Articles
PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA GALANGAN KAPAL KPNDP DKI JAKARTA
Izza Mahdiana Apriliani;
Sugeng Hari Wisudo;
Budhi Hascaryo Iskandar;
Yopi Novita
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 2 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (102.55 KB)
|
DOI: 10.29244/core.1.2.153-161
Galangan kapal merupakan salah satu kebutuhan kapal dalam menentukan kelaikan kapal di laut. Potensi bisnis galangan kapal yang besar di wilayah Muara Angke belum dimanfaatkan dengan baik oleh pengelola perusahaan galangan kapal. Terbukti dengan keberadaan galangan kapal yang belum berkembang namun berbanding terbalik dengan jumlah kapal yang meningkat setiap tahunnya. Galangan kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta di Muara angke merupakan salah satu dari keempat galangan yang berada di wilayah muara angke. Galangan ini memiliki tingkat produktivitas yang tinggi dan selalu meningkat setiap tahunnya berdasarkan data produksi UPT BTPI dari tahun 2009 sampai 2012. Penilaian teknologi galangan kapal ini berada pada level semi modern. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait strategi pengembangan teknologi di galangan kapal KPNDP. Perumusan strategi perlu didahului dengan penilaian kinerja. Penilaian dilakukan dengan metode balanced scorecard. Balanced scorecard memberikan suatu kerangka kerja bagi pihak manajemen untuk menerjemahkan misi dan strategis organisasi. Analisis hasil penilaian kinerja didapatkan hasil sebesar 73. Skor ini menunjukkan bahwa galangan kapal KPNDP harus melakukan inisiatif-inisiatif (strategi) dalam pengembangan manajemen teknologinya.Kata kunci : balanced scorecard, galangan kapal, penilaian kinerja.
BENTUK KASKO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS VOLUME RUANG MUAT DAN TAHANAN KASKO
Moch. Ricky Dariansyah;
Budhi Hascaryo Iskandar;
Yopi Novita
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 3 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (819.894 KB)
|
DOI: 10.29244/core.1.3.265-276
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan nilai total volume ruang muat hasil penangkapan ikan dengan tahanan kapal pada lima tipe kasko kapal yaitu flat bottom, akatsuki bottom, hard chin bottom, round flat bottom, dan round bottom. Analisis nilai total ruang muat hasil penangkapan ikan dilakukan melalui perhitungan rumus gabungan simpson 1 dan simpson 2, dimana jarak antara gading ataupun frame space dengan menggunakan perhitungan rumus dari kelas Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), sedangkan analisis perhitungan tahanan kapal didapat dari berbagai perhitungan standar tahanan kapal, kemudian dari hasil masing-masing analisis total volume ruang muat hasil penangkapan ikan dengan tahanan kapal dibandingkan untuk mendapatkan nilai efektifitas serta efesiensi dimana nilai volume ruang muat hasil penangkapan ikan besar dengan tahanan kapal kecil dari bentukan kasko lambung kapal tersebut, dengan ukuran kapal yang sama.Kata kunci: bentuk lambung, kapal ikan, lambung.
TAHANAN GERAK DAN GERAK PITCHING KAPAL PENANGKAP IKAN BERDASARKAN BENTUK LINGGI HALUAN
Tri Nanda Citra Bangun;
Yopi Novita;
Budhi Hascaryo Iskandar
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 3 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29244/core.4.3.306-314
Desain kapal penangkap ikan di Indonesia sangat beragam, salah satu keragamannya terletak pada bentuk linggi haluan kapal. Bentuk linggi yang sesuai dapat meningkatkan performa kinerja kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kemampuan kapal berdasarkan bentuk linggi haluannya terhadap tahanan dan performa gerak pitching kapal. Tiga bentuk linggi haluan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Raked Bow Tegak (RBT), Raked Bow Landai (RBL), dan Spoon Bow (SB) yang dikombinasikan dengan bentuk kasko u-bottom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tahanan kasko, bentuk linggi haluan RBT cenderung menghasilkan tahanan yang lebih tinggi, diikuti oleh RBL, dan SB. Berdasarkan performa gerak pitching kapal, bentuk linggi haluan SB cenderung menghasilkan gerak pitching yang lebih tinggi, diikuti oleh RBL dan RBT. Kata kunci: bentuk linggi, kapal perikanan, gerak pitching, tahanan kapal.
