Claim Missing Document
Check
Articles

Pertumbuhan dan Potensi Gamma-Aminobutyric Acid (GABA) Isolat Bakteri Asam Laktat Hasil Isolasi Pangan Fermentasi Berbasis Ikan Cakalang (INASUA) dari Maluku Putri, Adde Lolita Octavia; Kusdiyantini, Endang; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GABA merupakan asam amino non-protein yang didistribusikan secara luas pada tanaman, hewan dan mikroorganisme. GABA dapat meningkatkan konsentrasi plasma, hormon pertumbuhan dan sintesis protein di dalam otak. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa BAL dapat mengurangi kondisi patologis akibat stres oksidatif, yang mengindikasikan bahwa BAL memiliki aktivitas antioksidan. Salah satu metabolit yang dihasilkan BAL adalah GABA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan produksi Gamma–Aminobutyric Acid (GABA) dan pertumbuhan isolat INS-A2 dan INS- A4 hasil isolasi dari inasua . Pertumbuhan bakteri dilakukan selama 60 jam 370C. Produksi GABA dapat diketahui secara kualitatif dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan lempeng KLT alumunium (Silica gel F254, Merck, Mumbai India). Inokulum BAL dibuat dengan 2 perlakuan yaitu dengan penambahan MSG 2% dan tanpa MSG dalam MRSB disentrifugasi pada kecepatan 6.000 rpm selama 20 menit pada suhu 4oC, supernatan dispotkan atau diteteskan pada lempeng KLT. KLT dilakukan menggunakan larutan pengembang (eluen) yang terdiri dari campuran n- butanol:asam asetat:akuades dengan perbandingan 5:3:2. Senyawa GABA yang dihasilkan oleh isolat BAL dapat dilihat dari nilai Retention factor (Rf) yang sama dengan standar GABA yang digunakan yaitu Rf isolat INS-A2 dan INS-A4 = 0,62, Rf MSG = 0,23 sedangkan standar GABA (Pregabalin) 0,62. Konsentrasi GABA tertinggi dimiliki oleh isolat INS-A2 sebesar 20,005 mg/ml.
EKSTRAKSI DAN UJI STABILITAS ZAT WARNA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) Pardede, Lasria; Kusdiyantini, Endang; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jambu biji dikenal sebagai obat tradisonal untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti diare, demam berdarah, dll. Seiring perkembangan teknologi daun jambu biji kini digunakan sebagai penyumbang warna pada tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi pada pelarut aquades dan etanol serta menguji stabilitas warna daun jambu biji terhadap pengaruh suhu penyimpanan, rentan waktu penambahan oksidator dan pH. Daun diekstrak dengan direndam selama 24 jam pada pelarut aquades yang telah dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 30ºC, 50ºC, 70ºC dan 90ºC dan etanol dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 96%. Pengukuran absorbansi ekstrak daun jambu biji menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 525 nm. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji mempunyai nilai absorbansi optimum pada pelarut aquades pada suhu 90ºC dan etanol 20%. Uji stabilitas dilakukan dengan perlakuan pengaruh terhadap suhu penyimpanan, penambahan oksidator dan pH. Uji stabilitas ekstrak daun jambu biji menunjukkan bahwa zat warna daun jambu biji yang diekstrak stabil pada suhu penyimpanan 9°C, penambahan oksidator dengan waktu yang singkat (pada jam ke 3) dan tahan pada kondisi pH basa (pH 9).
Optimasi Pemberian Pupuk Gramafix dalam Degradasi Cemaran Minyak Bumi oleh Bakteri Indigenous secara In Vitro Safitri, Linda; Kusdiyantini, Endang; Darmayati, Yeti
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran minyak bumi berdampak buruk bagi kehidupan di ekosistem laut, khususnya di daerah pesisir. Salah satu metode penanganan masalah pencemaran adalah bioremediasi dengan menggunakan bakteri-bakteri yang mampu mendegradasi dan memanfaatkan hidrokarbon minyak bumi sebagai sumber karbon. Salah satu teknik bioremediasi adalah dengan biostimulasi, yaitu dengan penambahan nutrisi yang dapat meningkatkan proses degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi. Nutrisi yang digunakan berupa pupuk lepas lambat, salah satunya adalah pupuk Gramafix. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi pupuk Gramafix yang paling optimal dalam meningkatkan degradasi cemaran minyak bumi oleh bakteri indigenous. Empat konsentrasi pupuk Gramafix yang menjadi perlakuan adalah P1 (0,085 g), P2 (0,171 g), P3 (0,341 g), dan P4 (0,682 g), serta perlakuan kontrol negatif (tanpa pupuk dan bakteri) dan kontrol positif (dengan bakteri, tanpa pupuk). Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada hari ke 0, 7, 14 dan 28. Parameter yang digunakan adalah berat minyak bumi menggunakan metode gravimetri, jumlah total sel bakteri menggunakan metode Acridine Orange Direct Counting dan faktor lingkungan berupa kadar nitrogen, kadar fosfor, suhu, oksigen terlarut, pH serta salinitas. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji ANOVA dan uji beda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P3 mampu meningkatkan proses degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi dengan persentase tertinggi yaitu 65,91% dalam 28 hari inkubasi, selain itu juga memiliki jumlah total sel bakteri lebih banyak dibandingkan perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan pupuk Gramafix 0,341 g paling optimum untuk meningkatkan degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi.
