Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

The Role of Regional Government on Increasing Awareness of Legal Intellectual Property Rights Education and Education Personnel Atsar, Abdul; Fitriyana, Wahyudin
Pandecta Research Law Journal Vol 13, No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pandecta.v13i2.17143

Abstract

This study aims to find out and analyze what factors are causing a lack of awareness of educators and education personnel in Karawang Regency to register intellectual property rights; The impact of not registering the intellectual property rights of educators and education staff in Karawang regency and knowing the efforts made by the local government in increasing the awareness of legal IPR education and education personnel in Karawang Regency. The method in this study is to use an empirical juridical approach. The results of this study indicate that the factors that led to a lack of awareness of educators and education personnel in Karawang Regency to register IPRs were a lack of understanding of educators and education staff about the legal rules of intellectual property rights; Most educators and education personnel do not know what IPR is; Awards for IPR and compliance with IPR laws are still low.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan kurangnya kesadaran pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Karawang untuk mendaftarkan hak kekayaan intelektual; Selanjutnya, dianalisis mengenai dampak dari tidak mendaftarkan hak kekayaan intelektual para pendidik dan staf pendidikan di Kabupaten Karawang, serta dimaksudkan juga untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran hukum pendidik dan tenaga kependidikan tentang Hak Kekayaan Intelektual di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya kesadaran pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Karawang untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual adalah kurangnya pemahaman pendidik dan staf pendidikan tentang aturan hukum hak kekayaan intelektual; Sebagian besar pendidik dan tenaga kependidikan tidak tahu apa itu Intellectual Property Rights. Selain itu, penghargaan untuk Hak Kekayaan Intelektual dan kepatuhan terhadap hukum Hak Kekayaan Intelektual masih rendah.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA BIDANG PERLINDUNGAN SUMBER DAYA GENETIKA LAUT DI INDONESIA DALAM RANGKA MENJAGA DAN MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM LAUT Atsar, Abdul
Legality : Jurnal Ilmiah Hukum Vol 26, No 1 (2018): Maret
Publisher : Faculty of Law, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.764 KB) | DOI: 10.22219/jihl.v26i1.6620

Abstract

Indonesia is a country that has a wealth of marine genetic resources of interest to researchers and scientists to do research in order to produce findings and new innovations. Thus, the necessary arrangements are clear and unequivocal. The implementation of the system of intellectual property rights requires not only good legislation in the field of intellectual property, but also need to be supported by the Administration, the rule of law as well as the optimal dissemination programs about intellectual property rights. At present, Indonesia has had a device regulation in the field of intellectual property that protects marine genetic resources, namely Act No. 13 of the year 2016 about patents. Since the year 2000, the filing of the application for intellectual property rights can be made at the offices of the Ministry of Justice and human rights areas. This can be seen with the promulgation of Act No. 13 of the year 2016. Through this Act an awful lot of refinement and the addition of the former patent laws i.e. Law No. 14 of the year 2001. As for the formulation of the problem in this research is how Government policy in the field of the protection of genetic resources of the sea in Indonesia in order to maintain and manage the natural resources of the sea. The results showed that decisive action from the Government in preventing violations of patents in the form of damages for Patent holders that have been used by other parties without permission from the patent holder. It also ordered the violators with stops in producing goods that have been patented.
PROTECTION OF THE RIGHT TO IMPLEMENT PATENTS IN THE TECHNOLOGY AND INVESTMENTS IN INDONESIA Atsar, Abdul
TANJUNGPURA LAW JOURNAL Vol 3, No 1 (2019): VOLUME 3 ISSUE 1, JANUARY 2019
Publisher : Faculty of Law, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.419 KB) | DOI: 10.26418/tlj.v3i1.34496