KESESUAIAN DESAIN OPERASIONAL KAPAL INKAMINA 163 BERBASIS DI PPP SADENG YOGYAKARTA
Paduartama Tandipuang;
Yopi Novita;
Budhi H. Iskandar
Jurnal Kelautan Nasional Vol 10, No 2 (2015): AGUSTUS
Publisher : Pusat Riset Kelautan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (423.346 KB)
|
DOI: 10.15578/jkn.v10i2.6161
Nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ragu untuk mengoperasikan kapal ikan bantuan sampai batas maksimum ZEEI. Keraguan nelayan terletak pada kemampuan operasional kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kapasitas muat yang tersedia di atas kapal dengan rencana target operasional kapal, dan menganalisis area kerja di lantai dek kapal. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Kapal Inkamina 163 menjadi objek penelitian. Data dianalisis dengan cara comparative-numeric untuk mengkaji kesesuaian desain kapal dan untuk mengetahui area kerja pada dek kapal. Analisis kesesuaian desain juga dilakukan dengan mengacu pada KEPMENKP No. 21/2004. Hasil kajian menunjukkan bahwa Kapal Inkamina 163 memiliki kapasitas muat yang sebagian besar sudah dapat memenuhi rencana target operasional kapal. Tata letak muatan di lantai dek kapal Inkamina 163 telah sesuai dengan kebutuhan area kerja ABK. Kapal tersebut telah memenuhi 7 dari 8 syarat yang dijadikan acuan dalam KEPMENKP No. 21/2004.
POTENSI CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR KAPAL PENANGKAP IKAN BERUKURAN PANJANG 11 M
Iman Anugerah Bintoro;
Budhi Hascaryo Iskandar;
Yopi Novita;
Mohammad Imron
Jurnal Kelautan Nasional Vol 8, No 1 (2013): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (261.571 KB)
|
DOI: 10.15578/jkn.v8i1.6216
Nelayan dalam melaksanakan operasi penangkapan ikan mengalami tantangan dari berbagai faktor, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi. Faktor eksternal yang menghambat adalah ikan impor yang menguasai pasar tradisional di sentra kelautan, cuaca buruk serta gelombang tinggi. Faktor internal yang menghambat adalah tingginya biaya operasional, terutama biaya bahan bakar yang merupakan variabel dominan dalam biaya operasional.Permasalahan harga bahan bakar bagi nelayan adalah masalah laten. Berdasarkan paparan diatas, perlu adanya upaya untuk mengurangi mengurangi ketergantungan terhadap ketersediaan bahan bakar minyak, dalam hal ini solar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan dual fuel dalam penggunaan bahan bakar kapal, yaitu mengkombinasikan penggunaan bahan bakar solar dengan Compressed Natural Gas (CNG). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat secara teknis apakah pemakaian bahan bakar tersebut menghasilkan keunggulan dan instalasinya tidak secara drastis mengurangi stabilitas kapal serta apakah secara ekonomis pemakaian bahan bakar tersebut dapat mengurangi biaya operasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dalam menganalisa potensi operasional mesin serta simulasi numerik dalam menganalisa pengaruh instalasi sistem bahan bakar terhadap stabilitas kapal. Data akan dianalisa dengan menggunakan metode multi criteria analysis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada potensi operasional mesin, bahan bakar dual fuel memiliki keunggulan baik secara teknis dan ekonomis, sedangkan pada potensi stabilitas kapal, secara teknis desain 2 memiliki stabilitas yang sama baik dengan desain 3. Pada potensi kombinasi, komposisi yang terbaik adalah penggunaan bahan bakar dual fuel dengan desain 3.
