Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA WANITA DEWASA AWAL Lady, Chantika; Dieny, Fillah Fithra; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.36 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25802

Abstract

Latar Belakang : Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus berstatus gizi obesitas. Olahraga yang tepat dilakukan dan direkomendasikan oleh American Diabetes Association dalam mengontrol kadar glukosa darah dan profil lipid adalah olahraga dengan intensitas sedang, seperti yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) pada wanita dengan kelebihan berat badan. Metode: Penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-post test with control group design sebanyak 22 subjek dan dipilih dengan menggunakan metode consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok dengan metode simple randomization. Subjek penelitian adalah 22 wanita usia 19-25 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan mendapat latihan yoga 60 menit sebanyak 10 kali selama 20 hari dan edukasi gizi, dan kelompok kontrol hanya mendapatkan edukasi gizi. Data glukosa darah puasa diukur  2 kali yaitu sebelum dan sesudah penelitian dengan alat spektofotometri dengan metode Glucocard TM Test Strip; sedangkan data asupan makanan diambil sebanyak 5 kali selama intervensi berlangsung dengan menggunakan metode Food Recall. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon, Uji Mann Whitney, dan regresi linier untuk variable perancu selama intervensi. Hasil :  Terdapat penurunan nilai Glukosa Darah Puasa yang bermakna (p = 0,01) pada kelompok perlakuan dengan nilai GDP dari 113,64 mg/dl ± 55,24 menjadi 102 mg/dl ± 52,69. Pada kelompok kontrol ada penurunan GDP namun tidak bermakna (p = 0,18) yaitu 117,73 mg/dl ± 60,32 menjadi 110,73 mg/dl ± 65,47. Berdasarkan selisih penurunan GDP antara kelompok perlakuan lebih besar (11,63 mg/dl ± 11,77) dibanding kelompok kontrol (7,00 mg/dl ± 17,07).Namun selisih GDP pada kedua kelompok setelah intervensi latihan yoga tidak bermakna (p = 0,18). Kesimpulan : Latihan yoga selama 10 kali pada wanita obesitas tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa.
Konsumsi fitoestrogen, persentase lemak tubuh dan siklus menstruasi pada wanita vegetarian Rujiantina, Ahaddini Septian; Widyastuti, Nurmasari; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 6, No 2 (2017): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.559 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i2.16908

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi ketidakteraturan siklus menstruasi pada vegetarian sebesar 26,5%. Diet vegetarian merupakan pola makan yang membatasi produk hewani dan mengonsumsi produk makanan nabati seperti buah, sayur, kacang dan biji-bijian yang merupakan sumber fitoestrogen. Vegetarian memiliki persentase lemak tubuh lebih rendah dari nonvegetarian. Fitoestrogen dan persentase lemak tubuh dapat mempengaruhi kadar estrogen dalam tubuh dan mengakibatkan gangguan siklus menstruasi.Tujuan : Mengetahui hubungan konsumsi fitoestrogen dan persentase lemak tubuh dengan siklus menstruasi pada wanita vegetarian.Metode : Desain penelitian cross sectional dengan 49 wanita vegetarian dipilih secara consecutive sampling. Persentase lemak tubuh diukur menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Asupan zat gizi diperoleh melalui Semi Quantitative Food Frequency Questionaire (SQFFQ) dan dianalisis menggunakan program software gizi. Aktivitas fisik diukur menggunakan International Physical Activity Questionaire  (IPAQ). Data siklus menstruasi diperoleh melalui kuesioner. Data dianalisis dengan uji Chi Square dan uji Regresi Logistik Ganda.Hasil : Sebanyak 49,0% wanita vegetarian mengalami gangguan siklus menstruasi. Tidak ada hubungan antara asupan energi, kerbohidrat, lemak, protein, serat dan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi (p>0,05). Terdapat hubungan antara konsumsi fitoestrogen, persentase lamk tubuh dan riwayat gangguan siklus menstruasi pada keluarga dengan siklus menstruasi (p<0,05). Konsumsi fitoestrogen berhubungan dengan kejadian gangguan siklus menstruasi setelah dikontrol dengan persentase lemak tubuh dan riwayat gangguan menstruasi pada keluarga (p<0,05).Simpulan : Konsumsi fitoestrogen, persentase lemak tubuh dan riwayat gangguan siklus menstruasi pada keluarga berhubungan dengan siklus menstruasi.
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA KELOMPOK VEGETARIAN DAN NONVEGETARIAN Fithri, Annisa Amala; Probosari, Enny; Nissa, Choirun
Journal of Nutrition College Vol 7, No 1 (2018): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.593 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i1.20775

