Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI DISTRIBUSI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN PANTAI KABUPATEN DEMAK MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT Jiyah Jiyah; Bambang Sudarsono; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.674 KB)

Abstract

ABSTRAK                 Kecamatan Wedung dilalui oleh sungai utama dari DAS Serang yaitu Sungai Wulan yang bermuara di Pantai Utara Jawa, tepatnya di pesisir Kecamatan Wedung. Sungai Wulan yang digunakan oleh para nelayan sebagai jalur menuju laut lepas cenderung mengalami kerusakan dan pencemaran lingkungan. Sedimentasi di muara sungai telah meningkat dari tahun ke tahun. Sedimentasi yang tinggi dapat ditunjukkan dari tingginya nilai Total Suspended Solid (TSS) di perairannya.  TSS adalah material padatan, termasuk bahan organik dan anorganik yang tersuspensi di daerah perairan. Nilai konsentrasi padatan tersuspensi total yang tinggi dapat menurunkan aktivitas fotosintesis tumbuhan laut baik yang mikro maupun makro sehingga oksigen yang dilepaskan tumbuhan menjadi berkurang dan mengakibatkan ikan-ikan menjadi mati. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul Studi Distribusi Total Suspended Solid (TSS) di Perairan Pantai Kabupaten Demak Menggunakan Citra Landsat.Penelitian ini dilakukan dengan data temporal menggunakan  Landsat 7 akuisisi citra pada tahun 2003, dan 2013, serta Landsat 8 dengan akuisisi citra pada tahun 2016. Nilai distribusi TSS setiap tahun diperoleh dengan perhitungan algoritma dari penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan TSS insitu.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah algoritma empiris yang sesuai untuk pemetaan TSS di perairan pantai Kabupaten Demak dengan persamaan : TSS = -140,8x + 913,8 serta peta dari distribusi TSS di Kabupaten Demak pada tahun 2003, 2013, dan 2016. Kata Kunci: Algoritma Empiris, Perairan Pantai, Kecamatan Wedung, Total Suspended Solid .  ABSTRACT Wedung Subdistrict is traversed by main river of Serang watershed which is Wulan River which estuary in Northern Coast of Java, rather in the coastal Subdistrict Wedung. The tendency of wulan river can create damage and environment pollution. the sedimentation in estuary river increased from another year to other. High sedimentation can be showed from high value of TSS in waters. TSS are solid materials, including organic and anorganic, that are suspended in the water. The value of total suspended solids concentration can lower the activity of photosynthetic marine plants both micro and macro that released oxygen plant to be reduced and result in fish being dead. According to the condition, this research took a title which is entitle Study The Distribution of Total Suspended Solid (TSS) in The Coastal Waters of Demak Using Landsat Imagery.The research using temporal data from landsat 7 imagery in 2003  and 2013 and landsat 8 in 2016. Then distribution value of TSS in every year is produced by the calculation of algorithm prior to the research that adapted  to TSS insitu. The results which obtained from this research are the most suitable empirical algorithm for estimating TSS concertration in the coastal waters of Wedung Subdistrict. The equation are TSS= -140,8x + 913,8, and then  map  of TSS distribution in Demak in 2003, 2013 and 2016. Keywords:Coastal waters of Demak,  Empirical Algorithm , Total Suspended Solid, Wedung Subdistrict
ANALISIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH BERDASARKAN STATUS TANAH MENGGUNAKANSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen) Muhammad Ibnu Munadi; Arwan Putra Wijaya; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.482 KB)

Abstract

ABSTRAKKecamatan Kebumen merupakan salah satu daerah yang strategis. Ini dikarenakan Kecamatan Kebumen dilewati oleh jalur selatan yang menghubungkan Provinsi DIY dan Jawa Barat. Dilain sisi, berdasarkan informasi BPN Kanwil Jateng yang dimuat Suara Merdeka tahun 2014 bahwa terdapat 80,42% tanah di Kabupaten Kebumen belum bersertifikat. Oleh karena itu diperlukan analisis berapa jumlah tanah yang sudah memiliki sertifikat  dan bagaimana penggunaan tanah di Kecamatan Kebumen.Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang pemetaan dan informasi spasial, akan lebih mudah mengetahui bagaimana sebaran penggunaan tanah dan sebaran status tanah. Teknologi Sistem Informasi Geografis merupakan teknologi survey dan pemetaan yang dapat digunakan untuk mengambil, menyimpan, memperbaharui, analisis dan menampilkan seluruh bentuk informasi yang memiliki referensi geografis.Penelitian ini menghasilkan informasi bahwa masih terdapat 77,48% tanah di Kecamatan Kebumen belum bersertifikat dan juga penggunaan tanah yang sudah bersertifikat  didominasi oleh pemukiman dengan persentase 36,4%. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi yang dapat dikembangkan untuk pengelolaan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan di masa yang akan datang.Kata Kunci : Kecamatan Kebumen,Penggunaan tanah, Sistem Informasi Geografis ABSTRACTKebumen sub-district is one of the strategic areas because the Kebumen sub-district passed by the southbound lanes linking Yogyakarta and West Java. In other news, based on information contained BPN Regional Office of Central Java on Suara Merdeka in 2014 that there were 80.42% of the land in Kebumen has not been certified. Therefore, it is necessary to analyze how the amount of land that already has a certificate and how to use land in the district of Kebumen.Along with technological advances in the field of mapping and spatial information, it will be easier to know how the distribution of land use and distribution of land status. Geographic Information System technology is a survey and mapping technology that can be used to retrieve, store, update, manipulate, analyze and display all forms of information that have a geographical reference.The result of this study has information that there are 77.48% of the land in the Kebumen Sub-District has not been certified and also the use of land that has been certified in Kebumen Sub-District dominated by housing place with a percentage of 36.4%. It was expected the information from this study can provide useful informations and hopefully this research can be developed in the future.Keyword : Geographic Information System, Kebumen Sub-district, Land use *) Penulis, Penanggungjawab
ANALISIS KEPADATAN BANGUNAN MENGGUNAKAN INTERPRETASI HIBRIDA CITRA SATELIT LANDSAT DI KECAMATAN UNGARAN TIMUR DAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009-2018 MIRTA INDRIASTUTI; Hani’ah Hani’ah; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.943 KB)

