Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MENJAGA BERAT BADAN SEHAT DENGAN CERDIK DI USIA PERTENGAHAN (45-59 TAHUN): STUDI CROSS SECTIONAL INDONESIA FAMILY LIFE SURVEY (IFLS) 2014-2015 Mahwati, Yeni; Indriati, Indriati
Sehat MasadaJurnal Vol 16 No 2 (2022): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v16i2.374

Abstract

Epidemi obesitas menjadi tantangan terbesar kesehatan masyarakat global. Di Indonesia, prevalensi berat badan lebih dan obesitas menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terus mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan berat badan pada penduduk usia pertengahan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari IFLS-5 terhadap 5.781 individu usia pertengahan di Indonesia (45-59 tahun). Desain penelitian ini adalah cross sectional, dengan variabel independen perilaku CERDIK: pemeriksaan kesehatan, penggunaan tembakau, aktivitas fisik, konsumsi makanan, kecukupan tidur dan kepribadian. Variabel dependen adalah berat badan sehat, didefinisikan sebagai partisipan yang memiliki IMT < 23 kg/m2. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan regresi logistik multivariat. Secara keseluruhan, 36,8% populasi usia pertengahan di Indonesia memiliki berat badan sehat. Odds ratio (OR) dan 95% interval kepercayaan (CI) berat badan sehat secara signifikan lebih tinggi di antara mereka yang berusia 50-59 tahun, laki-laki, tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, pengguna tembakau saat ini, memiliki aktivitas fisik tinggi, mengkonsumi buah setiap hari, tidak pernah mengkonsumsi daging, gorengan, makanan manis dan fastfood. Kepribadian Ekstraversion dan Agreeableness ditemukan berhubungan dengan status berat badan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pemeriksaan kesehatan, penggunaan tembakau, aktivitas fisik tinggi, mengkonsumsi buah setiap hari, tidak mengkonsumsi daging atau mengkonsumsi daging tidak setiap hari, tidak mengkonsumsi gorengan dan memiliki kepribadian ekstraversi berhubungan dengan berat badan sehat. Upaya promosi kesehatan perilaku CERDIK perlu terus dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan risiko terjadinya obesitas pada usia pertengahan.
SINDROM PASCA COVID-19 Sari, Aprilia; Mahwati, Yeni
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i1.418

Abstract

Background: The phenomenon of post-COVID-19 syndrome is still largely unreported in Indonesia. Post-COVID-19 syndrome itself has not been widely studied, resulting in a lack of promotive and preventive measures for patients who experience post-COVID-19 syndrome. Objective: To determine the syndrome experienced by COVID-19 survivors and the factors that influence the occurrence of post-COVID-19 syndrome. Methods: Literature search using Google Scholar and Pubmed databases with a range of years 2019-2023. With keywords "Adult" and "Elderly" and "Long COVID-19" or "COVID-19 Syndrome" or "Long haulers" or "Post COVID-19" and "Brain fog" or "Fatigue" or "Dyspnea" or "Breathlessness". Discussion: A total of 10 studies were included. The most reported syndrome was fatigue and the most reported risk factor affecting the incidence of post COVID-19 syndrome was female gender. Conclusion: Post-COVID-19 syndrome is a complex condition with multiple and prolonged syndromes. The effects of post-COVID-19 syndrome are enormous for health.
Faktor Risiko Kejadian Katarak Pamungkas, Motris; Mahwati, Yeni; Suparni, Suparni; Hartiningsih, Siti Sugih; Tusrini, Weni
Sehat MasadaJurnal Vol 18 No 1 (2024): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v18i1.460

Abstract

Cataract is one of the leading causes of blindness in the world and in Indonesia. The prevalence of blindness due to cataracts increases annually by 0.1% of the total Indonesian population. Cataracts are caused by several risk factors. Based on this, early prevention efforts are needed to reduce the risk factors for cataract blindness. The purpose of this study was to determine the description of risk factors for cataract incidence based on the epidemiological triad, determine the relationship and magnitude of risk factors for cataract incidence. This type of research uses a literature review method of 16 journals consisting of 12 national journals and 4 international journals that discuss cataract risk factors. The results showed that risk factors were significantly associated with a p value of <0.05 with cataract incidence. Host risk factors are age ≥60 years, female gender, low education level, non-white race, genetic history (family cataract, diabetes mellitus, hypertension), and smoking habit. Based on agent exposure to ultraviolet light, and lack of antioxidant consumption are more at risk for cataract incidence. Then based on the environment, risk factors consist of climate, work outside the building, and low income levels. In conclusion, age, gender, education, race, genetic history (family cataract, diabetes mellitus, hypertension), smoking habit, ultraviolet light exposure, lack of antioxidant consumption, climate, occupation, and income level are significantly related and at risk for cataract incidence.
Impact of Infancy Conditions on Physical Growth of Children Under-five Azhari, Claudia; Mahwati, Yeni; Suryamah, Yeni; Ramdan, Arfian Hikmat
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um044v9i12024p1-8