Identifikasi Jenis Pigmen dan Uji Potensi Antioksidan Ekstrak Pigmen Bakteri Serratia marcescens Hasil Isolasi dari Sedimen Sumber Air Panas Gedong Songo Naufal, Adhitya; Kusdiyantini, Endang; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pigmen dapat dihasilkan oleh tumbuhan, hewan dan mikrobia, termasuk bakteri Serratia marcescens. Pigmen diyakini dapat digunakan sebagai antibakteri, antikanker, antibiotik dan antioksidan. Kualitas pigmen sangat ditentukan oleh jenisnya. Tujuan penelitian ini adalah identifikasi jenis pigmen yang diproduksi oleh S. marcescens hasil isolasi sedimen sumber air panas Gedong Songo, dan uji aktivitas antioksidannya. S. marcescens ditumbuhkan pada media Nutrient Broth (NB) selama 96 jam pada temperatur ruang dan tiap 6 jam sekali dilakukan pengambilan sampel untuk pengukuran pertumbuhan dan pengukuran pigmennya. Pengukuran pertumbuhan S. marcescens menggunakan berat kering sel, sedangkan pengukuran produksi pigmennya dilakukan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 535 nm untuk pigmen merah serta identifikasi pigmen dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan UV- Vis dan pengujian aktivitas antioksidannya menggunakan metode carotene bleaching. Hasil menunjukkan pengukuran produksi pigmen memiliki titik optimal pada jam ke 48 sebesar 1,319 mg/L. Identifikasi jenis pigmen S. marcescens menggunakan KLT didapatkan nilai  0,8 dengan panjang gelombang pada spektrofotometer sebesar 536 nm. Nilai aktivitas antioksidannya PigmenS. marcescens didapatkan sebesar 13%.
Pertumbuhan dan Produksi Pigmen Merah oleh Serratia marcescens pada Berbagai Sumber Karbon Wicaksono, Setiawan; Kusdiyantini, Endang; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 3 No. 2 November 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Serratia marcescens adalah salah satu bakteri penghasil pigmen merah yang banyak dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Bakteri ini diisolasi dari sedimen sumber air panas di Gedong Songo, Bandungan, Semarang. S. marcescens memiliki potensi sebagai penghasil pigmen alami. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pertumbuhan dan produksi pigmen dalam medium NB yang mengandung sumber karbon yang berbeda. Sumber karbon yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, maltosa, dan laktosa. Metode yang digunakan adalah pengukuran pertumbuhan berdasarkan nilai berat kering sel dan nilai ODλ=600nm, pengukuran gula reduksi, pengukuran pH medium pertumbuhan, dan pengukuran konsentrasi pigmen merah. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian sumber karbon tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan S. marcescens. Sumber karbon terbaik untuk produksi pigmen merah adalah laktosa dengan konsentrasi pigmen sebesar 0,451 mg/L yang dicapai pada waktu inkubasi 24 jam.
Identifikasi Jenis Pigmen dan Uji Potensi Antioksidan Ekstrak Pigmen Bakteri Serratia marcescens Hasil Isolasi dari Sedimen Sumber Air Panas Gedong Songo Naufal, Adhitya; Kusdiyantini, Endang; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pigments can be produced by plants, animals, and microbes, including the bacteria Serratia marcescens. Pigments are believed to be used as antibacterial, anticancer, antibiotic and antioxidant. The quality of the pigment is greatly determined by its type. The aim of this study was to identify the type of pigment produced by S. marcescens resulting from the sediment of Gedong Songo hot spring, and testing its antioxidant activity. S. marcescens was grown on Nutrient Broth (NB) medium for 96 hours at room temperature and sampled once every 6 hours for growth measurement and pigment measurement. Cell dry weight was used to measure the growth of S. marcescens, while the measurement of pigment production was done using spectrophotometer with 535 nm wavelength for red pigment and identification of pigment with Thin Layer Chromatography and UV-Vis and testing of antioxidant activity using carotene bleaching method. The results showed the measurement of pigment production has optimal point at 48 hours at 1,319 mg/L. Identification of pigment type S. marcescens using TLC obtained value of  0,8 with spectrophotometer wavelength at 536 nm. The value of antioxidant activity Pigment S. marcescens obtained at 13%.
