Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Forum Ilmu Sosial

Trafficking di Pos Lintas Batas Entikong-Tebedu: Kasus di Perbatasan Indonesia dengan Malaysia Astuti, Tri Marhaeni Pudji
Forum Ilmu Sosial Vol 45, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v44i1.15546

Abstract

Maraknya perdagangan perempuan dan anak (trafficking) menjadi fenomena yang menggelisahkan. Di berbagai daerah selalu ditemukan kasus perdagangan perempuan dan anak yang berkedok pencarian pekerjaan. Banyak pihak yang terlibat dan mendukung terjadinya kasus trafficking, antara lain agen penyalur tenaga kerja, calo, dan oknum aparat baik imigrasi maupun kepolisian itu sendiri. Penanganan kasus trafficking juga sudah diintensifkan di berbagai daerah, namun selalu saja kasus makin hari makin banyak. Kerawanan kasus makin tampak nyata di daerah perbatasan antar negara, karena ini merupakan jalur pintas untuk migrasi para pencari kerja terutama pekerja perempuan dan anak yang rawan menjadi korban trafficking. Penelitian ini mengambil kasus di perbatasan Kalimantan barat (Entikong) dengan Malaysia (Tebedu). Data diambil secara kualitatif dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trafficking terjadi pada para pelintas batas terutama TKI/TKW sejak dari keberangkatan dengan pola dan sitem yang menyalahi atruran. Media untuk menanggulangi terjadinya kasus trafficking juga masih minim. Oleh karena itu penelitian ini mencoba menyusun sebuah panduan dan usulan untuk meminimalisi terjadinya kasus trafficking. Panduan berupa buku yang berisi tentang cara penanganan dan model yang diusulkan utk meminimalisi kasus trafficking ini dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan karena hanya buku singkat penuh dengan gambar sehingga mudah dipahami. Saran yang bisa direkomendasikan adalah melakukan tindak pencegahan terjadinya kasus dengan memberikan pengetahuan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar perbatasan termasuk di jalan setapak/jalan tikus, juga PJTKI . Media sosialisasi juga masih sangat minim, oleh karenanya penelitian ini berlanjut untuk menciptakan media Sosialisasi penanggulangan Trafficking di perbatasan.
ANTROPOLOGIS TENTANG TRAFFICKING TKW DI MALAYSIA: ANTARA ADA DAN TIADA Astuti, Tri Marhaeni Pudji
Forum Ilmu Sosial Vol 35, No 2 (2008): December 2008
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v35i2.1289

Abstract

Trafficking has existed since the period of kingdoms in Java, going on to the colonialism period, andto the present time. Its meaning is broadening beyond human trading into the matters related to violence,blackmailing, and forcing. Trafficking happens not only within one specific area, but has crossed theborder of countries, indicating the existence of an international net. The mushrooming of trafficking isdue to weak law and political commitment of the concerning countries. Moreover, the bilateral talk tobanish trafficking has not been maximally conducted. The actors of trafficking vary from man-powerbrokers, agents, taxi drivers, and even officers (of transmigration and police offices). Trafficking happens invarious places ranging from luxurious spots or starred-hotels to plantations and areas which accommodatea lot of migrants. The victims are usually in so unfavorable bargaining positions that they are muchdependent on those traffickers. This dependency is the impact of imbalanced gender relation. Based onsome existing cases, it is indicated that the women’s lack of power, strength, information, and educationare often misused by the traffickers to take them as their preys. That is why empowering migrant womenis very crucial. One of the ways is empowering them through their realization that this need comes fromtheir own selves, not from any force outside. Besides, there should be strong commitment from the stateto seriously implement the law against any traffickers. Cooperation between the concerning countriesare also needed, for instance by issuing common regulations to banish trafficking.Keywords: Trafficking, migrant women, receiving country, sending country, trafficker
Co-Authors Abdurohim, Siha Abdurrohman Achmad Zurohman, Achmad Adi Sutanto Ahmad Tohri Al-Hanif, Ervando Tommy Amien, Moch Anisya Rahmadani Antari Ayuning Arsi Atika Wijaya Atmadja, Hamdan Tri Awwiby Awfara Ahya Azizah, Nur Ikmah Bafadal, Robyan Cahyo Budi Utomo Cahyo Budi Utomo Dewi Liesnoor Setyowati Edi Kurniawan Edwin Mirzachaerulsyah Eko Handoyo Eko Handoyo Elly Kismini Elsha Pipit Nathalia Endra Kusumawati, Puji Sri Ersis Warmansyah Abbas Eva Banowati Fajar Fajar Fajar Fajar Fajriyati, Anissa Fatfa Permata Ambya Sari Fauzi, Malik Ridwan Fikri, Rizal Haikal Fitri Handayani Frahasini, Frahasini Fredy Hermanto, Fredy Fu?adah, Laily Fu’adah, Laily Fulia Aji Gustaman, Fulia Aji Hamdan Tri Atmaja Hamdan Tri Atmaja Hartono Hartono Husian, Fadly Irwan Irwan Isti Hidayah Jamhur, Jamhur Kuncoro Bayu Prasetyo Kusnanto, R. Angga Bagus Lusiana Tri Lestari Malarsih Malarsih Maman Rachman MARIA BINTANG Martitah Martitah Melly Agustina Permatasari Melly Agustina Permatasari Mertika, Mertika Moh Yasir Alimi Mohammad Syifauddin Muh Sholeh Muhammad Arkan Hiban Muzakki Muzakki, Muzakki Nahrul Faidin Ninuk Sholikhah Akhiroh Nugroho Trisnu Brata Nur Indah Nurlailatun Ramdani Nurul Fatimah Nuryanti Nuryanti Pramana, Andi Dwi Resqi Prambudi, Djuli Djati Prihatini, Sylvia Yunita Priyanto, Agustinus Sugeng Puji Hardati Puji Hardati PUJI LESTARI Puji Lestari PUJI LESTARI Putri, Enda Kalyana Rafika Bayu Kusumandari, Rafika Bayu Raharja, Hawwin Fitra Ratna Anggraeni Retno Ulinnuha, Retno Rini Iswari Rodiyah - Saddam Saddam, Saddam Setyaningrum, Dewi Setyoko, Didik Tri Shole, Moh Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti Sunarto Sunarto Sunoto Sunoto Suprihatiningsih, Suprihatiningsih Syahputra, Afdit Kurniawan Syahrul Syah Sinaga syakir syakir Tanggur, Femberianus Sunario Tjaturahono Budi Sanjoto Totok Rochana Triandini, Yuni Wilonoyudo, Saratri Wisnuwardana, I G W Wisnuwardana, I Gede Wayan Wulan Dwi Aryani Wuryati Wuryati, Wuryati Yuliastuti, Dyah Fatma Zaematul Mahbubah