Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Tinjauan Penerapan Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) pada Alat Tangkap Sero dan Bagan Perahu di Perairan Tondonggeu, Kendari Marni, Marni; Sara, La; Tadjuddah, Muslim
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sustainability fisheries resources management is one of alternatives overcoming national economic crisis impact of Indonesia. The use of world wide fish capture according to the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) principles is a way to maintain sustainability fisheries resources population. The aim of this study was to analyze stake trap and boat lift net fishing gears in Tondonggeu waters which had been used by fishermen according to CCRF criteria. The data collected was through interview and direct observation conducted from April to June 2018. The data collected consisted of species of fish, length of fish, fishing ground, fishing gears operation method, injury story of fishermen during the use of fishing gears, fish capture quality, main target of fish physical condition, by-catch fish quality, fish resources sustainability concerns, fish species ptotected, and response of local community on those fishing gears. The data obtained was analyzed according to the level of environmental friendly of fishing gears used i.e.> 80% (very much environmental friendly), 50 – 80% (environmental friendly), 25 – 50% (less environmental friendly), and < 25% (no environmental friendly). The result of study showed that those both fishing gears include fishing gears environmental friendly. However, boat lift net is very much environmental friendly with the score is 73,33% and 88.33%, respectively.Key words: Boat lift net, Code of Conduct for Responsible Fisheries, Stake trap
BIMBINGAN TEKNIS PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL MELALUI MEDIA VISUAL BERBASIS BUDAYA LOKAL SUKU SAMA BAJO DI KELURAHAN BUNGKUTOKO KOTA KENDARI Wianti, Nur Isiyana; Abdullah, Sukmawati; Tadjuddah, Muslim; Taufik, Yani; Suriana, Suriana; Bunyamin, Bunyamin; Buana, Tjandra; Wunawarsih, Ima Astuty
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.676 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i3.22878

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memukul perekonomian nelayan Sama Bajo di Kelurahan Bungkutoko, karena adanya kebijakan pembatasan gerak (physical distancing) oleh pemerintah daerah Sulawesi Tenggara. Salah satu kendala yang dihadapi adalah minimnya informasi yang sampai di masyarakat Sama Bajo terkait COVID-19. Adanya nilai- nilai inward looking orang Bajo yakni nilai-nilai Sama-Bagai menyebabkan informasi terkait COVID-19 dan protokol kesehatan untuk mencegah penularan tidak sepenuhnya dipahami oleh komunitas nelayan Sama Bajo. Menyadari tantangan pencegahan COVID-19 di era new normal, pengabdian masyarakat ini akan medesiminasikan informasi terkait COVID-19 dan protokol kesehatan dalam bentuk media komunikasi visual poster berbahasa Sama Bajo untuk memudahkan penyampaian informasi terkait COVID-19 di era new normal dan mengurangi resiko nelayan Sama Bajo di Kelurahan Bungkutoko agar terhindar dari penyakit COVID-19. Tim pengabdian telah melaksanakan kegiatan diseminasi informasi melalui media visual berupa poster dengan menggunakan bahasa daerah Sama Bajo sebagai unsur vital untuk meningkatkan efektivitas media tersebut dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap pencegahan COVID-19. Kegiatan pengabdian dilakukan di komunitas Sama Bajo Kelurahan Bungkutoko pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020, dengan jumlah sasaran kegiatan sebanyak 30 KK. Untuk menguatkan sikap positif untuk melawan COVID-19, tim pengabdian selain melakukan kegiatan penempelan poster dari rumah ke rumah, tim juga melakukan penyuluhan singkat dan pembagian paket alat pelindung diri. Untuk mekanisme evaluasi, tim pengabdian akan melakukan penelitian terkait efektivitas media visual poster dalam mendesiminasikan informasi kepada komunitas nelayan Sama Bajo yang cenderung eksklusif dan inward looking.
Selektivitas Jaring Insang Terhadap Jenis Ikan Selar (Selar Sp) di Perairan Desa Latawe Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat Kabiruddin, Kabiruddin; Anadi, La; Tadjuddah, Muslim
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 6, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v6i1.14475

