Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN KOLESTEROL HDL PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA Asmariani, Widitha Gustining; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 1, No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.191 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v1i1.369

Abstract

Background: Increased LDL cholesterol concentrations and low plasma HDL cholesterol concentrations are well-established risk factors for cardiovascular disease. Diet modification is one of recommended theraphy to decrease LDL cholesterol level by increasing fiber intake from fruit. Papaya contains niacin, fiber, and antioxidant which can decrease LDL cholesterol level. It also contains quercetin to increase HDL cholesterol level. The aim of this study was to prove the effect of papaya of different dosages on LDL and HDL cholesterol of hypercholesterolemic rats. Methods: This research was true-experimental using pre-post test with control group design. Subjects were male Sprague Dowley rats, 7-8 weeks old, 100-200 grams weight, inducted hypercholesterolemia, given papaya diet using 5,4 gr, 7,2 gr, and 9,0 gr dosage for 4 weeks. LDL cholesterol and HDL cholesterol were measured by direct method using LDL-C Select (DiaSys) reagent and CHOP-PAP methods respectively. Normality of the data was tested by Shapiro Wilks test. Data were analyzed by paired t test continued with One Way Anova.and post-hoc LSD. Result: The study revealed that papaya of dosage 5,4 gr/day decreased LDL cholesterol (p<0,05) significantly from 45,29±9,05 mg/dl to 30,29±5,31 mg/dl but nonsignificantly decrease HDL cholesterol level (p=0,930) from 25,71 ± 5,09 to 25,57 ± 3,59 mg/dl at the same dosage. Other dosage of 7,2 mg/day and 9,0 gr/day neither significantly decrease LDL cholesterol level nor increase HDL cholesterol level. Conclusion: Papaya couldn’t decreased LDL cholesterol and increased HDL cholesterol in hypercholesterolemic rats.
PENGARUH PEMBERIAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA Prayoga, Edwin Agung; Nugraheni, Arwinda; Probosari, Enny; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 11, No 1 (2022): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i1.32573

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menjadi salah satu beban kesehatan global yang paling penting. Kurma Ajwa memiliki kandungan flavonoid yang diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kurma Ajwa terhadap tekanan darah dengan mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Metode: Desain penelitian ini menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT) dua kelompok dengan teknik systematic random sampling. Sebanyak 40 subjek berusia >60 tahun ikut dalam penelitian ini. Subjek secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan yang menerima intervensi kurma Ajwa (20 sampel) dan yang lainnya adalah kelompok kontrol (20 sampel). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan pengukuran antropometri. Tekanan darah diukur sebelum, selama dan sesudah pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu. Data dianalisis dengan independent t test, uji Mann-Whitney, Wilcoxon, dan ANCOVA.Hasil: Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik (p < 0,001) dan diastolik (p < 0,001) setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol . Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan rata-rata turun sebesar 14 mmHg dan 8,5 mmHg. Tidak ada variabel perancu yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah dalam penelitian ini.Simpulan: Pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.
EFEKTIFITAS SEDUHAN KELOPAK KERING ROSELLA UNGU (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Merisa Inggit Widyaswari; Enny Probosari
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.215 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.238

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi di masyarakat. Bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai tanaman herbal, mengandung beberapa bahan aktif seperti polifenol dan antosianin yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian seduhan kelopak kering rosella ungu dengan dosis yang bertingkat terhadap kadar kolesterol total. Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan desain Pre and Post Randomized Controlled Group Design, menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan usia 3 bulan, dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol K diberi pakan standar dan minum ad libitum, kelompok perlakuan P1 diberi pakan standar dan seduhan rosella dosis 1340 mg/kgBB/hari, perlakuan P2 diberi pakan standar dan seduhan rosella dosis 2700 mg/kgBB/hari, kelompok perlakuan P3 diberi pakan standar dan seduhan rosella dosis 4020 mg/kgBB/hari, selama 30 hari. Kadar kolesterol total serum diukur sebelum dan setelah perlakuan. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji t berpasangan dan one-way ANOVA. Kadar kolesterol total tikus wistar pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan, yaitu pada dosis P1 dari 59,16 mg/dl menjadi 62,5 mg/dl (p=0,527), dosis P2 dari 64,6mg/dl menjadi 69,4 mg/dl (p=0,659), dosis P3 dari 64,0 mg/dl menjadi 69,5 mg/dl (p=0,294) dan pada kelompok K dari 63,0 menjadi 72,8 mg/dl (p=0,436). Namun seluruh peningkatan kadar kolesterol pada tikus hiperkolesterolemia tersebut tidak signifikan (p> 0,05). Tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol total setelah pemberian seduhan rosella pada berbagai dosis perlakuan yakni 1340 mg/kgBB/hari, 2700mg/kgBB/hari, dan 4020mg/kgBB/hari pada tikus hiperkolesterolemia.
Sugar-Sweetened Beverage Intake as Risk Factor for Pre-Metabolic Syndrome in Adult Women Wiriesta Anggraini; Enny Probosari; Binar Panunggal
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 14 No. 1 (2019)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.281 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2019.14.1.17-22

