Claim Missing Document
Check
Articles

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Kelor (Moringa oleifera L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli Wigunarti, Anggia Hesti; Pujiyanto, Sri; Suprihadi, Agung
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.353 KB)

Abstract

Moringa oleifera L. or moringa is one of the plants that can be used as a traditional herbal medicine because it has antimicrobial, anti-tumor, anti-pyretic, anti-oxidant and anti-inflammatory properties. The purpose of this study was to determine the antimicrobial activity of Moringa seed extract against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Extraction of active compounds from moringa seeds was carried out by maceration method. The maceration process with two solvents, polar solvent using 96% ethanol, and second with non-polar solvents using n-hexane. The macerate results are then evaporated in 60oC temperature over 1 hour . The test is done by diffusion to use a 6 mm paperdisk with two test of bacteria Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The concentration of extract solution to be tested are 75%, 50% and 25%. The positive control was using 0,1 mg / mL chloramphenicol and negative control using DMSO. Experimental design using a completely randomized design and analyzed using the Analysis of Variance (ANOVA) and if the data obtained showed significantly different results at the 5% test level then continued with the Duncan test to determine differences between the treatments. From the results of testing the antimicrobial activity of Moringa seed extract in 96% polar ethanol solvent showed the presence of antibacterial activity against both of the test bacteria Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The highest antibacterial activity occurs at a concentration of 75%. The diameter of the inhibitory zone of Staphylococcus aureus and Escherichia coli was 14,75 and 3,50. Non-polar n-hexane solvents showed no antibacterial activity in the two test bacteria Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Key words:Moringa oleifera L., extracts, antibacterial, S.aureus, E.coli
Isolasi dan Uji Antagonisme Bakteri Endofit Tapak Dara (Catharanthus Roseus, L.) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Oktavia, Nurrizqi; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 1 No. 1 April 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                 Tapak dara (C. roseus) merupakan tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa aktif dari tanaman tapak dara dapat diperoleh dengan mengisolasi bakteri endofit yang hidup di jaringan tubuh tanaman. Isolasi dilakukan dengan cara melakukan sterilisi permukaan tanaman tapak dara dengan alkohol 70 % selama 2 menit, natrium hipoklorit 5.25% selama 2 menit, alkohol 70% selama 1 menit dan dibilas dengan aquades steril sebanyak 4 kali. Eksplan selanjutnya diinkubasi pada suhu 37° C selama 24-48 jam. Sebanyak 9 isolat bakteri endofit berhasil diisolasi dari batang dan akar tanaman tapak dara. Isolat CC2 dan CR2 berbentuk kokus, isolat CC3 berbentuk batang, sementara itu isolat CC1, CC4, CR1, CR3, CR4, dan CR5 berbentuk rod. Kesembilan isolat yang diperoleh merupakan kelompok bakteri gram positif karena berwarna violet saat diwarnai dengan pewarna gram. Hasil uji antagonisme menujukkan bahwa E. coli hanya dapat dihambat oleh isolat CC1 dan CR1 yaitu sebesar 1,5 dan 1 mm.  Isolat CR3 memiliki zona penghambatan terbesar yaitu 3,75 mm terhadap S. aureus. Isolat CC3 menunjukkan zona penghambatan terkecil terhadap S. aureus yaitu sebesar 1 mm. Kata Kunci:         Catharanthus roseus, E. coli, endofit, S. aureus, uji antagonism
Isolasi DNA Daun Jeruk Bali Merah (Citrus maxima Merr.) dengan Modifikasi Metode Doyle and Doyle Rizko, Nurmalisa; Kusumaningrum, Hermin Pancasakti; Ferniah, Rejeki Siti; Pujiyanto, Sri; Erfianti, Tia; Mawarni, Shelina Nurunnisa; Tri Rahayu, Hesti; Khairunnisa, Dinda
Berkala Bioteknologi Vol. 3 No. 2 November 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jeruk bali merah (Citrus maximaMerr) merupakan tanaman lokal yang tersebar di wilayah Indonesia. Keunggulan tanaman tersebut adalah nutrisi yang tinggi yang terdiri dari vitamin C996,773 mg/L, riboflavin, natrium (Na), kalsium (Ca), serta senyawa metabolit lainnya yang merupakan sumber antioksidan yang baik. Dalam masa pandemi ini, kebutuhan vitamikhusunya dalam menghadapi Pandemi Covid19.Pengembangan potensivarietas unggul dari jeruk bali perlu dilakukan salah satunya dengan analisis genetik. Tahap awal analisis genetik suatu tanaman adalah isolasi DNA tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi DNA pada daun jeruk bali dengan metode Doyle & Doyle yang dimodifikasi dengan penambahan CTAB untuk mengatasi kadungan polisakarida dan senyawa polifenol yang tinggi dalam tanaman jeruk bali. Sampel DNA jeruk bali yang telah diisolasi di analisis menggunakan NanoDrop dengan absorbansi (A260/A280). Hasil pada penelitian ini, sampel DNA yang dianalisis menggunakan NanoDrop memiliki konsentrasi 220,8ng/µlserta kemurnian sebesar 1,93.Kata kunci : Jeruk bali (Citrus maxima), isolasi DNA, CTAB
Skrining Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Molekuler Berdasarkan Gen 16S rRNA Isolat Aktinomiset Asal Pulau Enggano dan Bali Nadina, Rahmah Qisti; Pujiyanto, Sri; Wijanarka, W; Fahrurrozi, Fahrurrozi
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.742 KB)