Abstract

Perkembangan sebuah wilayah dapat terlihat dari perkembangan fisik wilayah yang meliputi bertambahnya lahan terbangun baik perumahan, industri, maupun fasilitas umum. Pemanfaatan informasi dari penginderaan jauh merupakan solusi untuk memonitoring pemadatan bangunan karena bisa dilakukan secara cepat, multi temporal, dan mencakup wilayah yang luas. Penelitian ini menggunakan teknik interpretasi hibrida untuk mendapatkan informasi kepadatan bangunan. Interpretasi hibrida adalah kombinasi antara teknik interpretasi visual dan digital (tranformasi urban index). Interpretasi visual digunakan untuk satuan pemetaan lahan terbangun berupa delineasi blok bangunan dan interpretasi digital digunakan untuk ekstraksi tingkat kepadatan bangunan. Data yang digunakan adalah citra satelit Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI. Analisis kepadatan bangunan dilakukan secara spasial dan deskriptif kemudian dilakukan analisis kecepatan perubahan kepadatan bangunan dan analisis arah perubahan kepadatan bangunan. Hasil penelitian ini berupa perta kepadatan bangunan hasil interpretasi hibrida. Terjadi peningkatan luasan bangunan pada tahun 2009-2018. Pada tahun 2009, luas total bangunan adalah 1554,22 Ha meningkat menjadi 1685,70 Ha pada tahun 2012, Perubahan pada tahun 2009-2012 didominasi oleh kelas jarang menjadi sedang. Pada tahun 2012-2015, perubahan kepadatan bangunan didominasi oleh kelas jarang menjadi sedang, dan sedang menjadi padat. Luas bangunan pada tahun 2015 total luasan menjadi 1769,94 Ha dan meningkat lagi pada tahun 2018 menjadi 1845,99 Ha. Perubahan kepadatan bangunan pada tahun 2015-2018 didominasi oleh kelas sedang menjadi padat. Rata-rata kecepatan perubahan luasan bangunan dari tahun 2009-2018 adalah 43,8267 Ha/pertahun. Arah perubahan kepadatan bangunan pada tahun 2009-2018 di Kecamatan Ungaran Timur dan Ungaran Barat mengarah dari timur ke barat, perubahan kepadatan bangunan banyak terjadi di daerah pusat kota sepanjang jalan utama dan daerah pinggiran perkotaan.
ANALISA PENGARUH KOREKSI ATMOSFER TERHADAP AKURASI ESTIMASI KANDUNGAN TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 (STUDI KASUS : MUARA BANJIR KANAL TIMUR SEMARANG DAN MUARA DAS BLORONG KABUPATEN KENDAL) Novitasari Novitasari; Abdi Sukmono; Nurhadi Bashit
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.579 KB)

