Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional

Komparasi Pendapatan Peternak Ayam Broiler Pola Mandiri dan Pola Kemitraan di Kabupaten Trenggalek Ahmad Habibi Walid; Widi Artini; Tutut Dwi Sutiknjo; Nina Lisanty
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1782

Abstract

The partnership in the broiler farming business triggers an increase in the broiler population. It motivates prospective breeders to do broiler farming due to the availability of assistance in terms of capital, management, as well as marketing. However, many prospective breeders believe the rumors that the partnership pattern is not that attractive. The purpose of this study was to determine the differences in the costs and income of the broiler farming business between the independent and partnership pattern business. The study also examined the differences in the feasibility of both patterns in the broiler farming business in Jombok Village, Pule District, Trenggalek Regency. This research utilized a case study method. From the study results, it was known that there was a significant difference in the cost of broiler farming business of both patterns. The cost of broiler farming of the partnership pattern was higher than of the independent pattern. The income of broiler farming of the partnership pattern tended to be smaller than the independent pattern. However, the average return from the partnership pattern broiler business was more significant than the independent pattern. Although the two patterns of broiler farming were feasible, the revenue and cost ratio in the independent broiler farming business was greater than that of the partnership broiler business. It can be concluded that from an economic point of view, broiler farming with an independent pattern was more profitable than a partnership pattern. Pola kemitraan pada usaha ternak ayam memicu meningkatnya populasi ayam. Pola kemitraan memotivasi calon peternak untuk melakukan usaha ternak ayam karena ketersediaan bantuan dalam hal modal, manajemen, dan juga pemasaran. Meski demikian, calon peternak banyak yang mempercayai rumor yang beredar yang menyatakan bahwa pola kemitraan tidak semenarik itu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan biaya dan pendapatan serta kelayakan usaha ternak ayam ras broiler pola kemitraan dan pola mandiri di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. Penelitian menggunakan metode studi kasus. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan biaya yang signifikan pada biaya peternakan ayam ras broiler antara kedua model tersebut. Biaya peternakan ayam ras broiler model kemitraan lebih tinggi daripada model mandiri, dan pendapatan peternakan ayam ras broiler model kemitraan seringkali lebih rendah daripada model mandiri. Namun ratarata pendapatan dengan model kemitraan lebih besar dibandingkan dengan model mandiri. Meskipun kedua jenis model usaha peternakan ayam ras broiler tersebut layak, namun rasio pendapatan dan biaya dari usaha peternakan ayam ras broiler mandiri lebih tinggi dibandingkan dengan usaha broiler kemitraan. Dapat disimpulkan bahwa dari segi ekonomi, peternakan ayam ras broiler mandiri lebih menguntungkan daripada kemitraan.
Usaha Ternak Itik Petelur di Sentra Produksi di Kabupaten Kediri dan Kelayakan Finansialnya Nur Khabibi; Wiwiek Andajani; Tutut Dwi Sutiknjo; Nina Lisanty
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 2 No. 1 (2022): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v2i1.2208

