Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Penyuluhan Pendidikan Karakter dalam Pembinaan Akhlak Anak-Anak Panti Asuhan Mattampawalie di Kota Makassar Hasni, Hasni; Herman, Herman; Ibrahim, Ibrahim
Humanis Vol 19, No 1 (2020): Februari-Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v19i1.13034

Abstract

Fenomena yang terjadi sekarang adalah minimnya pendidikan karakter di sekolah sehingga siswa sering kali melakukan berbagai penyimpangan-penyimpangan karena guru belum mampu mengaplikasikan dan menyampaikan  begitu pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda disetiap mata palajaran, siswa hanya mendapatkan suntikan wejangan pada mata pelajaran tertentu seperti pendidikan agama islam, dan pendidikan kewarganegaraan. Dengan penyuluhan penyajian materi telah memberikan tambahan pengetahuan, pemahaman dan wawasan mengenai pendidikan karakter sebagai modal utama dalam pembanguan Nasional Indonesia harus dibekali dengan nilai-nilai moral yang baik, memberikan keterampilan dan skill kepada anak-anak di panti asuhan Matampawalie di Kota Makassar terkait dengan metode penyajian materi yang telah dilakukan sehingga memiliki sikap, perilaku dan tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai karakter dalam keseharian mereka terutama juga dalam dunia pendidikan dengan prinsip saling menghargai pendapat masing-masing sekalipun pendapat itu berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan pendapatnya sendiri, memberikan kesadaran bahwa dengan pemahaman tentang pendidikan karakter secara mendalam dapat memiliki akhlak yang mulia sebagai generasi muda dan memiliki kepekaan serta semangat untuk bertindak dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menjadi panutan banyak orang khususnya bagi pimpinan panti asuhan Mattampawalie di Kota Makassar.
Pelatihan Managemen Konflik bagi Guru Madrasah Sanawiyah Darussalam Anrong Appaka Kabupaten Pangkep Ibrahim, Ibrahim; Hasni, Hasni
Humanis Vol 18, No 2 (2019): Agustus 2019-Januari 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v18i2.11417

Abstract

Guru dilatih untuk memiliki keterampilan/skill dalam managemen konflik, seperti; memahami konflik, mengetahui pendekatan-pendekatan menyelesaikan konflik dan cara menangani/intervensi konflik. Konflik merupakan fakta sosial dimana konflik akan selalu ada dalam kehidupan manusia.  Bahkan konflik sulit dihindari dan akan selalu ada dalam kehidupan. Dengan demikian, konflik tidak harus ditakuti namun yang lebih penting daripada itu adalah bagaimana konflik itu dipahami dan dikelola dengan efektif. Bagi guru merupakan hal yang sangat  urgen untuk menjadi bekal bagi perjalanan kehidupan dan profesinya sehingga secara dini  pelatihan managemen konflik membentuk kesadaran, wawasan, dan keterampilan untuk dapat berpartisifasi dalam mencegah dan bahkan mengatasi konflik yang dialami/terjadi sepanjang perjalanan kehidupan dan tugasnya.                                        
DILEMA IDENTITAS KEBUDAYAAN DALAM TRADISI MA’TINGGORO TEDONG ALA SUKU TORAJA DI ERA TURISTIFIKASI Hasni, Hasni; Nur, Muhammad Ihsan; Fauziah, Nurul; Purwanto, Alif
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 8, Nomor 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i3.19951

Abstract

Suku Toraja merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia dengan budaya dan tradisi yang unik. Kebudayaan asli yang masih dimiliki suku ini menjadi daya tarik para wisatawan. Nuansa mistik yang melekat pada suku ini menjadi ciri khas yang membedakan suku ini dengan yang lain. Namun, yang menjadi masalah adalah hilangnya identitas pada suatu kebudayaan yang dipengaruhi oleh lingkungan seperti dijadikannya sebagai ojek wisata. Penulisan  ini untuk menunjukaan dan menjelaskan betapa pentingnya menjaga kebudayaaan diera turistifikasi. Secara khusus ma’tinggoro tedong (pemotongan kerbau) ala suku Toraja adalah tradisi pada upacara adat kematian rambu solo’ yang harus dijaga keberadaannya. Metode penulisan yang digunakan pada ini adalah penulisan secara tematik yaitu membahas permasalahan pokok sesuai dengan tema yang diangkat oleh penulis. Dahulu rambu solo’ hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang dari kasta bangsawan. Namun seiring berjalannya waktu, setiap orang boleh melaksanakan upacara ini selama mampu dan memiliki biaya. Hadirnya turistifikasi dalam suatu budaya tentunya membawa dampak tersendiri, hal itu tidak dapat ditolak tetapi dijalani dengan melakukan penyaringan sehingga suatu kebudayaan tetap eksis tanpa menggeser nilai-nilai sakral yang ada di dalamnya. 
DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI DESA DONGI KECAMATAN PITURIAWA KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Hasni, Hasni; Syukur, Muhammad
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 6 Edisi 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12845