Abstract

Actinomycetes are a Gram positive bacteria who plays an important role in pharmaceutical industry because of its ability to produce an antibacterial compound. This study aims to select actynomycetes isolates that has antibacterial activity and to identify the isolates based on 16S rRNA gene squence. The  actinomycetes isolates were inoculated using ISP-2 medium and cultured in SYP (starch, yeast, peptone) media for 13 days. The cultures were extracted using etyl acetate solvent and antibacterial activity was tested against Bacillus subtilis and Escherichia coliusing agar diffusion method.Positive isolates were identified based on 16S rRNA gene sequence. The 16S rRNA gene from positive isolates was sequenced and analyzed with computerized help and was deposited at NCBI. The antibacterial activity test revealed 5 from 22 isolates had an antebacterial activity shown by the clear zone around the whatman filter paper on both tested bacteria. The identification revealed these five isolates were identified asStreptomyces mutabilis, Streptomyces sp, and Streptomyces griseorubens. This study shows these isolates from Enggano and Bali Island are potential as antibacteri producer.  Keywords : actynomycetes, antibacterial activity, 16S rRNA
Analisis Efektivitas Probiotik di Dalam Produk Kecantikan sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Aviany, Hanna Berliana; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 3 No. 2 November 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                 Probiotik merupakan suplemen makanan berupa mikrobia hidup yang memiliki efek menguntungkan bagi inang yang mengkonsumsi melalui keseimbangan mikrobia intestin. Probiotik mempunyai potensi sebagai antiinflamasi dan yang biasa digunakan dalam produk kecantikan adalah probiotik topical memiliki efek  positif  untuk  terapi  dan  pencegahan  masalah  yang  timbul  pada  kulit, seperti penuaan, jerawat, rosasea, infeksi bakteri dan jamur, psoriasis, dan dermatitis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada probiotik terhadap Staphylococcus epidermidis. Penelitian dilakukan melalui beberapa   proses   dan   tahapan   hingga   didapatkan   hasil   positif   dengan ditandainya zona bening pada cawan petri. Tahapan dan metode yang dilaksanakan  antara  lain  preparasi,  pembuatan  isolat,  pembuatan  larutan standar mcfarland dan uji aktivitas antibakteri. Hasil penelitian yang didapatkan adalah zona bening sebesar 5 mm pada kertas cakram di cawan petri I dan sebesar 3 mm dan 2 mm pada kertas cakram di cawan petri II. Namun zona bening yang diperoleh belum menunjukkan efektivitas probiotik sebagai antibakteria terhadap Stapyhlococcus epidermidis.   Kata Kunci: Probiotik, Uji Aktivitas Antibakteri, dan Staphylococcus epidermidis
Uji Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan dari Metabolit Ekstraseluler Bakteri Endofit Tumbuhan Mahang (Macaranga bancana): Antibacterial and Antioxidant Activity Test of Extracellular Metabolites of Endophytic Bacteria of Mahang Plants (Macaranga bancana) Chang, Helen; Pujiyanto, Sri; Prastya, Muhammad Eka; Primahana, Gian; Yuswan, Apriza; Retnowati, Dwi; Permatasari, Vera
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 10 No. 4 (2024): 2024
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.10.4.190-197