Abstract

ABSTRAKKota Semarang bagian timur yang padat pemukiman dan industri ini dilintasi oleh Sungai Banjir Kanal Timur. Di sekitar daerah aliran sungai banyak aktivitas industri yang menyebabkan tercemarnya perairan ini terutama tercemar oleh sedimentasi. Aliran sungai yang mengalami pencemaran juga terdapat di DAS Blorong Kabupaten Kendal yang bersebelahan langsung dengan Kota Semarang. Berdasarkan permasalahan muara Banjir Kanal Timur dan muara DAS Blorong, maka penelitian ini bertujuan untuk memantau bagaimana kondisi baku mutu air muara sungai Banjir Kanal Timur dan muara DAS Blorong yang terutama yang tercemar oleh sedimentasi dan bagaimana kondisi konsentrasi total suspended solid di wilayah tersebut. Metode yang digunakan untuk menilai kualitas air menggunakan pendekatan pengindraan jauh dengan menggunakan konsentrasi total suspended solid memakai 3 algoritma meliputi algoritma Syarif Budhiman pada tahun 2015, algoritma Parwati pada tahun 2014, dan algoritma Nurahida Laili pada tahun 2002. Penggunaan pendekatan dengan pengindraan jauh ini membutuhkan koreksi atmosfer dalam pengolahannya, koreksi atmosfer yang digunakan menggunakan 3 metode, yaitu koreksi atmosfer 6SV, koreksi atmosfer FLAASH, dan koreksi atmosfer DOS. Hasil algoritma terbaik adalah algoritma Parwati pada koreksi atmosfer 6SV dimana memiliki RMSE paling kecil dibandingkan algoritma dan koreksi atmosfer lainnya yaitu sebesar 6,36 mg/l.Kata Kunci : Koreksi Atmosfer, Muara Banjir Kanal Timur Semarang, Muara DAS Blorong Kabupaten Kendal,                      Total Suspended Solid. ABSTRACT         The city of Semarang, which is densely populated and industrial, is crossed by the East Flood Canal River. Around the watersheds there are many industrial activities that cause pollution of these waters, especially polluted by sedimentation. Polluted river flow is also found in the Blorong watershed in Kendal Regency, which is directly adjacent to Semarang City. Based on the problems of the East Banjir Kana estuary and the Blorong watershed estuary, this study aims to monitor how the water quality standard conditions of the East Banjir Kanal estuary and Blorong watershed estuary are mainly polluted by sedimentation and how the total suspended solid concentration conditions in the region. The method used to assess water quality uses the remote sensing approach using total suspended solid concentration using 3 algorithms including the Syarif Budhiman algorithm in 2015, the Parwati algorithm in 2014, and the Nurahida Laili algorithm in 2002. The use of the remote sensing approach requires correction atmosphere in its processing, atmospheric correction used using 3 methods, namely 6SV atmosphere correction, FLAASH atmosphere correction, and DOS atmosphere correction. The best algorithm results are Parwati algorithm on 6SV atmospheric correction which has the smallest RMSE compared to other algorithms and atmospheric correction that is equal to 6,36 mg / l.Keyword : Atmospheric Correction, Estuary of The East Banjir Kanal in Semarang, Estuary of The Blorong Watershed at Kendal Regency, Total Suspended Solid..
ANALISIS POTENSI LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA CHOTTONII MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI PERAIRAN LAUT DEMAK Avi Yudhanto; Arwan Putra Wijaya; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.597 KB)

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dimana terdapat 17.508 pulau yang dipisahkan oleh laut. Setiap pulau yang berbatasan dengan laut memiliki pantai. Garis pantai keseluruhan pulau di Indonesia mencapai 99.093 Km. Pantai-pantai di Indonesia memiliki potensi alam yang melimpah pada hasil laut dan budidaya terhadap sumber daya alamnya. Salah satu budidaya alam yang dikembangkan di Indonesia adalah rumput laut.Penentuan  lokasi  budidaya  rumput  laut  tidak  jarang  mengalami  kendala  yang  membutuhkan  banyak  waktu, biaya serta tenaga. Teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi solusi yang baik dalam penentuan lokasi yang sesuai untuk pengembangan budidaya rumput laut. Lokasi budidaya rumput laut dapat diprediksi menggunakan citra Landsat 8 yang direkam bulan 1 Oktober 2014 dan 26 Maret 2015 untuk menentukan parameter suhu permukaan laut, oksigen terlarut, muatan padatan tersuspensi dan salinitas.  Daerah penelitian ini berada pada perairan pantai Kabupaten Demak Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penentuan suhu permukaan laut dan oksigen terlarut adalah algoritma Ali El Battay, algoritma Indah Budi Lesatari untuk penentuan muatan padatan tersuspensi (TSS), dan algoritma Sam Wouthuyzen dalam penentuan salinitas.Berdasarkan pengolahan data, didapatkan hasil  suhu permukaan laut daerah pengamatan tergolong memiliki suhu yang hangat yang berada pada kisaran 26°C - 32°C, kandungan oksigen terlarut dominan berada pada kisaran 3-8 mg/l, kandungan muatan padatan tersuspensi (TSS) dominan berada pada kisaran 20-80 mg/l, dan kandungan salinitas dominan berada kisaran 28-32 mg/l. Penentuan lokasi menggunakan metode matching menghasilkan kelas sesuai untuk budidaya rumput laut seluas 3829,20  ha dan berjarak 3 Km dari tepi perairan pantai Kabupaten Demak. Untuk uji RMSe SPL = 2.06°C, uji RMSe DO = 2.05 mg/l, uji RMSe TSS = 7.27 mg/l, sedangkan uji RMSe salinitas = 5.14‰Kata Kunci    : rumput laut, suhu permukaan laut, oksigen terlarut, muatan padatan tersuspensi, salinitas. ABSTRACTIndonesia is the largest archipelago in the world which there are 17,508 islands separated by the sea. Each island is bordered by the sea has  beach. The coastline of  all Indonesia islands reached 99 093 Km. The Indonesian’s beach has much natural resources on the sea and the cultivation resources. One of the natural cultivation developed in Indonesia is seaweed.Site selection for seaweed cultivation sometimes got some problems that need more time, cost and energy. The technology  such  as  remote  sensing  and  Geographic  Information  Systems  (GIS)  were  a  great  solution  for  site selection  of  seaweed  production  development. Seaweed cultivation location can be predicted with Landsat 8 image which scaned on 1st October 2014 and 26th March 2015 for the parameters of sea surface temperature, dissolved oxygen, total suspended solids and salinity. The study areas in Demak coastal waters, Central Java. The method used for determinating sea surface temperature and dissolved oxygen are algorithms Ali El Battay, Indah Budi Lesatari’s algorithm for determining total suspended solids (TSS), and Sam Wouthuyzen’s algorithm for determinating of salinity.Based on data processing, the result of relatively sea surface temperature area is warm temperatures in the range 26 ° C - 32 ° C, the dominant dissolved oxygen content in the range of 3-8 mg / l, the dominant total suspended solids (TSS)  range of 20-80 mg / l, and the dominant area content range of salinity 28-32 mg / l. The determination using matching methods produce conformity class covering 3829.20 ha and located 3 Km from the edge of the coastal waters of Demak. To test the SPL RMS error = 2.06 ° C, test RMS errors DO = 2:05 mg / l, TSS test RMS error = 7:27 mg / l, while the RMS error test salinity = 5.14 ‰Key words      : seaweed, sea surface temperature, dissolved oxygen, total suspended solids, salinity. *) Penulis Penanggung Jawab
ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP EMISI CO2 OLEH GAS BUANG KENDARAAN BERMOTORDI KELURAHAN TEMBALANG DAN SUMURBOTO Cartenz Noviantri Handayani; Abdi Sukmono; Hana Sugiastu Firdaus
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.611 KB)