Abstract

Mata jaring merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang tingkat efektivitas alat tangkap jaring insang. Kecenderungan nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap jaring insang dengan berbagai ukuran mata jaring dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian populasi ikan apabila tidak dikendalikan. Penelitian ini menggunakan ukuran mata jaring 2’’ dan 2,25’. Tujuan penelitian ini antara lain : 1) Mengkaji tingkat selektivitas jaring insang yang digunakan nelayan terhadap hasil tangkapan ikan selar; 2) Mengetahui ukuran dan tingkat kematangan gonad ikan selar yang tertangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Jaring insang yang digunakan di Perairan Desa Latawe untuk mata jaring 2” memiliki shortening sebesar 45,3% dan hanging ratio sebesar 54,7% dengan nilai bukaan mata jaring secara vertikal sebesar 2,30 cm dan secara horisontal 2,78 cm. Untuk mata jaring 2,25” yang memiliki nilai shortening sebesar 43,6% dan hanging ratio sebesar 56,4% memiliki nilai bukaan mata jaring secara vertikal  2,49 cm dan secara horizontal sebesar 3,22 cm. 2) Ukuran matang gonad pertama kali ikan selar jantan dan betina pada mata jaring 2” yaitu 25,99 cm dan 22,52 cm sedangkan ukuran matang gonad pertama kali ikan selar jantan dan betina pada mata jaring 2,25” yaitu 24,43 cm dan 23,22 cm. Penelitian ini merekomendasikan agar nelayan menggunakan ukuran mata jaring 2,25’’ untuk menagkap ikan selar di Perairan Desa Latawe karena lehih produktif karena ukuran ikan hasil tangkapan lebih besar. Kata kunci: Ikan Selar, Perairan Desa Latawe, Selektivitas Jaring Insang
PENDUGAAN FRONT DAN UPWELLING MELALUI INTERPRETASI CITRA SUHU PERMUKAAN LAUT DAN CLOROFIL-A DI PERAIRAN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Domu Simbolon; Muslim Tadjuddah
Buletin PSP Vol. 17 No. 3 (2008): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.446 KB)

Abstract

The objectives of this study are to know the distribution of the sea surface temperature (SST) and clorophill-a concentration around Wakatobi waters Southeast Sulawesi, and to determine the location of thermal front and upwelling. Fishing activity would be more efficient and effective when fishing ground was recognized well to fishing vessel leaved from fishing base. One of the method to determine fishing ground is to studying of thermal front and upwelling phenomenon by using the SST and chlorophyl-a analysis.The observation of the sea surface temperature and chlorophill-a which detected by using satellite data can be used to forcast the thermal front and upwelling phenomenon, and then used to forecast the potential fishing ground. The mean of SST during west season was 27.5°C with clorophill-a concentration 1.35 mg/m³. While the mean of SST during west-east season 26.7°C with clorophill-a concentration was about 0.78 mg/m³. Thermal Front occured around Kapota reefs, Kaledupa reefs, Koromaha reefs and Koka reefs. Based on thermal front distribution the potential fishing ground of cakalang was located in the east of Wakatobi waters especially around Koromaha reefs and Koka reefs. Upwelling was not found during west season and west-east season.
ANALISIS PEMETAAN JARINGAN PERDAGANGAN IKAN KERAPU HIDUP DI TAMAN NASIONAL WAKATOBI, SULAWESI TENGGARA, (Mapping Analysis of Life Groupers Trade In Wakatobi Marine National Park Southeast Sulawesi Province, Indonesia) Muslim Tadjuddah; Budy Wiryawan; Ari Purbayanto; Eko Sri Wiyono
Buletin PSP Vol. 20 No. 2 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.889 KB)