Abstract

This study aimed to analyse the correlation between sugar-sweetened beverage (SSB) intake and pre-metabolic syndrome in adult women. This was a case-control study involving 46 subjects of adult women 40-55 years old in each group. SSB intake and nutrients intake data were obtained through Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) then analysed with NutriSurvey. Statistical analysis done was Chi-Square test. The result showed that case group had an average of waist circumference was 91.9±8.9 cm with a minimum of 80 cm and a maximum of 110 cm. Triglyceride levels in blood had average 166.8±14.4 g/dl with a minimum of 150 g/dl and a maximum of 197 g/dl in case group. The average intake of SSB in pre-metabolic syndrome (case group) was 41.5±1.7 g with minimum and maximum of intake was 12 g and 92.6 g respectively. There was a significant correlation between SSB intake and pre-metabolic syndrome in adult women p<0.05 (OR=3.56; 95% CI:1.243-10.170).
Pemberian Teh Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn), Simvastatin dan Profil Lipid serta Serum ApoB pada Tikus Hiperkolesterolemi Enny Probosari; Hertanto WS; Niken Puruhita
MEDIA MEDIKA INDONESIANA 2011:MMI Volume 45 Issue 1 Year 2011
Publisher : MEDIA MEDIKA INDONESIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.145 KB)

Abstract

ABSTRACTConsumption of roselle tea and simvastatin, lipid profile and apoB serum in hypercholesterolemic ratsBackground: Roselle is commonly used as herbal beverages in Indonesian that is known have a hypocholesterolemic effect. The study was conducted to determine the efficacy of roselle tea compared to simvastatin on lipid profile and apo B of hypercholesterolemic rats.Methods: This study was an animal experimental with randomized pre test post test control design. Sixteen hypercholesterolemic male wistar rats of 15 week-aged were devided into 3 groups: control groups (K) received normal feeding and water adlibitum, group P1 received normal feeding, water adlibitum and roselle tea 4.5 ml twice a day, group P2 received normal feeding, water adlibitum and simvastatin 0.4 mg daily. Blood samples were collected at baseline and 30 days after administration of roselle tea or simvastatin for the measurement of serum lipids and apoB using ELISA.Results: Administration of roselle tea 1.37gram twice a day decreased trigliserid concentrations from 81.7mg/dl±43.13 to 26.5mg/dl±13.92 (p=0.038), but increased total cholesterol concentrations from 62.1mg/dl±4.25 to 91.9mg/dl±11.74 (p=0.001). Administration of 0.4mg simvastatin didn’t decreased triglicerid concentrations (50.9mg/dl±55.95 to 67.9mg/dl±3.07, p=0.207), total cholesterol concentrations (67.9mg/dl±3.07 to 74.2mg/dl±10.65, p=0.146), LDL cholesterol concentrations (156.8mg/dl±291.9 to 34.0mg/dl±30.06, p=0.686) nor increased HDL cholesterol concentration (58.1mg/dl±12.73 to 60.5mg/dl±8.61, p=0.674).Conclusion: Intake of 1.37 gram rosella tea twice a day decreases trigliserid more effective than simvastatin. Administration of roselle tea and simvastatin are not effective to reduce LDL cholesterol concentrations and apoB concentrations, nor increased HDL cholesterol concentrations.Keywords: Lipid profile, apoB, roselle, simvastatinABSTRAKLatar belakang: Teh rosela merupakan salah satu bahan minuman yang diketahui mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian teh rosela dibandingkan simvastatin terhadap profil lipid dan apolipoprotein B pada tikus hiperkolesterolemi.Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan desain pre-post-test dengan kelompok kontrol. Enam belas tikus putih jantan galur wistar hiperkolesterolemi, usia 15 minggu, dibagi menjadi kelompok kontrol (K) hanya diberi pakan standar dan minum adlibitum, kelompok perlakuan 1 (P1) diberi pakan standar minum adlibitum, seduhan rosela 2x4,5ml per haridan kelompok perlakuan 2 (P2) diberi pakan standar minum adlibitum dan simvastatin 0,4mg per hari, selama 30 hari. Pada awal dan akhir perlakuan diambil serum darah untuk mengetahui kadar trigliserid, kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, sedangkan kadar apo B diukur pada akhir penelitian menggunakan metode ELISA.Hasil: Pemberian teh rosela (kelompok P1) menurunkan kadar trigliserid dari 81,7mg/dl±43,13 menjadi 26,5mg/dl±13,92 (p=0,038) setelah perlakuan, namun kadar kolesterol totalnya meningkat dari 62,1mg/dl±4,25 menjadi 91,9mg/dl±11,74 (p=0,001) setelah perlakuan. Pemberian 0,4mg simvastatin tidak menurunkan kadar trigliserid (50,9mg/dl±55,95 menjadi 67,9mg/dl±3,07, p=0,207), tidak menurunkan kadar kolesterol total (67,9mg/dl±3,07 menjadi 74,2mg/dl±10,65, p=0,146), tidak menurunkan kadar kolesterol LDL (156,8mg/dl±291,9 menjadi 34,0mg/dl±30,06, p=0,686) dan tidak meningkatkan kadar kolesterol HDL (58,1mg/dl±12,73 menjadi 60,5mg/dl±8,61, p=0,674).Simpulan: Pemberian teh rosela dengan berat rata-rata 1,37 gram yang dikonsumsi dua kali per hari lebih efektif dalam menurunkan kadar trigliserid serum tikus hiperkolesterolemi dibandingkan pemberian 0,4mg simvastatin. Pemberian teh rosela dosis lazim dan pemberian simvastatin dosis 0,4mg sama tidak efektifnya dalam menurunkan kadar kolesterol LDL, kadar apolipoprotein B dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DI KELURAHAN JOMBLANG SEMARANG Martha Ardiaria; Aryu Candra; Enny Probosari; Etisa Adi Murbawani; Niken Puruhita
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.24-30