Abstract

ABSTRAKWilayah Kelurahan Tembalang dan Sumurboto sebagai wilayah terdampak perkembangan kawasan pendidikan mengalami peningkatan aktivitas pemenuhan kebutuhan masyarakat yang signifikan. Seiring dengan peningkatan aktivitas tersebut, maka kebutuhan transportasi yang memadai akan meningkat dan mengakibatkan kepadatan kendaraan bermotor di kawasan ini pada jam-jam tertentu. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko pemanasan global (global warming) akibat kenaikan Efek Rumah Kaca (ERK) yang dipicu oleh meningkatnya emisi CO2. Maka diperlukan penelitian mengenai keseimbangan lingkungan berupa ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat berperan sebagai penyerap emisi CO2. Metode survei data primer menggunakan pemotretan foto udara UAV untuk peta dasar digitasi persebaran RTH dan traffic counting pada puncak lalumlintas yang bertujuan untuk mengetahui kadar CO2 maksimum oleh kendaraan bermotor pada ruas jalan. Analisis penghitungan daya serap dengan mengalikan luas tutupan vegetasi dan daya serapnya terhadap CO2. Analisis penghitungan kadar emisi CO2 dengan persamaan kekuatan emisi dan klasifikasinya menggunakan natrual breaks. Analisis spasial hasil kekuatan emisi CO2 dan luas tutupan vegetasi dengan menggunakan metode Sistem Informasi Geospasial (SIG). Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 ruas jalan dengan daya serap sangat kurang. Saran sebagai penanggulangan kondisi ini adalah dengan optimalisasi RTH eksisting pada Jalan Banjarsari Raya disertai penambahan luas 0,903 Ha, Jalan Jatimulyo disertai penambahan luas 0,729 Ha, Jalan Sirojudin disertai penambahan luas 0,146 Ha, Jalan Soedharto bagian GSG disertai penambahan luas 0,475 Ha, Jalan Soedharto di area jembatan tol disertai penambahan luas 0,837 Ha, Jalan Setiabudi bagian selatan Patung Diponegoro disertai penambahan luas 12,518 Ha, Setiabudi bagian utara Patung Diponegoro disertai penambahan luas 10,762 Ha,  dan Tol Gerbang Tembalang disertai penambahan luas 13,210 Ha. Kata Kunci:         Daya serap CO2, Emisi CO2, Foto udara, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Traffic counting ABSTRACTTembalang and Sumurboto Village as affected areas by the educational activities have increase significant people’s activities to supply their needs. Along with it, the need of proper transportation will also increases and will causes density of motorized vehicles at certain hours. This condition can increase the risk of global warming due to the Greenhouse Effect which is triggered by CO2 emissions. So this research is needed for environmental balance to know about Green Open Space availability that can absorb CO2 emissions. The primary data survey method uses aerial photography for the basemap of the distribution of Green Open Space, and traffic counting at the peak traffic which aims to determine maximum CO2 levels on the road. Calculation analysis of Green Open Space absorption is by multiplying the area of vegetation cover and its CO2’s absorption capacity. Calculation analysis of CO2 emission levels uses equation of emission strength and the level’s classification uses natrual breaks. Spatial analysis of the CO2’s strength emissions and the area of vegetation cover is using the Geospatial Information System (GIS) method. The final results of this research indicate that there are 9 roads with CO2 emissions remaining after optimizing the existing Green Open Space. Suggestions to overcome this condition are by optimizing the existing green open spaces on Jalan Banjarsari Raya with 0,903 Ha additional area, Jalan Jatimulyo with 0,729 Ha additional area, Jalan Sirojudin with 0,146 Ha additional area, Jalan Soedharto GSG section with 0,475 Ha additional area, Jalan Soedharto in the area toll bridge with 0,837 Ha additional area, Jalan Setiabudi in the southern part of Diponegoro Statue with 12,518 Ha addition area, Setiabudi in the northern part of Diponegoro Statue with 10,762 Ha addition area, and Tembalang Gate Toll Road with 13,210 Ha addition area. Key Word:           Aerial photography, CO2 absorbtion, CO2 emission, Green Open Space, Traffic counting
