Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS VISUAL STUDIO PADA MATA KULIAH KINEMATIKA DAN DINAMIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rudi - Hermawan; Darlius - Darlius; Zulherman - Zulherman
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Vol 6, No 1 (2019): JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jptm.v6i1.6937

Abstract

   Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Develovment) yang digunakan untuk mengetahui valid dan praktis suatu produk. Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Luther dengan 6 tahap yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution.   Teknik pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, dan angket serta menggunakan evaluasi formatif yaitu alpha test dan beta test, alpha test terdiri dari validasi ahli materi dan validasi ahli media sedangkan beta test terdiri dari 3 tahapan yaitu One to One, Small group, dan field test.  Instrumen lembar One to One untuk mengetahui kekurangan produk berdasarkan penilaian pengguna. Sedangkan validasi ahli, Small group, dan field test berupa angket untuk mengetahui tingkat kevalidan dan kepraktisan produk.    Hasil Multimedia Interaktif menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pengembangan luther yang di implementasikan pada multimedia interaktif visual studio ini valid dan praktis. 
The Using of Students’ Modules and Role on Learning Achievement in Covid-19 Pandemic Rudi - Hermawan; Sudji Munadi; Mazda Leva Okta Safitri
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/ji.v7i1.2191

Abstract

The article explored the relationship between the use of teaching materials and the role of students with learning achievement during the COVID-19 period. The research was correlational quantitative approach with research subjects at the Mechanical Engineering Vocational School. Collecting data using interviews, documentation, and questionnaires. Pearson Product Moment correlation technique analysis, t-test, and F test, with SPSS software. The results showed that the use of teaching materials is an external factor that supports the effectiveness of student learning outcomes, adds motivation to the spirit of learning, improves skills directly, creates an independent learning atmosphere according to interests, speed and a certain way, was able to independently assess and evaluate the results of using materials. The role of students when learning from home (BDR) was not good enough, caused by various factors, namely the role of educators which must be maximized again, providing motivation and support even though learning was carried out online from home. The role of students, in this case, was actively paying attention to the presentation of learning with modules through the zoom platform, understanding learning materials, summarizing and concluding subject matter, participating actively in asking questions, and responding either individually or in groups. Learning achievement produced by students in the Covid-19 era could not be separated from the effectiveness of using modules, but there were still obstacles experienced by students when learning from home online, less active participation during the learning process, and late in collecting assignments. Keywords: Teaching Materials, Learning Achievement, Learning Pandemic Era
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH PADA MATA KULIAH KOROSI DAN TEKNIK PELAPISAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Ricky Ade Pratama; Imam Syofii; Nopriyanti Nopriyanti; Elfahmi Dwi Kurniawan; Rudi Hermawan
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Vol 9, No 2 (2022): JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jptm.v9i2.10064

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang digunakan untuk mempelajari valid dan praktis suatu produk. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Luther dengan 6 tahap yaitu konsep, desain, pengumpulan bahan, perakitan, pengujian dan distribusi . Teknik mengumpulkan data menggunakan lembar validasi ahli dan angket. Diperoleh dari hasil yang diperoleh dari angket data setiap kali validasi ahli, pembelajaran interaktif yang dikembangkan dinyatakan valid dengan nilai rerata 90,76% dari aspek materi dan 72,17% dari aspek media. Dari hasil ujicoba One to one diperoleh nilai rerata 82%. Hasil ujicoba Kelompok kecil memperoleh nilai rerata 82,6% dan 83,7% lagi dari hasil ujicoba Uji lapangan, maka dinyatakan media pembelajaran interaktif sangat praktis. Terkait dengan penggunaan model pengembangan luther yang diimplementasikan pada multimedia interaktif berbasis macromedia flash pada mata kuliah koordinasi dan teknik pelapisan ini valid dan praktis.Kata Kunci: Pengembangan, Multimedia Interaktif , Korosi dan Teknik Pelapisan .
Reward or Punishment, Which is Better to Use in Elementary Schools? Mazda Leva Okta Safitri; Rudi Hermawan; Yeasy Agustina Sari
Bulletin of Science Education Vol 3 No 1 (2023): Bulletin of Science Education
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/bse.v3i1.539