Abstract

Latar Belakang: Kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gout. Hiperurisemia dapat disebabkan karena konsumsi makanan dan cairan sehari-hari. Purin diketahui sebagai salah satu senyawa yang dapat memengaruhi kadar asam urat dan ditemukan lebih banyak dalam makanan hewani. Beberapa bahan makanan hewani tidak dikonsumsi oleh kelompok vegetarian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar asam urat dan asupan zat gizi pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian.Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan desain cross sectional. Seluruh subjek merupakan wanita dengan pembagian 24 orang termasuk ke dalam kelompok vegetarian dan 24 orang lainnya merupakan nonvegetarian. Semua subjek diwawancara menggunakan kuesioner frekuensi makan semi kuantitatif. Kadar asam urat dianalisis dengan metode uricase-PAP. Uji normalitas menggunakan Saphiro Wilk. Analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney.Hasil: Nilai perbedaan kadar asam urat (p=0,114), asupan energi (p=0,07), karbohidrat (p=0,578), lemak (p=0,03), protein(p=0,001), purin (p=0,013), vitamin C (p=0,375), kalsium (p=0,103), dan cairan (p=0,081) pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian.Simpulan: Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat, asupan energi, karbohidrat, vitamin C, kalsium dan cairan antara kelompok vegetarian dan nonvegetarian. Terdapat perbedaan asupan lemak, protein, purin, pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian.
Tingkat kecukupan zat gizi dan kadar glukosa darah pada atlet sepakbola Putri, Tri Andianne; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 6, No 1 (2017): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.961 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i1.16899

Abstract

Latar belakang: Saat ini kegemukan telah banyak ditemukan pada umur dini, yakni mulai dari umur 0-5 tahun. Pemberian susu formula dengan kandungan energi dan protein yang tinggi pada awal pertumbuhan dapat meningkatkan risiko terjadinya kegemukan pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi susu formula dengan kegemukan pada balita di Kota Semarang.Metode: Desain penelitian ini adalah kasus-kontrol. Subjek penelitian terdiri dari 27 subjek pada kelompok kasus dan 27 subjek pada kelompok kontrol dengan umur 2-5 tahun. Kriteria kegemukan menggunakan indikator z-score BB/TB. Waktu pertama pemberian susu formula dan berat rata-rata konsumsi susu formula diperoleh melalui kuisioner. Asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak dihitung dengan formulir semi quantitative-food frequency questionaire (SQ-FFQ). Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Analisis Multivariat menggunakan Regresi Logistik Ganda.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 85.2% subjek pada kelompok kasus pertama kali mengonsumsi susu formula sebelum umur 6 bulan, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 48.1%. Pada kelompok kasus, 77.8% subjek mengonsumsi susu formula >100 g/hari dibandingkan dengan kelompok kontrol hanya 33.3% dari subjek. Terdapat perbedaan pada waktu pertama pemberian susu formula (p= 0.004) dan konsumsi susu formula >100 g/hari (p= 0.001) antara kelompok kasus dan kelompok kontrol. Konsumsi susu formula >100 g/hari berhubungan secara signifikan dengan kegemukan pada balita setelah dikontrol dengan asupan energi, protein, karbohidrat dan lemak (p = 0.009). Balita yang mengonsumsi susu formula >100 g/hari berisiko 7 kali lipat mengalami kegemukan dibandingkan dengan balita yang mengonsumsi < 100 g/hari.Simpulan: Balita yang mengonsumsi berat rata-rata susu formula >100 g/hari berisiko 7.0 kali mengalami kegemukan.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMPE DAN PATI GARUT (Marantha arundinacea) TERMODIFIKASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS HIPERGLIKEMI Mustaghfiroh, Isvi Thuba; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.681 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4534

