Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGALAMAN IBU BALITA MENGGUNAKAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI KOTA DENPASAR Ni Made Dwi Mahayati
Jurnal Infokes Vol 7 No 1 (2017): Volume I, Nomor 1, Februari 2017
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v7i1.165

Abstract

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) adalah buku catatan kesehatan yang dapat digunakan bagi ibu semenjak  hamil  dan  anak  sampai  usia  lima  tahun  sebagai  alat  untuk  mendeteksi  secara  dini  gangguan atau    masalah  kesehatan.  Bagian  anak  pada  buku  KIA  menyediakan  informasi  penting  untuk  penilaian kesehatan  anak  termasuk  pertumbuhan  dan  perkembangan  anak.  Buku  KIA  disediakan  gratis  oleh pemerintah  dan  diharapkan  dapat  meningkatkan  pengetahuan  dan  pemahaman  ibu,  keluarga,  serta masyarakat sehingga disarankan memakai buku KIA sampai anak berumur lima tahun. Data nasional dan provinsi  Bali  menunjukkan  kepemilikan  buku  KIA  pada  balita  kurang  optimal  jika  dipandang  dari kemudahan mendapatkan buku KIA secara gratis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang  pengalaman  ibu  balita  menggunakan  buku  KIA.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah lima orang yang berada di  wilayah  Kota  Denpasar.  Hasil  wawancara  pada  partisipan  didapatkan  informasi  tentang  berbagai perasaan,  persepsi,  pemahaman  dan  pengetahuan  ibu  tentang  buku  KIA,  hambatan  yang  ditemukan, kelebihan dan kekurangan yang dirasakan, dan pengelolaan buku KIA yang diharapkan. Hasil penelitian ini  diharapkan  dapat  digunakan  sebagai  acuan  dalam  upaya  peningkatan  kualitas  pelayanan  dalam bidang KIA serta mampu memberikan manfaat dalam meningkatkan penggunaan buku KIA.   Kata Kunci: balita, buku KIA, fenomenologi, pengalaman
HUBUNGAN FAKTOR PENGASUHAN DENGAN STUNTING DI KECAMATAN UBUD GIANYAR BALI Ni Made Dwi Mahayati; Ni Gusti Kompiang Sriasih
COLOSTRUM JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36911/colostrum.v2i1.900

Abstract

Introduction: The quality of a child is also determined by the health status of the child, especially in the toddler period. This period is a golden period for child development, so it is very important to ensure that the child's growth runs optimally, including ensuring that the nutritional status of toddlers is in a good category. The problem of short toddlers illustrates the existence of chronic nutritional problems that can be affected by the condition of the mother during pregnancy, the fetus, infants and toddlers, including diseases suffered during toddlers. This study aimed to analyze the relationship between parenting factors and stunting. Methods: Design of this study was analytic observational with cross sectional approach. The sampling technique used was purposive sampling by taking samples from two areas of stunting loci in Ubud District with a sample size of 92 people. The data collected are primary and secondary data. Data analysis used Chi Square and Fisher's Exact test. Results and Discussion: The results showed that most of the children were in nonstunting status with a stunting rate of 25%. The results of the bivariate analysis between the independent variables and stunting showed the following results: exclusive breastfeeding status (p = 0.01), active posyandu visits (p = 0.022) and diarrhea exposure (p = 1.00). Conclusion: There is a relationship between exclusive breastfeeding status and active posyandu visits with stunting in toddler. Keywords: toddlers, posyandu visits, stunting, exclusive breastfeeding, child infections
BIMBINGAN ABDOMINAL EXERCISE PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI II KABUPATEN GIANYAR Ni Made Dwi Mahayati
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 2, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.038 KB) | DOI: 10.33992/ms.v2i2.1000

Abstract

One sign of adolescent girls' sexual development is the occurrence of menstruation as a sign of the beginning of puberty which can be accompanied by dysmenorrhea. Dysmenorrhea is not a disease but not a few teenage girls use analgesic drugs to reduce pain. Long-term use of drugs can have an impact on the health of young women. Management of dysmenorrhea can be done in a safer, easier and cheaper way, namely by abdominal exercise which is a physical exercise to increase the pain threshold. It is important to increase knowledge and skills in handling dysmenorrhea early to minimize the impact of drug use. The purpose of this community service is to increase the knowledge and skills of junior high school students about abdominal exercise as a treatment for dysmenorrhea.Community service methods are carried out in the form of pretest - guidance - posttest. Guidance on abdominal exercise using media booklet and video given to 42 junior high school students at SMPN 3 Sukawati and Sila Candra Gianyar Middle School in September and October 2019.The results of the guidance show knowledge scores: before being given guidance an average of 65.71 and after receiving guidance an average of 88.57. Skill scores after receiving abdominal exercise guidance averaged 91. It is recommended that socializing abdominal exercise as an alternative to nonpharmacalogical dysmenorrhea treatment. Keywords: abdominal exercise, dysmenorrhea,  guidance, knowledge, menstruation
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA VIDEO MELALUI WHATSAPP GROUP TENTANG HEPATITIS B TERHADAP PENINGKATAN SKOR PENGETAHUAN IBU HAMIL Ni Nyoman Lestari Yanti; Ni Made Dwi Mahayati; Ni Wayan Armini
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.5232

