Claim Missing Document
Check
Articles

hubungan asupan omega-3 dan omega-6 dengan kadar trigliserida pada remaja usia 15-18 tahun Nisa, Fitria Zahrotun; Probosari, Enny; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 2 (2017): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.167 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i2.16909

Abstract

Latar Belakang : Omega-3 dan Omega-6 pada keadaan seimbang dapat bekerjasama dalam meningkatkan kesehatan. Namun, pola konsumsi yang berubah menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan proporsi asupan Omega-3 dan Omega-6 yang akan mengindikasi terjadinya suatu gangguan metabolisme terkait kadar trigliserida. Remaja memiliki perilaku makan kurang baik dan mengarah pada ketidakseimbangan Omega-3 dan Omega-6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan Omega-3 dan Omega-6 dengan kadar trigliserida pada remaja usia 15-18 tahun.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crossectional. Pemilihan subjek menggunakan purposive sampling yang melibatkan 49 remaja yan. Data asupan diperoleh menggunakan Food Recall 24 Jam. Sedangkan, kadar trigliserida diuji dengan metode GPO-PAP (Kalorimetrik Enzimatik).Hasil : Rerata kadar trigliserida sebesar 138.9±21.8 mg/dL dengan rerata omega-3 dan omega-6 sebesar 3.65±1.85g dan 29.3±14 g. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara omega-3 dan omega-6 dengan kadar trigliserida (ρ =0.766) (ρ = 0.752).  Namun, asupan lemak menunjukkan adanya hubungan dengan kadar trigliserida (ρ =0.030).Simpulan : Tidak terdapat hubungan asupan omega-3 dan omega-6 dengan kadar trigliserida remaja. Namun, terdapat hubungan asupan lemak dengan kadar trigliserida
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN SARI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) PADA WANITA Rahman, Maulida Khurriya; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.176 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6854

Abstract

Latar Belakang : Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan kadar kolesterol HDL mempunyai implikasi terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan agar tidak terjadi dislipidemia.Meningkatkan konsumsi sayuran dan buah yang segar dapat membantu menurunkan kolesterol karena di dalamnya mengandung serat terutama serat larut air yang dapat memberikan efek hipokolesterolemik. Buah bengkuang adalah salah satu bahan makanan yang bersifat hipokolesterolemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol LDL dan HDL sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang (Pachyrrhizus erosus) pada wanita.Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan rancangan control group pre test – post test. Subjek adalah 28 wanita berusia 40-50 tahun dengan kadar kolesterol LDL antara 100-159mg/dl, dan kadar kolesterol HDL <60mg/dl. Subjek dibagi menjadi dua kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 14 orang. Pemberian intervensi dilakukan selama 21 hari dengan kelompok perlakuan diberikan sari bengkuang yang didapat dari 320gr buah bengkuang dan kelompok kontrol diberikanair sirup rendah kalori. Kadar kolesterol LDL dan HDL dianalisis dengan pemeriksaan laboratorium menggunakan metode perhitungan dan phosphotungstic precipitation, darah diambil setelah subyek berpuasa selama 10 jam. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan uji dependent t-test,independent t-test, Wilcoxon, dan Mann Whitney.Hasil : Rerata kadar kolesterol LDL sebelum intervensi pada kelompok perlakuan sebesar 134,07±15,95mg/dl dan mengalami penurunan menjadi 121,24±19,58mg/dl. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar kolesterol LDLpada kelompok perlakuan (p=0,012).Rerata kadar kolesterol HDL sebelum intervensi pada kelompok perlakuan sebesar 43,71±8,83mg/dl dan mengalami penurunan menjadi 38±9,23mg/dl. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar kolesterol HDL pada kelompok perlakuan (p=0,000).Terdapat perbedaan bermakna kadar kolesterol LDLantara kelompok kontrol dan perlakuan setelah intervensi (p=0,006). Tidak ada perbedaan bermakna kadar kolesterol HDLantara kelompok kontrol dan perlakuan setelah intervensi (p=0,99).Simpulan : Terdapat perbedaan bermakna kadar kolesterol LDLdan HDL sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang pada kelompok perlakuan.Terdapat perbedaan bermakna kadar kolesterol LDL antara kelompok kontrol dan perlakuan. Tidak ada perbedaan kadar kolesterol HDL antara kelompok kontrol dan perlakuan.
HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG, RASIO LINGKAR PINGGANG TERHADAP TINGGI BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT WANITA USIA 45-55 TAHUN Rizki, Mawarni Uli; Probosari, Enny; Nissa, Choirun
Journal of Nutrition College Vol 6, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.585 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i4.18788

