Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pelatihan Inovasi Olahan Pangan Sirup dan Selai Buah Rambutan di Kelurahan Mangunsari Semarang ahmad fuad masduqi
Jurnal Dimas Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v5i1.55

Abstract

Kelurahan Mangunsari merupakan salah satu kelurahan di Gunung Pati Semarang yang mempunyai potensi besar sebagai penghasil tanaman hortikultura dan buah-buahan. Salah satu buah-buahan yang banyak tumbuh di daerah tersebut adalah buah rambutan. Pemanfaatan buah rambutan menjadi beberapa produk olahan pangan belum berjalan dengan optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan informasi dan menambah wacana pada masyarakat Kelurahan Mangunsari Gunung Pati dalam pengolahan buah rambutan. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi (tanya jawab) dan demonstrasi pembuatan produk. Pelatihan pembuatan produk sirup dan selai buah rambutan dilakukan secara langsung oleh tim pengabdian bersama peserta ibu-ibu PKK dan kelompok tani. Keunggulan dari produk olahan pangan sirup dan selai buah rambutan adalah produk baru hasil pengembangan inovasi dari buah rambutan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari pemanfaatan buah rambutan. Luaran yang diharapkan tercapai dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat serta kelompok tani di Kelurahan Mangunsari Gunung Pati untuk dapat membuat produk olahan pangan buah rambutan menjadi sirup dan selai buah. Dampak positif dari kegiatan ini diharapkan dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Mangunsari Gunung Pati.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN PEPAYA DAN DAUN CENGKEH SECARA IN VITRO Novi Elisa; Yustisia Dian Advistasari; Ahmad Fuad Masduqi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.194

Abstract

Indonesia kaya akan tanaman herbal yang belum banyak dibudayakan sebagai pengobatan, masyarakat memanfaatkan tanaman sebagai pewarna makanan, olahan minuman dan makanan lainnya. Perkembangan zaman masyarakat lebih memilih untuk menggunakan makanan siap saji sehingga kurang dalam memahami khasiat dan kandungan pada makanan tersebut. Radikal bebas memiliki efek yang relatif dan tidak stabil Antioksidan merupakan zat yang dapat mempertahankan dan melindungi tubuh dengan baik oleh penyebab senyawa radikal bebas. Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji total flavonoid dan uji antioksidan dari bahan alam ekstrak daun pepaya dan daun cengkeh. Metode penelitian mengguanakan determinasi tanaman dengan pemilihan sempel yang segar, uji total flavonoid yaitu Kandungan flavonoid total ditentukan dengan spektrofotometri UV-VIS dengan panjang gelombang 500 ppm. Sedangkan pada uji antioksidan mengguanakan metode DPPH yang dihasilkan dengan nilai IC50. Hasil penelitian ini uji total flavonoid antara ekstrak dari daun pepaya dan ekstrak daun cengkeh yang dapat memiliki kandungan total flavonoid tebaik adalah ekstrak daun cengkeh dengan total (61.017±0.061), uji antioksidan yang kuat adalah ekstrak daun cengkeh dengan nilai IC50 31.19 %..
POTENTIAL FLAVONOID FRACTIONS OF PURPLE EGGPLANT SKIN (SOLANUM MELONGENA VAR. SERPENTINUM L. ) AS AN ANTIOXIDANT Wulandari, Wulandari; Masduqi, Ahmad Fuad
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v9i1.11721