Abstract

Children under five years old is the age group most vulnerable to several health problems. It is important to evaluate the impact of infancy condition on their physical growth.  This research aimed to examine the impact of infancy condition on the physical growth of children under-five years old. The unmatched case-control study was conducted in Puskesmas Griya Antapani areas, Bandung from May to July, 2023. A total of 112 children aged under 5 years were included in this study (56 cases and 56 control). The analysis used multivariate logistic regression to determine adjusted odds ratios (OR). The results showed that the variables associated with the children growth are infection or illness in infancy (OR is 0,138 95 percent CI 0,51 until 0,375), feeding patterns in infancy (OR is 11,000 95 percent CI 4,566 until 26,503), birth weight (OR is 0,170 95 percent CI 0,036 until 0,818) and economic status (OR is 0,062 95 percent CI 0,14 until 0,280). Multivariate logistic regression showed that economic status was the most dominant factor for children physical growth (OR is 6.701 95 percent CI 1,323 until 33,944). Education for families is needed in choosing food that is rich in nutrition and economical by utilizing alternative sources of protein, the amount of food, and the schedule of meals according to the needs of children according to their age.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Pre Eklamsia pada Ibu Hamil: Sistematik Review Napisah, Pipih; Mahwati, Yeni; Syafrullah, Haidir; Laelasari, Laelasari
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 3 (2024): Jurnal Keperawatan: September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i3.1763

Abstract

Penyebab kematian ibu bersalin tertinggi, yaitu hipertensi dalam kehamilan sebesar 33,33%. Angka kejadian pre eklamsia pada ibu hamil sebesar 3-7%. Tujuan penelitian untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kejadian pre eklamsia pada ibu hamil. Metode penelitian:  pencarian terbatas  dilakukan pada tiga data base, yaitu Pubmed, EBSCO, ProQuest. Kriteria inklusi artikel, yaitu  diterbitkan 10 tahun terakhir, dapat diakses secara penuh,  membahas  tentang factor-faktor yang mempengaruhi kejadian pre eklamsia pada ibu hamil, bahasa Inggris. Data dianalisa menggunakan JBI. Berdasarkan studi literature didapatkan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian terdiri dari tiga kategori, yaitu karakteristik responden, kesehatan ibu sebelum hamil, dan kesehatan ibu selama hamil. Terdapat hubungan antara umur 1,4x-6,3x), merokok, pendidikan dan status social ekonomi (0,3x-0,9x), riwayat diabetes (2,4x-5,7x), BMI sebelum hamil (0,5x-5,4x), riwayat pre eklamsia (5,1x), riwayat hipertensi (5,1x-7,5x), ibu primi dan multi yang menggunakan alat kontrasepsi awal pil dan ibu dengan penyakit kardiovaskular, ISK (6,9x), kelebihan berat badan (0,3x-4,3x), diabetes gestasional (2,5x-11,8x), suplemen zat besi dan kalsium kurang (0,06x), kehamilan kembar (8,5x), pemeriksaan ANC (6,8x), dan hipotiroid (5,9x) dengan kejadian pre eklamsia pada ibu hamil nilai p value <0,05. Faktor paling beresiko tinggi mengalami pre eklamsia pada kehamilan, yaitu diabetes gestasional, kehamilan kembar, riwayat hipertensi, ISK, pemeriksan ANC, umur lanjut, hipotiroid, riwayat DM, BMI, riwayat pre eklmasia, dan kelebihan berat badan.
Pengaruh Aplikasi Sistem Edukasi Masa Nifas (SEMASA) Terhadap Perilaku Perawatan Ibu Nifas di Rumah Sakit Humana Prima Bandung: The Influence of The Application of the Education System in Postpartum Period (Semasa) on the Care Behavior of Public Women at Humana Prima Hospital Bandung Herawati, Yanti; Mahwati, Yeni; Sutisna, Ma’mun; Sastramihardja, Herri S; Nurlatifah, Teni; Lestari, Mia Dwi
Journal of Health (JoH) Vol 12 No 1 (2025): Journal of Health (JoH) - January
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v12n1.1035

