Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika)

ANALISIS KESULITAN YANG DIHADAPI OLEH GURU DAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus Eks-Karesidenan Madiun) Krisdiana, Ika; Apriandi, Davi; Setiansyah, Reza Kusuma
JIPM Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JIPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami guru dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut, serta untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama di Karesidenan Madiun. Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sample. Dipilih tiga Kabupaten/Kota dalam wilayah Karesidenan Madiun. Sekolah yang menjadi sampel penelitian ini adalah dua SMP dari setiap Kabupaten/Kota yang dipilih, dengan kriteria bahwa sekolah yang akan dijadikan sampel telah melaksanakan Kurikulum 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, observasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada matapelajaran matematika, antara lain: (1) guru kurang memahami tujuan Kurikulum 2013 dan pendekatan saintifik, (2) penggunaan bahasa dalam buku teks sulit dipahami dan kurang efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran, (3) guru kurang mampu melaksanakan proses pembelajaran yang menuju keterampilan aplikatif, (4) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi ingin melakukan pengamatan dan eksperimen, (5) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Sedangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada matapelajaran matematika, antara lain: (1) peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami isi, contoh-contoh dan bahasa dalam buku teks, (2) peserta didik jarang dilatih melakukan pengamatan dan percobaan, (3) dalam proses pembelajaran berlangsung guru jarang menggunakan teknologi  informasi dalam proses belajar mengajar. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut adalah (1) kurangnya pelatihan atau workshop tentang kurikulum 2013, (2) kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran disekolah, (3) kurangnya pemahaman terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar, (4) materi dan contoh soal yang disajikan dalam buku teks sulit dipahami oleh siswa, (5) guru masih menerapkan pembelajaran konvensional, sehingga kurang menggali kemampuan siswa, (6) guru kurang kreatif dalam menerapkan model dan metode pembelajaran, (7) kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi, informasi dan teknologi masih lemah. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah: (1) perlu diadakan pelatihan/workshop tentang kurikulum 2013, (2) guru harus lebih banyak belajar dan membaca tentang implementasi kurikulum 2013, (3) guru harus lebih kretif dalam menerapkan model/metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, (4) kemampuan guru dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi harus ditingkatkan dengan mengikuti workshop/pelatihan.Kata Kunci: kesulitan guru dan peserta didik, implementasi kurikulum 2013
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMANFAATAN HANDOUT Apriandi, Davi
JIPM Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : JIPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif dan pemanfaatan handout dapat meningkatkan keaktifan belajar mahasiswa pada matakuliah nilai awal dan syarat batas.Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa kelas VII-F tahun akademik 2012/2013 di IKIP PGRI Madiun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi pembelajaran dan lembar observasi keaktifan belajar. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisis dengan teknik interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pada matakuliah nilai awal dan syarat batas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan pemanfaatan handout dapat meningkatkan keaktifan belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata persentase keaktifan belajar mahasiswa berdasarkan hasil observasi, yaitu pada siklus I sebesar 59,51%, siklus II sebesar 66,10%, siklus III sebesar 70,37% dan siklus IV sebesar 78,17%.Kata Kunci : pembelajaran kooperatif, pemanfaatan handout, keaktifan belajar
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DI KABUPATEN BANTUL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR Apriandi, Davi
JIPM Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : JIPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional, (2) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah, (3) pada masing-masing tingkatan aktivitas belajar (tinggi, sedang, rendah), manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional.Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial   3x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Se-Kabupaten Bantul tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Banyaknya anggota sampel 268 siswa dengan 86 siswa untuk kelas eksperimen satu, 94 siswa untuk kelas eksperimen dua dan 88 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket aktivitas belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Untuk uji coba normalitas menggunakan uji Lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan yang digunakan yaitu anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: (1) pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS memberikan prestasi belajar matematika yang sama dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Di sisi lain, prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe  TS-TS dan kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar paling baik, sedangkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang lebih baik prestasinya daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3) prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS, kooperatif tipe NHT dan konvensional memberikan hasil yang sama apabila diberikan pada siswa dengan aktivitas belajar tinggi atau rendah. Sedangkan pada aktivitas belajar sedang, prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dan kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dan prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif  tipe TS-TS dan kooperatif tipe NHT memberikan prestasi belajar yang sama.Kata Kunci: Two Stay-Two Stray, Numbered Heads Together, Konvensional,    Aktivitas Belajar.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Sanusi, .; Suprapto, Edy; Apriandi, Davi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika (JIPM) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : IKIP PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif pada pokok bahasan dimensi tiga materi jarak, proyeksi dan sudut, untuk siswa SMA kelas X dan mengetahui bagaimanakah respon siswa setelah menggunakan media pembelajaran berbasismultimedia interaktif.  Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan berupa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada pokok bahasan dimensi tiga materi jarak, proyeksi dan sudut. Pengembangan media mengacu pada model  pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahap, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah 3 guru matematika SMA dan siswa kelas X SMA Negeri 1Nglames. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengembangan media, angket evaluasi media untuk ahli media dan ahli materi, angket evaluasi media untuk guru dan siswa, angket respon siswa, serta pedoman wawancara. Hasil penelitian pengembangan adalah: (1) Model pengembangan media pembelajaran yang dilakukanmelalui beberapa tahap, yaitu melakukan analisis materi, analisis aspek-aspek yang harus ada dalam media interaktif, analisis situasi, analisis karakteristik siswa, merancang media, mengembangkan media dengan menggunakan Adobe Flash CS5,  mengadakan ujicoba terbatas di    SMAN 1 Nglames, mengevaluasi hasil angket. (2) Media pembelajaran mampu memberikan dampak yang positif terhadap respon siswa kelas X di SMAN 1 Nglames dengan memperoleh persentase 75,91% dengan kriteria “tinggi”. Kata Kunci: Multimedia Interaktif, Model Pengembangan ADDIE, dimensi tiga
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Sanusi Sanusi; Edy Suprapto; Davi Apriandi
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.358 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i2.510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif pada pokok bahasan dimensi tiga materi jarak, proyeksi dan sudut, untuk siswa SMA kelas X dan mengetahui bagaimanakah respon siswa setelah menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan berupa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada pokok bahasan dimensi tiga materi jarak, proyeksi dan sudut. Pengembangan media mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahap, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah 3 guru matematika SMA dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Nglames. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengembangan media, angket evaluasi media untuk ahli media dan ahli materi, angket evaluasi media untuk guru dan siswa, angket respon siswa, serta pedoman wawancara. Hasil penelitian pengembangan adalah: (1) Model pengembangan media pembelajaran yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu melakukan analisis materi, analisis aspek-aspek yang harus ada dalam media interaktif, analisis situasi, analisis karakteristik siswa, merancang media, mengembangkan media dengan menggunakan Adobe Flash CS5, mengadakan ujicoba terbatas di SMAN 1 Nglames, mengevaluasi hasil angket. (2) Media pembelajaran mampu memberikan dampak yang positif terhadap respon siswa kelas X di SMAN 1 Nglames dengan memperoleh persentase 75,91% dengan kriteria “tinggi”.
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMANFAATAN HANDOUT Davi Apriandi
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.914 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v2i2.703

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif dan pemanfaatan handout dapat meningkatkan keaktifan belajar mahasiswa pada matakuliah nilai awal dan syarat batas. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa kelas VII-F tahun akademik 2012/2013 di IKIP PGRI Madiun.  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi pembelajaran dan lembar observasi keaktifan belajar. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisis dengan teknik interaktif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pada matakuliah nilai awal dan syarat batas dengan menggunakan  model pembelajaran kooperatif dan pemanfaatan handout dapat meningkatkan keaktifan belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata persentase keaktifan belajar mahasiswa berdasarkan hasil observasi, yaitu pada siklus I sebesar 59,51%, siklus II sebesar 66,10%, siklus III sebesar 70,37% dan siklus IV sebesar 78,17%. 