Abstract

The demand for animal products in Indonesia increases public awareness of the need for better food nutrition. Therefore, the livestock business plays an important role and needs to be developed from agribusiness. The study was conducted in an independent laying duck business in Tegalan Village, Kandat District, Kediri Regency, to analyze the business's financial feasibility. The analysis was carried out descriptively and quantitatively. The analytical tools included the Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), and sensitivity analysis. The data in the field were divided into three categories, namely breeders with a category of fewer than 500 ducks (A), a category of 500–1000 ducks (B), and a category of more than 1000 ducks (C). The results of the analysis based on the value (IRR) of the three categories of breeders showed a higher value than the percentage of bank interest (14%), where breeders in category A (374 ducks) had an IRR of 87%, category B breeders (650 ducks) of 112 %, and breeders in category C (2,275 ducks) were 54%. Meanwhile, in terms of PP, the three categories of breeders were when the project is not over (less than 10 years), category A breeders needed a payback period of 1.7 years, category B breeders for 1.2, and category C breeders for two years. Permintaan produk hewani di Indonesia semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi pangan yang lebih baik. Oleh karenanya, usaha ternak menjadi bagian penting dan perlu pengembangan dari sisi agribisnisnya. Penelitian dilakukan di suatu usaha ternak itik petelur mandiri di Desa Tegalan, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri untuk menganalisis kelayakan finansial usahanya. Analisis dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan di antaranya adalah Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), dan analisis sensitivitas. Data di lapangan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu peternak dengan kategori jumlah ternak kurang dari 500 ekor (A), kategori 500–1000 ekor (B), dan kategori lebih dari 1000 ekor (C). Hasil analisis berdasarkan nilai (IRR) dari ketiga kategori peternak menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari persentase bunga bank (14%), di mana peternak pada kategori A (374 ekor) mempunyai IRR sebesar 87%, peternak kategori B (650 ekor) sebesar 112%, dan peternak dalam kategori C (2.275 ekor) sebesar 54%. Sementara dalam segi PP, ketiga kategori peternak berada pada saat umur proyek belum berakhir (kurang dari 10 tahun), di mana peternak kategori A memakan waktu pengembalian modal selama 1,7 tahun, peternak kategori B selama 1,2 tahun, dan peternak kategori C selama 2 tahun.
Keuntungan Pola Tanam Jagung Tumpangsari dengan Kacang Tanah di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur Cindy Yohana; Wiwiek Andajani; Eko Yuliarsha Sidhi; Nina Lisanty
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 2 No. 1 (2022): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v2i1.2209

Abstract

Katikupialang Hamlet, Pataawang Village, Umalulu District is a corn-producing area in East Sumba Regency. Corn has become the main commodity, although local farmers have begun to apply an intercropping corn cropping pattern with peanuts in recent times. This study was objected to financially comparing the income and feasibility of maize farming with monoculture or intercropping patterns. The sample was randomly selected from 20 farmers practicing the corn monoculture pattern and ten farmers practicing the corn-peanut intercropping design. The analysis method includes analysis of costs, revenues, income, and efficiency or feasibility of farming. Furthermore, a comparative study of income and efficiency was carried out using the F and t-tests. The analysis results showed that the income from intercropping maize with peanuts per hectare per growing season is higher than the income from monoculture maize. Likewise, the value of the R/C Ratio and the results of statistical tests were also the same. Based on these findings, counseling related to intercropping maize and beans can be carried out more actively in the East Sumba area.Dusun Katikupialang, Desa Pataawang, Kecamatan Umalulu merupakan wilayah produsen jagung di Kabupaten Sumba Timur. Jagung menjadi komoditi utama, meski dalam kurun waktu terakhir, petani setempat mulai menerapkan pola tanam jagung tumpangsari dengan kacang tanah. Penelitian dilakukan untuk membandingkan secara finansial usahatani pola monokultur jagung dan pola jagung tumpangsari kacang tanah guna mempelajari pola usahatani yang yang efisiensi dan pendapatan paling tinggi. Sampel ditentukan terhadap 20 petani pelaku pola monokultur jagung dan 10 petani pelaku pola jagung tumpangsari dengan kacang tanah dengan teknik simple random sampling. Metode analisis meliputi analisis finansial (biaya, pendapatan, dan kelayakan) usahatani, dilanjutkan dengan analisis statistik pengujian hipotesis. Hasil analisisnya, pendapatan per hektar per musim tanam untuk usahatani jagung tumpangsari lebih besar daripada monokultur, secara statistik hasil pengujian juga terbukti demikian. Hal yang sama juga untuk nilai R/C Ratio dan hasil pengujian statistiknya. Berdasarkan temuan ini, penyuluhan terkait pola tanam jagung tumpang sari dengan kacangkacangan dapat lebih aktif lagi dilakukan di daerah Sumba Timur.
Korelasi Produksi Bawang Merah (Allium ascolocium L.) Kabupaten Kediri dan Penggunaan Beragam Jenis Pupuk Wahyudi Wally; Tutut Dwi Sutiknjo; Widi Artini; Nina Lisanty
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 2 No. 2 (2022): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v2i2.2786

