Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Preferensi Inang Familia Nymphalidae di Kawasan Coban Rais Kota Batu Ayu Maulidya Agustiningrum; Sulisetijono Sulisetijono; Sofia Ery Rahayu
Jurnal Ilmu Hayat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v6i12022p33-41

Abstract

Kupu-kupu Familia Nymphalidae merupakan jenis kupu-kupu yang cukup umum ditemukan di alam. Kupu-kupu merupakan spesies yang tergantung dengan kondisi habitatnya, sehingga kupu-kupu tergantung dengan kondisi tumbuhan inangnya. Perubahan kawasan air terjun Coban Rais menjadi kawasan wisata alam yang aktif dikunjungi oleh masyarakat Kota Batu dan sekitarnya menyebabkan beberapa peralihan fungsi lahan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan sebagai data base konservasi kupu-kupu familia Nymphalidae yang menfokuskan penelitian pada preferensi pakan dan habitat. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif. Sehinga, data yang diperoleh dari penelitian ini berupa jenis kupu-kupu Familia Nymphalidae yang ditemukan di lokasi penelitian dan tumbuhan inang dianalisis secara deskriptif. Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan mengamati ciri morfologi yang meliputi habitat, perakaran, batang, daun, bunga, buah dan biji. Buku yang digunakan untuk identifikasi tumbuhan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ditemukan beberapa tumbuhan inang kupu familia Nymphalidae di kawasan air terjun Coban Rais Kota Batu, serta terdapat 4 jenis kupu-kupu familia Nymphalidae yang ditemukan antara lain Cyrestis lutea, Junonia iphita, Libythea myrrha, dan Lethe manthara.
Perilaku Harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) di Penangkaran Eco Green Park Kota Batu Propinsi Jawa Timur Stefanus Nahas; Sofia Ery Rahayu; Agung Witjoro
Jurnal Ilmu Hayat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v2i12018p9-20

Abstract

Julang Emas (Aceros undulatus) merupakan salah satu jenis Burung rangkong dari familia Bucerotidae yang memiliki nama latin (Aceros undulatus)saat ini menghadapi ancaman kepunahan dan penurunan populasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan Burung Julang Emas (Aceros undulatus) adalah dengan usaha konservasi eksitu yakni melalui kegiatan penangkaran. Eco Green Park merupakan tempat penangkaran yang berupaya untuk menangkarkan Burung Julang Emas (Aceros undulatus). Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan di tempat penangkaran Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yaitu: mengamati perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus), persentase perilaku dan frekuensi harian di penangkaran Eco Green Park. Pengamatan dilakukan pada pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB. Objek dalam penelitian ini menggunakan sepasang Burung Julang Emas (Aceros undulatus). Persentase perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yang dapat dihitung menggunakan rumus persentase dan frekuensi perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yaitu berupa jumlah satu perilaku yang dilakukan dalam waktu pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 jenis perilaku harian yang muncul pada Burung jantan dan betina yaitu perilaku makan, membuang kotoran, bersuara, pembersihan, menyelisik, bertengger, berjemur, pindah tempat, mematuk benda, menyelisik pasangan, dan bercumbu. Perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yang memiliki persentase tertinggi adalah perilaku bertengger dan yang memiliki persentase terendah adalah perilaku membuang kotoran. Perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yang memiliki frekuensi tertinggi adalah perilaku pindah tempat dan yang memiliki frekuensi terendah adalah perilaku berjemur.
Keanekaragaman Kupu-kupu Familia Nymphalidae di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo Kota Batu Jawa Timur Sendy Devi Rachmawati; Sofia Ery Rahayu
Jurnal Ilmu Hayat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v5i22021p90-97

Abstract

Kupu-kupu selain berperanan sebagai pollinator juga digunakan sebagai indikator kondisi suatu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kupu-kupu familia Nymphalidae yang ada di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo. Metode penelitian ini menggunakan metode jelajah atau walking transect yang dilakukan pada pukul 08.00-09.00 WIB dan pukul 10.00-11.00 WIB selama dua minggu pada bulan Maret – April 2020. Lokasi pengamatan kupu-kupu terbagi menjadi empat sektor pengamatan berdasarkan rona lingkungan Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo. Data kupu-kupu yang diperoleh kemudian dianalisis keanekaragamannya menggunakan rumus Shanon Weiner. Hasil penelitian ini ditemukan kupu-kupu familia Nymphalidae di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo sebanyak 166 individu yang terbagi atas 13 spesies. Hasil dari analisis menunjukan bahwa tingkat keanekaragaman (H’) sebesar 1.68 yang tergolong dalam kategori rendah, indeks kemerataan (E) sebesar 0.65 yang menunjukan tingkat kemerataan tinggi dan indeks kekayaan (R) sebesar 2.34 yang tergolong memiliki nilai kekayaan sedang. Kemudian diperoleh kelimpahan relatif  tertinggi yaitu spesies Ypthima pandocus sebesar 51.80% dan kelimpahan relatif terendah adalah spesies Ypthima philomela sebesar 0.6%.
Perbedaan Daya Tetas Kista Artemia salina akibat Pemberian Variasi Dosis Pakan Tepung Kepala Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Mita Larasati; Agus Dharmawan; Sofia Ery Rahayu; Sulisetijono Sulisetijono
Jurnal Ilmu Hayat Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v3i22019p45-51