Abstract

Background: Hiperuricemia  is a risk factor of degenerative diseases and metabolic syndrome. Elevated levels of uric acid are known to be linked with central obesity. Obesity can be determined by anthropometric measurements such as waist circumference, waist-to-height ratio and Body mass index. This study aimed to determine the correlation of waist circumference, waist-to-height ratio and body mass index with uric acid levels in women aged 45-55 years old. Method: This was an observational study with the cross-sectional design. Forty-six subjects were selected using simple random sampling. The measured anthropometric indices were height, weight and waist circumference. Colorimetry method was used to measure blood uric acid levels. Data were analyzed by Fisher exact and Multiple Logistic Regression test.  Result: A total of 19.6% (n=9) subjects had high uric acid levels. These subjects had waist circumferences of over 88 cm (37.5%), waist-to-height ratios that exceed 0.58 (31.6%) and body mass index >25,0 (25%).. There was a significant correlation between waist circumference with uric acid levels, with a prevalence ratio of 5.4 (CI 95% 1.13;25.8). On the contrary, there was no correlation between waist-to-height ratio and body mass index with uric acid levels. Conclusion: There was a significant correlation between waist circumference with uric acid levels. However, no correlation was found between waist to height ratio and body mass index with uric acid levels.
HUBUNGAN EATING DISORDER DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI MODELING AGENCY SEMARANG. Syarafina, Aqmariya; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 2 (2014): April 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.398 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i2.5440

Abstract

Latar Belakang : Persepsi body image yang negatif akan mempengaruhi tindakan seseorang untuk melakukan upaya pengurangan konsumsi makan. Keinginan untuk memiliki bentuk tubuh yang sempurna dan persaingan di dunia modeling membuat para model tersebut melakukan perilaku yang tidak tepat dalam mencapai tubuh yang ideal dengan melakukan diet yang terlalu ketat. Diet ketat yang dilakukan para remaja putri dapat berujung pada kebiasaan makan yang kurang baik yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya eating disorder sehingga akan berdampak negatif pada status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan eating disorder dengan status gizi pada remaja putri.Metode : Penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional bertempat di Modeling Agency Kota Semarang . Sampel berjumlah 59 subjek yang merupakan remaja putri  anggota modeling agency usia 15-19 tahun dan dipilih menggunakan metode consecutive sampling. Penilaian status gizi menggunakan persen lemak tubuh dengan Bioelectrical Impedence Analysis (BIA). Penilaian penyimpangan perilaku makan menggunakan kuesioner eating disorder diagnostic scale (EDDS). Data dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil : Sebanyak 40 subjek (67.8%) mengalami eating disorder dengan 11 subjek (27.5%) underfat dan 19 subjek (32.2%) tidak mengalami eating disorder dengan status gizi normal. Terdapat hubungan yang bermakna eating disorder dengan status gizi, nilai (p = 0.01 ; p < 0,05).Simpulan : Ada hubungan eating disorder dengan status gizi pada remaja putri.
Hubungan Asupan Vitamin C dan Tekanan Darah pada Perokok Aktif Usia Dewasa Awal Azalia, Fawnia; Probosari, Enny; Ardiaria, Martha
Journal of Nutrition College Vol 7, No 3 (2018): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.684 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i3.22272