Abstract

Latar BelakangStatus gizi adalah kondisi kesehatan tubuh yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan asupan zat gizi. Status gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan. Status gizi anak di wilayah Kelurahan Jomblang berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2014, sebesar 30,9% tergolong kurang. Kejadian malnutrisi yang tinggi di kelurahan Jomblang salah satunya disebabkan oleh  kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat dan bergizi dan kurangnya kemampuan untuk membuat makanan yang sehat dan bergizi.MetodeKegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan di wilayah RW 11 Kelurahan Jomblang , Kecamatan Candisari, Kota Semarang pada awal hingga pertengahan tahun 2020. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok TPQ yang beranggotakan anak usia sekolah di wilayah RW 11.  Metode yang digunakan adalah ceramah, pelatihan dan praktek menggunakan modul serta video yang berisi materi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.HasilKegiatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap 1: sosialisasi, penyuluhan  pre test tentang pengetahuan gizi, pembagian kuesioner ffq, dan pembagian modul; tahap 2: pelatihan keterampilan menmbuat makanan sehat menggunakan video.SimpulanProgram pendidikan dan pelatihan gizi pada anak sekolah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang makanan bergizi.Kata kunci:  pendidikan, pelatihan, gizi, anak sekolah
AKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENGURANGI SCREEN TIME DAN OVERNUTRISI PADA ANAK Aryu Candra; Enny Probosari; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.878 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.46-50

Abstract

Prevalensi obesitas pada anak semakin meningkat. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya aktivitas fisik karena anak lebih suka bermain gadget  di dalam rumah. Screen time atau waktu di depan layar yang panjang berdampak negatif karena menurunkan aktivitas fisik dan paparan terhadap sinar matahari. Hal ini dapat menyebabkan obesitas dan osteoporosis.       Permainan tradisional seperti gobak sodor, betengan, dan congklak merupakan permainnan yang memerlukan aktivitas fisik tinggi dan dapat menggantikan olehraga.. Permainan tersebut juga dimainkan di luar ruangan sehingga anak akan lebih banyak terpapar sinar matahari. Namun sayang, permainan ini sekarang mulai menghilang dan tidak dikenal. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk kelompok bermain untuk memperkenalkan permainan tradisional yang  dapat mengurangi screen time dan menurunkan prevalensi obesitas pada anak.       Kegiatan pengabdian dilakukan di wilayah kelurahan Jomblang kota Semarang pada tahun 2019. Jumlah anak yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 anak. Kegiatan permainan tradisional dilakukan seminggu sekali pada hari libur. Kegiatan dilakukan selama 2 bulan, dan di akhir kegiatan diadakan lomba untuk menentukan pemenangnya.        Hasil dari kegiatan adalah terdapat peningkatan aktivitas fisik anak dan penurunan waktu screen time. Sedangkan kejadian overweight dan obesitas belum mengalami penurunan secara signifikan karena waktu kegiatan yang singkat.
PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN SOSIALISASI PESAN GIZI SEIMBANG UNTUK KADER POS PELAYANAN TERPADU/POSYANDU Aryu Candra; Enny Probosari; Niken Puruhita; Martha Ardiaria
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.31-38