Abstract

The application of punishment and the giving of reward are important parts of education. However, sometimes the implementation of punishment and the giving of reward is still not appropriate. This research is a literacy study. This study aims to provide a reference on various forms of reward and punishment used in elementary schools. The method used is collecting several references and drawing the best conclusions from the source. The stages used in this research are collecting sources, describing the content, and drawing conclusions. Various forms of punishment and rewards are used according to the level of moral development of the child. Although it is said that rewards are more effective than punishment, the use of punishment still needs to be done because rewards cannot replace the role of punishment as a means of controlling behavior. The combination of reward and punishment is the best educational tool. Keywords: Reward in Learning, Punishment in Learning, Elementary Schools Learning
Teacher's Perception of the Profile of Pancasila Students in Elementary School Mazda Leva Okta Safitri; Apit Fathurohman; Rudi Hermawan
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 7, No 1 (2023): JIPPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jippsd.v7i1.122118

Abstract

The independent curriculum is the curriculum currently used which emphasizes the profile of Pancasila as a long-term goal. This research is qualitative research with a phenomenology type. This study aims to describe how teachers view the profile of Pancasila students in elementary schools. Data collection techniques in this study used observation, questionnaires, and in-depth interviews with 19 elementary school teachers at an elementary school in South Sumatra. The dimensions of faith and piety to God Almighty are carried out by shaping the attitudes of students inside and outside of learning. The dimension of global diversity, learning/activities that recognize various cultures, as well as preserving and respecting diversity for students. Independence dimension, learning/activities created to enable students to manage themselves, be confident and be responsible. The dimensions of mutual cooperation, learning/activities that teach the attitude of cooperation, caring, cooperation, and mutual cooperation. The dimension of critical reasoning, learning/activities that enable students to be able to distinguish fact from diction or opinion, detect existing problems, and not take theories/opinions for granted. The creative dimension is learning/activities that allow students to create works that can bring up new ideas by not stealing other people's work.
Pengaruh Variasi Media Pendingin Quenching Terhadap Kekerasan Baja Aisi 1045 Agung, Anugrah Agung Ramadhan; Elfahmi Dwi Kurniawan; Darti; Rudi Hermawan
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja AISI 1045 memiliki kandungan karbon berkisar 0,42% hingga 0,50% , penggunaan baja AISI 1045 sebagai komponen sparepart mesin seperti roda gigi, poros, kruk as, rantai dan batang penghubung piston. Upaya agar baja lebih tahan gesekan atau tekanan adalah dengan cara hardening. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi media pendingin quenching terhadap kekerasan baja AISI 1045, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Spesimen berbentuk silinder kecil dengan ukuran diameter 25 mm dan tebal 20 mm. Spesimen dipanaskan menggunakan tungku pemanas dengan suhu 850℃ dan holding time 28 menit, dengan media quenching solar, dromus oil dan air kelapa muda, dan diuji kekerasan vickers dengan beban 30 kgf. Hasil kekerasan tertinggi pada spesimen quenching air kelapa muda dengan nilai kekerasan 752,764 kg/mm2, kemudian spesimen quenching solar dengan nilai kekerasan 271,764 kg/mm2 dan nilai kekerasan terendah pada media quenching dromus oil 264,780 kg/mm2.
KAJIAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA DALAM PRAKTIK KEJURUAN PESERTA DIDIK DI SMK Rudi Hermawan; Harlin Harlin; Apit Fathurohman; Anugrah Agung Ramadhan
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Vol 9, No 1 (2022): JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jptm.v9i1.17710