Abstract

Approximately 50% of maternal deaths occur within the first 24 hours after delivery. Cesarean section (CS) delivery can lead to more complications compared to vaginal delivery. At Humana Prima Hospital, the incidence of CS deliveries was 1035 in 2021, 1192 in 2022, and 1426 in 2023. Providing education during the postpartum period is important for increasing maternal knowledge, attitudes, and behaviors. An innovative educational medium, such as the SEMASA application, can be an instrumental in this regard. This study aimed to analyze the influence of using the SEMASA application on maternal knowledge, attitudes, and behaviors in postpartum care. This quantitative study employed a quasi-experimental with a nonequivalent posttest-only control group approach. The research was conducted on 84 postpartum mothers at Humana Prima Hospital in 2023, using purposive sampling to select 42 respondents who used the SEMASA application and 42 respondents who received information through leaflets. Data were analyzed using the Mann-Whitney test. The results revealed significant differences in knowledge, attitudes, and behaviors between the intervention and control groups. In the intervention group, 36 respondents (85.7%) demonstrated good knowledge, compared to 22 respondents (52.4%) in the control group (p<0.05); 36 respondents (85.7%) in the intervention group had a positive attitude, compared to 34 respondents (81.0%) in the control group (p<0.05); 38 respondents (90.5%) in the intervention group exhibited compliant behavior, compared to 26 respondents (61.9%) in the control group (p<0.05). The study concluded that the SEMASA application effectively improves the knowledge, attitudes, and behaviors of postpartum women in their postpartum care.
INTERVENSI NON FARMAKOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL NAPISAH, PIPIH; MAHWATI, YENI; HADIYATI, LILIS; SYAFRULLAH, HAIDIR; MADIUW, DEVITA
Jurnal Hasil Penelitian dan Pengembangan (JHPP) Vol. 1 No. 3 (2023): Juli
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jhpp.v1i3.131

Abstract

Anemia merupakan masalah yang umum terjadi pada kehamilan. Akibat anemia pada ibu hamil, yaitu abortus, partus premature, partus lama, perdarahan postpartum, syok, infeksi intrapartum atau postpartum. Angka kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Tujuan penelitian, yaitu mereview keefektifan berbagai intervensi untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil. Metode penelitian: Pencarian terbatas dilakukan pada lima data base, yaitu Pubmed, EBSCO, ProQuest, Google Scholar dan Neliti. Kriteria inklusi artikel, yaitu diterbitkan 3 tahun terakhir, dapat diakses secara penuh, membahas tentang intervensi non farmakologi untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil, bahasa Indonesia dan Inggris. Data yang didapat dilakukan quality assessment dan dianalisa menggunakan JBI. Hasil penelitian: berdasarkan studi literature didapatkan 32 artikel. Intervensi non farmokologi untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil berdasarkan literature terdiri dari 32 artikel. Intervensi tersebut, yaitu terapi nutrisi, senam hamil dan pemberian edukasi nutrisi, serta pemberian HIPP. Intervensi berupa terapi nutrisi diantaranya dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti buah-buahan, sayuran, kombinasi buah serta sayuran dan Fe, telur. Selain itu, senam hamil, dan pemberian pendidikan kesehatan dapat meningkatkan kadar Hb. Kesimpulan: semua intervensi efektif untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil. Namun, intervensi yang mudah dilakukan, tidak memerlukan keahlian khusus, hemat biaya, dan tidak menimbulkan efek samping, yaitu dengan mengkonsumsi pisang ambon dan jus jambu merah. Saran: ibu hamil diharapkan dapat mengkonsumsi pisang ambon sehari 2 kali sebanyak 320 gram (2 buah pisang sedang) atau jus jambu biji merah sehari 1 kali sebanyak 250 cc selama kehamilan sehingga dapat mencegah anemia kehamilan.
EFEKTIVITAS WOLBACHIA DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Patmawati, Dewi; suparni, suparni; Mahwati, Yeni
Sehat MasadaJurnal Vol 19 No 1 (2025): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Dengue fever (DHF) is one of the global health threats that needs serious attention, because this disease has a high morbidity and mortality rate and has the potential to cause extraordinary events (KLB). Dengue control activities that dengue control activities that are usually carried out are considered ineffective, especially there are negative impacts including the existence of resistance in vectors to insecticides. The use of Wolbachia bacteria is offered as an alternative that can be applied in dengue control especially to reduce the cases. Objective: To determine the effectiveness of Wolbachia in controlling dengue fever control of dengue hemorrhagic fever. Methods: This article used narrative literature review method using data and information from online search sites such as Google Scholar, Pubmed and Science Direct published between 2019-2023. Discussion: A total of 8 out of 11 articles reported a decrease in dengue cases in Wolbachia release sites ranging from 40% - 96%. Another 3 articles stated that Wolbachia influenced the ability of Aedes aegypti mosquitoes to transmit dengue virus. Conclusion: Wolbachia is effective for dengue hemorrhagic fever control.
Perbandingan Stretching Exercises, Musik Dan Kombinasi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Menstruasi (Dismenore Primer) Pada Siswi Sman 5 Karawang Karmelia, Mela; Wijayanegara, Hidayat; Mahwati, Yeni; Sastramihardja, Herri S.; Rowawi, Roni; Rasyad, Adjat Sedjati
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v4i1.43