Abstract

Fertilizer plays an important role in plant growth and yield. Shallot (Allium ascolocium L.) in its production process utilizes various types of fertilizers to achieve optimal production goals. In recent years, shallot has become a favorite commodity for farmers in Kediri Regency to cultivate because of its promising agribusiness prospects. The main problem for farmers is the diverse use of fertilizers depending on the availability and experience of farming alone. Based on these considerations, the study was conducted on a group of shallot farmers in Kediri Regency to analyze the effect of fertilizer type on production. Multiple regression analysis was employed in this study with independent variables, namely Za, Urea, Manure, KCl, Nitrophoska, Mutiara, Patent-Kali, and Fertiphos fertilizer, while the dependent variable was shallot production. The results showed a significant effect between the utilization of various fertilizers on the production of shallot. However, the use of most types of fertilizers for production, individually, did not affect the production of shallot. Only KCl and Mutiara fertilizer significantly affected the production of shallot. The addition of the use of KCl and Mutiara fertilizer had an impact on changes in the amount of shallot production.
Respon Petani Terhadap Program AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi) di Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang Mulyanto, Mulyanto; Sidhi, Eko Yuliarsha; Artini, Widi; Reksa Nanda Prayoga; Lisanty, Nina
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 5 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v5i1.6325

Abstract

Agricultural insurance plays an important role in protecting farmers' agricultural businesses. It provides guarantees against risks that may occur in farm businesses. This guarantee is given to farmers who experience losses from crop damage caused by natural factors such as drought, floods, and pest attacks. Insurance is provided through the Rice Farming Business Insurance Program (AUTP). The study aims to determine the response of farmers who cultivate rice plants to AUTP in Gondangmanis Village, Bandarkedungmulyo District, Jombang Regency. In this study, the sample of farmers used as research objects involved 118 sharecroppers who had received the AUTP program as respondents to the AUTP program. The number of respondents was 6 who participated in the AUTP program in the Manisrenggo farmer group, and 6 respondents participated in the AUTP program in the Gondangmanis farmer group. Two data sources are used in this study, namely primary data and secondary data. The research data were analyzed using validity tests and reliability tests. Farmer responses to the implementation of the AUTP program were valued at 69.92. This value has an average index formula of 87.40%, indicating that respondents Strongly Agree (ss) with the objectives, benefits, and implementation of the AUTP program in Gondangmanis Village, Bandarkedungmulyo District, Jombang Regency. Asuransi Pertanian, berperan penting bagi petani dalam melindungi usaha pertanian mereka. Hal memberikan jaminan terhadap risiko yang mungkin terjadi dalam usaha pertanian. Jaminan ini diberikan kepada petani yang mengalami kerugian akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh faktor alam seperti kekeringan, banjir, dan serangan hama asuransi diberikan melalui, Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon petani yang membudidayakan tanaman padi terhadap AUTP di Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang. Pada penelitian ini, sampel petani yang dipakai menjadi objek penelitian melibatkan 118 petani penggarap yang pernah menerima program AUTP sebagai responden terhadap program AUTP. Jumlah responden adalah 6 yang mengikuti program AUTP pada kelompok tani Manisrenggo dan 6 responden mengikuti program AUTP pada kelompok tani, Gondangmanis. Terdapat dua data yang dijadikan sumber pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data penelitian dianalisis menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Respon petani terhadap pelaksanaan program AUTP bernilai 69,92. Nilai ini memiliki rata-rata rumus indeks sebesar 87,40 % menunjukkan arti bahwa responden Sangat Setuju (ss) terhadap tujuan, manfaat dan pelaksanaan program AUTP di Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang.
Respon Petani Terhadap Program AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi) di Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang Mulyanto, Mulyanto; Sidhi, Eko Yuliarsha; Artini, Widi; Prayoga, Reksa Nanda; Lisanty, Nina
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 5 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v5i1.6508

