Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA TB/U DENGAN FUNGSI MOTORIK ANAK USIA 2-4 TAHUN Febrikaharisma, Mega Herdanti; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3723

Abstract

Latar Belakang : Perkembangan motorik merupakan perkembangan yang mengontrol gerakan-gerakan tubuh dengan melibatkan koordinasi antara susunan syaraf, syaraf pusat dan otot. Kegiatan yang berhubungan dengan fungsi motorik ini melibatkan suatu mekanisme yang membutuhkan energidan fisik yang adekuat, sehingga status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi motorik. TB/U merupakan indeks yang paling banyak digunakan untuk menentukan status gizi yang diukur secara antropometri terkait dengan fungsi motorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status antropometri dengan fungsi motorik anak.Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek 40 anak yang diambil secara random sampling. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri dan dikategorikan berdasarkan WHO Anthro 2005. Data fungsi motorik diperoleh dengan menilai fungsi motorik anak menggunakan DDST kemudian dikategorikan berdasarkan penilaian DDST. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji rank Spearman.Hasil : Pada penelitian ini ditemukan 17,5% subjek stunting dan 2,5% subjek severe stunting. Sebanyak 15% subjek memiliki fungsi motorik kasar yang abnormal dan 17,5% subjek suspect. Terdapat 10% subjek dengan motorik halus abnormal dan 20% subjek suspect. Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara TB/U dengan fungsi motorik kasar maupun motorik halus (p>0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara status TB/U dengan fungsi motorik anak usia 2-4 tahun.
PENGARUH PEMBERIAN SARI BATANG NANAS (ANANAS COMOSUS) TERHADAP TOTAL TROMBOSIT TIKUS WISTAR YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK Easter, Roberta Lei; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 4, No 3 (2015): Juli 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.395 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i3.10087

Abstract

Latar Belakang: Asap rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan berperan dalam patogenesis aterosklerosis. Agregasi platelet meningkat bersamaan dengan adanya paparan asap rokok. Peningkatan agregasi platelet tersebut dapat meningkatkan risiko arterial thrombi. Bromelain pada sari batang nanas merupakan zat antitrombotik yang dapat menurunkan tingkat agregasi platelet akibat paparan asap rokok. Method: Enam belas tikus wistar dalam kelompok kontrol dan perlakuan digunakan dalam penelitian. Kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan dipapar 2 batang rokok per hari selama 30 hari. Dua kelompok perlakuan diberikan sari batang nanas yang mengandung bromelain masing-masing sebanyak 20mg/kgBB dan 40 mg/kgBB. Total trombosit kemudian diukur pada akhir penelitian.Results: Terdapat peningkatan total trombosit setelah pemberian sari batang nanas pada tikus yang terpapar asap rokok. Pemberian sari batang nanas berpengaruh terhadap total trombosit tikus wistar yang diberi paparan asap rokok (p=0.044). Conclusion: Pemberian sari batang nanas dapat meningkatkan total trombosit yang mengalami penurunan akibat paparan asap rokok.
PENGARUH PEMBERIAN SARI BATANG NANAS (ANANAS COMOSUS) TERHADAP TOTAL LEUKOSIT TIKUS WISTAR YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK Permatasari, Nungki Dwi; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 4, No 3 (2015): Juli 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.335 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i3.10092