Abstract

Artemia salina merupakan pakan alami yang banyak dibutuhkan pada proses budidaya ikan, udang dan kepiting yang berekonomi tinggi. Artemia salina memerlukan pakan yang mengandung protein tinggi untuk meningkatkan nilai nutrisi dan kualitas kista yang dihasilkan ditinjau dari daya tetas kista. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan daya tetas kista Artemia salina akibat pemberian variasi dosis pakan tepung kepala udang Vannamei. Jenis penelitian merupakan eksperimen menggunakan RAL dengan 4 taraf dosis perlakuan (0,015 g; 0,030 g; 0,045 g; 0,060 g) dan 6 ulangan. Kualitas media kultur (pH, DO, suhu dan salinitas) dikondisikan sama dan terkontrol sesuai kebutuhan hidup Artemia salina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya tetas kista Artemia salina akibat pemberian variasi dosis pakan tepung kepala udang Vannamei. Pemberian dosis perlakuan menyebabkan peningkatan rerata daya tetas kista dari sebelum pemberian perlakuan (77,5±2,0 %). Rerata daya tetas kista tertinggi dihasilkan oleh dosis 0,030 g (88,5±1,6 %) diikuti dengan dosis 0,015 g (84,8±1,0 %); dosis 0,045 g (83,4±1,0 %); dan dosis 0,060 g (81,4±1,0 %).
Uji Perbedaan Formulasi Pakan Terhadap Pertumbuhan Larva Kumbang Beras (Tenebrio molitor L.) Pramesti Dwi Rhumana; Agus Dharmawan; Sofia Ery Rahayu
Jurnal Ilmu Hayat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v1i22017p61-75

Abstract

Pada budidaya ulat hongkong (larva T. molitor) belum diketahui adanya formulasi pakan yang efektif untuk mengoptimalkan hasil produksi (optimalisasi pertumbuhan larva). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pemberian formulasi pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan (panjang dan biomassa) serta mengetahui formulasi pakan yang paling efektif untuk pertumbuhan larva T. molitor. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan (3 jenis formulasi pakan) dan dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. Formulasi 1 terdiri dari kombinasi ampas tahu, pollard, dan sayuran, formulasi 2 terdiri dari kombinasi ampas tahu, konsentrat pakan ayam broiler, dan sayuran, sedangkan formulasi 3 terdiri dari tepung jagung, dedak padi, pollard, ampas tahu, tepung ikan dan sayuran yang diberikan pada larva T. molitor berumur 40 hari dan diteliti hingga umur 60 hari. Data yang didapatkan berupa data hasil pengukuran biomassa dan panjang larva T. molitor, serta data faktor abiotik (suhu dan kelembaban udara). Data biomassa dan panjang larva dianalisis dengan uji ANOVA RAL faktorial yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, formulasi pakan yang paling efektif menghasilkan pertumbuhan (biomassa dan panjang) larva T. molitor tertinggi yaitu formulasi pakan 3 yang hasilnya berbeda nyata dengan formulasi 1 dan 2. Berdasarkan hasil uji lanjut, perbedaan efek pemberian formulasi pakan terhadap pertumbuhan dapat dilihat secara nyata pada hari ke-20.
Eksplorasi antara Komunitas Jenis Burung Air dengan Kondisi Lingkungan pada Musim Kemarau di Waduk Karangkates Novika Dwi Utamining Tyas; Sofia Ery Rahayu; I Wayan Sumberartha
Jurnal Ilmu Hayat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v6i12022p8-19