Abstract

Agricultural insurance plays an important role in protecting farmers' agricultural businesses. It provides guarantees against risks that may occur in farm businesses. This guarantee is given to farmers who experience losses from crop damage caused by natural factors such as drought, floods, and pest attacks. Insurance is provided through the Rice Farming Business Insurance Program (AUTP). The study aims to determine the response of farmers who cultivate rice plants to AUTP in Gondangmanis Village, Bandarkedungmulyo District, Jombang Regency. In this study, the sample of farmers used as research objects involved 118 sharecroppers who had received the AUTP program as respondents to the AUTP program. The number of respondents was 6 who participated in the AUTP program in the Manisrenggo farmer group, and 6 respondents participated in the AUTP program in the Gondangmanis farmer group. Two data sources are used in this study, namely primary data and secondary data. The research data were analyzed using validity tests and reliability tests. Farmer responses to the implementation of the AUTP program were valued at 69.92. This value has an average index formula of 87.40%, indicating that respondents Strongly Agree (ss) with the objectives, benefits, and implementation of the AUTP program in Gondangmanis Village, Bandarkedungmulyo District, Jombang Regency. Asuransi Pertanian, berperan penting bagi petani dalam melindungi usaha pertanian mereka. Hal memberikan jaminan terhadap risiko yang mungkin terjadi dalam usaha pertanian. Jaminan ini diberikan kepada petani yang mengalami kerugian akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh faktor alam seperti kekeringan, banjir, dan serangan hama asuransi diberikan melalui, Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon petani yang membudidayakan tanaman padi terhadap AUTP di Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang. Pada penelitian ini, sampel petani yang dipakai menjadi objek penelitian melibatkan 118 petani penggarap yang pernah menerima program AUTP sebagai responden terhadap program AUTP. Jumlah responden adalah 6 yang mengikuti program AUTP pada kelompok tani Manisrenggo dan 6 responden mengikuti program AUTP pada kelompok tani, Gondangmanis. Terdapat dua data yang dijadikan sumber pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data penelitian dianalisis menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Respon petani terhadap pelaksanaan program AUTP bernilai 69,92. Nilai ini memiliki rata-rata rumus indeks sebesar 87,40 % menunjukkan arti bahwa responden Sangat Setuju (ss) terhadap tujuan, manfaat dan pelaksanaan program AUTP di Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang.
Perbandingan Keuntungan Petani Bengkuang Atas Pilihan Penerapan Pola Tanam di Kabupaten Kediri Rahmawati, Siti Zenita; Artini, Widi; Sidhi, Eko Yuliarsha; Lisanty, Nina
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 3 No. 1 (2023): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v3i1.4001