Isolasi Khamir Fermentatif dari Batang Tanaman Tebu (Saccharum officinarum. L) dan Hasil Identifikasinya Berdasarkan Sekuens Internal Transcribed Spacer Anggraini, Ika; Ferniah, Rejeki Siti; Kusdiyantini, Endang
Berkala Bioteknologi Vol. 5, No. 2, November 2022
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yeast is a single-celled fungus that acts as epiphytes, endophytes or parasites. Yeast is divided into fermentative yeast and oxidative yeast. Fermentative yeast can produce primary and secondary metabolites. The role of fermentative yeast is widely used in the food industry, health and energy, so necessary to be explore fermentative yeast from sugarcane stems. The purpose of this study was to isolate fermentative yeast from sugarcane stems and identify molecular yeast based on the Internal Transcribed Spacer sequences (ITS). Isolation of epiphytic and endophytic yeast was carried out by spread plate of water soak sugarcane and sugar cane juice. Yeast isolation using 2 media, PDA and YGP with chloramphenicol. Morphological characterization was carried out by observing macroscopic and microscopic characteristics. Biochemical characterization was carried out by carbohydrate fermentation test and 50% glucose media growth test. Selected isolates were molecularly identified using Internal Transcribed Spacer (ITS) sequences. Primers used are ITS 1 and ITS 4. Phylogenetic analysis using Neighbor Joining from MEGA-6 program. The results of isolation obtained 7 yeast isolates characterized morphologically and biochemically. The based result of morphology and biochemical characterization were found 1 selected isolate with name Ed 1B. Selected yeast isolate have characteristics are round colonies, creamy white, shiny surface, raised elevation, wavy edges, ovoid cell shape, cell diameter 4,74µm, budding, glucose fermentation and sucrose fermentation, but not for lactose and grow well of 50% glucose media. The results of the Basic Alignment Search Tools (BLAST) are Ed 1B isolates had 99% homology with Kodamaea ohmeri species.
Ekstraksi Dan Uji Stabilitas Zat Warna Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Pardede, Lasria; Kusdiyantini, Endang; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 5, No. 1, April 2022
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guava leaves is known as a traditional medicine to treat various diseases, such as diarrhea, dengue fever, etc. Along with the development of technology, guava leafs is now used as a color contributor on textiles. This study aims to extract on the solvent distilled water and ethanol and to test the stability of guava leaf color pigment against the influence of storage temperature, time span of the addition of an oxidant and pH. Leaves extracted by soaked for 24 hours in distilled water solvent that has been preheated to 30°C, 50ºC, 70º C and 90ºC and ethanol with a concentration of 20%, 40%, 60%, 80% and 96%. Absorbance measurements of guava leaf extract is using spectrophotometer at a wavelength of 525 nm. The results showed that guava leaf extract has the optimum absorbance value on distilled water solvent at 90ºC and 20%ethanol. Stability test is done by storage temperature effect, oxidizing agents adding, and pH treatment. Stability test of guava leaf extract showed that extracted guava leaf color pigment is stable on 9°C storage temperature
Eksplorasi Rhizobakteri Indigenous Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens Linn.) dari Pertanian Semi Organik Desa Batur Kabupaten Semarang Sebagai Agen Hayati Pengendali Pertumbuhan Jamur Fusarium oxysporum f.sp capsici Eka, Prastya Muhammad; Suprihadi, Agung; Kusdiyantini, Endang
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 2, November 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rhizobakteri merupakan kelompok bakteri yang hidup di sekitar daerah perakaran tanaman. Jenis bakteri ini diketahui memiliki kemampuan untuk memacu pertumbuhan tanaman dengan memproduksi hormon pemacu tumbuh, serta mampu menghambat pertumbuhan patogen tanaman dengan mensintesis senyawa antibiotik atau enzim ekstraseluler. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh dan mendeskripsikan secara morfologi, biokimia dan genetik isolat rhizobakteri dari lahan pertanian semi organik Desa Batur Kabupaten Semarang yang memiliki kemampuan sebagai agen hayati pengendali pertumbuhan patogen jamur Fusarium oxysporum f.sp capsici. Hasil isolasi diperoleh lima belas isolat rhizobakteri yang mayoritas berbentuk bacilus dan tergolong gram positif. Kemampuan uji penghambatan rhizobakteri terhadap jamur patogen dilakukan menggunakan uji kultur ganda dan uji biomassa. Hasil uji kultur ganda menunjukkan bahwa isolat E1 memiliki daya hambat 3,77%, isolat E3 1,88% dan isolat E15 22%. Uji biomassa menunjukkan isolat E15 mampu menghambat pertumbuhan jamur patogen terbaik dengan berat biomassa jamur terkecil yakni 0,0386 gram. Hasil karakterisasi molekuler berdasarkan sekuen gen 16S rRNA diketahui isolat E15 identik dengan spesies Bacillus cereus strain ATCC 14579 dengan kemiripan sebesar 97%. Hasil karakterisasi biokimia isolat E15 memiliki kemiripan dengan spesies B. cereus yakni katalase positif, motil, memiliki endospora, mampu menghidrolisis pati dan memfermentasikan glukosa.