Abstract

Dismenore merupakan masalah ginekologi yang dialami oleh kebanyakan wanita terutama remaja. Cara yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi rasa nyeri saat menstruasi yaitu dengan cara farmakologi maupun non farmakologi. Salah satu cara nonfarmakologi yang dapat dilakukan yaitu dengan stretching exercises dan terapi musik.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan penurunan nyeri menstruasi menggunakan kombinasi stretching exercises dan musik dengan stretching exercises atau dengan treatment musik.Metode penelitian dengan menggunakan quasi eksperimental, pendekatan posttest design dengan jumlah sampel 105 siswi. Pengambilan sampel siswi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok kombinasi dari stretching exercises dan musik 35 responden, stretching exercises 35 responden, dan terapi musik 35 responden. Penelitian dilakukan di SMAN 5 Karwang pada bulan April-Juni 2019. Analisis perbedaan ketiga kelompok yang dilakukan pengujian secara statistik dengan uji Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi dari stretching exercises dan musik terdapat penurunan yang signifikan dengan rata-rata 2,14 rentang derajat nyeri 0-5 dibandingkan dengan stretching exercises dengan rata-rata 3,40 (1-6) ataupun treatment musik rata-rata 3,66 (1-6) pada penurunan intensitas nyeri menstruasi (dismenore primer) dengan p value 0,001 (p kurang dari 0,005).Simpulan, kombinasi stretching exercises dan musik terdapat penurunan yang signifikan dibandingkan stretching exercises ataupun treatment musik terhadap intensitas nyeri menstruasi (dismenore primer) pada siswi.
Perbandingan Efektifitas Antara Warm Pack Belt Dengan Kompres Air Hangat Dalam Menurunkan Demam Anak Usia 1 ̶ 5 Tahun Di Puskesmas Legon Kulon Kabupaten Subang Tahun 2021 Karimah, Karimah; Wijayanegara, Hidayat; Mahwati, Yeni; Sutisna, Ma’mun; Komalaningsih, Sri; Sastramihardja, Herri S
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 4 No. 2 (2021): September 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v4i2.46

Abstract

Demam merupakan kondisi suhu tubuh yang meningkat melebihi 36°C. Demam pada anak dapat diatasi secara non farmakologi dilakukan dengan Warm Pack Beltdan kompres air hangat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan sebelum dan sesudah diberikan Warm Pack Belt dan kompres air hangat dalam menurunkan demam serta menganalisis efektifitas Warm Pack Belt dengan kompres air hangat dalam menurunkan demam anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Legon Kulon Kabupaten Subang tahun 2021. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Legon Kulon Kabupaten Subang pada tanggal 11-31 Maret 2021. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest with control group dengan responden sebanyak 80 orang usia 1-5 tahun yang mengalami demam. Efektifitas diukur menggunakan Uji N-Gain, variabel terikat Demam diukur memakai skala ukur nominal, sedangkan perbandingan efektifitas antara Warm Pack Beltdengan kompres air hangat dalam menurunkan demam anak usia 1-5 tahun dianalisis menggunakan Uji Paired Sampel T Test. Hasil penelitian menunjukkan pada hari ke 1-3 nilai p value = 0,000 semua nilai p value kurang dari 0,05 menunjukkan adanya perbedaan efektifitas antara Warm Pack Belt dengan kompres air hangat dalam menurunkan demam anak usia 1-5 tahun. Dimana penurunan suhu tubuh anak sebelum diberikan kompres air hangat pada yaitu 37,91°C dan setelah diberikan menjadi 36,63°C, sedangkan pada kelompok Warm Pack Belt yaitu sebelum diberikan suhu tubuh anak 37,79°C dan setelah diberikan menjadi 35,83°C. Terdapat perbedaan penurunan yaitu 1,28°C untuk kelompok kompres hangat dan 1,96°C untuk kelompok Warm Pack Belt. Simpulan, terdapat perbedaan suhu tubuh anak usia 1-5 tahun yang diberikan treatment. Warm Pack Belt lebih efektif dibandingkan dengan kompres air hangat terhadap demam pada anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Legon Kulon Kabupaten Subang.