ANALISIS IDENTIFIKASI FASE TUMBUH PADI UNTUK ESTIMASI PRODUKSI PADI DENGAN ALGORITMA EVI DAN NDRE MULTITEMPORAL PADA CITRA SENTINEL-2 DI KABUPATEN DEMAK Nida Shabrina; Abdi Sukmono; Sawitri Subiyanto
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten penghasil produktivitas padi terbesar di Jawa Tengah. Tahun 2009 Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penghasil produktivitas padi terbesar di Indonesia.  Informasi prediksi produksi padi dapat dilakukan sebagai upaya pendukung untuk pemerintah dalam melaksanakan program ketahanan pangan. Ketahanan pangan bertujuan agar Indonesia dapat kembali swasembada pangan. Peningkatan produksi padi harus diiringi dengan peningkatan hasil dan perluasan area sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi fase tumbuh padi yang dapat digunakan untuk mengestimasi produksi padi menggunakan citra satelit Sentinel-2. Algoritma yang digunakan dalam penentuan fase tumbuh padi adalah algoritma EVI (Enhanced vegetation Index) dan algoritma NDRE (Normalized Difference Red-Edge Index). Model peramalan statistika ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average ) digunakan untuk menentukan estimasi produksi padi. Hasil penelitian berupa analisis algoritma terbaik dalam penentuan fase tumbuh padi yaitu algoritma NDRE yang lebih baik dibanding dengan algoritma EVI dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,6095 sehingga memiliki nilai keterpengaruhan sebesar 60,95% dengan model persamaan y = -0,0131 x2 + 0,1484 x + 0,0758. Hasil estimasi produksi padi Kabupaten Demak tahun 2020 pada fase 1 yaitu 780.832,062 kwintal, fase 2 yaitu 134.158,68 kwintal, fase 3 yaitu 67.007,979, fase 4 yaitu 30.042,981 kwintal, fase 5 yaitu 51.665.364 kwintal, fase 6 yaitu 677.001,807 kwintal, fase 7 yaitu 311.704,848 kwintal, fase 8 yaitu 620.269,812 kwintal, fase 9 yaitu 833.853,285 kwintal, dan fase 10 yaitu 753.001,272 kwintal. Kata Kunci: EVI, Fase Tumbuh Padi, NDRE, Produksi Padi, Sentinel-2. ABSTRACTDemak Regency is one of the largest paddy producing districts in Central Java. In 2009 Central Java became the province with the largest paddy productivity producer in Indonesia. Information on rice production predictions can be used as a support effort for the government in implementing food security programs. Food security aims so that Indonesia can return to food self-sufficiency. Increased rice production must be accompanied by increased yields and expansion of rice fields. This study aims to determine the distribution of rice growth phases which can be used to estimate rice production using Sentinel-2 satellite imagery. The algorithms used in determining the phase of rice growth are the EVI (Enhanced Vegetation Index) algorithm and the NDRE (Normalized Difference Red-Edge Index) algorithm. As well as to determine the estimated rice production used the ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) statistical forecasting model. The results of the research are the best algorithm analysis in determining the phase of rice growth, namely the NDRE algorithm which is better than the EVI algorithm with a coefficient of determination (R2) of 0,6095 so that it has an influence value of 60,95% with the equation model y = -0,0131 x2 + 0,1484 x + 0,0758 . The results of the estimated rice production for Demak Regency in 2020 in phase 1 are 780.832,062 quintals, phase 2 is 134.158,68 quintals, phase 3 is 67.007,979, phase 4 is 30.042,981 quintals, phase 5 is 51.665,364 quintals, phase 6 is 677.001,807 quintals, phase 7 is 311.704,848 quintals , phase 8 is 620.269,812 quintals, phase 9 is 833.853,285 quintals, and phase 10 is 753.001,272 quintals. 
ANALISIS KESUBURAN DAN PENCEMARAN AIR BERDASARKAN KANDUNGAN KLOROFIL-A DAN KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID SECARA MULTITEMPORAL DI MUARA BANJIR KANAL TIMUR Aditya Hafidh Baktiar; Arwan Putra Wijaya; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.177 KB)