Abstract

Abstract Today, businesses in industry and technology are faced with increasingly keen competition challenges. Business in industry and technology can be done by way of technology transfer, which is expected to increase on the absorption of investment and the provision of employment. For that very necessary regulation that can support the investment climate and technology transfer such as Patent law. Not only oriented inward with the spirit of nationalism but also must globalize or in accordance with international regulations in order to avoid clash with other countries. The purpose of this study is to examine the protection of patent application rights in Technology Transfer and Investment Absorption in Indonesia. This research method is normative juridical. This approach is the legal, conceptual and historical approach. This research includes descriptive research, Data used in this research is primary data and secondary data source. Data analysis techniques, which use is qualitative normative descriptive analysis. The results of this study can be seen that there are several Articles in the Law No.13 Year 2016 on Patents that have a high spirit of nationalism that is expected to improve technological progress and increase investment in Indonesia but it is contrary to international law or agreement TRIPs, among them is Article 20, Article 4, Article 78 and Article 120. The Articles are contradictory to Article 27 TRIPs, it is necessary to amend the rules of Patent through the Act and the implementing regulations under it and to make qualification and classification of the products are required to make or use the process in Indonesia so as to appeal to domestic and foreign investors from abroad to invest their capital and bring patent technology to Indonesia.  AbstrakSaat ini, bisnis di industri dan teknologi dihadapkan pada tantangan persaingan yang semakin tajam. Bisnis dalam industri dan teknologi dapat dilakukan dengan cara transfer teknologi, yang diharapkan dapat meningkatkan penyerapan investasi dan penyediaan lapangan kerja. Untuk itu sangat diperlukan regulasi yang dapat mendukung iklim investasi dan alih teknologi seperti hukum paten. Tidak hanya berorientasi ke dalam dengan semangat nasionalisme tetapi juga harus mengglobal atau sesuai dengan peraturan internasional untuk menghindari bentrokan dengan negara lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji perlindungan hak paten dalam transfer teknologi dan penyerapan investasi di Indonesia. Metode penelitian ini adalah yuridis normatif. Pendekatan ini adalah pendekatan hukum, konseptual, dan historis. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sumber data sekunder. Teknik analisis data, yang digunakan adalah analisis deskriptif normatif kualitatif. Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa ada beberapa Pasal dalam UU No.13 Tahun 2016 tentang Paten yang memiliki semangat nasionalisme tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan kemajuan teknologi dan meningkatkan investasi di Indonesia tetapi bertentangan dengan hukum internasional atau perjanjian TRIPs, di antaranya adalah Pasal 20, Pasal 4, Pasal 78 dan Pasal 120. Pasa-pasal tersebut bertentangan dengan Pasal 27 TRIPs, perlu untuk mengubah aturan paten melalui Undang-Undang dan peraturan pelaksanaan di bawahnya dan untuk membuat kualifikasi dan klasifikasi produk diperlukan untuk membuat atau menggunakan proses di Indonesia untuk menarik investor domestik dan asing dari luar negeri untuk menginvestasikan modalnya dan membawa teknologi paten ke Indonesia. 
KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA BIDANG PERLINDUNGAN SUMBER DAYA GENETIKA LAUT DI INDONESIA DALAM RANGKA MENJAGA DAN MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM LAUT Abdul Atsar
Legality : Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 26 No. 1 (2018): Maret
Publisher : Faculty of Law, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a country that has a wealth of marine genetic resources of interest to researchers and scientists to do research in order to produce findings and new innovations. Thus, the necessary arrangements are clear and unequivocal. The implementation of the system of intellectual property rights requires not only good legislation in the field of intellectual property, but also need to be supported by the Administration, the rule of law as well as the optimal dissemination programs about intellectual property rights. At present, Indonesia has had a device regulation in the field of intellectual property that protects marine genetic resources, namely Act No. 13 of the year 2016 about patents. Since the year 2000, the filing of the application for intellectual property rights can be made at the offices of the Ministry of Justice and human rights areas. This can be seen with the promulgation of Act No. 13 of the year 2016. Through this Act an awful lot of refinement and the addition of the former patent laws i.e. Law No. 14 of the year 2001. As for the formulation of the problem in this research is how Government policy in the field of the protection of genetic resources of the sea in Indonesia in order to maintain and manage the natural resources of the sea. The results showed that decisive action from the Government in preventing violations of patents in the form of damages for Patent holders that have been used by other parties without permission from the patent holder. It also ordered the violators with stops in producing goods that have been patented.
OPTIMALISASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN DOMPET VIRTUAL DI ERA DIGITAL Winda Pebriyanti; Abdul Atsar
Jurnal Hukum dan Bisnis (Selisik) Vol 7 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Magister Ilmu Hukum Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.822 KB) | DOI: 10.35814/selisik.v7i1.2405

Abstract

The development of the digital era in Indonesia cannot be avoided, this development is alsoinfluenced by world civilization and increasingly advanced ways of thinking. The DigitalAge is a term used in the rise of digital internet networks (particularly computer informationtechnology). The complexity of this online application is easy to access and practical sothat it is very popular with the wider community. Indonesia is experiencing a Digital Agebased on efficiency and internet connectivity). The digital era does not only have greatpotential for the nation's technological advancement, but also changes people's lives. Thisdigital era has a huge impact on human life, this situation itself will be a challenge for thecommunity and also the government regarding the high consumptive power caused by thecurrent digital era. In the current digital era, there are many choices of Virtual Wallets tomake transactions between consumers and sellers, namely payment through non-cashpayments, now it can be a crime if there is no optimization of legal protection policies, oneof which will suffer the most is the community as consumers who use Virtual Wallets inthis digital era. In this research, a question arises: How Consumer Protection LawsOptimize Policies in Using Virtual Wallets in the current Digital Age. Regarding Actnumber 8 of 1999 concerning Consumer Protection and Bank Indonesia Regulations in lineto provide protection for consumer rights. This right is a key to the success of goods / 84services because consumers themselves really prioritize the convenience of using thepayment system, security in the use of the payment system, including safety in using thepayment system
Implementation of fiqh based on the maslahah in murabahah financing in sharia banking Abdul Atsar; Azid Izuddin
Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/ijtihad.v18i1.119-136