Abstract

Jicama (Pachyrhizus erosus) is a plant that has been cultivated by farmers in Kediri Regency. Initially, farmers planted jicama in monoculture during one growing season. Furthermore, some farmers develop an intercropping pattern of jicama and choy sum to increase the chances of greater yields and help reduce expenses because maintenance of two crops can be done at one time. The research was conducted in Ngampel Village, Papar District, one of jicama producing centers in Kediri Regency, to investigate the income comparison and the feasibility of jicama farming using different cropping patterns. Data were taken from all the farmers in the research location who cultivated jicama as many as 60 farmers, who were divided into two categories of cropping pattern application. The data were then analyzed by cost-income, farming feasibility analysis, and two independent sample tests. The results showed that the average total cost of jicama farming intercropped with choy sum was IDR28,439,687 per ha with an average income of IDR48,625,350 per ha. Meanwhile, jicama monoculture farming required an average cost of IDR24,395,391 per ha and generated an average income of IDR35,302,661 per ha. The statistical test results also proved that the costs and income of farmers applying the penanaman sela pattern exceeded monocultures. Both cropping patterns were feasible and profitable with R/C ratios of 2.57 and 2.78 for monoculture and intercropping respectively. Bengkuang (Pachyrhizus erosus) merupakan tanaman yang mulai dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Kediri. Awalnya petani menanam bengkuang secara penanaman tunggal pada suatu musim tanam. Selanjutnya, sebagian petani mengembangkan pola penanaman sela untuk meningkatkan peluang hasil yang lebih besar dan membantu menekan biaya pengeluaran karena perawatan dua jenis tanaman yang bisa dilakukan dalam satu waktu sekaligus. Penelitian dilakukan di sentra bengkuang Kediri, yang berlokasi di Desa Ngampel, Kecamatan Papar, untuk mengetahui perbandingan pendapatan dan kelayakan usahatani bengkuang dengan penerapan pola tanam berbeda. Data diambil dari semua petani di lokasi penelitian yang membudidayakan bengkuang sebanyak 60 petani, yang terbagi dua kategori penerapan pola tanam. Data kemudian dianalisis dengan analisis biaya dan pendapatan, analisis statistik uji beda rata-rata, dan analisis kelayakan usahatani. Rerata biaya total per hektar tanam sela bengkuang-sawi sebesar Rp28.439.687 dengan pendapatan per hektar Rp48.625.350. Sementara tanam tunggal bengkuang membutuhkan rerata biaya per hektar Rp24.395.391 untuk menghasilkan pendapatan per hektar Rp35.302.661. Hasil uji statistik beda rata-rata membuktikan bahwa biaya dan pendapatan petani bengkuang penerap pola tanam sela memang melebihi penanaman tunggal. Kedua pola tanam sangat layak diusahakan dan menguntungkan dengan nilai rasio R/C 2,57 dan 2,78 masing-masing untuk usahatani bengkuang penanaman tunggal dan penanaman sela dengan sawi.
Kelayakan Usaha Ternak Burung Puyuh di Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk Ta’wim, Akhris Asanit; Artini, Widi; Andajani, Wiwiek; Nina Lisanty
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i1.5290

Abstract

Prambon District in Nganjuk Regency, East Java, has shown its community's adaptation to the COVID-19 pandemic by switching to livestock businesses, significantly raising quail. With mostof the population initially working as farmers, the Work From Home (WFH) policy and Large-Scale Social Restrictions (PSBB) encouraged the Prambon community to choose livestock as an additional source of income. Research in Mojoagung Village involving 23 breeders showed that raising quail in Prambon has promising economic potential. Even though production costs reach IDR33,704,380 for 1000 quails, the net income from selling quail eggs reaches IDR77,220,620 during the production period. Additional income from selling quail meat and quail dung (fertilizer) reached IDR2,250,000 and IDR1,575,000 respectively. This livestock business is profitable and very worthy of development. Policy implications involve government support in the form of training, technical assistance, and market development to support local economic growth and diversification of livelihoods, making quail farming a sustainable option to improve the welfare of the Prambon community.   Kecamatan Prambon di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menunjukkan adaptasi masyarakatnya terhadap pandemi COVID-19 dengan beralih ke usaha peternakan, terutama beternak burung puyuh. Dengan mayoritas penduduk yang awalnya berprofesi sebagai petani, kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mendorong masyarakat Prambon untuk memilih usaha peternakan sebagai sumber pendapatan tambahan. Penelitian di Desa Mojoagung melibatkan 23 peternak menunjukkan bahwa beternak burung puyuh di Prambon memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Meskipun biaya produksi mencapai Rp33.704.380 untuk 1000 ekor burung puyuh, pendapatan bersih dari penjualan telur puyuh mencapai Rp77.220.620 selama masa produksi. Pendapatan tambahan dari penjualan daging puyuh dan kotoran puyuh (pupuk) masing-masing mencapai Rp2.250.000 dan Rp1.575.000. Usaha ternak ini menguntungkan dan sangat layak untuk dikembangkan. Implikasi kebijakan melibatkan dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, bantuan teknis, serta pengembangan pasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan diversifikasi mata pencaharian, menjadikan beternak burung puyuh sebagai opsi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Prambon.
Analisis Komparatif Pengguna dan Non Pengguna Pupuk Organik Cair pada Usahatani Padi (Oryza sativa L.) di Desa Tanggungkramat Kabupaten Jombang Umi Mariyati; Andajani, Wiwiek; Sidhi, Eko Yuliarsha; Nina Lisanty
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i1.5327