Pengaruh Sirip Peredam terhadap Stabilitas Kapal Pengangkut Ikan Hidup
Yopi Novita;
Budhi H. Iskandar;
Bambang Murdiyanto;
Budy Wiryawan;
Hariyanto Hariyanto
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 17, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jfs.9937
Penelitian ini mengkaji pengaruh pemasangan sirip peredam terhadap stabilitas kapal yang dilengkapi dengan palka bersirip peredam. Metode penelitian dilakukan dengan cara simulasi numeric dan dianalisis secara numeric-comparative. Dari hasil kajian diketahui bahwa keberadaan sirip peredam mampu mengurangi penurunan nilai lengan penegak (righting arm, GZ ), sudut oleng kapal pada saat menghasilkan lengan penegak maksimal (aGZ maks), initial GM dan peningkatan nilai rolling period.Penelitian ini mengkaji pengaruh pemasangan sirip peredam terhadap stabilitas kapal yang dilengkapidengan palka bersirip peredam. Metode penelitian dilakukan dengan cara simulasi numeric dan dianalisissecara numeric-comparative. Dari hasil kajian diketahui bahwa keberadaan sirip peredam mampumengurangi penurunan nilai lengan penegak (righting arm, GZ ), sudut oleng kapal pada saat menghasilkanlengan penegak maksimal (aGZ maks), initial GM dan peningkatan nilai rolling period.
Desain Media Pengangkut Ikan Hias Untuk Skala Kecil (Studi Kasus Di Padang Panjang)
Yopi Novita;
Annisa Luklu Nadira;
Dwi Putra Yuwandana;
Tri Nanda Citra Bangun
Akuatika Indonesia Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/jaki.v7i1.38417
Transportasi ikan hias di Kota Padang Panjang Sumatera Barat menggunakan kendaraan bermotor, dimana wadah transportasi berupa anyaman bambu berbentuk silinder dengan ketinggian 30 cm diletakkan di sisi kiri dan kanan motor. Ikan hias dan air yang melengkapinya, ditempatkan dalam wadah transportasi. Muatan berupa ikan dan air termasuk jenis muatan liquid. Muatan liquid akan menimbulkan efek free surface yang membahayakan ikan dan pengendara, dikarenakan muatan liquid akan bergerak selama wadah yang ditempatinya bergerak. Penelitian ini bertujuan untuk meredesain wadah pengangkut ikan hidup dan membandingkannya dengan wadah pengangkut sebelumnya terkait dengan kemampuannya untuk meredam pergerakan muatan liquid. Selain itu, redesain wadah dimaksudkan untuk meningkatkan survival rate ikan. Penelitian dilakukan secara eksperimental untuk mendapatkan karakteristik pergerakan free surface, kondisi kualitas air di dalam wadah, dan survival rate ikan. Analisis data dilakukan dengan cara komparatif numerik dan uji statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Redesain wadah transportasi dilakukan dengan menambahkan sirip peredam di bagian dalam wadah, dan dipasang tepat pada garis air, serta dilengkapi dengan penutup di bagian atas wadah. Sirip peredam digunakan untuk meredam pergerakan free surface, sedangkan penutup di bagian atas wadah didesain agar air hujan atau sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam wadah. Selain itu, desain penutup wadah didesain agar aliran udara tetap bisa keluar masuk ke dalam wadah. Hasil eksperimen menunjukkan wadah hasil redesain mampu mengurangi kemiringan permukaan air di dalam wadah transportasi hingga 50% lebih rendah dibandingkan dengan wadah sebelum diredesain. Selain itu, wadah hasil redesain mampu menghasillkan nilai survival rate ikan mencapai 99,83% atau kematian ikan 0-1 ekor per perjalanan.