Abstract

Pengembangan budaya kerja dalam praktik kejuruan berkaitan erat dengan keterampilan abad 21. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja dengan kompetensi tersebut. Keterampilan abad 21 yang harus dimiliki peserta didik adalah kemampuan untuk belajar, belajar intelektual, berpikir kritis dan sistematik, melek informasi dan media, hubungan antar pribadi dan kerjasama, menemukan ide dan menemukan solusi, bimbingan, dan tanggung jawab sosial.Peserta didik berlatih budaya kerja yang baik agar berjalan dengan efisien dan optimal. Budaya kerja yang terkenal yaitu 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Tujuan penelitian ini untuk menilai penilaian pengembangan budaya kerja kejuruan peserta didik SMK . Instrumen penelitian menggunakan kuesioner melalui formulir google untuk guru produktif teknologi di SMK untuk memvalidasi instrumen dan mengetahui keterlaksanaan budaya kerja peserta didik SMK . S ebagai data kualitatif dilaksanakan dengan FGD ( Forum Group Discussion ) terhadap guru produktif teknologi SMK.Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penilaian budaya kerja 5S memperoleh tinggi pada reliabilitas (0,7 93 ) dan validitas konten. Selanjutnya tingkat keterlaksanaan budaya kerja peserta didik SMK sudah berjalan dengan sangat baik.  Kata kunci : Kajian Budaya Kerja, Praktik Kejuruan, Peserta Didik SMK
Training and Assistance in Making Meat Grinder Machines to Improve SMEs in Ogan Ilir Regency Edi Setiyo; Esti Susiloningsih; Nova Lingga Pitaloka; Henny Helmi; Rudi Hermawan
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 10 No 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v10i2.4272

Abstract

Pemanfaatan teknologi mesin di era modern seperti saat ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan perkembangan UKM, terutama di Desa Meranjat 1, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir. Salah satu usaha yang dikembangan UKM di daerah tersebut adalah produksi kerupuk. Hal penting yang dibutuhkan dalam produksi kerupuk adalah penggiling daging sebagai alat pengolah bahan pokok dari kerupuk itu sendiri. Namun, rendahnya pemahaman masyarakat terkait pengembangan mesin terutama penggiling daging menjadi kendala yang menghambat efisiensi dan efektifitas kerja dalam produksi kerupuk tersebut. Untuk itu. kegiatan pengabdian masyarakat ini pada dasarnya memiliki tujuan penting yaitu, memberikan pengetahuan dan motivasi terkait pentingnya ilmu rekayasa dibidang teknologi bagi pelaku UKM. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan alat penggiling daging ini dilakukan secara luring, setelah diberi pelatihan, para pelaku UKM dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan UKM dalam kegiatan teknis membuat produk dari rancangan sebelumnya. Selanjutnya, metode pelatihan yang diterapkan, yaitu; metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode simulasi. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa para anggota UKM mampu memahami materi pembuatan mesin penggiling dengan baik. Sehingga pada tahap implementasi dari alat mesin penggiling tersebut dapat dikuasai dengan baik oleh tiap anggota UKM.
Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran Berbasis Media Sosial Menggunakan Smartphone bagi Guru UPT SMK Negeri 8 Banyuasin Elfahmi Dwi Kurniawan; Nopriyanti Nopriyanti; Harlin Harlin; Rudi Hermawan
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.8384