Abstract

This research aims to increase rice production by introducing Liquid Organic fertilizers (POC) as an alternative to chemical fertilizers. Farmers have so far only relied on chemical fertilizers, causing a decrease in soil fertility and an increase in the use of subsidized chemical fertilizers. The research was conducted in the village of Tuliskramat, Ploso District, Jombang Regency, which is a rice production center. The research method used observation, filling in a list of questions, interviews, and direct documentation for 40 respondent farmers (8 POC user farmers and 32 non-user farmers). Primary and secondary data were analyzed using farming costs, revenues, income, and comparative t-tests. The results showed that the average rice production with POC reached 7,000 kg/ha, while 6,489 kg/ha without POC. Rice farming income with POC (IDR21,426,010.00/ha) is higher than without POC (IDR18,228,966.00/ha). Hypothesis testing shows a significant difference between the two, indicating that using POC provides more significant rice farming income than without POC. This research implies the importance of adopting POC to increase farmers' yields and income and reduce dependence on subsidized chemical fertilizers. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dengan mengenalkan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai alternatif penggunaan pupuk kimia. Petani selama ini hanya mengandalkan pupuk kimia, menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan peningkatan penggunaan pupuk kimia yang bersubsidi semakin berkurang. Penelitian dilakukan di desa Tanggungkramat, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, yang merupakan sentra produksi padi. Metode penelitian menggunakan observasi, pengisian daftar pertanyaan, wawancara, dan dokumentasi langsung kepada 40 petani responden (8 petani pengguna POC dan 32 petani non-pengguna). Data primer dan sekunder dianalisis dengan metode biaya usahatani, penerimaan usahatani pendapatan usahatani, dan uji t komparatif. Hasil menunjukkan rata-rata produksi padi dengan POC mencapai 7.000 kg/ha, sedangkan tanpa POC sebesar 6.489 kg/ha. Pendapatan usahatani padi dengan POC (Rp21.426.010/ha) lebih tinggi daripada tanpa POC (Rp18.228.966/ha). Uji hipotesis menunjukkan perbedaan signifikan antara keduanya, mengindikasikan bahwa penggunaan POC memberikan pendapatan usahatani padi yang lebih besar dibandingkan tanpa POC. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya adopsi POC untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia bersubsidi.
Optimalisasi Teknik Promosi untuk Peningkatan Penjualan Produk Toko Pertanian di Kota Kediri Hohoubun, Frederik Moses Bal-bal; Sutiknjo, Tutut Dwi; Andajani, Wiwiek; Lisanty, Nina
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 2 (2024): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i2.5694