Abstract

The law of Muamalat gives the freedom to bind themselves to contracts and conduct transactions for mutual benefits and benefits. Islamic banking prepares various types of contracts in accordance with sharia provisions, one of the murabahah contracts. The formulation of the problem in this study is how is the application of fiqh maslahah in Islamic banking murabahah financing contracts? The method used in this study is a normative juridical method, which refers to the concept of law as a rule. In this research the author of the legal approach, analytical approach. The specification of this study is descriptive analytical research. The type of data used in this study are secondary data and primary data. Data collection begins with activities to identify and inventory data sources. Drawing conclusions is done using inductive methods. Murabahah is a sale and purchase agreement between a bank and a customer where the bank buys the goods needed and resells the customer with a basic cost plus profits agreed by both parties, there is no coercion from the parties in making murabahah agreements. In making and implementing murabahah financing contracts must pay attention to public interests not just the interests of the parties. According to Islamic law in making contracts based on sharia principles, must prioritize the benefit and refuse harm to achieve the goal of shara, namely to increase the benefit of the people by guaranteeing basic needs (dharuriyah) and fulfilling secondary needs, needs (hajjiiyah) and their complementary needs.
PELATIHAN PENULISAN BUKU AJAR DAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA MATHLA’UL ANWAR BATUJAYA KABUPATEN KARAWANG Abdul Atsar; Muhammad Syafi'i
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v4i2.1784

Abstract

Guru-guru SMA Mathla’ul Anwar Batujaya kesulitan untuk mengembangkan profesinya dalam bidang penulisan buku ajar dan artikel ilmiah. Tujuan akhir pengabdian ini adalah agar guru-guru SMA Mathla’ul Anwar memiliki kompetensi menulis buku jar dan membuat artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di Jurnal nasional. Pelatihan akan bermanfaat bagi guru dalam peningkatan profesional. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah workshop atau pelatihan dan bimbingan. Guru-guru dilatih membuat buku ajar dan artikel ilmiah. Pelatihan dilaksanakan tiga kali pertemuan, bimbingan kelompok 2 kali pertemuan dan bimbingan individu dilakukan hingga guru menghasilkan buku ajar dan artikel ilmiah. Bimbingan juga dilakukan lewat hp (handphone), wa (WhatsApp), dan email. Selama kegiatan dilakukan monitoring dan setelah kegiatan diadakan evaluasi. Kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai rencana. Hasilnya guru-guru dapat menyusun buku ajar bahkan ada yang dapat menerbitkan buku ajar dan mempublikasikan artikel ilmiahnya pada jurnal nasional.
Penerapan Kaidah Maqashid Syariah Dalam Merger Bank Syariah Badan Usaha Milik Negara Hirsanuddin Hirsanuddin; Rina Khairani Pancaningrum; Abdul Atsar
Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan Vol 10, No 1: April 2022 : Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ius.v0i0.988

Abstract

Merger Bank syariah menjadi solusi untuk mengatasi tingginya biaya operasional dan belanja modal yang sering dialami perbankan syariah, selain itu juga tujuan untuk meningkatkan daya saing perbankan syariah di industri keuangan nasional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah merger Bank Syariah BUMN telah menerapkan kaedah Maqashid Syariah dan bagaimana akibat hukum dari tidak diterapkannya kaidah maqashid syariah dalam melakukan merger Bank Syariah BUMN menurut hukum Islam? Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, dengan menggunakan pendekatan undang-undang dan pendekatan konseptual. Teknik dan pengumpulan data sekunder yang berupa bahan hukum sekunder yang dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Merger Bank Syariah BUMN telah menerapkan kaedah Maqashid Syariah, karena bertujuan untuk kebaikan atau kemashlahatan umat manusia. Akibat hukum dari tidak diterapkannya kaidah maqashid syariah dalam melakukan merger Bank Syariah BUMN adalah bertentangan dengan prinsip hukum islam dan prinsip syariat.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGETAHUAN TRADISIONAL PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DAN IMPLIKASINYA BAGI BANGSA INDONESIA Abdul Atsar
Jurnal Ilmiah Hukum DE'JURE: Kajian Ilmiah Hukum Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Hukum DE'JURE: Kajian Ilmiah Hukum Volume 1 Nomor 1
Publisher : Lembaga Kajian Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.203 KB) | DOI: 10.35706/dejure.v1i1.408