Karakteristik Working Area di Atas Kapal Mini Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Pantai Larangan Kabupaten Tegal
Mohammad Imron;
Muhammad Dendy Alamul Huda;
Yopi Novita
Barakuda'45 Vol 4 No 1 (2022): Edisi April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (723.228 KB)
|
DOI: 10.47685/barakuda45.v4i1.216
Mini purse seiner are the dominant vessels were operating in Tegal Regency and the number of these vessels have been increasing. These vessels at Larangan fishing port consist of 44 vessels of <10 GT and 37 vessels of ≥10 GT. Working activities on vessels <10 GT requiring 10 crew members, while vessels of ≥10 GT needs 15-20 crew members. Work accidents above the deck of the vessels have a high accident rate and are closely related to the value of theworking area. This research was intended with the aim of identifying activities and working area needs on the vessel by identifying the area of the used working area and formulating the adequacy of the work area for fishing activities. The sampling technique using a accidental sampling method with total sample is two to vessels <10 GT and three to vessels ≥10 GT . The data processing using mathematical calculations. Data analysis used descriptive analysis metode. The results of this study showed that the value of working area of vessels when setting conditions still far from sufficient area value. This conditions occurred because all crew gather in the same area when setting steps was conducted. The area mentioned which is on the left side of the ship when lowering the fishing gear, this will certainly increase the risk of work accidents.
Pembekalan Keselamatan Kerja di Atas Kapal Fiber kepada Nelayan dalam Mendukung Operasi Penangkapan Ikan di Kabupaten Tangerang
Izza Mahdiana Apriliani;
Achmad Rizal;
Pringgo KDNY Putra;
Nora Akbarsyah;
Fiz Purwangka;
Wazir Mawardi;
Yopi Novita
Farmers: Journal of Community Services Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Unpad Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/fjcs.v1i1.28888
Aktivitas operasi penangkapan ikan di atas kapal merupakan salah satu kegiatan dengan tingkat resiko yang tinggi di dunia. kegiatan tersebut memiliki resiko yang dapat memberikan kerugian pada aspek materil hingga keselamatan nelayan di atas kapal. Kecelakaan kapal yang terjadi di sekitar perairan Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Kecelakaan kerja yang terjadi pada kegiatan penangakapan ikan di atas kapal, terjadi pada setiap ukuran dan jenis kapal, salah satunya adalah kapal penangkap ikan yang menggunakan bahan fiber. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus bagi nelayan yang menggunakan kapal berbahan fibreglass dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Penyampaian pentingnya keselamatan kerja diatas kapal bersifat komunikasi persuasif kepada nelayan. Berdasarkan kegiatan pembekalan secara keseluruhan, baik dalam bentuk ceramah maupun diskusi keselamatan kerja di atas kapal fiber disimpulkan bahwa nelayan memahami pentingnya penyebab kecelakaan di laut. Serta adanya peningkatan skill nelayan dalam keselamatan kerja diatas kapal fiber.
KOMPOSIT PLASTIK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAPAL PENANGKAP IKAN
Syafril Mayu Dinata;
Budhi Hascaryo Iskandar;
Firda Aulya Syamani;
Fuad;
Yopi Novita
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 2 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29244/core.7.2.277-290
Armada kapal penangkapan ikan saat ini masih didominasi oleh kapal tradisional. Kapal ikan tradisional pada umumnya terbuat dari bahan kayu. Menimbang dari kondisi alam Indonesia yang sebagian besar adalah perairan laut, maka aktivitas penangkapan ikan sangat tinggi. Kebutuhan akan kapal penangkapan ikan yang meningkat turut meningkatkan permintaan kayu. Pada proses pembuatan kapal penangkap ikan tradisional, nelayan menghadapi berbagai permasalahan, di antaranya harga kayu cukup mahal karena ketersediaannya menurun. Kualitas kayu yang menurun juga mempengaruhi ketahanan dan keawetan kapal berbahan kayu. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah bahan pengganti yang digunakan dalam pembuatan kapal penangkap ikan tradisional, agar kualitas kapal yang dibuat memiliki mutu baik dan nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang berlimpah ketika melaut. Bahan alternatif pengganti kayu, dapat berupa bahan yang mengandung lignoselulosa, yang kemudian dikombinasikan dengan bahan plastik untuk mendapatkan material dengan sifat yang lebih baik. Studi pustaka ini membahas bahan alternatif pembuatan kapal ikan yang memungkinkan sebagai pengganti kayu, yang berupa komposit dari bahan plastik dan bahan yang mengandung lignoselulosa, terutama komposit polipropilena dengan pengisi jerami padi atau serat kelapa. Kata kunci: jerami padi, kapal penangkap ikan, komposit lignoselulosa-plastik, polipropilena, serat kelapa