Abstract

Latar Belakang: Hiperglikemi atau  peningkatan kadar glukosa darah melebihi batas normal (lebih dari 126 mg/dl untuk glukosa darah puasa) merupakan karakteristik yang timbul pada penderita diabetes melitus (DM).   Tempe dan pati resisten yang dihasilkan dari modifikasi umbi garut dengan autoclaving cooling cycling sebanyak 3 siklus diketahui memiliki efek hipoglisemik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian tepung tempe dan pati garut termodifikasi terhadap kadar glukosa darah.Metode: Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan desain pre and post randomized controlled group desain, menggunakan 24 ekor tikus Sprague dawley jantan berusia 3 bulan , dibagi menjadi 4 kelompok (K, P1, P2, P3) yang diinjeksi dengan 40 mg/kg BB STZ lalu dilanjutkan dengan  perlakuan pakan standar, pakan standar + PGT, pakan standar + tepung tempe, pakan standar+PGT + tepung tempe untuk kelompok K, P1, P2, P3 selama 14 hari. Kadar glukosa darah diperiksa menggunakan metode GOD-PAP. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji wilcoxon dan one-way ANOVA. Hasil: Tidak terjadi penurunan kadar glukosa darah yang signifikan (p<0,05) pada semua kelompok baik kontrol maupun perlakuan setelah 14 hari perlakuan. Uji Anova menunjukkan tidak ada beda ketiga kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol p=0,642. Simpulan: Pemberian tepung tempe dan pati garut termodifikasi tidak terbukti menurunkan kadar glukosa darah.
Tingkat kecukupan zat gizi dan kadar hemoglobin pada atlet sepakbola Nurdini, Della Annisa; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 6, No 1 (2017): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.708 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i1.16889

Abstract

Latar Belakang : Hemoglobin berfungsi mengikat dan membawa oksigen dari paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh asupan protein, zat besi, asam folat, vitamin C, vitamin A, seng, tembaga, tannin dan fitat.Tujuan : Menganalisis hubungan tingkat kecukupan zat gizi makanan di asrama atlet dengan kadar hemoglobin atlet sepakbola.Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional di Salatiga Training Centre, jumlah sampel 30 atlet usia 15 – 18 tahun dengan total sampling. Data yang dikumpulkan meliputi: identitas, berat badan, tinggi badan, dan recall 24 jam. Kadar hemoglobin diukur dengan cyanmethemoglobin. Data dianalisis dengan uji analisis depskripsi, analisis bivariat menggunakan uji pearson. Data diuji dengan regresi linier dengan α 5%.Hasil : Sebanyak 100% subjek mempunyai kadar hemoglobin normal. Pemacu penyerapan besi diantaranya adalah tingkat kecukupan protein, zat besi, asam folat, vitamin C, vitamin A, seng, tembaga dengan rerata asupan berturut-turut 64 ± 8,48 g, 72,23 ± 21,58 mg, 63,9 ± 11,34 mg, 78,33 ± 68,34 mg, 324,61 ± 130,3 mg,  53,5 ± 8,11 mg, dan 125,61 ± 0,1 mg, sedangkan asupan penghambat penyerapan zat besi yang terdiri dari fitat dan tanin dengan rerata 52,35 ± 2,1 mg dan 1,58 ± 0,3 mg.Simpulan : Penelitian ini menunjukkan tingkat kecukupan protein, zat besi, asam folat, vitamin C, dan seng kurang dari 100%, sedangkan tingkat kecukupan vitamin A dan tembaga lebih dari 100%. Terdapat hubungan antara tingkat kecukupan protein, zat besi, asam folat dan seng dengan kadar hemoglobin pada atlet sepakbola. Namun, tidak ada hubungan tingkat kecukupan vitamin C, vitamin A dan tembaga dengan kadar hemoglobin pada atlet sepakbola.
HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN KEPADATAN TULANG PADA WANITA DEWASA AWAL Rahmani, Shera Mutiara; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 5, No 4 (2016): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.197 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i4.16457