ANALISIS KESULITAN YANG DIHADAPI OLEH GURU DAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus Eks-Karesidenan Madiun) Ika Krisdiana; Davi Apriandi; Reza Kusuma Setyansah
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.132 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i1.492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami guru dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut, serta untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama di Karesidenan Madiun. Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sample. Dipilih tiga Kabupaten/Kota dalam wilayah Karesidenan Madiun. Sekolah yang menjadi sampel penelitian ini adalah dua SMP dari setiap Kabupaten/Kota yang dipilih, dengan kriteria bahwa sekolah yang akan dijadikan sampel telah melaksanakan Kurikulum 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, observasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada matapelajaran matematika, antara lain: (1) guru kurang memahami tujuan Kurikulum 2013 dan pendekatan saintifik, (2) penggunaan bahasa dalam buku teks sulit dipahami dan kurang efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran, (3) guru kurang mampu melaksanakan proses pembelajaran yang menuju keterampilan aplikatif, (4) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi ingin melakukan pengamatan dan eksperimen, (5) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Sedangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada matapelajaran matematika, antara lain: (1) peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami isi, contoh-contoh dan bahasa dalam buku teks, (2) peserta didik jarang dilatih melakukan pengamatan dan percobaan, (3) dalam proses pembelajaran berlangsung guru jarang menggunakan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut adalah (1) kurangnya pelatihan atau workshop tentang kurikulum 2013, (2) kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran disekolah, (3) kurangnya pemahaman terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar, (4) materi dan contoh soal yang disajikan dalam buku teks sulit dipahami oleh siswa, (5) guru masih menerapkan pembelajaran konvensional, sehingga kurang menggali kemampuan siswa, (6) guru kurang kreatif dalam menerapkan model dan metode pembelajaran, (7) kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi, informasi dan teknologi masih lemah. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah: (1) perlu diadakan pelatihan/workshop tentang kurikulum 2013, (2) guru harus lebih banyak belajar dan membaca tentang implementasi kurikulum 2013, (3) guru harus lebih kretif dalam menerapkan model/metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, (4) kemampuan guru dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi harus ditingkatkan dengan mengikuti workshop/pelatihan.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DI KABUPATEN BANTUL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR Davi Apriandi
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.574 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i1.467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional, (2) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah, (3) pada masing-masing tingkatan aktivitas belajar (tinggi, sedang, rendah), manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional.Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial   3x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Se-Kabupaten Bantul tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Banyaknya anggota sampel 268 siswa dengan 86 siswa untuk kelas eksperimen satu, 94 siswa untuk kelas eksperimen dua dan 88 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket aktivitas belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Untuk uji coba normalitas menggunakan uji Lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan yang digunakan yaitu anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: (1) pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS memberikan prestasi belajar matematika yang sama dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Di sisi lain, prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe  TS-TS dan kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar paling baik, sedangkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang lebih baik prestasinya daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3) prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS, kooperatif tipe NHT dan konvensional memberikan hasil yang sama apabila diberikan pada siswa dengan aktivitas belajar tinggi atau rendah. Sedangkan pada aktivitas belajar sedang, prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dan kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dan prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif  tipe TS-TS dan kooperatif tipe NHT memberikan prestasi belajar yang sama.
Co-Authors . Sanusi, . ., Pujiati Affiah, Eva Nur Amalia Chofifatul Agutin Wulandari Annis Deshinta Ayuningtyas Astuti, Maylinda Dwi Dayanti, Reza Emelia Dewantoro, Tomas Dewantoro, Tomas Dina Agustin Putri Dwi Setyowati Dyah Putri Purwitasari Edy Suprapto Edy Suprapto Edy Suprapto Edy Suprapto Eko Pristiwat Elvarita, Hilda Trinita Elzra Melasevix Endah Sulistiyo Endang Sri Mumpuni Ervina Maret Sulistyaningrum Ervina Maret Sulistyaningrum, Ervina Maret Farida Hikmawati Faridah Hanim Yahya Fatriya Adamura Fatriya Adamura Febita, Ferry Firdaus, Tiara Citra Maharani Fisabilillah, Ainun Fitria Rizqy Yuanawati Hanifah Naf’an Lathif Ja’far Hariyani, D. S Hariyani, D. S Herzani, Amrina Qurotul Aina Nur Ika Krisdiana Inayah Putri Pamungkas Khasanah, Lintang Sekar Kusumawardhani, Intan Miftakhul Jannah Milawati, Eni Muh. Waskito Ardhi Muh. Waskito Ardhi, Muh. Waskito Nariswari, Diva Auberta Neira Fazita Nur Laili Mutmainah Nurcholif Diah Sri Lestari Nurhikmawati, A. R Nurhikmawati, A. R Nurul Fathikhin Pamungkas, Inayah Putri Panidi Pebriani Rahmawati Pratama, Dafian Ilham Pujiati Purwaningtijas Purwaningtijas Purwaningtijas Purwaningtijas Purwaningtijas Purwaningtijas Rahil Fadia Hawa Rahma Fadhila Nuriya Fachmi Regina Ayu Rahmawati Rengganis, Mutiara Putri Restu Lusiana Reza Kusuma Setiansyah, Reza Kusuma REZA KUSUMA SETYANSAH Reza Kusuma Setyansah, Reza Kusuma Reza Kusuma Setyansyah Ridzo Ayu Safitri Riska Ela Iswantari Sanusi Sanusi Saputri, Ravelia Maylinda Sardulo Gembong Sekarsari, Kurnia Setyansah, Reza Kusuma Solikah Styorini, Meganis Sukarni Titin Masfingatin, Titin Tri Andari Vera Dewi Susanti Wasilatul Murtafiah Yuhanna, W. L Yuhanna, W. L Yuli Ambarwati Yunitasari, Anisa