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat digunakan untuk mengatasi radikal bebas dengan cara menetralisirnya sehingga dampak negatif yang ditimbulkannya dapat dihindari. Antioksidan dapat diperoleh dari dalam tubuh maupun dari luar, misalnya senyawa aktif yang terdapat pada tumbuhan seperti terong ungu. Kulit terong ungu diketahui mengandung senyawa aktif fenolik, flavonoid, antosianin, saponin, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antioksidan fraksi flavonoid kulit terong ungu. Metode ekstraksi dilakukan dengan cara remaserasi; fraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi kolom vakum dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol dengan berbagai perbandingan. Metode DPPH digunakan untuk menguji antioksidan dari sampel. Hasil fraksinasi kulit terong ungu mengandung senyawa flavonoid, dan aktivitas antioksidan fraksi flavonoid kulit terong ungu sebesar 275,218 ppm.Kata kunci: fraksi, flavonoid, kulit terong ungu, antioksidan                                                                    AbstractAntioxidants are compounds that can be used to deal with free radicals by neutralizing them so that the negative effects they cause can be avoided. Antioxidants can be obtained from inside the body or from outside, for example active compounds found in plants such as purple eggplant. Purple eggplant skin is known to contain active phenolic compounds, flavonoids, anthocyanins, saponins, and alkaloids. The aim of this research was to determine the antioxidant potential of the flavonoid fraction of purple eggplant skin. The extraction method is carried out by remaceration; fractionation is carried out by vacuum column chromatography method with n-hexane, ethyl acetate, and methanol as solvents in various proportions. The DPPH method is used to test antioxidants from samples. The results of purple eggplant skin fractionation contain flavonoid compounds, and the antioxidant activity of the purple eggplant skin flavonoid fraction is 275.218 ppm.Key Words: fractions, flavonoids, purple eggplant skin, antioxidants
GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SEBAGAI OBAT HERBAL PENGOBATAN INFEKSI BAKTERI Streptococcus pyogenes PENYEBAB FARINGITIS N, Ratih Wirdia; A, Niken Fitri; Amalia, Nuansa; M, Rian Rizki; Mudiana, NIta; Masduqi, Ahmad Fuad
Media Farmasi Indonesia Vol. 12 No. 2 (2017): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.31 KB)

Abstract

ABSTRAKInfeksi saluran pernapasan atas (ISPA) seperti faringitis merupakan peradangan pada membran mukosa yang mendasari struktur tenggorokan, mempunyai gejala nyeri kepala yang hebat, demam atau menggigil, malaise, nyeri menelan, muntah dan mungkin batuk tapi jarang. Faringitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes. Kulit bawang merah (Allium cepa L.)merupakan bagian tanaman yang diidentifikasi mengandung senyawaflavonoid, tanin dan saponin. Senyawa tersebut memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak etanol kulit bawang merah dalam berbagai konsentrasi terhadap Streptococcus pyogenessecara in vitro. Kulit bawang merah diektsraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi, formulasi granul effervescent dan uji karakteristik fisik granul effervescent. Formulasi granul effervescent dibuat dengan konsentrasi efektif: 5% ekstrak kulit dari Allium cepa L. Uji karakteristik fisikgranul effervescent meliputi: tanggapan rasa, waktu larut, kelembaban, volume bulk, pengetapan, waktu alir dan sudut diam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit bawang merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. pyogenes penyebab faringitis dan formulasi granul effervescent memenuhi seluruh uji karakteristik fisik sediaan.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Belimbing Wuluh Sebagai Bahan Dasar Formula Pastagigi dan Daya Antibakteri Streptococcus mutans Masduqi, Ahmad Fuad; Anggoro, A. Barry
Media Farmasi Indonesia Vol. 12 No. 1 (2017): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.811 KB)

Abstract

ABSTRAK Tanaman yang tumbuh di Indonesia sebagian besar dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat yaitu belimbing wuluh ( Averhoa bilimbi L.). Ekstrak daun belimbing wuluh akan digunakan sebagai bahan dasar formula pastagigi dan diuji daya antibakterinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan ekstrak daun belimbing wuluh terhadap karakteristik fisik sediaan pastagigi. Selain itu, untuk mengetahui daya antibakterinya terhadap Streptococcus mutans. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Farmasi STIFAR “Yayasan Pharmasi” Semarang. Analisis data menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dilanjutkan uji beda nyata pada taraf signifikasi 95%. Parameter yang diamati meliputi karakteristik fisik sediaan pastagigi (organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat dan viskositas) dan zona hambat antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan ekstrak daun belimbing wuluh berpengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan pastagigi. Semakin besar konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh maka warna pastagigi berbeda, daya lekat semakin lama, daya sebar semakin kecil dan nilai viskositas semakin besar. Sediaan pastagigi dari ekstrak daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans pada konsentrasi efektif 20%.
Bacterial Symbionts of Soft Coral Lobophytum Sp. From Panjang Island, Jepara, Indonesia With Antimicrobial MDR TB Potency Yuvianti Dwi Franyoto; Ahmad Fuad Masduqi; Sakti Muchlisin; Prasetyo Abi Widyananto; Sulistiyani Sulistiyani; Diah Permata Wijayanti; Lia Kusmita
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 4 No. 5 (2019): J. Trop. Pharm. Chem.
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v4i5.200