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah kondisi yang berdampak pada berbagai komplikasi penyakit. Salah satu zat gizi yang berpengaruh terhadap tekanan darah adalah vitamin C. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang dapat menyebabkan proses remodelling pada pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan vitamin C dan tekanan darah pada perokok aktif usia dewasa awal. Variabel perancu dalam penelitian ini diantaranya asupan vitamin E, natrium, dan kalsium. Metode: Penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional dilakukan dengan pemilihan subjek menggunakan purposive sampling  yang melibatkan 51 perokok aktif berdasarkan kriteria inklusi. Data asupan diperoleh menggunakan SQ-FFQ. Tekanan darah diukur menggunakan tensimeter digital. Analisis hubungan asupan vitamin C dan tekanan darah dengan uji korelasi Rank-Spearman. Hasil: Penelitian ini menunjukkan median tekanan darah sistolik sebesar 122 mmHgdan rerata tekanan darah diastolik sebesar 80,45±10,15 mmHg. Median asupan vitamin C sebesar 76,4 mg. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin C dan tekanan darah sistolik pada perokok aktif usia dewasa awal (p value = 0,91) dan tekanan darah diastolik (p value = 0,33).   Simpulan: Tidak terdapat hubungan asupan vitamin C dan tekanan darah pada perokok aktif usia dewasa awal. 
PERBEDAAN KADAR GLUKOSADARAHPUASASEBELUM DAN SETELAHPEMBERIAN SARI BENGKUANG (Pachyrrhizuserosus) PADA WANITA PREDIABETES Yasmina, Andriani Rizka; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.708 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6824

Abstract

Latar Belakang : Prediabetes merupakan suatu keadaan yang mendahului timbulnya diabetes. Pemilihan jenis makanan yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan diabetes. Bahan makanan yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah adalah bengkuang (Pachyrrhizuserosus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang (pachyrrhizuserosus) pada wanita prediabetes.Metode  : Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan control group pretest – posttest design. Subjek penelitian ini sebanyak 30 orang wanita dengan kriteria, 40-50 tahun, dan kadar glukosa darah puasa (GDP) 100-125 mg/dl. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok (perlakuan dan kontrol) secara acak dimana masing-masing kelompok memiliki 15 orang subjek. Kelompok perlakuan pada penelitian ini diberi sari bengkuang yang terbuat dari 320 gram buah bengkuang yang diambil sarinya menggunakan juicer dan kelompok kontrol diberi sirup rendah kalori yang terbuat dari 2 sendok makan sirup dan ditambah ±200 ml air matang selama 21 hari. Metode pengukuran kadar glukosa darah puasa adalah spektofotometri. Paired t-test, Indepedent sample t-test, Wilcoxon, dan Mann-Whitneydigunakan untuk menganalisis perbedaan kadar glukosa darah.Hasil  :  Rerata kadar GDP subjek sebelum intervensi pada kelompok perlakuan sebesar 108.53 mg/dl dan setelah intervensi sebesar 102.53 mg/dl. Rerata kadar GDP subjek sebelum intervensi pada kelompok control sebesar 105.53 mg/dl dan setelah intervensi sebesar 109.4 mg/dl. Rerata delta kadar GDP subjek setelah intervensi pada kelompok perlakuan mengalami penurunan yang bermakna (p<0.05) sebesar 6 mg/dl dan pada kelompok control mengalami peningkatan sebesar 3.47 mg/dl namun tidak bermakna(p>0.05). Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05) antar kedua kelompok.Simpulan  :  Terdapat penurunan kadar glukosa darah puasa yang bermakna (p<0.05) sebesar 6 mg/dl setelah pemberian sari bengkuang yang terbuat dari 320 gram buah bengkuang.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor L. Moench) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA TIKUS DIABETES Dewi, Arini Citra; Widyastuti, Nurmasari; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 9, No 1 (2020): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.969 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v9i1.24266

Abstract

Latar Belakang : Diabetes adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan hiperglikemi akibat resistensi insulin. Tepung sorgum memiliki indeks glikemik yang tergolong rendah dan kandungan serat yang tinggi sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin.Tujuan: Mengetahui perbedaan pemberian tepung sorgum terhadap kadar glukosa darah puasa pada tikus diabetes.Metode : Penelitian true experimental dengan desain pretest-posttest randomized control group. Sebanyak 18 ekor tikus wistar jantan dibagi menjadi 3 kelompok meliputi kelompok kontrol negatif (K -), kontrol positif (K +) dan perlakuan (P). Kelompok K – dan K + diberi pakan standar sebanyak 20 g/hari, sedangkan P diberi pakan yang terdiri dari tepung sorgum 5 g/hari dan pakan standar sebanyak 15 g/hari selama 28 hari. Kadar glukosa darah diukur dengan metode GOD – PAP menggunakan spektrofotometer. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik menggunakan uji Paired t – Test, uji One Way Anova, dan uji Kruskal Wallis.Hasil: Terdapat perbedaan signifikan kadar glukosa darah puasa antar kelompok sebelum (p=0,000) dan sesudah (p=0,000) pemberian perlakuan Selisih penurunan kadar glukosa darah puasa pada kelompok P sebanyak 150,63± 2,57 mg/dl (p=0,000).Simpulan : Tepung sorgum dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa tikus diabetes secara signifikan.
PENGARUH PEMBERIAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA Dewi, Claudia Kartika; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 1, No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.819 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v1i1.427