Abstract

Burung merupakan salah satu hewan yang memiliki suatu posisi yang penting pada salah satu kekayaan satwa yang ada di Indonesia. Saat ini luas lahan basah semakin berkurang, hal tersebut yang akan mengancam keberadaan burung air. Dengan demikian, diperlukan tindakan yang berupa peningkatan pemantauan dan melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman, kemerataan, kekayaan, kelimpahan, frekuensi keterdapatan burung air dan mengetahui hubungan keanekaragaman burung air dengan rona lingkungan di Kawasan Waduk Karangkates Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Novemeber dengan menggunakan metode titik hitung (point count) dengan menggunakan 5 titik lokasi, 3 kali ulangan dan 3 kali waktu yaitu pagi hari (06.00-08.00 WIB), siang hari (11.00-13.00 WIB), sore hari (15.00-17.00 WIB). Hasil penelitian burung air yang ditemukan di Waduk Karangkates Kabupaten Malang terdapat 13 spesies yang tergolog dalam 5 ordo. Untuk Nilai indeks keanekaragaman (H’) termasuk dalam kategori sedang yaitu 1.63, sedangkan kemerataannya (E) dalam kategori kurang merata yaitu 0.64, dan kekayaannya (R)termasuk dalam kategori rendah yaitu 1.89. Nilai Frekuensi keterdapatan (FI) yang tertinggi pada Blekok sawah yaitu 56.06% dan untuk nilai Indeks Kelimpahan Relatif (IKR) pada Kuntul perak, Blekok sawah , Kuntul kerbau, Trinil pantai, Kokokan laut, Kuntul kecil, Cangak abu, Cekakak sungai, Cekakak jawa, dan Cangak merah yaitu 100%.
Enhancing students' reflective thinking skills through Problem-Oriented Project-Based Learning (POPBL) with PEKERTI worksheet Nur Suhaiba Sinusi; I. Ibrohim; Sofia Ery Rahayu
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol. 10 No. 3 (2024): NOVEMBER
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v10i3.36082

Abstract

Reflective thinking skills are vital for 21st-century life skills. This study examines the effectiveness of the Problem-Oriented Project-Based Learning (POPBL) model combined with the PEKERTI Worksheet in improving the reflective thinking skills of eighth-grade students at Junior High School 2 Alla, Enrekang, South Sulawesi. POPBL emphasizes real-world problem-solving, while the PEKERTI Worksheet—focusing on questions (PErtanyaan), essential concepts (Konsep Esensial), action plans (Rencana Tindakan), and initiatives (Inisatif)—enhances the learning process. Using a quasi-experimental design with a non-equivalent control group, the study involved 75 students divided into three groups. Data were collected via observations, questionnaires, and tests, and analyzed using ANCOVA. Results showed significantly higher reflective thinking skills in the POPBL group using the PEKERTI Worksheet compared to the POPBL-only and conventional learning groups (p = 0.000). These findings suggest that integrating POPBL with the PEKERTI Worksheet effectively supports the education curriculum in Indonesia and develops essential life skills in junior high school students.
Improving Students’ Scientific Literacy in Biology Learning Through Problem-Oriented Project-Based Learning (POPBL) Model with Pekerti Worksheet Sinusi, Nur Suhaiba; Ibrohim, Ibrohim; Rahayu, Sofia Ery
Journal of International Conference Proceedings Vol 7, No 5 (2024): 2024 ICPM Bali Proceeding
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v7i5.3621

Abstract

This study investigates the effectiveness of the Problem-Oriented Project-Based Learning (POPBL) model, combined with the Pekerti Worksheet, in improving science literacy among students at Middle School 2 Alla, Enrekang, South Sulawesi. POPBL offers a project-based learning approach centered on real-world issues, complemented by the Pekerti Worksheet, which includes questions, essential concepts, action plans, and initiatives. The study utilized a quasi-experimental design with pre-tests and post-tests in a non-equivalent control group format. A total of 75 eighth-grade students were divided into three groups, and data were collected through observations and tests. Hypotheses were tested using Analysis of Covariance (ANCOVA). The results indicate that students in the POPBL group utilizing the Pekerti Worksheet demonstrated significantly higher science literacy scores than both the POPBL group without the worksheet and the conventional learning group. Statistical analysis confirmed that the integration of POPBL and the Pekerti Worksheet had a substantial positive impact on science literacy (p = 0.000). These findings support the implementation of the POPBL model with the Pekerti Worksheet as an effective approach to foster the Independent Curriculum in Indonesia's junior high schools, contributing to the enhancement of essential 21st-century skills
Efektivitas Ekstrak Etanol Daun dan Bunga Paitan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray] terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti L.: Effectiveness of Ethanol Extract of Paitan Leaves and Flowers [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray] on Mortality of Aedes aegypti L. Mosquito Larvae Garini, Aselia Chandra Arda; Rahayu, Sofia Ery; Masita, Rahmi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2266