Abstract

Latar Belakang: Asap rokok merupakan faktor yang berpengaruh dalam keadaan patologis. Paparan asap rokok dapat meningkatkan total leukosit dimana akan menaikkan risiko penyakit kardiovaskular. Diketahui terdapat zat anti inflamasi untuk mengendalikan total leukosit yaitu enzim bromelain yang banyak terkandung dalam batang nanas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari batang nanas terhadap total leukosit tikus wistar yang diberi paparan asap rokok. Metode: Enam belas tikus dibagi menjadi 3 kelompok. Seluruh kelompok diberikan paparan asap rokok 2 batang/hari selama 30 hari. Tiga kelompok adalah kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1 yang diberi 20 mg/kgBB bromelain dan kelompok perlakuan 2 diberi 40 mg/kgBB bromelain. Hari ke 31 diambil sampel darah melalui plexus retro orbitalis setelah berpuasa selama 12 jam. Total leukosit dihitung dengan menggunakan alat blood analyzer Mikros 6.0. Uji normalitas menggunakan Shapiro-wilk  dan uji one way ANOVAHasil: Uji ANOVA menunjukkan terdapat pengaruh pemberian sari batang nanas (p=0.43). Rerata jumlah leukosit kelompok kontrol 14080±3748.6, kelompok perlakuan 1 total leukosit 9666.67±3295.24 dan total leukosit kelompok perlakuan 2 adalah 9380±1020.784. Secara statistik terdapat perbedaan rerata antara kelompok kontrol dan perlakuan 1 (p=0.029), terdapat perbedaan rerata kelompok kontrol dan perlakuan 2 (p=0.026), dan tidak terdapat perbedaan rerata kelompok perlakuan 1 dan perlakuan 2 (p=0.876)Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian sari batang nanas terhadap total leukosit tikus wistar yang diberi paparan asap rokok (p<0.05)
PERBEDAAN ASUPAN GIZI DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PEREMPUAN OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS Nisa, Ana Khoirun; Nissa, Choirun; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 8, No 1 (2019): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.459 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i1.23809

Abstract

Latar belakang: Obesitas merupakan keadaan tubuh dimana terjadi kelebihan akumulasi lemak. Semakin tinggi lemak akan mengakibatkan inflamasi yang berisiko terjadinya anemia defisiensi besi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan asupan zat gizi dan kadar hemoglobin pada remaja perempuan obesitas dan tidak obesitas.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja 15-18 tahun remaja perempuan SMA Negeri 15 Semarang. Subjek terbagi atas kelompok obesitas (n = 30) dan kelompok tidak obesitas (n = 30). Kadar hemoglobin diuji dengan metode cyanmethemoglobin. Uji analisis statistik menggunakan uji Independent t-test dan Mann Whitney. Hasil: Kadar hemoglobin pada kelompok obesitas mempunyai nilai rerata lebih rendah (12,52 ± 1,34 g/dl) dibandingkan dengan kelompok tidak obesitas (12,62±1,48 g/dl). Asupan zat gizi (protein, besi, zinc, tembaga, vitamin A, vitamin C) pada kelompok obesitas mempunyai nilai rerata lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tidak obesitas. Namun, tidak bermakna secara statistik (p>0,05).  Simpulan: Tidak ada perbedaan asupan zat gizi dan kadar hemoglobin yang signifikan pada kelompok obesitas dan tidak obesitas. Kadar hemoglobin pada kelompok obesitas dan tidak obesitas dalam batas normal.
PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN SARI BENGKUANG (PACHYRRHIZUS EROSUS) PADA WANITA Ramadhani, Azhoranezar; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.548 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6852

