This study developed a tool for throwing balls taken from the seesaw working principle. To bounce the ball so that it can be caught by the child, it is calculated that if the child has a maximum height of 1.2 meters, the maximum distance of the child is 1 meter. And a minimum height of 0.8 meters, the minimum distance for a child is 0.5 meters. In applying the product, product testing was carried out in 5 kindergartens in Kampungbaru village, Tanjunganom Subdistrict, Nganjuk Regency. Small group trials at TK Aisyiyah Kampungbaru with 10 children, and large group trials conducted at RA Daya Muda Al Islam, TK Muslimat Khodijah, TK Pertiwi 4 kampungbaru, TK Pertiwi 1 Kampungbaru with a total of 40 children. The results of the validation with the material experts and media experts obtained the results of 85.71% with material experts while the media experts obtained the results of an average value of 81.8%. And from the trial of small group products the results were 75% and in the large group trials the same results obtained 75%. With these results it can be stated that the development carried out can be used on the rough motor skills of children aged 4-5 years. Key words: Pitcher Seesaw, Rough Motor Skills
STUDI DESKRIPTIF PEMAHAMAN GURU TENTANG TAHAPAN MENGAJARKAN KEGIATAN MELIPAT UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN DI KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK Gugah Putri Prasojo, Yepi; KOMALASARI, DEWI
PAUD Teratai Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman guru tentang tahapan mengajarkan melipat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak pada perkembangan motorik halusnya. Pemahaman guru dalam kegiatan mengajar melipat yang terjadi di lapangan tidak memperhatikan tahapan melipat untuk anak. Sehingga kegiatan melipat bagi anak akan terasa lebih sulit dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pemahaman guru tentang tahapan mengajarkan melipat untuk anak usia 4-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif. Penelitian ini hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di dua sekolah dengan empat responden guru. Masing-masing terdiri dua guru Kelompok A dan dua guru Kelompok B. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, pemyajian data dan verifikasi data. Dalam penelitian ini pemahaman guru tentang tahapan mengajarkan melipat untuk anak usia 4-6 tahun dari dua Taman Kanak-kanak yang ada di Kecamatan Baron masing-masing berada pada tingkatan yang cukup tinggi. G3 dan G4 memiliki cara mengajarkan melipat yang sesuai dengan tahapan anak. Akan tetapi, terdapat dua guru yang belum memenuhi pada tingkatan pemahaman membandingkan karena G1 dan G2 menyamakan kegiatan melipat yang diberikan kepada anak. Meskipun anak tersebut berbeda tingkatan usianya. Simpulan dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat dua guru yang berada pada tingkatan pemahaman memberikan contoh dan menjelaskan, yaitu G3 dan G4 sedangkan dua guru lain yaitu G1 dan G2 berada pada tingkat pemahaman membandingkan. Kata Kunci: pemahaman guru, tahapan mengajar melipat