Abstract

Tubercolusis is a disease that attacks the lungs. The disease is caused by the bacterium mycobacterium tubercolusis. The bacteria mycobacterium tubercolusis can be killed by antibiotics. However, continuous use of antibiotics can cause bacterial resistance. So we need to find new drugs that can prevent multi-drug resistant tuberculosis. This study aims to determine the antibacterial activity of MDR TB from soft coral symbiont bacteria Lobophytum sp. There were 6 bacterial isolates obtained from soft coral Lobophytum sp. One isolate from Lobophytum-associated bacteria were successfully screened for antimycobacterial against MDR TB bacteria. PLO2 was found to inhibit the growth of MDR TB (MDR TB strain SIRE and R). Based on the results of identification with PCR, soft coral symbionts of PLO2 was closely related to Virgibacillus marismortui with homology of 99%.
Pelatihan “NARTO” (Nanam Bareng Tanaman Obat Keluarga) Rohmah, Syifaur; Masduqi, Ahmad Fuad
Jurnal Dimas Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v6i2.90

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, perlu adanya pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman TOGA merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Pemahaman mengenai tanaman TOGA, manfaat TOGA, serta cara menanam dan merawat tanaman TOGA perlu dilakukan sejak dini. Sebagian besar anak-anak belum mengetahui jenis, manfaat serta cara menanam dan merawat tanaman TOGA. Pelatihan ini bertujuan untuk melakukan gerakan memanfaatkan dan menanam TOGA di lingkungan SD. Pelatihan “NARTO” disampaikan kepada seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri Plamongansari 01 dengan rentang usia 7-12 tahun. Pelatihan “NARTO” ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang tanaman TOGA, pemanfaatan tanaman TOGA, serta pelatihan mengenai cara menanam dan merawat tanaman TOGA. Hasil pelatihan ini seluruh siswa memperoleh pemahaman tentang tanaman TOGA, manfaat tanaman TOGA serta cara menanam dan merawat tanaman TOGA. Melalui pelatihan “NARTO” ini menjadi salah satu sarana pembelajaran yang tepat untuk memperkenalkan tanaman TOGA. Selain itu pengenalan tanaman TOGA di lingkungan sekolah sangat penting untuk menunjang program kesehatan di sekolah. Kata kunci— Manfaat TOGA, pengenalan tanaman TOGA, dan pelatihan NARTO
UJI DAYA ANTIBAKTERI SEDIAAN PASTA GIGI EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans Nurhartanti, Erli Puji; Masduqi, Ahmad Fuad
Media Farmasi Indonesia Vol. 15 No. 1 (2020): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.322 KB) | DOI: 10.53359/mfi.v15i1.137