Abstract

Kader Posyandu memiliki peran penting dalam menjaga status kesehatan masyarakat karena memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Oleh karena itu keterampilan dan pengetahuan kader penting untuk dapat melakukan tugasnya dengan baik. Pemeriksan antropometri yang rutin dilakukan kader posyandu masih belum sesuai karena kader jarang mendapatkan informasi dan pelatihan.       Program Prinsip Gizi Seimbang dan Pesan Gizi Seimbang yang disingkat PGS merupakan program pemerintah untuk menjaga status gizi masyarakat Indonesia agar tetap seimbang. Program ini menggantikan Program Empat Sehat Lima Sempurna karena Empat Sehat Lima Sempurna dianggap kurang sesuai karena hanya kurang lengkap informasinya.       Program PGS sebenarnya sudah ada sejak 1992, namun hingga sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengenal program ini. Hal ini disebabkan sosialisasi PGS yang kurang. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk membantu mensosialisikan PGS supaya lebih dikenal dan diterapkan sehingga status gizi masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.       Kegiatan pengabdian ini dilakukan di wilayah kelurahan Jomblang kota Semarang pada tahun 2019. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk tinggi. Di wilayah ini terdapat kelompok PKK di setiap RT dan RW yang aktif melakukan berbagai kegiatan. Kelompok PKK beranggotakan ibu-ibu yang dapat menjadi menjadi media untuk memperkenalkan dan mempraktekkan PGS di keluarga.
KESESUAIAN ANTARA A.S.P.E.N MALNUTRITION GUIDELINE (A.S.P.E.N MG) DENGAN SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT (SGA) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK NYHA 3-4 Adinda Maharani; Siti Fatimah Muis; Yushila Meyrina; Etisa Adi Murbawani; Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.721 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.86-99

Abstract

Latar Belakang : Pasien gagal jantung adalah kelompok yang sangat rentan terhadap malnutrisi karena dipengaruhi banyak faktor, seperti anoreksia, inflamasi dan cachexia jantung, karena itu dibutuhkan asesmen gizi untuk dapat mendiagnosis malnutrisi pada pasien-pasien jantung. Asesmen gizi adalah pendekatan komprehensif untuk mendiagnosa masalah nutrisi, mencegah berlanjut terjadinya cachexia penyakit jantung kronis dengan menggunakan kombinasi beberapa aspek seperti aspek medis, gizi, riwayat pengobatan, pemeriksaan fisik, pengukuran antropometri dan data laboratorium. Banyak cara asesmen gizi yang dipakai, antara lain adalah SGA dan ASPEN MG. Tujuan : Menilai kesesuaian asesmen gizi antara A.S.P.E.N MG terhadap SGA pada pasien gagal jantung kronik (GJK) NYHA 3-4 dan menganalisis sensitifitas dan spesifisitas ASPEN MG dan SGA dalam menentukan derajat malnutrisi pada pasien GJK NYHA 3-4. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Desain Uji Diagnostik dengan quota sampling untuk metode pengambilan sampling. Rancang bangun penelitian ini dengan tabel 2x2, dengan SGA sebagai referensi dan ASPEN MG sebagai alat asesmen yang di tes. Untuk uji kesesuaian menggunakan Chi Square. Subyek penelitian semua pasien dengan GJK NYHA 3-4 yang dirawat di Unit Perawatan Jantung dan bangsal Rajawali di RSUP Dr Kariadi Semarang pada bulan Juli - Agustus tahun 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian : Uji kesesuaian dengan menggunakan Chi-Square dengan hasil 0.620 artinya tidak ada kesesuaian antara ASPEN dan SGA untuk kategori severe malnutrition dan non severe. Berdasarkan hasil dari tabel uji diagnostik, diketahui bahwa pasien dengan ASPEN MG severe malnutrition dan SGA C sebanyak 7% (positif benar), sedangkan ASPEN MG severe malnutrition dan SGA Non C sebanyak 56% (positif semu). Pasien dengan ASPEN MG non severe malnutrition dengan SGA C sebanyak 4% (negatif semu) sedangkan ASPEN MG non severe malnutrition dan SGA Non C sebanyak 33% (negatif benar). Nilai sensitivitas ASPEN MG adalah 63.6% dan spesifisitas nya sebesar 37.0%. Simpulan : Terdapat ketidak sesuaian antara alat asesmen ASPEN MG dan SGA. Hasil dari uji sensitivitas dan spesifisitas ASPEN MG lebih rendah dari SGA sebagai semi standar emas. Kata kunci : Kesesuaian, SGA, ASPEN MG, alat asesmen gizi, nilai sensitifitas, nilai spesifisitas, gagal jantung kronik NYHA 3-4
Faktor Risiko Hipertensi Pada Remaja Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.434 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.18-27