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi osteoporosis pada wanita dewasa di Indonesia tergolong tinggi (32,3%). Osteoporosis dinyatakan berhubungan dengan obesitas. Penilaian status obesitas ditentukan oleh beberapa indikator diantaranya Indeks Massa Tubuh (IMT), persen lemak tubuh dan lingkar pinggang. Beberapa indikator tersebut dinyatakan berpengaruh dengan kepadatan tulang, namun masih dalam perdebatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara indikator-indikator obesitas dengan kepadatan tulang pada wanita dewasa awal.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Subjek 52 orang wanita dewasa awal usia 20-24 tahun dipilih dengan teknik random sampling. Data yang diambil adalah berat badan, persen lemak tubuh, tinggi badan, asupan kalsium, tingkat aktivitas fisik, dan kepadatan tulang. Analisis bivariat dengan uji rank Spearman dan Pearson, sedangkan  analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda.Hasil : Terdapat 23,1 subjek termasuk dalam katergori osteopenia, sedangkan 76,9% subjek lainnya termasuk dalam kategori normal. Indeks Massa Tubuh (IMT), persen lemak tubuh, lingkar pinggang dan aktifitas fisik tidak memiliki hubungan dengan kepadatan tulang. Asupan kalsium sebagai variabel perancu mimiliki hubungan yang bermakna dengan kepadatan tulang (p<0,05).Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara IMT, massa lemak tubuh dan lingkar pinggang dengan kepadatan tulang pada wanita dewasa awal.
PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN (Cucumis sativus l) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI WANITA USIA 40-60 TAHUN Aisyah, Aisyah; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.932 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6885

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan karena angka prevalensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya. Kejadian hipertensi meningkat pada usia 40-60 tahun dan lebih banyak terjadi pada wanita. Mentimun (Cucumis sativus l) mengandung kalium, kalsium, dan magnesium yang bekerja berkebalikan dengan natrium yang mempunyai efek terhadap penurunan tekanan darah.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh jus mentimun (Cucumis sativus l) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi wanita usia 40-60 tahun.Metode : Penelitian ini menggunakan 30 subjek dengan metode Pre and Post Test Control Groups Design dengan subjek  wanita yang berusia 40-60 tahun yang tinggal di pemukiman Kelurahan Jomblang Semarang dan menderita hipertensi. Pengambilan subjek menggunakan metode kuota sampling. Tekanan darah sistolik dan diastolik diukur menggunakan sphygmomanometer. Data asupan natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperoleh melalui kuesioner food recall. Data IMT diperoleh dari pengkuran berat badan dibandingkan dengan tinggi badan yang diukur menggunakan timbangan digital dan microtoise. Data dianalisis menggunakan uji Paired t test pada data yang berdistribusi normal dan uji Wilcoxon pada data yang berdistribusi tidak normal Hasil : terdapat penurunan  yang bermakna pada tekanan darah sistolik (p = 0,000) dan tekanan darah diastolik (p = 0,002) kelompok perlakuan. Setelah konsumsi jus mentimun, tekanan darah sistolik kelompok perlakuan mengalami penurunan 16,00 + 8,062 SD mmHg dan diastolik menurun 6,67 + 6,726 SD mmHg. Simpulan : Pemberian jus mentimun mampu menurunkan  tekanan darah sitolik dan diastolik pada penderita hipertensi.
PENGARUH PEMBERIAN KACANG TANAH KUKUS (ARACHIS HYPOGEAE) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH POSTPRANDIAL PADA PEREMPUAN OVERWEIGHT DAN OBESITAS Desiana Putri, Tri Hanni; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.632 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4600

Abstract

Latar Belakang : Overweight dan obesitas beresiko tinggi terkena diabetes melitus tipe 2 yang berawal dari terjadinya resistensi insulin. Kacang tanah merupakan salah satu pangan rendah indeks glikemik, tinggi MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid), serta tinggi magnesium. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian kacang tanah kukus terhadap kadar glukosa darah postprandial pada perempuan overweight dan obesitas. Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah mahasiswi Ilmu Gizi UNDIP Semarang yang diambil secara purposive sampling sebanyak 28 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok secara simple randomization. Kelompok perlakuan diberi kacang tanah kukus 28  gram selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan kacang tanah kukus. Pengukuran kadar postprandial dilakukan sebelum dan setelah intervensi dengan metode spektrofotometri. Asupan makan subjek diperoleh dengan metode food recall 5x24 jam selama intervensi. Analisis statistik menggunakan Independent sample t-test, Mann-Whitney test, dan Paired t-test. Hasil : Kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar glukosa darah postprandial yang bermakna (p=0.02) sebesar 18,92±13,73 mg/dl sedangkan kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 19,50±9,43 mg/dl. Secara statistik, tidak terdapat perbedaan perubahan kadar glukosa darah postprandial antara kelompok perlakuan dan kontrol yang bermakna (p>0.005).Simpulan : Terdapat penurunan kadar glukosa darah postprandial yang bermakna setelah pemberian 28 gram kacang tanah kukus selama 14 hari.
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DENGAN KADAR ASAM URAT DI PUSKESMAS BANJARNEGARA, KABUPATEN BANJARNEGARA Sari, Devy Sukma; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.796 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10119