Abstract

Perdagangan ikan kerapu telah menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting di Asia-Pasifik, yang melibatkan lebih dari 20 negara, dengan nilai komersial diperkirakan US$ 350juta per tahun. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan ikan kerapu telah dimanfaatkan secara berlebihan di banyak negara terutama di Asia Tenggara seperti di Filipina dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis jaringan perdagangan serta memetakan aktoraktor yang memperoleh keuntungan terbesar dari perdagangan ikan kerapu. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah daerah Wakatobi dalam menentukan kebijakan pengelolaan ikan kerapu agar dapat berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif field research dengan strategi penelitian studi kasus. Untuk memperoleh data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi di lapangan. Berdasarkan analisis jaringan perdagangan ikan kerapu dapat dipetakan bahwa keuntungan terbesar dinikmati oleh eksportir, kemudianoleh pedagang besar (ponggawa darat) selanjutnya oleh koordinator (ponggawa laut), Berdasarkan analisis keuntungan setiap aktor yang terlibat dalam jaringan perdagangan ikankerapu di lokasi penelitian semestinya nelayan kerapu masih memungkinkan untuk mendapatkan upah yang lebih besar dari jumlah yang diterimanya, dengan sistem perdaganganseperti inilah, diduga sebagai penyebab tetap miskinnya nelayan kerapu di lokasi penelitian sedangkan pedagang besar dan eksportir menikmati surplus yang jauh lebih besar dariperdagangan ikan ini.Kata kunci: ikan kerapu, pemetaan sosial, pangan ikan karang hidup, Taman NasionalWakatobi
Parameter Biologi Ikan Kerapu (Epinephelus sp.) Hasil Tangkapan di Perairan Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara Indonesia (Biological Parameters of Grouper (Epinephelus sp.) Caught in Wakatobi National Park, Southeast Sulawesi, Indonesia) Muslim Tadjuddah; Budy Wiryawan; Ari Purbayanto; Eko Sri Wiyono
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 4 No. 1 (2013): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.791 KB) | DOI: 10.29244/jmf.4.1.11-21

Abstract

 Studi ini mengidentifikasi parameter ikan kerapu yang terdiri dari hubungan panjang-berat, tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad yang tertangkap dengan pancing hekaulu, bubu dan panah. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik parameter biologi ikan kerapu berdasarkan pendekatan beberapa parameter populasi ikan. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Taman Nasional Wakatobi dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2010. Pengambilan data biologi ikan kerapu ini dilaksanakan di perairan P. Wangi-wangi, P. Kaledupa dan P. Tomia.  Pengambilan data pata panjang dan berat ikan langsung dilakukan di lapangan sedangkan data TKG dan IKG dilaksanakan pada lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan metodologi. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan ikan kerapu dengan panjang infinity (L∞) sebesar, 59,43 cm, koefisien pertumbuhan  (K) sebesar 0,460 dan umur teoritis (t0) sebesar 0,2540. Pola pertumbuhan ikan kerapu yang tertangkap pada fishing ground pancing hekaulu dan bubu bersifat allometrik negatif  sedangkan yang tertangkap dengan panah bersifat  isometrik. Pada fishing ground alat tangkap bubu menangkap ikan kerapu dalam kondisi tidak matang gonad sebesar 62,5% dengan nilai indeks gonad berkisar 0,3680-0,8996 dan hanya 37,5% saja yang dalam kondisi matang gonad dengan nilai indeks gonad berkisar 1,0059–1,1058.Kata kunci: parameter biologi, kerapu, pancing hekaulu, bubu, panah, Taman Nasional Wakatobi
Sistem Pengelolaan Perikanan Demersal di Karang Kapota Taman Nasional Wakatobi Ridwan Hasan; Muslim Tadjuddah; Asriyana
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 6 No 2 (2022): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v6i2.15