Abstract

Ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri Streptococcus mutans, bakteri penyebab karies gigi. Formulasi menjadi sediaan pasta gigi memudahkan penggunaan ekstrak daun binahong dalam mengatasi karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya daya antibakteri ekstrak daun binahong pada sediaan pasta gigi terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) diperoleh dengan remaserasi menggunakan pelarut etanol 70% selama 3 hari. Uji karakteristik fisik sediaan pasta gigi meliputi: organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Uji daya antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode sumuran teknik pour plate. Pengukuran daya antibakteri sampel ditentukan dengan mengukur zona bening yang terbentuk disekitar sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong mengandung senyawa alkaloid, flavanoid, tanin dan triterpenoid. Hasil uji karakteristik sediaan pada uji homogenitas ketiga formula sama. Berdasarkan uji statistika menunjukkan adanya perbedaan yang tidak signifikan pada uji pH, viskositas, daya lekat, daya sebar (nilai Sig. >0,05). Hasil uji daya antibakteri diperoleh rerata zona bening untuk konsentrasi 10%, 15%, dan 20% adalah 0,466cm; 0,574cm dan 0,628cm dengan hasil rerata kontrol positif adalah 0,465 cm. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sediaan pasta gigi ekstrak daun binahong (Anrendera cordifolia (Tenore) Steen) memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Terdapat perbedaan daya antibakteri sediaan pasta gigi ekstrak daun binahong konsentrasi 10%, 15% dan 20% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Sediaan pasta gigi ekstrak daun binahong konsentrasi 10% memiliki daya antibakteri paling efektif terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Klanceng Honey Beehive (Trigona biroi) Sunscreen Activity Purwaningsih, Yuliana; Masduqi, Ahmad Fuad; Indriyanti, Erwin
Molekul Vol 20 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2025.20.2.10158

Abstract

ABSTRACT. UV radiation can cause various skin problems, including photoaging and skin cancer. Sunscreen can provide UV radiation protection. Klanceng honey bee nests may contain metabolites that could be employed as sunscreen agents. This research project investigates the sunscreen activity of the extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and aqueous fraction of the Klanceng honey bee hive using SPF, % Te, and Tp values. Honey bee hives are extracted via maceration assisted by ultrasonic waves. As solvents for fractionation, n-hexane, ethyl acetate, and water are used. UV spectrophotometry at a wavelength of 290-375 nm was used to examine the sunscreen activity of the samples in vitro, and the SPF, % Te, and % Tp values were computed. The extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and aqueous fraction had SPF values of 5.832, 4.464, 11.898, and 2.846, with medium, medium, maximum, and minimal protection categories, respectively. The % Te value indicates that the extract, n-hexane, and aqueous fraction do not protect anti-erythema transmission. However, the ethyl acetate fraction does. The % Tp statistic demonstrates that all samples offer sunblock category protection. Based on this, the availability of ethyl acetate fraction is the most effective defense against UV A and UV B rays, indicating that it has the most significant potential as a sunscreen agent. Keywords: Erythema, Pigmentation, Honey bee hive, SPF, Sunscreen
The Effect of Ethanol Extract Concentration of Rapet Bark (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) in Feminine Hygiene Preparations on Antimicrobial Activity Susanti Hp, Eka; Aries Koes Sundoro; Lutfhi Berlian Shandra; Erwin Indriyati; wulan kartika Sari; Ahmad Fuad Masduqi
Media Farmasi Indonesia Vol. 20 No. 2 (2025): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v20i2.349

Abstract

Rapet bark (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) is a natural material containing secondary metabolites that can be utilized as antimicrobial agents. This study aims to determine the effect of ethanol extract concentration of rapet bark in feminine hygiene formulations on the growth of Candida albicans and Staphylococcus aureus. The research employed an experimental method in the preparation of feminine hygiene products using ethanol extract of rapet bark at concentrations of FI (5%), FII (10%), and FIII (15%). The soap evaluation parameters included cycling test, organoleptic test, pH test, foam height test, irritation test, and antimicrobial activity test using the cylinder cup method with pour plate inoculation technique. The feminine hygiene formulations met the soap evaluation requirements, with antimicrobial activity against fungi of 11.53 ± 0.0354 (FII) and 12.55 ± 0.037 (FIII), and against bacteria of 11.29 ± 0.023 (FI), 12.56 ± 0.0444 (FII), and 15.11 ± 0.018 (FIII). Data analysis using one-way ANOVA showed a significance value (p < 0.05), indicating that each extract concentration differed significantly, thereby affecting the inhibition zone against fungi and bacteria.