Abstract

Hepatitis B bisa menular dari ibu ke bayi sehingga diperlukan informasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang Hepatitis B, penyuluhan tatap muka tidak bisa dilakukan saat pandemi Covid. Tujuan penelitian mengetahui peningkatan skor pengetahuan tentang hepatitis B pada ibu hamil setelah penyuluhan dengan media video melalui whatsapp group di Desa Sibang Kaja. Jenis penelitian eksperimen, metode pretest-posttest control design. Besar sampel 54 orang, dengan kelompok kontrol 27 responden diberikan video yang pernah dipakai di Puskesmas, kelompok eksperimen 27 responden diberikan video yang dikembangkan peneliti dengan materi lebih terfokus pada hepatitis pada kehamilan. Pengukuran pengetahuan dengan kuisioner dibuat pada zoho form. Hasil uji Wilcoxon signifikansi 0,000 < 005, terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan, perbedaan pengetahuan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan uji Mann withney 0,004 < 0,04. Kesimpulan ada pengaruh penyuluhan hepatitis B dengan media video melalui whatsapp group terhadap peningkatan skor pengetahuan ibu hamil di Desa Sibangkaja. Petugas kesehatan, Puskesmas agar meningkatkan promosi kesehatan dengan pengembangan media yang menarik dan mudah dimengerti masyarakat.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Trimester III dalam Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang I Gusti Ayu Widya Ananda Putri; Ni Made Dwi Mahayati; I Nyoman Wirata
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v10i2.2117

Abstract

The use of MKJP in Bali in 2020 is 36.1% IUD, 0.6% MOP, 4.7% MOW, and 3.7% implant, from the MKJP achievement, which is 75%. Efforts made by the government with family planning programs. One of the factors for the lack of success of family planning programs is knowledge about the choice of contraceptive methods. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and the attitude of pregnant women in the third trimester in choosing MKJP. This type of research is correlation analysis using a cross sectional approach. The study was conducted at UPTD Puskesmas I, East Denpasar District Health Office in April – May 2022. The study population was all third trimester pregnant women who did antenatal care. The sample size of 56 people with Spearman rank test obtained p value = 0.002. The value of r is 0.40, moderate correlation between knowledge and attitude variables. The conclusion in this study is that there is a relationship between knowledge and the attitude of pregnant women in the third trimester in choosing MKJP. The better the knowledge of third trimester pregnant women, the more positive the mother's attitude in choosing MKJP.
Karakteristik Ibu Hamil dengan Emesis Gravidarum di Praktik Mandiri Bidan “PS” Ni Wayan Sriadnyani; Ni Made Dwi Mahayati; Ni Nyoman Suindri
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v10i2.1843

Abstract

Mual dan muntah atau dikenal dengan emesis gravidarum merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Emesis gravidarum menyebabkan rasa tidak nyaman karena adanya perasaan pusing, perut kembung dan badan terasa lemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi kurang dari 5 kali sehari pada ibu hamil trimester 1. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui karakteristik ibu hamil dengan emesis gravidarum berdasarkan umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu. Penelitian ini bersifat Deskriptif Observasional dengan pengambilan data pada rekam medis pasien dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan umur ibu tertinggi yang mengalami emesis gravidarum adalah pada umur 20-35 tahun sebanyak 82%, berdasarkan paritas tertinggi adalah pada primigravida sebanyak 58%, berdasarkan pendidikan tertinggi adalah sekolah dasar menengah sebanyak 79% dan berdasarkan pekerjaan tertinggi adalah bekerja sebanyak 65%. Adapun saran yang dapat disampaikan peneliti yaitu untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian tentang karakteristik ibu hamil dengan variabel yang berbeda, untuk praktik mandiri bidan dan tenaga kesehatan khususnya bidan agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam penanganan awal emisi gravidarum, dan untuk institusi agar dapat menjadi acuan dan menambah pengetahuan mahasiswa.
Luaran Bayi Baru Lahir Dari Ibu Bersalin Dengan Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Tahun 2020-2021 Ayuk Rama Dewi; Komang Yuni Rahyani; Made Dwi Mahayati
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v10i2.1983