Abstract

Kondisi perikanan demersal di perairan Taman Nasional Wakatobi (TNW) pada zona pemanfaatan khususnya di Karang Kapota bisa dinyatakan padat tangkap, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian mengenai perencanaan dan pengembangan perikanan demersal melalui pendekatan sistem untuk mengurai permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik perikanan demersal, menganalisis stakeholders yang terlibat, dan mendesain sistem pengelolaan perikanan demersal di Karang Kapota TNW. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai September 2019 di Karang Kapota TNW. Pengambilan data primer dilakukan dengan metode purposif di sentra-sentra perikanan demersal sedangkan data sekunder diambil dari instansi terkait. Data primer dan sekunder dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan dijelaskan secara deskriptif. Data-data yang akan ditampilkan adalah karakteristik perikanan demersal, analisis stakeholders, dan analisis sistem perikanan demersal. Karakteristik perikanan demersal menunjukan bahwa hasil tangkapan yang dominan adalah ikan lencam (27%) dengan armada penangkapan terbanyak digunakan yaitu bodi batang (62,5%). Pemangku kepentingan yang terlibat yaitu nelayan dan DISPAR berada pada kelompok dengan kepentingan tinggi tetapi pengaruhnya rendah (subjects); DKP Kabupaten, BTNW, RARE, TNC, PSKP, Komanangi, Kelompok Padang Kauwang sama, Koordinator/Pengumpul Lokal, Bappeda, UD. Pulau Mas, dan LPSTK Wakatobi berada pada kelompok dengan kepentingan dan pengaruh yang tinggi (players); dan DKP Provinsi dengan kepentingan dan pengaruh yang rendah (by standers). Diagram sistem pengelolaan perikanan demersal yaitu alat tangkap harus ramah lingkungan, meningkatkan armada pengawasan, mempertegas aturan hukum, serta adanya keterlibatan masyarakat dan nelayan dalam pengelolaan perikanan demersal
Kelimpahan dan Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Hutan Mangrove Teluk Kulisusu Utara, Buton Utara Indira Rosvita Sari; La Sara; Muslim Tadjuddah
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 7 No 1 (2023): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v7i1.174