Potensi Produksi Metana dari Limbah Kotoran Sapi dan Mitigasi Emisinya di Kabupaten Pati Jawa Tengah Kumudasmoro, Bagas Mukti; Kusdiyantini, Endang; Sutaryo
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol. 8 No. 3 (2025): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/q3mx7839

Abstract

This study aims to quantify the biogas potential of beef cattle waste in Pati Regency, specifically the methane (CH₄) content, and to formulate mitigation measures for greenhouse gas (GHG) emissions generated from this waste. The method used is a quantitative method based on the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) approach, supported by field observations, interviews with livestock farmers from several sub-districts, and cattle population data sampling. The results indicate that the potential methane gas production in Pati Regency reaches 1,763 m³ per day, with the largest potential in Jaken District at 201 m³/day and Margoyoso District at 160 m³/day. Furthermore, greenhouse gas emissions from beef cattle waste in Pati Regency are estimated to reach 5.49 GgCO₂ eq. In conclusion, Pati Regency has great potential to utilize beef cattle waste as a renewable energy source in the form of biogas, while facing a significant threat from unaddressed methane emissions. Therefore, a SWOT analysis-based mitigation strategy is needed, including developing a pilot methane gas processing project involving collaboration between livestock breeders, academics, and local governments, as well as increasing community participation through education on the benefits of environmentally friendly waste management.   Keywords: Greenhouse Gas (GHG) Emissions, Methane Gas (CH4), IPPC, Pati Regency, Beef Cattle Waste.
Co-Authors Adde Lolita Putri Adhitya Naufal Pribadhi Afrazak Johansyah Agni Rizqy Berliyanti Agung Suprihadi Ahmad Thontowi Anggraini, Ika Anggraini, Ika Anggraini, Ika Anggraini Anggrayeni, Yesti Tri Anto Budiharjo Arina Lunggani Arina Tri Lunggani Arina Tri Lunggani Arina Tri Lunggani Atit Kanti Ayuningtyas, Annisa Nur Azzahra, Meilidya Falkhiya Basundari, Sinta Anas Bintoro Rudi Saputro, Bintoro Rudi Budi Raharjo Daniel Pasaribu Devia Kusmawati Arfina Dian Arif Rachman E Hugeng Wandono Eka, Prastya Muhammad Elawati, Nunung Eni Elawati, Nunung Eni Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti Erma Prihastanti Euis HERMIATI Evi F Simanjuntak Faradila Ayu, Near Putri Fransenda, Auxensius Rexer Ginting, Ledy Ginting, R Cinta Badia H Hadiyanto Hadi Endrawati Hapzi Ali Herida, Azalia Puspa Hermin P Kusumaningrum Hermin P. Kusumaningrum Hermin Pancasakti Kusumaningrum Hilmi Fadhli Ihdina Isfara Suteja Ika Anggraini Ika Anggraini Indah Sulistyarini Joedoro Sudarsono Khabib Khasan Alfaridhi, Khabib Khasan Kumudasmoro, Bagas Mukti Kurniawati, Laily Laily Kurniawati Larasati, Ella Dewani Maria Sarah Fadillah MG Isworo Rukmi Moi, Maria Yasinta Muhammad Amal Nurhakim, Muhammad Amal Muhammad Nur Muhammad Nur Muhammad Z ainuri Muhammad Zainuri Munifatul Izzati N Nurhayati Naufal, Adhitya Nia Fadlilatul Laily Novi Alvita Pratama Nugrahaini, Dian Laila Nunung Eni Elawati Nunung Eni Elawati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurmila, Ika Oktavia Pardede, Lasria Pratama, Novi Alvita Prayitno, S Feta Avila Prianto, A. Heru Puteri Aryani Putri, Adde Lolita Octavia Rejeki Siti Ferniah Rida Yuliana, Rida Safitri, Linda Saniha Adini, Saniha Sarjana Parman Setiawan Wicaksono, Setiawan Siregar, Mangasa Tua Pandapotan Soni Nugraha Sri Pujianto, Sri Sri Pujiyanto Suprihadi Suryaningsih, Vivi Sutaryo TATI NURHAYATI Tri Winarni Agustini Triwibowo Yuwono Tyas Rini Saraswati Udi Tarwotjo, Udi Wijanarka Wijanarka Wijanarka, W Yeti Darmayati