Abstract

Proses pembelajaran saat ini tidak berjalan dengan baik dan tidak sesuai rencana dikarenakan wabah covid-19. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan kepala sekolah UPT SMK Negeri 8 Banyuasin, kemampuan guru dalam membuat bahan ajar berupa video pembelajaran masih sangat terbatas. Pembuatan video pembelajaran merupakan solusi yang cukup strategis dalam memecahkan permasalahan keterbatasan waktu pada pembelajaran praktik selama covid-19. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan pelatihan ini adalah memberikan keterampilan pembuatan video pembelajaran berbasis media sosial menggunakan smartphone dan peningkatan keterampilan guru-guru dalam membuat video pembelajaran menggunakan smartphone, keterampilan tersebut meliputi pengambilan video dan pengeditan video, Meningkatkan keterampilan dan persepsi guru tentang video pembelajaran yang kreatif dan bermanfaat. Metode yang digunakan adalah presentasi dan diskusi, demonstrasi, serta pendampingan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29 September-1 Oktober 2022, melibatkan 25 guru produktif UPT SMK Negeri 8 Banyuasin. Materi yang akan disampaikan adalah pengertian media pembelajaran, jenis media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai, serta prosedur pembuatan media pembelajaran video berbasis media sosial menggunakan smartphone. Terdapat peningkatan pengetahuan yang diperoleh guru. Rata-Rata skor pretest yang diperoleh adalah 58,25 poin dan meningkat menjadi 72 poin pada posttest. Terdapat peningkatan sebesar 13,75 point. Tingkat pemahaman yang diharapkan dikuasai oleh guru berada pada point 72 itu artinya telah memenuhi kriteria awal penguasaan materi.The learning process is currently not going well and not according to plan due to the covid-19 outbreak. Based on observations and interviews with UPT SMK Negeri 8 Banyuasin principals, the ability of teachers to make teaching materials in the form of learning videos is still very limited. Making learning videos is a strategic solution to solving the problem of limited time in practical learning during Covid-19. Based on the background above, the purpose of this training is to provide skills in making social media-based learning videos using smartphones and increase the skills of teachers in making learning videos using smartphones; these skills include video capture and video editing, Improving teacher skills and perceptions about video creative and useful learning. The methods used are presentations and discussions, demonstrations, and mentoring. The activity was conducted from 29 September to 1 October 2022, involving 25 productive UPT teachers at SMK Negeri 8 Banyuasin. The material to be conveyed is the understanding of learning media, types of learning media, selection of appropriate and appropriate learning media, and procedures for making social media-based video learning media using smartphones. There is an increase in knowledge obtained by the teacher. The average pretest score obtained was 58.25 points, increasing to 72 points in the posttest. There was an increase of 13.75 points. The level of understanding expected to be mastered by the teacher is at point 72, meaning they have met the initial criteria for mastering the material.  
Pelatihan Pemesinan Bubut (Lathe) Bagi Pemuda di Kelurahan Simpang Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir Harlin Harlin; Rudi Hermawan; Elfahmi Dwi Kurniawan; Nopriyanti Nopriyanti; Anugrah Agung Ramadhan
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 10 No 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v10i3.4495

Abstract

Seorang pemuda sangat diharapkan memiliki sebuah keahlian, keterampilan yang harus dipelajari secara terus-menerus, diperlukan banyak waktu latihan, keseriusan, komitmen serta kerja keras. Dalam hal ini adalah pengoperasian mesin bubut (Lathe). Namun lingkungan sekitar yang belum memadai karena masih minimnya penggunaan mesin tersebut. Selain itu, pemuda kesulitan mencari informasi dari berbagai sumber, terutama pada langkah-langkah dan prosedur mengoperasikan mesin bubut (Lathe). Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini dan strategi pelatihan akan diuraikan sebagai berikut: 1. Persiapan 2. Pelaksanaan pelatihan a. Presentasi dan Diskusi b. Pelatihan dan Pendampingan 3. EvaluasiEfektivitas pelatihan dan pendampingan Pemesinan Bubut meningkatkan pengetahuan keterampilan, dan komitmen pemuda dalam mengoperasikan mesin bubut serta mengembangkan kemampuan pemuda dalam mengoperasikan mesin sesuai SOP adalah 40 % dengan kriteria sangat baik, 20 % dengan kriteria baik, 10 % kriteria kurang baik, dan 30 % termasuk kriteria sangat tidak baik. Berdasarkan hasil analisa bisa disimpulkan bahwa pelatihan dan pendampingan termasuk pada kriteria Sangat Baik atau Efektif.Pelatihan dan pendampingan tersebut menambah pengetahuan, keterampilan dan bermanfaat. Proses pelatihan disambut antusias dengan respon yang baik dari para peserta kegiatan menghasilkan peningkatan pemahaman dan interaksi diskusi tanya jawab. Respon diskusi tanya jawab yang erat terkait materi yang dipaparkan merupakan umpan balik yang menunjukkan bahwa kegiatan telah berjalan sesuai harapan. Pemuda dapat membuat benda kerja sederhana. Efektivitas pelatihan dan pendampingan Pemesinan Bubut meningkatkan pengetahuan keterampilan, dan komitmen pemuda dalam mengoperasikan mesin bubut serta mengembangkan kemampuan pemuda dalam mengoperasikan mesin sesuai SOP termasuk pada kriteria Sangat Baik atau Efektif.