Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Development of Banana Kepok Starch Extract (Musa Pardisia) and Moringa Leaves (Moringa oleifera Lamk.) As An Adolescent Prebiotic Supplement Luthfiyah, Fifi; Ikayanti, Retno; Iswarawanti, Dwi Nastiti
Asian Journal of Social and Humanities Vol. 2 No. 9 (2024): Asian Journal of Social and Humanities
Publisher : Pelopor Publikasi Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59888/ajosh.v2i9.330

Abstract

The study aimed to determine the feasibility of kepok banana starch, Moringa leaf powder, to meet microbiological requirements as a high fe-resistant starch supplement Methode. This type of research is experimental research. The study was conducted in two stages. The first stage determines the formulation of resistant starch extract supplements to which Moringa leaf powder is added. The second stage determines the composition of vitamin C levels, fiber content, and chemical composition of the product. The third stage analyzes the product stability test by differentiating products based on storage duration and storage temperature. In this study, the type of banana used was the red kepok banana which calculated water extraction. Results: 6,679 kg of fresh kepok bananas produced 840 g of resistant starch. The yield of the material is 14.97%. 1,580 kg of fresh Moringa leaves produce 587 grams of Moringa leaf powder. material yield of 37.15%. The use of the calculated supplement is 11 grams of banana starch extract mixed with 0.5 grams of Moringa powder. The results of the microbiological examination that has been carried out on product samples show that the product is free and safe from E-coli, Staphylococcus, and Salmonella thypi bacteria and has met the microbiological quality requirements for health supplement products. Conclusion: There are three microbiological examinations that have been carried out on product samples, namely Salmonella Sp, E-Colli, and Staphylococcus Aureus, and have met the microbiological quality requirements of health supplement products.
MENTORING NUTRIPRENEUR DALAM MEMPRODUKSI MAKANAN SELINGAN PENCEGAH STUNTING Luthfiyah, Fifi; Doddy Riyadi, Bastianus; Cerdasari, Carissa
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i2.624-633

Abstract

Indonesia adalah negara ketiga dengan tingkat stunting tertinggi di wilayah Asia Tenggara Timur setelah India dan Timor Leste. Prevalensi stunting anak pada tahun 2022 sebesar 21,6% turun dari tahun 2021 24,4% dan ditargetkan pada tahun 2024 sebesar 14%. Di sisi lain, anemia ditemukan di Indonesia pada anak bawah lima tahun (balita) 33,7% anak laki-laki dan 49,2% anak perempuan. Di usia 5–14 tahun, 42,8% anak laki-laki dan 49,2% anak perempuan. Makanan bergizi dapat dibuat dengan menggunakan bahan lokal seperti ikan lele, daun kelor, singkong, dan sebagainya. Selain itu, lulusan gizi dari Poltekkes Malang memiliki keterampilan dalam bisnis dan pengembangan produk pangan. Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Malang telah diberi pelatihan untuk menjadi pengusaha dalam bidang gizi. Namun, tidak banyak orang yang memulai bisnis mandiri. Maka perlu memberikan informasi yang bermanfaat. Khususnya informasi yang berkaitan dengan produk yang terbuat dari bahan pangan lokal. Pada tahap pertama telah dilakukan pelatihan terkait pembuatan produk, pendaftaran PIRT dan fotografi untuk mempromosikan produk melalui smartphone. Pada tahap 2 kegiatan ini menguatkan tenant terkait komposisi produk, pembukuan sederhana dan pengurusan sertifikasi halal. Selanjutnya dilakukan pendampingan agar target penjualan dapat tercapai, dan membantu peserta dalam mengurus sertifikasi halal. Penguatan dilakukan juga dengan kunjungan ke mitra bisnis yaitu PT Striata di Singosari, Malang.
PRAKTEK MEMBUAT JAJANAN DARI DAUN KELOR DENGAN MEMANFAATKAN AMPAS TAHU PADA PENGRAJIN TEMPE TAHU DI KELURAHAN ABIAN TUBUH BARU KOTA MATARAM Luthfiyah, Fifi; Sofiyatin, Reni; Abdi, Lalu Khairul
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 10 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i10.3808-3815

Abstract

Ampas tahu adalah limbah kedelai yang sedikit sekali orang menggunakannya untuk dikonsumsi, padahal nilai gizinya masih cukup baik, terutama protein. Praktek membuat jajanan dari daun kelor yang dikenal tanaman superfood,  dapat divariasikan dengan ampas tahu. Kelurahan Abian Tubuh Baru Kota Mataram,NTB merupakan pusat produsen tahu tempe yang belum pernah dilakukan pendampingan praktek membuat jajanan dengan inovasi tersebut. Metode yang dilakukan berupa penyebaran informasi dan praktek pembuatan produk. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 orang. Sedangkan produk yang dipraktekkan adalah Sempol Kelor Ampas Tahu dan Puding Kelor Sari Kedelai. Terdapat komposisi nilai gizi produk yang semula rendah zat gizi menjadi lebih tinggi Sempol Ampas Tahu setiap 100 gram mengandung Protein= 7.9 gram, dan Puding  Kelor Sari Kedelai mengandung Protein = 12, 6 gram.