Abstract

Latar belakang : Penyakit jantung dan pembuluh darah dapat disebabkan karena suatu kondisi yang disebut hipertrigliseridemia. Hipertrigliseridemia merupakan suatu kondisi dimana kadar trigliserida dalam darah lebih dari batas normal. Kadar trigliserida dalam darah dipengaruhi oleh asupan lemak dan karbohidrat. Konsumsi bahan makanan yang yang mengandung vitamin C, serat, dan flavonoid dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah, salah satunya adalah buah bengkuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar trigliserida sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang (Pachyrrhizus erosus) pada wanita.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan control group pre-post test. Subjek penelitian adalah wanita berusia 40-50 tahun sebanyak 28 orang yang memiliki kadar trigliserida 100-200 mg/dl. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kontrol dimana setiap kelompok terdiri dari 14 orang. Pemberian intervensi dilakukan selama 21 hari. Kelompok perlakuan diberikan sari bengkuang yang didapat dari 320 gram buah bengkuang, dan kelompok kontrol diberikan plasebo berupa air sirup rendah kalori. Kadar trigliserida darah sebelum dan setelah intervensi diambil setelah subjek berpuasa selama 10 jam dan dianalisis menggunakan metode GPO-PAP. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan dependent t-test, independent t-test, Mann Whitney, dan Wilcoxon.Hasil : Rerata kadar trigliserida sebelum intervensi pada kelompok perlakuan adalah 145±24,08 mg/dl dan mengalami penurunan menjadi 130±22,95 mg/dl setelah intervensi. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar trigliserida pada kelompok perlakuan (p=0,040). Rerata kadar trigliserida sebelum intervensi pada kelompok kontrol adalah 147,79±30,16 mg/dl dan mengalami peningkatan menjadi 164,71±27,09 mg/dl setelah intervensi. Terdapat perbedaan bermakna kadar trigliserida pada kelompok kontrol (p=0,022). Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada kadar trigliserida antar kedua kelompok setelah intervensi (p=0,001).Simpulan : Terdapat penurunan kadar trigliserida sebanyak 14,93 mg/dl setelah mengkonsumsi sari bengkuang yang diperoleh dari buah bengkuang seberat 320 gram.
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SANTRIWATI DENGAN PUASA DAUD, NGROWOT DAN TIDAK BERPUASA DI PONDOK PESANTREN TEMANGGUNG JAWA TENGAH Chairunnisa, Otty; Nuryanto, Nuryanto; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 8, No 2 (2019): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.237 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i2.23814

Abstract

Latar belakang: Anemia adalah keadaan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari angka normal. Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh asupan dan pola makan salah satunya adalah puasa. Jenis puasa Daud, Ngrowot, dan tidak puasa memiliki aturan makan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar hemoglobin pada santriwati dengan puasa Daud, Ngrowot, dan Tidak berpuasa.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah santriwati berusia 15-19 tahun di pondok pesantren Temanggung Jawa Tengah. Subjek terbagi atas kelompok puasa Daud (n = 16), kelompok Ngrowot (n = 11), dan kelompok tidak puasa (n=16). Kadar hemoglobin diuji dengan metode cyanmethemoglobin. Uji One way ANOVA untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin.Hasil: Kadar hemoglobin pada kelompok puasa Daud sebesar 12.58 ± 1.22 g/dl, Ngrowot sebesar 12.31 ± 1.19 g/dl, dan tidak puasa sebesar 12.78 ± 1.34 g/dl. Kelompok Ngrowot memiliki rerata kadar hemoglobin lebih rendah dibanding dengan puasa Daud dan tidak puasa.  Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok.Simpulan: Tidak terdapat perbedaan kadar hemoglobin antar kelompok dengan puasa daud, ngrowot dan tidak berpuasa.
PERBEDAAN KADAR SERUM FERRITIN REMAJA PUTRI STATUS GIZI NORMAL DAN STATUS GIZI LEBIH Putri, Nindya Marta Ghassani; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 5, No 4 (2016): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.213 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i4.16449

Abstract

Latar Belakang : Karakteristik obesitas adalah inflamasi tingkat rendah. Salah satu efek yang ditimbulkan adalah peningkatan serum ferritin terkait inflamasi melalui kerja hepsidin. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan serum ferritin antara remaja putri usia 15-18 tahun status gizi lebih dengan status gizi normal.Metode : Jenis penelitian ini adalah analitic observational dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah remaja putri usia 15-18 tahun yang berada di SMA N 5 dan SMA N 11 Semarang. Subjek terbagi atas status gizi lebih (n = 22) dan status gizi lebih (n = 17). Analisis ferritin menggunakan metode ELISA. Pengambilan data asupan dengan FFQ-SQ untuk melihat pengaruh asupan protein, zat besi, dan vitamin C terhadap serum ferritin. Hasil : Rata-rata status gizi subjek yaitu 0,8764±1,42384 SD, dan 18,0374±1.4713E1 ng/mL untuk serum ferritin. Serum ferritin subjek status gizi normal adalah 19.1146±1.11747E1 ng/ml dibandingkan 16.6434±1.71414E1 ng/ml pada status gizi lebih. Rata-rata asupan protein adalah 76.8490 gram/hari, zat besi adalah 13.3110 miligram/hari, dan vitamin C sebanyak 1.0535E2 miligram/hari.Kesimpulan : Tidak ada perbedaan serum ferritin yang signifikan antara remaja putri status gizi normal dengan status gizi lebih  (p>0,05). Tidak ada pengaruh yang signifikan antara asupan protein, zat besi, dan vitamin C dengan kadar serum ferritin (p >0,05) pada kategori status gizi normal. Asupan zat besi berhubungan signifikan dan berkorelasi poitif dengan serum ferritin (p <0,05) pada subjek status gizi lebih.  
HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA REMAJA AKHIR Haznawati, Nur Dian; Probosari, Enny; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 8, No 2 (2019): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.248 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i2.23820