Abstract

ABSTRACTBackground : Coronary Heart Disease (CHD) is a cardiovascular disease wich primary  cause of deadness in any countries. It is one of the causes hypercholesterolemia. Papaya fruit has many benefits for health such as anti-inflammatory, anti-hypertension, it can reduce triglyceride levels and it can reduce total cholesterol levels in the blood. The purpose of this study is to investigate the effect of administration of papaya (Carica papaya L) for total cholesterol levels in Sprague Dawley rats with hypercholesterolemia.Method : This research was true-experimental pre-post test control with rondomized group design. Subjects were male Sprague Dawley rats aged 7-8 weeks, weight 100-200 grams are a given blended of  papaya fruit as much as 5.4 g, 7.2 g and 9.0 g per within 4 weeks. Total cholesterol levels are determined by the CHOD-PAP method Enzimatic Precipitation Colorimeter Test. Data normality was tested by Shapiro Wilks. Data were analyzed by ANOVA test, followed by LSD test.Result : the research shows that giving papaya 5.4 g per day is able to reduce  total cholesterol were significantly (p = 0.001). Giving papaya in dosage of 7,2 g can reduce cholesterol but it is insignificance (p= 0,086) and giving papaya in dosage of 9,0 g can not reduce the cholesterol (p= 1,000).Conclusion : Giving papaya dosage 5.4 gr, 7.2 g and 9 g can not lower significantly of total cholesterol levels Key Words : hypercholesterolemia, papaya, total cholesterol
PENGARUH PEMBERIAN KEFIR SUSU SAPI TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL TIKUS JANTAN SPRAGUE DAWLEY HIPERKOLESTEROLEMIA Pratama, Sandy Eka; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 1, No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.802 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v1i1.386

Abstract

Background: Hypercholesterolemia is a main risk factor of cardiovascular disease that remains the higher cause of deaths in the world. Milk kefir contains lactic acid bacteria which can reduce LDL cholesterol. The objective of this study was to determine the effect of milk kefir on LDL cholesterol levels in male Sprague dawley hypercholesterolemia rats. Methods: This research was true-experimental using pre-post test with randomized control group design. Subjects were male Sprague dawley rats, inducted hypercholesterolemia, given milk kefir diet using 1,5 ml, 2 ml, and 3 ml dosage for 15 days. The LDL cholesterol levels were measured by direct method using homogenous enzymatic LDL cholesterol. Normality of the data were tested by Shapiro Wilk test. Data were analyzed by Wilcoxon test and Kruskall-Wallis continued by Mann-Whitney test. Result: The study revealed that milk kefir of dosage 2 ml/day decreased LDL cholesterol significantly (p<0,05)  from 196,57 ± 84,11 mg/dl to 38,95 ± 18,22 mg/dl and also for 3 ml/day decreased LDL cholesterol significantly (p<0,05) from 100,14 ± 36,20 mg/dl to 26,91 ± 9,93 mg/dl. Other dosage of 1,5 ml/day is not significantly decrease LDL cholesterol level. Conclusion: Milk kefir able to reduce LDL cholesterol levels in all groups. By giving mik kefir 2 ml/day and 3ml/day during 15 days able to  reduce LDL cholesterol levels 80,18% and 73,12%.
PENGARUH PEMBERIAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA Wahyuningrum, Marlina Rully; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 1, No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.031 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v1i1.693