Abstract

ABSTRAKHutan Mangrove di Teluk Kulisusu Utara mengalami konversi lahan yang menyebabkan penurunan populasi kepitingbakau (S. serrata) dan penurunan hasil tangkapan nelayan. Kondisi kerapatan mangrove diklasifikasi dalam 4 kriteria menggunakan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) Landsat 8 OLI, yakni kerapatan lebat (0,043 -1), kerapatan sedang (0,247 - 0,403), kerapatan jarang (0,082 - 0,247) dan kerapatan sangat jarang (0,027 - 0,082).Penggambilan sampel kepiting bakau bakau menggunakan bubu. Total sampling sejak April sampai June sebanyak 12 kali. Kelimpahan relatif kepiting bakau tertinggi ditemukan pada stasiun III yaitu 10,41 ind/trip yang ditemukan pada mangrove dengan kerapatan tinggi (0,403 - 1). Sedang kerapatan rendah terdapat pada stasiun II 0,08 ind/trip pada hutan mangrove dengan kerapatan sangat jarang (0,027 - 0,082). Hasil analisis pola pertumbuhan kepitig bakau menunjukan allometrik negative (b < 3). Oleh karena alat tangkap bubu yang digunakan banyak menangkap ukuran juvenile maka alat tangkap ini merupakan alat tangkap non selektif yang dapat mempengaruhi secara negative keberlanjutan populasi di lokasi perairan ini. Dengan demikian makan penggunaan alat perlu dirancang ulang (redesign) menjadi lebih selektif atau alat tangkapan tangkap mempunyai pintu keluar yang tujuannya untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya populasi kepiting bakau.Kata kunci: Kepiting bakau (S. serrata), kerapatan mangrove, pola pertumbuhan
Hasil Tangkapan Pancing Tonda dan Strategi Pemanfaatan di Perairan Barat Laut Banda Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Sri Maulinda; Muslim Tadjuddah; Baru Sadarun
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 8 No 1 (2024): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Barat Laut Banda merupakan daerah penangkapan ikan potensial dengan alat tangkap pancing tonda yang dilakukan oleh nelayan Desa Sawapudo. Gambaran tentang hasil tangkapan pancing tonda dan strategi pemanfaatannya yang didaratkan di perairan Desa Sawapudo dipandang perlu untuk dilakukan. Kompisisi jenis ikan yang tertangkap dengan pancing tonda terdiri dari ikan cakalang (65,23%) dan ikan selar betong (34,77%). Kisaran ukuran panjang cagak ikan cakalang didominasi pada selang ukuran 161 – 176 mm dan ikan selar betong didominasi pada selang ukuran 144 – 149 mm. Hubungan panjang-berat ikan cakalang diperoleh persamaan W = 0,000004L2,8474 (alometrik negatif) dan hubungan panjang-berat ikan selar bentong diperoleh persamaan W = 0,0023L2,0859 (alometrik negatif). Ikan cakalang memiliki nilai CPUE tertinggi mencapai 41,48 kg/trip atau 3,27 kg/jam (Bulan Desember), dan CPUE terendah 22,46 kg/trip atau 2,58 kg/jam (Bulan Agustus). Ikan selar bentong memiliki nilai CPUE tertinggi mencapai 22,65 kg/trip atau jam 2,53 kg/jam (Bulan Desember) dan CPUE terendah yaitu 18,17 kg/trip atau 2,92 kg/jam (Bulan Juli). Berdasarkan hasil penilaian IFAS dan EFAS menunjukan nilai yang cukup baik yang berada pada kuadran IV dengan kategori stabilitas. Nilai IFAS dan EFAS masing-masing adalah 3,01 dan 2,80, yang berarti strategi pemanfaatan dapat terus dilanjutkan. Kata Kunci: Hasil Tangkapan Pancing Tonda, Perairan Barat Laut Banda, Strategi Pemanfaatan,
KAJIAN KEBERLANJUTAN IKAN KEMBUNG (RASTRELIGER KANAGUARTA) BERDASARKAN ASPEK TEKNOLOGI DI SELAT TIWORO Tadjuddah, Muslim; Irwan Nur, Andi; Tahir Sampaga, La Ode
Jurnal Sapa Laut Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.28499

Abstract

Keberlanjutan pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap memerlukan suatu pengelolaan yang tepat dengan cara memanfaatan sumber daya tersebut dengan tetap memperhatikan kelestariannya. Sifat sumber daya perikanan merupakan sumber daya milik bersama yang rawan terhadap pemanfaatan yang berlebihan. Selat Tiworo merupakan kawasan perairan dengan banyak pulau-pulau kecil dengan  potensi  sumberdaya  ikan  yang cukup besar dan menjadi lokasi  penangkapan ikan utama bagi nelayan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan perikanan ikan kembung di perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat berdasarkan aspek teknologi. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang status pemanfaatan ikan kembung di perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat. Permasalahan saat ini yang dihadapi oleh nelayan yang menangkap ikan kembung di Selat Tiworo antara lain: hasil tangkapan nelayan menunjukkan trend yang terus menurun, ukuran ikan yang tertangkap relatif kecil bila dibandingkan dengan ukuran ikan hasil tangkapan tahun-tahun sebelumnya yang berakibat semakin menurunnya pendapatan nelayan, alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan kembung diduga masih ada yang menggunakan alat tangkap yang kurang ramah lingkungan. Keberlanjutan perikanan ikan kembung di perairan selat Tiworo dianalisis dengan menggunakan metode RAPFISH. Hasil analisis ordinansi keberlanjutan pemanfaatan ikan kembung di Selat Tiworo masuk dalam status kurang berkelanjutan. Dalam meningkatkan status keberlanjutan penangkapan ikan kembung di Selat Tiworo maka perlu dilakukan perbaikan pada atribut penggunaan alat tangkapKata kunci: keberlanjutan, ikan kembung, Selat Tiworo