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Faktor yang menyebabkan remaja menyalahgunakan narkoba; (2) Dampak penyalahgunaan narkoba pada remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun pemilihan informa pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria remaja putus sekolah yang menggunakan narkoba dan remaja putus sekolah yang menggunakan narkoba 2 tahun terakhir dengan jumlah keseluruhan sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data dengan menggunakan teknik Member Check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor yang menyebabkan remaja menyalahgunakan narkoba di Desa Dongi Kecamatan Pituriawa Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu a) faktor diri sendiri yang awalnya hanya sekedar ingin coba-coba hingga menjadi pecandu, b) faktor lingkungan/pengaruh teman sebaya dan c) faktor ketersediaan; (2) Dampak dari penyalahgunaan narkoba pada remaja di Desa Dongi Kecamatan Pituriawa Kabupaten Sidenreng Rappang Yaitu a) dampak terhadap Fisik antara lain sakit kepala, mual-mual, susah tidur, tidak nafsu makan , b) dampak terhadap psikis antara lain, memberikan rasa yang melambung tinggi, memberi rasa bahagia, dan sangat percaya diri. Adanya rasa parno, gelisah ketika menggunakan dan susah tidur.  dan c) dampak terhadap lingkungan yaitu diasingkan dalam masyarakat, dan susah dalam bergaul di masyarakat.
URGENSI PERUBAHAN MINDSET GURU IPS KE ARAH KREATIF Hasni Hasni
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.661 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v12i2.10038

Abstract

Guru IPS harus memiliki kreativitas yang tinggi dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah, tidak terlepas dari perannya sebagai motor dan model di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Kreativitas seorang guru IPS yaitu mampu melahirkan sesuatu yang baru, ataupun kombinasi-kombinasi baru baik berupa gagasan maupun tindakan nyata yang relatif berbeda, mencerminkan fleksibilitas, kelancaran, orisinasilitas, serta kemampuan untuk mengelaborasikan suatu gagasan dan produknya yang dapat bersifat baru, logis, elegan, kompleks, dan organis. Oleh karena itu diperlukan perubahan mindset guru termasuk guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang mampu menata pola pikir juga dapat menginstruksikan penentuan ke arah tujuan dan diperlukan sebuah keterbukaan pemikiran yang berorentasi ke masa kini dan jauh ke depan.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMP NUSANTARA MAKASSAR Hasni Hasni; Muh. Said
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.862 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v15i1.13485

Abstract

Salah satu hal yang diharapkan dapat mengembangkan potensi diri peserta didik dalam proses belajar mengajar adalah penggunaan model-model pembelajaran yang dipadupandankan dalam metode mengajar. Hal ini, dikarenakan masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya proses pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran pada mata pelajaran IPS dituntut agar peserta didik  lebih kreatif dan mampu mengembangakan model pembelajaran. Maka dari itu salah satu pendekatan yang paling tepat adalah pembelajaran yang berbasis kearifan lokal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi model pembelajaran IPS berbasis kearifal lokal di SMP Nusantara Makassar. Adapun jenis digunakan dalam penelitan ini yakni penelitian kualitatif karena data yang dikumpulkan bukan berupa angka melainkan data tersebut berasal dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskrptif  yang cenderung menggunakan analisis dengan pola nalar induktif. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa implementasi model pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal di SMP Nusantara Makassar adalah guru IPS menggunakan dua model pembalajaran IPS berbaisis kearifan lokal yaitu model pembelajaran mind mapping dan model pembelajaran discovery learning.
Sosialisasi Sekolah Ramah Anak Pada MAN Malakaji di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Najamuddin Najamuddin; Bustan Bustan; Hasni Hasni
DEDIKASI Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v22i2.16136

Abstract

This Community Partnership Program (PKM) partner is the Socialization of Child Friendly Schools in MAN Malakaji, Gowa Regency, South Sulawesi. The problems are:  (1)  The stakeholders' lack of awareness to work together to create child-friendly schools. (2) Teachers still do not understand in detail the concepts  and programs of Child-Friendly Schools, so their implementation is still not effective. The methods used are: lectures, demonstrations, discussions, questions and answers with colleagues through the Zoom Meeting application. The results achieved were (1) partners were very enthusiastic about the socialization, marked by the number of participants and questions asked, (3) partners really needed socialization and understanding of Child Friendly Schools which was shown by the spirit of participation and curiosity, (4) Quality improvement understanding and mastery is ensured. contrary to the concept of the Child-Friendly School Program (SRA).
STRATEGI GURU IPS DALAM INTERNALISASI NILAI-NILAI MORAL SISWA DI SMP NUSANTARA MAKASSAR Hasni Hasni; Herman Herman; Ibrahim Ibrahim
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 20, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.807 KB) | DOI: 10.26858/ijes.v20i1.4429