Abstract

Latar Belakang : Obesitas meningkatkan risiko terjadinya gangguanfungsi paru-paru. Hal ini berkaitan dengan penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa indikator obesitas dengan kapasitas vital paru pada remaja akhir. Metode : Studi cross sectional dengan metode simple random samplingterhadap 29 subjek mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Pengambilan data berupa karakteristik subjek menggunakan kuisioner dan wawancara, IMT dan lingkar pinggang menggunakan metode antropometri, persentase lemak tubuh dan lemak visceral menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis, dan kapasitas vital paru menggunakan MIR Spirolab II. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square.Hasil :Nilai kapasitas vital paru 51,72% subjek dalam kategori kurang baik. Sebanyak 44,83% subjek memiliki IMT melebihi batas normal, 17,24% subjek memiliki lingkar pinggang berisiko, dan 10,34% subjek memiliki lemak visceral berlebih. Persentase lemak tubuh 58,62% subjek dalam kategori berlebih. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT, lingkar pinggang, persentase lemak tubuh dan lemak visceral dengan kapasitas vital paru pada remaja akhir.Simpulan : Tidak terdapat hubunganIMT, lingkar pinggang, persentase lemak tubuh, dan lemak visceral dengan kapasitas vital paru pada remaja akhir.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL SERUM TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Prisma Dewi, Novi Cynthia; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.12 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3818

Abstract

Latar Belakang   : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakukan melalui modifikasi diet. Ekstrak kacang hijau mengandung isoflavon yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL.  Tujuan : Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 30 hari, diberi ekstrak kacang hijau dengan dosis 0,45 gr/kgBB; 0,9gr/kgBB; dan 1,35gr/kgBB per hari selama 14 hari. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan uji Paired T-test dan One Way Anova.Hasil : Kolesterol LDL menurun pada kelompok kontrol, P1, dan P3, tetapi penurunan tersebut tidak signifikan (p>0,05). Penurunan tertinggi sebesar 30,54% pada kelompok kontrol, diikuti oleh P1 sebesar 21,06% dan P3 sebesar 17,37%. Kolesterol LDL pada P2 mengalami peningkatan sebesar 2,88%, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan (p>0,05).Simpulan : Ekstrak kacang hijau pada dosis 0,45 gr/kgBB;1,35 gr/kgBB mampu menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 21,06% dan 17,37%, namun secara statistik tidak bermakna.
HUBUNGAN ASUPAN KAFEIN DENGAN KADAR ASAM URAT DI PUSKESMAS BANJARNEGARA Hermawati, Eka; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.565 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10151