Abstract

ABSTRAKSeiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, mengakibatkan meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan semakin terkontaminasinya air, tanah dan udara. Salah satu perairan yang telah terkontaminasi limbah adalah perairan muara Banjir Kanal Timur dimana perairan Banjir Kanal Timur terletak di wilayah pesisir yang sering dijadikan sebagai tempat bermuaranya limbah domestik maupun limbah rumah tangga yang sering dibuang ke sungai. Oleh karena itu perlu adanya informasi mengenai mengenai penilaian kualitas air di muara Banjir Kanal Timur. Salah satu parameter untuk menilai kualitas air yaitu Klorofil-a dan Total Suspended Solid.Dalam penelitian yang dilakukan pada bulan April tahun 2016 ini memiliki tujuan untuk mengetahui distribusi kesuburan dan pencemaran air yang didasarkan pada kandungan klorofil-a dan Total Suspended Solid. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan titik sampel secara acak di perairan muara Banjir Kanal Timur. Selanjutnya hasil sampling akan diuji dilaboratorium untuk mendapatkan nilai kandungan klorofil-a dan konsentrasi TSS, dari nilai uji laboratorium, nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengolahan kandungan korofil-a dan konsentrasi TSS pada citra satelit Landsat.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi kesuburan air pada tahun 2003, 2014 dan 2016 di dominasi oleh status trofik oligotrof (0-2,6 mg/l) dan status trofik paling kecil pada tahun 2003, 2014 dan 2016 secara berurutan ditempati oleh status trofik eutrof (7,3-56 mg/l), mesotrof (2,6-7,3 mg/l) dan hipereutrof ( >56 mg/l). Sedangkan untuk konsentrasi TSS pada tahun 2003, 2014 dan 2016 didominasi oleh daerah tercemar ringan dengan nilai kandungan 84 – 504 mg/l dan indeks pencemaran paling kecil ditempati oleh kategori tercemar sedang yang memiliki kandungan TSS pada rentang 504 – 5048 mg/l. Kata Kunci : Banjir Kanal Timur, Indeks Pencemaran, Klorofil-a, Status Trofik,Total Suspended Solid.ABSTRACTAlong with the increase of population, resulting the amount of waste produced increase. This causes more contamination of water, soil and air. One of waters that has been contaminated by waste is the East Flood Canal where it is located in the coastal area that often serve as a place of domestic waste and household waste which is often dumped into the river. Therefore it is necessary that the existance of information for the water quality assessment in the estuary of the East Flood Canal. One of the parameters to assess the water quality are Chlorophyll-a and Total Suspended Solid.A study conducted in April 2016 had the objective to determine the distribution of fertility and water pollution that is based on the content of chlorophyll-a and Total Suspended Solid. In this research, random sample points was taken in the estuarine waters of East Flood Canal. Furthermore, the sampling result will be tested in laboratory to get the content value of chlorophyll-a and TSS concentrations, from the value of laboratory tests, later it could be used as the basis for processing the content of korofil-a and TSS concentration on Landsat satellite imagery.The results shows that the fertility distribution of water in 2003, 2014 and 2016 is dominated by the oligotrof trophic status (0-2 mg / l) and the lowest trophic status in 2003, 2014 and 2016 respectively occupied by the eutrof trophic status (5 -15 mg / l), mesotrof (2-5 mg / l) and hipereutrof (≥15 mg / l). While for the concentration of TSS in 2003, 2014 and 2014 were dominated by light polluted area with the content value of 84-504 mg / l and the lowest pollution index is occupied by a medium polluted category that contains TSS in the range of 504-5048 mg / l.Keywords : East Flood Canal, Chlorophyll-a, Total Suspended Solid, Pollution Index, Trophic Status*)  Penulis, Penanggung Jawab
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN KOMODITAS KEHUTANAN DAN PERTANIAN DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE MATCHING Muhammad Fathan; Abdi Sukmono; Hana Sugiastu Firdaus
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.31 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini menganalisis kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan yaitu tanaman karet, tembakau, kopi robusta dan cengkeh. Untuk tanaman kehutanan yaitu tanaman sengon, acacia magnium, kayu putih dan mahoni untuk komoditas kehutanannya Pada penelitian ini kelas kesesuaian lahan dibedakan dengan kelas sesuai dan kelas tidak sesuai. Kelas sesuai dibedakan lagi menjadi kelas sangat sesuai (S1), kelas sesuai (S2) dan kelas sesuai majinal (S3). Kelas tidak sesuai dibedakan menjadi dua kelas untuk  kesesuaian lahan komoditas, yaitu kelas tidak sesuai sekarang (N1) dan kelas tidak sesuai sama sekali (N2).Hasil dari penelitian ini berupa tanaman cengkeh kelas S1 sebesar 1,224 Ha yang berada di Kecamatan Getasan, tanaman karet kelas S1 seluas 474,178 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman kopi robusta kelas S2 seluas 2.001,920 Ha berada di Kecamatan Getasan, tanaman mahoni kelas S1 seluas 2.030,158 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman sengon kelas S1 seluas 2.048,167 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman kayu putih kelas S2 seluas 6.347, 780 Ha berada di Kecamatan Pringapus, dan tanaman acacia kelas S1 seluas 537,897 Ha berada di Kecamatan Jambu. Berdasarkan hasil validasi lapangan menunjukkan bahwa terdapat daerah yang tidak sesuai dengan hasil penelitian, dimana keadaan dilapangan ditemukan tanaman cengkeh yang jika di hasil matching menunjukkan tidak sesuai (N) yang berada di Kecamatan Bergas. Berdasarkan dari matriks konjungsi yang didapatkan dari perbandingan hasil kesesuaian lahan dengan validasi di lapangan, tanaman mahoni, tembakau, kopi robusta, kayu putih dan acacia adalah sesuai. Pada tanaman Sengon didapatkan hasil rasio kesesuaian sebesar 80%. Kemudian tanaman karet didapatkan hasil rasio kesesuaian sebesar 40%. Sedangkan pada tanaman cengkeh hasilnya adalah tidak sesuai
ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN LUASAN MANGROVE AKIBAT PENGARUH LIMPASAN SEDIMENTASI TERSUSPENSI DENGAN METODE PENGINDERAAN JAUH (Studi Kasus : Segara Anakan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah) Fatimah Putri Utami; Yudo Prasetyo; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.559 KB)

