ABSTRAKStudi prevalensi penelitian dalam permasalahan perilaku dan emosional anak di Panti Asuhan terdapat perilaku negatif anak, 26,9% mengalami gangguan perilaku, dan 10,2% gangguan emosi pada kelompok umur 10-14 tahun. Data hasil wawancara menunjukkan bahwa remaja di panti asuhan mengalami permasalahan dalam kesulitan beradaptasi, kurang mampu menyelesaikan masalah, kurang percaya diri dan beberapa permasalahan perilaku sosial dan emosi. Penelitian ini bertujuan menganalisis gambaran kematangan sosial emosional remaja di Panti Asuhan Tunas Harapan. Desain penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek Penelitian adalah remaja Panti Asuhan, berjenis kelamin perempuan, berjumlah 7 orang dan berusia 11-18 tahun. Metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data hasil skrining self-assessment, analisis asesmen tes grafis, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan asesmen tes psikologis menunjukkan bahwa kematangan sosial digambarkan ada perasaan tertekan dalam berhubungan dengan lingkungan (85%), sedangkan pada kematangan emosi aspek pengendalian diri (46,5%); Aspek penerimaan diri (57%), aspek kemandirian (28%). Hasil skrining self-assessment menggambarkan indikator analisis masalah remaja panti asuhan memiliki skor yang rendah dan cenderung mengalihkan emosi pada objek lain (displacement). Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Tunas Harapan memiliki permasalahan kematangan sosial emosional yaitu adanya perasaan tertekan dalam berhubungan lingkungan kurang percaya diri, insecure, inferior, serta belum mampu mengelola emosi dengan baik. Namun, sudah menunjukkan sikap mandiri yang baik dengan sudah meninggalkan rasa ketergantungan pada orang lain. Temuan penelitian ini memiliki limitasi seperti sampel yang sedikit, tentunya kurang untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata Kunci: Kematangan sosial-emosional, Remaja, Panti Asuhan