Abstract

Sari Tani Agricultural Store, strategically located in Kediri City, needs help increasing agricultural product sales despite being surrounded by various vendors. This study aims to explore effective promotional strategies to boost sales at this store. A descriptive qualitative method was employed, with respondents consisting of regular buyers, loyal buyers, and resellers. Data were collected through in-depth interviews and observations to understand how each buyer category became aware of Sari Tani Agricultural Store, particularly about using social media as a promotional tool. The results indicate that promotions via social media, especially Facebook, effectively attract regular and loyal buyers, while resellers, mostly outside Kediri City, learned about the store through online references. The main factors influencing loyalty are product quality and satisfactory service. This study suggests enhancing social media interactions and diversifying promotional platforms to increase sales and market reach further. In conclusion, social media promotional strategies effectively boost sales and customer loyalty at Sari Tani Agricultural Store, providing practical insights for store managers to develop more effective and sustainable marketing strategies. Toko Pertanian Sari Tani, terletak strategis di Kota Kediri, menghadapi tantangan dalam meningkatkan penjualan produk pertanian meskipun posisinya dikelilingi oleh berbagai pedagang. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi promosi efektif untuk meningkatkan penjualan di toko ini. Metode kualitatif deskriptif digunakan dengan responden terdiri dari 25 pembeli biasa, 3 pembeli loyal, dan 2 pembeli reseller. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi untuk memahami cara setiap kategori pembeli mengetahui Toko Pertanian Sari Tani, terutama terkait penggunaan media sosial sebagai alat promosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi melalui media sosial, khususnya Facebook, efektif menarik pembeli biasa dan loyal, sementara pembeli reseller, yang sebagian besar dari luar Kota Kediri, mengetahui toko melalui referensi online. Faktor utama yang mempengaruhi loyalitas adalah kualitas produk dan pelayanan. Penelitian ini menyarankan peningkatan interaksi di media sosial dan diversifikasi platform promosi untuk lebih meningkatkan penjualan dan jangkauan pasar. Kesimpulannya, strategi promosi media sosial efektif dalam meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan di Toko Pertanian Sari Tani, memberikan wawasan praktis bagi pengelola toko untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Co-Authors Achmad Masykur Ghazali Agustia Dwi Pamujiati Agustia Dwi Pamujiati Agustia Dwi Pamujiati Ahmad Habibi Walid Ahmad Haris Hasanuddin Slamet Andarini, Marwita Andreas Zulkarnain Anggraini, Dea Asikin Bahar Auliyya, Zikra Ayu Nur Aliza Azkiyah, Lailatul Bahar, Asikin Chumaidah, Siti Cindy Yohana Devi Oktaviana Devina Cinantya Anindita Djoko Rahardjo Djoko Rahardjo Eko Yuliarsha Sidhi Eko Yuliarsha Sidhi Eko Yuliarsha Sidhi Eko Yuliarsha Sidhi Emmy Hamidah Exzanidan Fahas Fajarino, Aldo Firdausi, Muhammad Riza Firnanda , Arya Bagus Heru Kurniawan Hohoubun, Frederik Moses Bal-bal Junaidi Junaidi Junaidi Junaidi Kharisma Satria Pamungkas Kresna Widigdo Margo Utomo Liya Agustina, Liya Mariyono Mariyono Mayda, Trika Moch. Agus Suryo Wibowo Mufiana Alfatin Mulyanto Mulyanto Nanang Aji Saputro Nixie Azalia Whintisna Nixie Azalia Whintisna Nugraheni Hadiyanti Nugraheni Hadiyanti Nugraheni Hadiyanti Nur Khabibi Nur Laili Wahyu Triana Nur Ulfa Turohmah Nurrohman, Aji Pamungkas, Kharisma Satria Prayoga, Reksa Nanda Putri Islami, Gadis Tiara Rachmad Chairul Huda Rafelda Dias Nurfitri Rahmawati, Siti Zenita Rasyadan Taufiq Probojati Reksa Nanda Prayoga Risma Ari Prayitno Rizki Jefri Ramadhan Roszana Wahyuniati Sa'adah, Enik Nur Saptorini Saptorini Sari, Sindy Permata Satriya Bayu Aji Setyowati Slamet, Ahmad Haris Hasanudin Suryo Wibowo, Mochamad Agus Taufan Achmad Ghozali Yusuf Ta’wim, Akhris Asanit Tri Widayatsih Tri Widayatsih, Tri Tutut Dwi Sutiknjo Tutut Dwi Sutiknjo Tutut Dwi Sutiknjo Umi Mariyati Wahyudi Wally Wibowo, Moch. Agus Suryo Widi Artini Widi Artini WIWIEK ANDAJANI Wiwiek Andajani Yesy Nur Gunariyati Yuli Witono Yuliyanto Yuliyanto Yusuf, Taufan Achmad Gozali