Abstract

ABSTRAKIndonesia sebagai negara maritim memiliki garis pantai sepanjang 99.093 kilometer dan 70% dari luasan total wilayah nusantara terdiri atas lautan dengan daerah-daerah sekitar pesisir tergenang air yang dipengaruhi oleh adanya pasang surut air laut. Kawasan pesisir tersebut sangat berpotensial untuk menunjang kemakmuran kehidupan manusia, salah satunya pengembangan vegetasi pesisir dan area konservasi ekosistem hutan mangrove yang dapat berkontribusi besar sebagai paru-paru dunia. Konsentrasi hutan mangrove terbesar Kabupaten Cilacap terletak di kawasan estuari Segara Anakan. Adanya limpasan sedimentasi dari daerah hulu ke Segara Anakan tersebut menimbulkan dampak positif bagi keberadaan mangrove dikarena munculnya tanah timbul yang berlumpur sehingga bepotensi menjadi habitat mangrove. Perkembangan teknologi penginderaan jauh yang sangat pesat dapat dimanfaatkan sebagai monitoring kualitas lingkungan seperti kontrol degradasi hutan mangrove, selain itu dapat me-monitoring perubahan kualitas perairan akibat limpasan sedimentasi tersuspensi dari bagian hulu sungai. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi hutan mangrove dan ekstrasi nilai konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) menggunakan citra satelit Landsat multitemporal yaitu citra satelit Landsat 5 TM tahun 1994,  Landsat 7 ETM+ tahun 2003, Landsat 8 OLI TIRS tahun 2015. Metode klasifikasi citra untuk mengidentifikasi hutan mangrove menggunakan klasifikasi terbimbing dengan lima kelas, yaitu vegetasi mangrove, non mangrove, lahan, pemukiman dan hidrografi. Sedangkan pemisahan perairan dan daratan untuk mendapatkan morfologi laguna Segara Anakan menggunakan klasifikasi terbimbing dengan kombinasi band serta untuk mengekstrasi konsentrasi TSS digunakan algoritma Syarif budiman (2004) dan Parwati (2006)Hasil analisis menunjukkan luas hutan mangrove di Kawasan Segara Anakan Kabupaten Cilacap pada tahun 1994 sebesar 7955 Ha, tahun 2003 seluas 6333 Ha serta pada tahun 2015 seluas 5796 Ha, Selama kurun waktu tahun 1994-2003 abrasi hutan mangrove sebesar 2756 Ha, akresi hutan mangrove 1134 Ha, sedangkan pada rentang tahun 2003-2015 terjadi abrasi hutan mangrove sebesar 2163 Ha, akresi hutan mangrove 1626 Ha. Selain itu hasil penelitian membuktikan bahwa besaran konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) dari ekstrasi data citra satelit yang diolah menggunakan Algoritma Parwati dan Syarif Budiman berpengaruh secara signifikan positif terhadap data hasil pengukuran Total Suspended Solid (TSS) di lapangan dengan tingkat signifikansi 5%.Kata Kunci : Mangrove, Landsat, Supervised Classification, Total Suspended Solid (TSS), Segara AnakanABSTRACT Indonesia as maritime country has a coastline along the 99.093 kilometer and 70% of the total area of the archipelago is made up of the ocean with surrounding coastal areas flooded that are affected by the tide. The coastal area is very potential to support the prosperity of the human life, one being the development of coastal vegetation and mangrove forest ecosystem conservation areas that can contribute as the lungs of the world. The density of Mangrove forests is located in estuary area Segara Anakan of Cilacap. Runoff sedimentation in the upper Segara Anakan gave positive impact for the existence of mangrove vegetation because arise of delta muddy its potentialy become mangrove habitat. The development of remote sensing technologies very rapidly that can be utilized as monitoring environmental quality control such as degradation of the mangrove forests, besides able to monitoring changes in the quality of waters due to runoff and sedimentation are suspended from the upper reaches of the river.In this study, the mangrove forests identification and the extraction of concentration Total Suspended Solid (TSS) value using satellite imagery Landsat multitemporal such as Landsat 5 TM 1994, Landsat 7 ETM + in 2003, Landsat 8 OLI TIRS 2015. Image classification methods for identifying mangrove forests using the supervised classification with five