Abstract

Luaran bayi baru lahir pada masa pandemi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari segi maternal maupun neonatal seperti halnya dengan masa sebelum pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luaran bayi baru lahir dari ibu bersalin dengan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data diambil dari rekam medis dengan besar sampel 103 pasien. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu bersalin dengan Covid-19 memiliki rentang umur 20-35 tahun (83,5%) dan paritas dua sampai lima anak (60,2%) serta masa gestasi yang normal antara 37-40 minggu (87,4%). Sebagian besar ibu bersalin (55.3%) tidak memiliki komplikasi, dan berat lahir bayi antara 2500–4000 gram (88,3%), panjang badan antara 48-52 cm (85,4%) dan sebagian besar bayi yang lahir tidak mengalami asfiksia (98,1%) serta bayi yang lahir negatif Covid-19 sebesar 82,5%. Rekomendasi dalam penelitian ini agar protokol kesehatan meliputi 5 M selalu dioptimalkan sehingga dapat mengurangi risiko penularan terhadap ibu dan bayi.
Implementasi Gerakan Badung Sehat Di 1000 Hari Pertama Kehidupan (Garba Sari) Dalam Upaya Penurunan Kejadian Stunting Di Desa Kekeran Kabupaten Badung Ni Wayan Suarniti; Ni Made Dwi Mahayati
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Midwifery Department of Health Polytechnic, Ministry of Health, Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v11i1.2427

Abstract

Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia, salah satunya Stunting. Pemerintah Kabupaten Badung, provinsi Bali meluncurkan Gerakan Badung Sehat di 1000 Hari pertama kehidupan (GARBA SARI) untuk penanggulangan stunting. Tujuan penelitian mengidentifikasi  input, proses dan output dari implementasi GARBA SARI dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dengan bayi 0-6 bulan dan usia 7-23 bulan, serta remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi GARBA SARI. Informan penelitian berjumlah 18 orang. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Analisis data penelitian adalah analisis deskriptif. Hasil menunjukkan input dari implementasi program sudah memadai, dilihat dari adanya aturan dan kebijakan dari tingkat pusat, kabupaten dan desa, adanya panduan pelaksanaan program dan penggunaan dana yang sudah terverifikasi, dukungan sarana prasarana, sumber daya. Proses menunjukkan hasil implementasi program berjalan dengan baik. Output menunjukkan sebagian besar kegiatan berjalan sesuai rencana, namun masih ada pengaturan waktu diluar jam kerja puskesmas dan masih ada sasaran kegiatan yang belum tahu tentang GARBA SARI. Kesimpulan implementasi Garbasari sudah berjalan baik dilihat dari input, proses dan output,walaupun masih ada beberapa kendala terkait dana dan waktu, namun masih dapat diantisipasi. Saran agar dinas kesehatan lebih banyak menjalin kerjasama dengan institusi yang bergerak dalam upaya penurunan kejadian stunting
Analisis Kebutuhan Pengembangan Aplikasi Edukasi Pada Masa Nifas Ni Made Dwi Mahayati; I Gusti Agung Ayu Novya Dewi; Ni Komang Erny Astiti
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Mei 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v14i1.277

Abstract

The puerperal period is accompanied by various changes, can be physiological or pathological, that can minimized by providing effective information for mothers. Currently, the dissemination of information is practically through mobile applications. The purpose of this study was to analyze the needs for the development of educational applications for postpartum care. The mixed method research was conducted with respondent was 65 postpartum women and 3 midwives using purposive sampling technique. The research instrument was a questionnaire and an interview guide. Data analysis used univariate and qualitative analysis. The results showed that the use of MCH Handbooks was mostly good (67.69%), educational media were mostly MCH books (44.74%), the most education was exclusive breastfeeding (96.92%), the least education is physical exercise during the postpartum (63.08%). Analysis show that the most needed information is information about exclusive breastfeeding (81.54%) and the need for educational media other than MCH books (84.62%). Qualitative results indicate that online postpartum information media needed by respondents beside the MCH book currently used. Midwives should develop innovative educational media so that higher quality postpartum care can be provided.
Faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Dawan I Klungkung Ni Kadek Dwi Pradnyawati; Ni Made Dwi Mahayati; Ni Wayan Suarniti
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Midwifery Department of Health Polytechnic, Ministry of Health, Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v11i2.2341

Abstract

The high MMR in Indonesia proves that efforts to reduce MMR are not optimal, one of which is antenatal care (ANC). ANC services can be assessed from the achievement of the fourth visit (K4). The purpose of the study was to determine the predisposing factors associated with K4 visits by pregnant women at UPTD. Health Center Dawan I Klungkung. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. Implementation March - April 2022. Sampling with a proportional sampling totaled 54 respondents. The research instrument used a questionnaire and the ANC register book. Univariate data analysis and statistical analysis with a significance level of p 0.05. The results of the univariate analysis were pregnant women aged 20-35 years (72.2%), secondary education (57.4%), maternal parity (70.4%), pregnancy interval 24 months (76.3%), high knowledge (72.2%), positive attitude (79.9%) and K4 visits (63.0%). The results of bivariate analysis using the chi square test on the characteristics of age (p = 0.003), education (P0,05), parity (p0,05), pregnancy interval (p= 0.007), knowledge (p= 0.030), attitude (p= 0.036 ). The conclusion of this study is that there is a relationship between age, education, parity, pregnancy distance, mother's knowledge and attitude towards K4 visits for pregnant women at the Regional Technical Implementation Unit. Pregnant women are expected to carry out K4 pregnancy checks according to standards.