Abstract

Latar Belakang  : Hiperkolesterolemia dapat mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Hiperkolesterolemia juga disertai dengan hipertrigliseridemia. Konsumsi buah-buahan dianjurkan guna menurunkan kadar trigliserida. Pepaya merupakan buah yang mengandung betakaroten, niasin, vitamin C, quercetin, dan serat yang diduga dapat menurunkan kadar trilgliserida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian buah pepaya terhadap kadar trigliserida pada tikus Sprague Dawley dengan hiperkolesterolemia. Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental laboratorik dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan berusia 7-8 minggu dengan berat 100-200 g yang dibuat hiperkolesterolemia, kemudian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberi pakan tinggi lemak dan kolesterol, kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 yang diberi pakan tinggi lemak dan kolesterol serta buah pepaya dengan dosis 5,4 g, 7,2 g, dan 9,0 g per hari selama 4 minggu. Kadar trigliserida serum diperiksa secara enzymatic colorimetric dengan metode GPO-PAP. Normalitas data diuji dengan Shapiro Wilks. Data kelompok kontrol, perlakuan 1 dan 2 dianalisis dengan uji paired t-test sedangkan kelompok perlakuan 3 dengan uji Wilcoxon. Perbedaan perubahan keempat kelompok dianalisis dengan uji One Way Anova pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Kelompok perlakuan yang diberi buah pepaya 5,4 g, 7,2 g, dan 9,0 g per hari selama 4 minggu mengalami penurunan kadar trigliserida berturut-turut sebesar 25,13%, 17,40%, dan 33,21%, tetapi penurunan tersebut tidak bermakna (p>0,05). Penurunan paling besar dan bermakna (p<0,05) terdapat pada kelompok kontrol yaitu sebesar 42,53%. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antar keempat kelompok. Simpulan : Pemberian buah pepaya dengan dosis 5,4 g, 7,2 g, dan 9,0 g per hari selama 4 minggu tidak dapat menurunkan kadar trigliserida secara bermakna pada tikus Sprague Dawley dengan hiperkolesterolemia.
Co-Authors A Fahmy Arif Tsani Adinda Maharani Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Aisyah Aisyah Ajeng Pramudita Alfadila, Tsania Izza Andarbeni, Larasati Andriani Rizka Yasmina Anjani, Gemala Annisa Fauziah, Annisa Annta Kern Nugrohowati Aqmariya Syarafina Arwinda Nugraheni Aryu Candra Ayu Rahadiyanti Azalia, Fawnia Azhoranezar Ramadhani Betsi Kusumaningnastiti Binar Panunggal Brotoarianto, Happy Kurnia Chairunnisa, Otty Claudia Kartika Dewi Darmono SS Deny Yudi Fitranti Devana Doanaresta Devy Sukma Sari, Devy Sukma Dewi, Arini Citra Dewi, Suci Noviya Diana Nur Afifah, Diana Nur Dwi Ratna Sari Eka Hermawati, Eka Eryn Trijayanti Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fauzia Purnamasari Febe Christianto Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Firdaus, Ozi Rahmat Fithri, Annisa Amala Handayani, Endah Nur Hartanti Sandi Wijayanti Hartanti Sandi Wijayanti Haznawati, Nur Dian Heri Nugroho Hertanto Wahyu Subagio Hertanto Wahyu Subagyo Hertanto WS Isvi Thuba Mustaghfiroh Joriandhita Ramadhan Kusumaningnastiti, Betsi Lady, Chantika Laurensia Mei Vrayanti Hutajulu Lili Nor Indah Sari Luthfiatul Khusna Marlina Rully Wahyuningrum MARTHA ARDIARIA Maulida Khurriya Rahman Mega Herdanti Febrikaharisma Merisa Inggit Widyaswari Muhammad Sulchan Niken Puruhita Ningsih, Ryta Ristantia Nisa, Ana Khoirun Nisa, Fitria Zahrotun Nisrina Hanisa Nissa, Choirun Novi Cynthia Prisma Dewi Novi Diah Pusparini Noviasti Rahma Utami Nungki Dwi Permatasari, Nungki Dwi Nur Rochmah, Nur Nurdini, Della Annisa Nurhasanah Nurhasanah Nurmasari Widyastuti Nurul Ratna Mutu Manikam Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Prayoga, Edwin Agung Putri, Nindya Marta Ghassani Putri, Tri Andianne Rachma Purwanti Rahmani, Shera Mutiara Rhory Defie Rizki, Mawarni Uli Rizkita, Maura Sania Roberta Lei Easter, Roberta Lei Rohmatul Ummah Rujiantina, Ahaddini Septian Ruth Elizabeth Violita, Ruth Elizabeth Sandy Eka Pratama Sari, Mega Lucyta Siallagan, Rini Martina Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Syafira Noor Pratiwi Tantri, Ignas Fawwaz Tri Hanni Desiana Putri Tri Indah Winarni Widitha Gustining Asmariani Wiriesta Anggraini Yuniari, Dwi Yushila Meyrina