Abstract

This study aims to determine the strategy of planting a social studies teacher in the internalization of moral values of students in junior archipelago Makassar, and factors internalization planting moral values of students in junior archipelago Makassar. The data has been collected, both primary data and secondary data were analyzed qualitatively and hereinafter described. The results showed that (1) Strategy Master IPS Investment In Internalization of Moral Values Students in junior archipelago Makassar using strategies bervarisi that preventive strategies, repressive strategies and curative strategies. (2) Factors Internalization Planting Moral Values of students in junior archipelago Makassar are no factors supporting and inhibiting factors, and supporting factors of internalizing planting moral values of students in social studies is on the teachers themselves, parents and in the student's own, while the inhibiting factor of intrenalisasi planting moral values of students in social studies is the environmental factor family, peers and the factors advanced communication tools.
Application Of Problem Based Learning Model To Improve Student Learning Outcomes In Ips Subjects Grade 8 Mts Singkawang Country Decki Parjuanto Sarono Putra; Hasni Hasni; Andi Tenri Sumpala
Social Landscape Journal Vol 3, No 1 (2022): March
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.094 KB) | DOI: 10.56680/slj.v3i1.30926

Abstract

This research is tofind out the application of problem based learning to the learning outcomes of students in grade 8 MTs Negeri Singkawang. This study is a classroom action research type of classroom action research. Data collection techniques using research instruments, namely observation, interviews, tests and documentation. This study produced data on student learning outcomes in social studies subjects in the 8th grade of MTs Negeri SIngkawang before being applied to PTK only achieving completeness 35,71% with an average value of 61,42. Students who reach the KKM standard are only 5 students while those that have not reached as many as 9 students. In the first cycle, student reached the minimum standard were 6 students, while those that had not reached the minimum standard scorewere 8 students with an average score of 63,57 with learning completeness of 42,85%. Whereas in the second cycle, the number of students who reached the minimum standard score were 12 students and students who had not reached the minimum standard score standard were 2 students with an average score of 84,28 and the level of completeness was 85,71%. Then it can be concluded that there is a significant effect on the application of the problem based learning model to student learning outcomes.
Komunikasi Antar Budaya dalam Perkawinan antara Etnik Bugis dan Etnik Mandar Di Desa Lero Kabupaten Pinrang St. Nur Hafifah Sh; Hasni Hasni; Dalilul Falihin
Social Landscape Journal Vol 2, No 1 (2021): March
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.175 KB) | DOI: 10.56680/slj.v2i1.19728

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui komunikasi antar budaya dalam perkawinan antara etnik bugis dan etnik Mandar di Desa Lero Kabupaten Pinrang (2) Mengetahui faktor determinan komunikasi antar budaya dalam perkawinan antara etnik bugis dan etnik Mandar di Desa Lero Kabupaten Pinrang. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriftif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan teknik deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Komunikasi antar budaya dalam perkawinan antara etnik bugis dan etnik Mandar di Desa Lero Kabupaten Pinrang baik ditinjau dari, segi Kognitif (memahami atau pengetahuan) dikategorikan “sangat baik” dalam membedakan pernikahan mandar dan bugis walaupun masih ada yang sama, tetapi masyarakat setempat mampu membedakannya seperti pakaian, erang-erangnya dan hiburannya. Dari segi Afeksi (menghormati dan menghargai) dikategorikan “sangat baik” yaitu mereka Saling menghargai, memahami serta menghormati satu sama lain. Begitupun dengan Perilaku (efektivitas budaya) masyarakat dikategorikan “baik” dalam berperilaku walaupun beda efektivitas budaya seperti adaptasi mereka lumayan baik, perilaku berbeda Mandar sibaliparri (bekerja sama) sedangkan Bugis sipakamase-mase (susah senang selalu ada). (2) Faktor determinan komunikasi antar budaya dalam perkawinan antara etnik bugis dan etnik Mandar di Desa Lero Kabupaten Pinrang yaitu, Stereotip (persepsi atau penilaian negatif kepada kelompok budaya), dikategorikan “tidak baik” karena jika mereka melakukan hal tersebut pasti ada rasa kecewa dan marah terhadap orang yang menilaikehidupan mereka. Etnosentrisme (perilaku yang bersifat lebih unggul dari yang lainnya) dikategorikan “pernah”, dalam rumah tangga terkadang rasa ego itu hadir sehingga mereka memaksakan kehendak hingga bertengkar tetapi tidak sampai KDRT. Mobilitas (perpindahan), dikategorikan “sangat baik”, mereka menyesuaikan diri dengan sering menjalin komunikasi sehingga mendapat suatu pengetahuan baru hingga status sosial yang layak. Saling ketergantungan (ketergantungan dengan yang lainnya) dikategorikan “sangat bagus”, mata pencaharian sebagai Nelayan mampu merubah perekonomian mereka. Tekanologi komunikasi (alat yang menggabungkan aspek sosial). dikategorikan “sangat baik”, dengan adanya teknologi memberikan kemudahan dalam mengakses literatur walaupun dulunya tidak secanggih sekarang