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the Dengue virus and transmitted through the bite of Ae. aegypti mosquitoes. One effort to eradicate Ae. aegypti mosquito larvae involves the use of chemical larvicides, but this leads to residues and poses risks to non-target organisms. Leaves and flowers of [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray] contain secondary metabolites toxic to larvae. This study aims to determine the content of secondary metabolites, the effectiveness of various concentrations of leaf and flower extracts of Tithonia diversifolia on the mortality of Ae. aegypti mosquito larvae, and to identify the effective concentration (LC50). Leaves and flowers are mixed in a 1:1 ratio and macerated using 96% ethanol. Concentrations used are 0, 500, 1000, 1500, 2000 ppm, with positive controls repeated 4 times. Larval mortality is observed every 24, 48, 72, and 96 hours. The results show that leaf and flower extracts contain alkaloids, saponins, tannins, and flavonoids. There is a significant effect among concentrations on the mortality of Ae. aegypti larvae, with higher concentrations resulting in increased mortality. The effective concentration (LC50) of leaf and flower extracts is 1204,899 ppm after 96 hours of observation, indicating their potential as natural larvicides. Keywords:          Larvicides, Aedes aegypti, Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray   Abstrak Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberantas jentik nyamuk Ae. aegypti. adalah penggunaan larvasida kimia, namun menyebabkan residu dan berbahaya bagi organisme non target. Daun dan bunga paitan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray] mengandung senyawa metabolit sekunder yang bersifat toksik bagi larva. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder, efektivitas berbagai konsentrasi ekstrak daun dan bunga paitan terhadap mortalitas larva nyamuk Ae. Aegypti. dan mengetahui konsentrasi efektif (LC50). Daun dan bunga paitan dicampur dengan perbandingan 1:1 dan dimaserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi yang digunakan adalah 0, 500, 1000, 1500, 2000 ppm, dan kontrol positif dengan pengulangan 4 kali. Pengamatan mortalitas larva dilakukan setiap 24, 48, 72, dan 96 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dan bunga paitan mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Terdapat pengaruh nyata antar konsentrasi terhadap mortalitas larva Ae. Aegypti.  Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin tinggi mortalitas larva. Konsentrasi efektif (LC50) ekstrak daun dan bunga paitan adalah sebesar 1204,899 ppm di 96 jam pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun dan bunga paitan dapat dikembangkan sebagai larvasida alami. Kata Kunci:         Larvasida, Aedes aegypti L., Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
Diversity and Functional Role of The Coleoptera Order in The Nglanggeran Ancient Volcano Area, Yogyakarta Salsabila, Aulia Rosada; Rahmawati, Yunita Fera; Jamallika, Sa’adah Nurwidyani; Rahmawati, Dwi; Putri, Zahwa Actamevia; Rahayu, Sofia Ery
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 14 No 2 (2023): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/biosfer.v14i2.18428

Abstract

The aim of this research that was conducted in the Nglanggeran Ancient Volcano Area Yogyakarta was to determine the diversity and functional role of Coleoptera in the area. The research was conducted by survey, with observation method, in March-April 2021. Data were collected through purposive random sampling with Sorting, Yellow Pan Trap, and Hunting methods. The results of research at six stations indicated the presence of 30 individuals belonging to four families of Arthropoda order Coleoptera, namely Lilioceris lilii (Chrysomelida), Charidotella sexpunctata (Chrysomelidae), Lytta stygica (Meloidae), Anisodactylus nigerrimus (Carabaeidae), and Harmonia axyridis (Coccinellidae). Based on their functional roles, the Carabaeidae and Coccinellidae families that dominate this finding act as predators, while the Chrysomelidae and Meloidae families act as herbivores. The results of the analysis using PAST 4.07b software show that Coleoptera diversity in the area is included in the low diversity index category with a value of 0.773, a low species richness index with a value of 0.6213, and an evenly distributed abundance index with a value close to 1.ABSTRAK: Penelitian yang dilakukan di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran Yogyakarta ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan peran fungsional Coleoptera di kawasan tersebut. Penelitian dilakukan secara survei, dengan metode observasi pada bulan Maret-April 2021. Data dikumpulkan melalui purposive random sampling dengan kombinasi metode Sorting, Yellow Pan Trap, dan Hunting. Hasil penelitian di enam stasiun  menunjukkan adanya 30 individu yang termasuk ke dalam empat famili Arthropoda ordo Coleoptera yaitu Lilioceris lilii (Chrysomelida), Charidotella sexpunctata (Chrysomelidae), Lytta stygica (Meloidae), Anisodactylus nigerrimus (Carabaeidae), dan Harmonia axyridis (Coccinellidae). Berdasar peran fungsionalnya, famili Carabaeidae dan Coccinellidae yang mendominasi temuan ini berperan sebagai predator, sedangkan famili Chrysomelidae dan Meloidae berperan sebagai herbivor. Hasil analisis menggunakan software PAST 4.07b menunjukkan bahwa keanekaragaman Coleoptera di kawasan tersebut termasuk ke dalam kategori indeks keanekaragaman rendah dengan nilai 0,773, indeks kekayaan jenis rendah dengan nilai 0,6213, dan indeks kelimpahan yang merata dengan nilai mendekati 1.