classes. There are non mangrove vegetation, mangroves, land, residential and hydrographic. As for the separation of the waters and the mainland to get the lagoon morphology of Segara Anakan also uses the supervised classification with band combinations as well as to extract TSS concentrations using algorithms Syarif Budiman (2004) and Parwati (2006).The results of this research showed that the extensive mangrove forests in Segara Anakan, Cilacap in 1994 is around 7955 Ha, in 2003 is around 6333 Ha and in 2015 is around 5796 Ha, during the years 1994-2003 abrasion mangrove forests of 2756 Ha, accretion of mangrove forests 1134 Ha, whereas in the 2003-2015 ranges occur abrasion of 2163 Ha of mangrove forests, mangrove forest accretion 1626 Ha. Moreover, the research results proved that the massive concentration of Total Suspended Solid (TSS) from the extraction of satellite image data is processed using algorithms Parwati and Sharif Budiman have significant influence and positively to measurement data Total Suspended Solid (TSS) in the field with a significance level of 5%.Keywords:  Mangrove, Landsat, Supervised Classification, Total Suspended Solid (TSS), Segara Anakan*) Penulis, PenanggungJawab
Co-Authors Aditya Hafidh Baktiar Aji, Sentanu Alfian Galih Utama, Alfian Galih Alfreud, Carl Dylan Andri Suprayogi Anggi Karismawati Ardiansyah Ardiansyah Ardyan Satria Pratama Ardyan Satria Putra Pratama Arfina Kusuma Putra Arief Laila Nugraha Ariella Arima Aniendra Arsyad Nur Ariwahid Arwan Putra Wijaya Aryatama, Muhammad Ghani Avi Yudhanto Aziz Anjar Santoso Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bandi Sasmito Bashit, Nurhadi Bashit, Nurhadi BASKORO AGUM GUMELAR Baskoro Agum Gumelar Bella Riskyta Arinda Benning Hafidah Kadina Besar Tirto Husodo Cartenz Noviantri Handayani Chandra Satria Ajie Wicaksono Dedigun Bintang Fajeri Demi Stevany Dewi Previansari Dewinta Heriza Dhuha Ginanjar Bayuaji DIKA NUZUL RACHMAWATI Dini Ramanda Putri Dini Tiara Dita Rizki Amliana Dyah Wijaningsih Ertha Silalahi Fadli Rahman Fadli Rahman, Fadli Fajriah Lita Pamungkasari Faradina Sekar Melati Farhan Ardianzaf Putra Farouki Dinda Rassarandi Farras Nabilah Fatimah Putri Utami Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Firman Hadi Fitra S Pandia Franstein Kevin J.B Gabriel Yedaya Immanuel Ryadi Galuh Puteri Saraswati Ghinaa Rahda Kurnila Gilang Diva Pradana Grivina Yuliantika Hadi, Firman Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus, Hana Sugiastu Haniah Haniah IFAN ADI PRATAMA Ikhtifari, Muh. Nurshauma Ilmawan Muhammad Hida Indah Prasasti Innong Pratikina Akbaruddin Jamilah, Mutiara Jiyah Jiyah Jolangga Agung Budiman Kalinda, Icha Oktaviana Putri Kurnia Wisnu Aziz Kusuma, Hafiizh Mega Laode M Sabri Lia Novianti Ni’amah Lilik Kristianingsih Lingga Hascarya Prabandaru LM Sabri LM Sabri LM Sabri Maharani, Hanindya Zahra MIRTA INDRIASTUTI Moehammad Awaluddin Muhammad Adnan Yusuf, Muhammad Adnan Muhammad Fathan Muhammad Ibnu Munadi Nainggolan, Yohana Christie Nandia Meitayusni Nabila Naufal Farras Naufal Ilyas Abdul Hakim Nella Wakhidatus Nida Shabrina Nilasari, Monica Novitasari Novitasari Nugra Putra Pembayun Nur Itsnaini Nurfika Maulina Larasati Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurhandini Maghda Maghda Prajamandana, Andyan Putra Prambudhianto Putro Pamungkas Putra, Ikhlas Ika Putri, Novita Qoaruddin Qomaruddin Rajagukguk, Trevi Austin RAJAGUKGUK, TREVY AUSTIN Rampu, Jelly Resky Kelana Ridwan Aminullah Rihadatul Aisy Risqi Fadly Robby Rista Omega Septiofani Riyadi, Elnatan Vieno s Subiyanto Salma, Channana Nadiya Sawitri Subiyanto Sendi Akhmad Al Mukmin Septiyana, Diah Setyo Adhi Nugroho SILALAHI, ERTHA Sinabutar, Julio Jeremia Sindy Pariamanda Siska Wahyu Andini Siti Rahayuningsih Sondang Artania Sidauruk Supriadi Sanjaya Purba Suwirdah Pebriyanah Tisnasuci, Ilya Dewanti Trevi Austin Rajagukguk Trevy Austin Rajagukguk TREVY AUSTIN RAJAGUKGUK Tristianti, Nova Veri Pramesto Vidya Velisa Taufik Wakhidatus, Nella Welman Manuel Sitorus Widayanti, Eko Yudo Prasetyo Yudo Prasetyo