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang alasan pentingnya pengetahuan tradisional dilindungi oleh hukum dan menganalisis serta mengkaji tentang implikasi yang ditimbulkan dari perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional. Metode penulisan menggunakan jenis penelitian hukum doktrinal (doctrinal) atau normatif yang mengkaji hukum sebagai norma. Sedangkan dilihat dari sumber datanya merupakan penelitian doktrinal atau normatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis (teknik analisis isi). Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang saat ini sedang berlangsung, maka Pengetahuan tradisional perlu dilindungi oleh hukum karena  perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional erat kaitannya dengan alih ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi dan martabat bangsa, mendorong investasi di bidang penelitian dan pengembangan.  Perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional memiliki nilai yang sangat strategis. Implikasi yang ditimbulkan dengan adanya perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional antara lain dapat dikenal oleh bangsa lain sebagai bangsa yang menghormati dan menjaga sistem pengetahuan tradisional, meningkatnya pemanfaatan pengetahuan tradisional dan dapat menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan pendapatan daerah, membuka kesempatan kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran dan akan menambah daya beli masyarakat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat.  Saran penulis terhadap Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat yaitu sudah saatnya untuk mengupayakan suatu undang-undang atau peraturan lainnya tentang pengetahuan tradisional yang mengatur secara komperhensif dan diwujudkan melalui sistem yang khusus mengatur pengetahuan tradisional agar lebih bisa memuat sifat dan karakter dari pengetahuan tradisional. Pemerintah harus bekerja sama dengan lembaga terkait lainnya melakukan upaya pendataan (data base) dan repertori (perbendaharaan) terhadap pengetahuan tradisional milik bangsa.Kata kunci: Perlindungan Hukum, Pengetahuan Tradisional, Masyarakat Ekonomi ASEAN Ekonomi.ABSTRACTThe purpose of this study was to analyzing about the reasons for the importance of traditional knowledge is protected by law and analyzing and assess the implications a rising from the law protection for traditional knowledge. This writing method of research is doctrinal legal research (doctrinal) or normative, who studied law as a norm. While the views of the data source is a doctrinal or normative research. Data analysis technique used is content analysis (content analysis). In the era of the ASEAN Economic Community (AEC) which is currently underway, then traditional knowledge should be protected by law because of law protection of traditional knowledge is closely related to the transfer of science and technology, economic growth and the dignity of the nation, to encourage investment in research and development. Law protection of the traditional knowledge have strategic value. The implications posed by the existence of legal protection of traditional knowledge, among others, can be recognized by other nations as a nation that respects and maintaining traditional knowledge systems, increased utilization of traditional knowledge and may be one factor driving the increase in revenues, employment opportunities so as to reduce unemployment and will increase people's purchasing power caused by rising per capita income of the people. Suggestions author of the government and the House of Representatives it is time to initiate an Act or other legislation on traditional knowledge, which set it comprehensively and realized through a special system to better regulate traditional knowledge can accommodate the nature and character of traditional knowledge. Governments should cooperate with other relevant agencies doing data collection efforts (data base) and repertoire (treasury) on traditional knowledge belonging to the nation.Keywords: Legal Protection of Traditional Knowledge, Economics ASEAN Economic Community.
Daftar Proyeksi Pekerjaan sebagai Jaminan Fidusia Ditinjau dari Prinsip 5C Perbankan Jihan Khairunnissa; Abdul Atsar
Jurnal Hukum Positum Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Hukum Positum
Publisher : Prodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/positum.v4i2.3183

Abstract

Dalam pengajuan fasilitas kredit kepada bank harus melalui proses analisis kredit terlebih dahulu dengan menggunakan prinsip 5C, serta dalam pemberian fasilitas kredit bank umumnya sering di persyaratkan adanya penyerahan jaminan sebagai jaminan pelunasan hutang debitur. Salah satu bentuk jaminan ialah jaminan fidusia dan salah satu objeknya adalah piutang. Dalam praktik perbankan ditemukan daftar proyeksi pekerjaan sebagai objek jaminan fidusia yang dibuat secara sepihak oleh debitur, hal ini memungkinkan timbul ketidakpastian hukum bagi kreditur. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder, tersier. Hasil penelitian menunjukan bahwa daftar proyeksi pekerjaan tidak dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia apabila ditinjau dari prinsip 5C dan daftar proyeksi pekerjaan tidak memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi kreditur atau penerima fidusia.