Abstract

Latar Belakang: Hiperurisemia disebabkan karena meningkatnya kadar asam urat di dalam tubuh. Salah satu faktor peningkatan kadar asam urat adalah faktor asupan, yaitu asupan purin yang berlebihan. Namun, konsumsi kafein dapat menurunkan kadar asam urat karena kafein mempunyai stuktur kimia yang menyerupai obat penurun asam urat. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian observasi dengan desain kasus-kontrol. Jumlah subyek penelitian adalah 23 orang dengan usia 45-88 tahun untuk masing-masing kelompok kasus dan kelompok kontrol. Kadar asam urat dalam darah diukur dengan uji kolorimetri, dan data riwayat asupan makanan seperti asupan karbohidrat, lemak, protein, cairan, purin dan kafein diperoleh dengan wawancara menggunakan Food Frequency Questionare semi kuantitatif. Analisis bivariat menggunakan uji Chi SquareHasil: Rata-rata kadar asam urat pada kelompok kasus adalah 6,3 mg/dl±0,67 SD, sedangkan untuk kelompok kontrol adalah 4,6 mg/dl±0,73 SD. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap peningkatan kadar asam urat adalah asupan karbohidrat yang tinggi (p=0,028;OR=4,36), sedangkan asupan kafein tinggi tidak memiliki factor risiko yang bermakna dengan penurunan kadar asam urat (p=0,546;OR=0,69)Kesimpulan: Asupan tinggi kafein bukan factor risiko dengan penurunan kadar asam urat di Puskesmas Banjarnegara
Co-Authors A Fahmy Arif Tsani Adinda Maharani Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Aisyah Aisyah Ajeng Pramudita Alfadila, Tsania Izza Andarbeni, Larasati Andriani Rizka Yasmina Anjani, Gemala Annisa Fauziah, Annisa Annta Kern Nugrohowati Aqmariya Syarafina Arwinda Nugraheni Aryu Candra Ayu Rahadiyanti Azalia, Fawnia Azhoranezar Ramadhani Betsi Kusumaningnastiti Binar Panunggal Brotoarianto, Happy Kurnia Chairunnisa, Otty Claudia Kartika Dewi Darmono SS Deny Yudi Fitranti Devana Doanaresta Devy Sukma Sari, Devy Sukma Dewi, Arini Citra Dewi, Suci Noviya Diana Nur Afifah, Diana Nur Dwi Ratna Sari Eka Hermawati, Eka Eryn Trijayanti Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fauzia Purnamasari Febe Christianto Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Firdaus, Ozi Rahmat Fithri, Annisa Amala Handayani, Endah Nur Hartanti Sandi Wijayanti Hartanti Sandi Wijayanti Haznawati, Nur Dian Heri Nugroho Hertanto Wahyu Subagio Hertanto Wahyu Subagyo Hertanto WS Isvi Thuba Mustaghfiroh Joriandhita Ramadhan Kusumaningnastiti, Betsi Lady, Chantika Laurensia Mei Vrayanti Hutajulu Lili Nor Indah Sari Luthfiatul Khusna Marlina Rully Wahyuningrum MARTHA ARDIARIA Maulida Khurriya Rahman Mega Herdanti Febrikaharisma Merisa Inggit Widyaswari Muhammad Sulchan Niken Puruhita Ningsih, Ryta Ristantia Nisa, Ana Khoirun Nisa, Fitria Zahrotun Nisrina Hanisa Nissa, Choirun Novi Cynthia Prisma Dewi Novi Diah Pusparini Noviasti Rahma Utami Nungki Dwi Permatasari, Nungki Dwi Nur Rochmah, Nur Nurdini, Della Annisa Nurhasanah Nurhasanah Nurmasari Widyastuti Nurul Ratna Mutu Manikam Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Prayoga, Edwin Agung Putri, Nindya Marta Ghassani Putri, Tri Andianne Rachma Purwanti Rahmani, Shera Mutiara Rhory Defie Rizki, Mawarni Uli Rizkita, Maura Sania Roberta Lei Easter, Roberta Lei Rohmatul Ummah Rujiantina, Ahaddini Septian Ruth Elizabeth Violita, Ruth Elizabeth Sandy Eka Pratama Sari, Mega Lucyta Siallagan, Rini Martina Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Syafira Noor Pratiwi Tantri, Ignas Fawwaz Tri Hanni Desiana Putri Tri Indah Winarni Widitha Gustining Asmariani Wiriesta Anggraini Yuniari, Dwi Yushila Meyrina