Abstract

Latar Belakang : Gout merupakan gangguan metabolik yang disebabkan karena peningkatan kadar asam urat. Kadar asam urat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor asupan. Asupan protein sering dihubungkan dengan kadar asam urat karena adanya kandungan purin. Tetapi, hubungan tersebut menjadi berbeda ketika dipisahkan antara protein hewani dan protein nabati. Metode : Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan case-control. Jumlah subyek penelitian adalah 46 orang dengan kadar asam urat tinggi dan kadar asam urat normal. Masing-masing kelompok terdiri dari 23 orang subyek. Asupan protein nabati dihitung menggunakan wawancara Food Frequency Quetionare(FFQ) Semi Kuantitatif. Kadar asam urat dianalisis dengan metode kolorimetri. Uji statistik menggunakan uji hubungan pearson product moment dan rank spearman.Uji multivariat menggunakan uji regresi linier ganda. Hasil : Rata-rata  asupan protein nabati kelompok kasus adalah 46,6±17,98 SD, sedangkan untuk kelompok kontrol adalah 41,9±12,21 SD. Hasil uji hubungan menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan protein nabati (p>0,05) dengan kadar asam urat. Kesimpulan : Asupan protein nabati tidak berhubungan dengan kadar asam urat di Puskesmas Banjarnegara
Co-Authors A Fahmy Arif Tsani Adinda Maharani Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Aisyah Aisyah Ajeng Pramudita Alfadila, Tsania Izza Andarbeni, Larasati Andriani Rizka Yasmina Anjani, Gemala Annisa Fauziah, Annisa Annta Kern Nugrohowati Aqmariya Syarafina Arwinda Nugraheni Aryu Candra Ayu Rahadiyanti Azalia, Fawnia Azhoranezar Ramadhani Betsi Kusumaningnastiti Binar Panunggal Brotoarianto, Happy Kurnia Chairunnisa, Otty Claudia Kartika Dewi Darmono SS Deny Yudi Fitranti Devana Doanaresta Devy Sukma Sari, Devy Sukma Dewi, Arini Citra Dewi, Suci Noviya Diana Nur Afifah, Diana Nur Dwi Ratna Sari Eka Hermawati, Eka Eryn Trijayanti Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fauzia Purnamasari Febe Christianto Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Firdaus, Ozi Rahmat Fithri, Annisa Amala Handayani, Endah Nur Hartanti Sandi Wijayanti Hartanti Sandi Wijayanti Haznawati, Nur Dian Heri Nugroho Hertanto Wahyu Subagio Hertanto Wahyu Subagyo Hertanto WS Isvi Thuba Mustaghfiroh Joriandhita Ramadhan Kusumaningnastiti, Betsi Lady, Chantika Laurensia Mei Vrayanti Hutajulu Lili Nor Indah Sari Luthfiatul Khusna Marlina Rully Wahyuningrum MARTHA ARDIARIA Maulida Khurriya Rahman Mega Herdanti Febrikaharisma Merisa Inggit Widyaswari Muhammad Sulchan Niken Puruhita Ningsih, Ryta Ristantia Nisa, Ana Khoirun Nisa, Fitria Zahrotun Nisrina Hanisa Nissa, Choirun Novi Cynthia Prisma Dewi Novi Diah Pusparini Noviasti Rahma Utami Nungki Dwi Permatasari, Nungki Dwi Nur Rochmah, Nur Nurdini, Della Annisa Nurhasanah Nurhasanah Nurmasari Widyastuti Nurul Ratna Mutu Manikam Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Prayoga, Edwin Agung Putri, Nindya Marta Ghassani Putri, Tri Andianne Rachma Purwanti Rahmani, Shera Mutiara Rhory Defie Rizki, Mawarni Uli Rizkita, Maura Sania Roberta Lei Easter, Roberta Lei Rohmatul Ummah Rujiantina, Ahaddini Septian Ruth Elizabeth Violita, Ruth Elizabeth Sandy Eka Pratama Sari, Mega Lucyta Siallagan, Rini Martina Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Syafira Noor Pratiwi Tantri, Ignas Fawwaz Tri Hanni Desiana Putri Tri Indah Winarni Widitha Gustining Asmariani Wiriesta Anggraini Yuniari, Dwi Yushila Meyrina