Abstract

Latar belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang prevalensinya semakin meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada pasien hipertensi adalah asupan protein, lemak, kalium, dan magnesium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko hipertensi pada remajaMetode : Penelitian cross-sectional ini diikuti oleh 1022 subjek usia remaja di kota Semarang.   Asupan   protein,   lemak,   kalim,   dan   magnesium      diperoleh   dengan menggunakan recall 3x24 jam. Tekanan darah diukur dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa. Analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi Rank- Spearman.Hasil : Pada penelitian ini sebanyak 13.3% subjek mengalami hipertensi. Asupan protein, kalium, dan magnesium sebagian besar subjek kurang dari kebutuhan. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan protein, lemak, kalium, dan magnesium dengan tekanan darah.Simpulan  :  Asupan  protein,  lemak,  kalium,  dan  magnesium  bukan  faktor  risikohipertensi pada remaja.Kata kunci : Asupan protein, lemak, kalium, magnesium, tekanan darah
Co-Authors A Fahmy Arif Tsani Adinda Maharani Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Aisyah Aisyah Ajeng Pramudita Alfadila, Tsania Izza Andarbeni, Larasati Andriani Rizka Yasmina Anjani, Gemala Annisa Fauziah, Annisa Annta Kern Nugrohowati Aqmariya Syarafina Arwinda Nugraheni Aryu Candra Ayu Rahadiyanti Azalia, Fawnia Azhoranezar Ramadhani Betsi Kusumaningnastiti Binar Panunggal Brotoarianto, Happy Kurnia Chairunnisa, Otty Claudia Kartika Dewi Darmono SS Deny Yudi Fitranti Devana Doanaresta Devy Sukma Sari, Devy Sukma Dewi, Arini Citra Dewi, Suci Noviya Diana Nur Afifah, Diana Nur Dwi Ratna Sari Eka Hermawati, Eka Eryn Trijayanti Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fauzia Purnamasari Febe Christianto Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Firdaus, Ozi Rahmat Fithri, Annisa Amala Handayani, Endah Nur Hartanti Sandi Wijayanti Hartanti Sandi Wijayanti Haznawati, Nur Dian Heri Nugroho Hertanto Wahyu Subagio Hertanto Wahyu Subagyo Hertanto WS Isvi Thuba Mustaghfiroh Joriandhita Ramadhan Kusumaningnastiti, Betsi Lady, Chantika Laurensia Mei Vrayanti Hutajulu Lili Nor Indah Sari Luthfiatul Khusna Marlina Rully Wahyuningrum MARTHA ARDIARIA Maulida Khurriya Rahman Mega Herdanti Febrikaharisma Merisa Inggit Widyaswari Muhammad Sulchan Niken Puruhita Ningsih, Ryta Ristantia Nisa, Ana Khoirun Nisa, Fitria Zahrotun Nisrina Hanisa Nissa, Choirun Novi Cynthia Prisma Dewi Novi Diah Pusparini Noviasti Rahma Utami Nungki Dwi Permatasari, Nungki Dwi Nur Rochmah, Nur Nurdini, Della Annisa Nurhasanah Nurhasanah Nurmasari Widyastuti Nurul Ratna Mutu Manikam Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Prayoga, Edwin Agung Putri, Nindya Marta Ghassani Putri, Tri Andianne Rachma Purwanti Rahmani, Shera Mutiara Rhory Defie Rizki, Mawarni Uli Rizkita, Maura Sania Roberta Lei Easter, Roberta Lei Rohmatul Ummah Rujiantina, Ahaddini Septian Ruth Elizabeth Violita, Ruth Elizabeth Sandy Eka Pratama Sari, Mega Lucyta Siallagan, Rini Martina Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Syafira Noor Pratiwi Tantri, Ignas Fawwaz Tri Hanni Desiana Putri Tri Indah Winarni Widitha Gustining Asmariani Wiriesta Anggraini Yuniari, Dwi Yushila Meyrina