Abstract

The increasing pollution which promotes accumulation of free radicals and a significant number of bacterial resistances to antibiotics have prompted various efforts to search for new sources of bioactive compounds. The aim of this study was to investigate the antibacterial and antioxidant properties of bioactive compounds produced by endophyte bacteria from M. bancana. The most potential bacterial isolate was extracted its active constituents until obatined crude extract and tested using disc diffusion technique and detemined MIC and MBC values. Antioxidant properties using DPPH radicals were performed followed by GC-MS analysis of its crude extract. We obtained that MB3.1 isolate exhibited antibacterial activity against all four tested bacteria including Escherichia coli strain ATCC 8739, Pseudomonas aeruginosa strain ATCC 9027, Staphylococcus aureus strain ATCC 25923, and Bacillus subtilis strain ATCC 6633. The best MIC values of this extract were shown against B. subtilis with an MIC value of 39.06 μg/ml. Further, MB3.1 extract showed a moderate antioxidant activity with an IC50 value of 248.19 μg/ml. GC-MS analysis of MB3.1 extract revealed 10 dominant compounds, including phenylethyl alcohol, benzeneethanol, 4-hydroxy, and tryptophol, which might be responsible for the antibacterial and antioxidant properties.
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Batang Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) terhadap Candida albicans secara In Vitro Dewanti, Ardelia; Suprihadi, Agung; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandidiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Pengobatan menggunakan kelompok obat antifungi komersial dapat menimbulkan efek samping. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pencarian senyawa antifungi, seperti flavonoid dan fenol yang banyak terkandung pada tanaman Tinospora crispa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak batang brotowali terhadap Candida albicans. Ekstrak diperoleh melalui proses maserasi menggunakan pelarut etanol dan etil asetat. Ekstrak dilarutkan dengan DMSO, dan dibuat larutan induk untuk memperoleh konsentrasi yang dibutuhkan. Aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram. Kontrol positif digunakan ketokonazol 50.000 ppm, sedangkan kontrol negatif digunakan DMSO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat batang brotowali mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 40, 60, 80, dan 100%. Konsentrasi 20% dari ekstrak etil asetat batang brotowali tidak mampu menghambat Candida albicans. Ekstrak etanol batang brotowali pada kosentrasi 20, 30, 40 dan 50% tidak mampu menghambat Candida albicans. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara tiap perlakuan konsentrasi ekstrak etil asetat batang brotowali terhadap zona bening yang terbentuk (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa ektrak etil asetat batang brotowali memiliki efek antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan konsentrasi minimal 40%. 
POTENSI RIZOBAKTERI PEMBENTUK ENDOSPORA DARI TANAMAN PADI SEBAGAI BIOKONTROL FITOPATOGEN Xanthomonas oryzae Sumarno, Maerani; Budiharjo, Anto; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Xanthomonas oryzae adalah fitopatogen penyebab hawar daun bakteri yang mengakibatkan penurunan hasil pertanian rata-rata mencapai 20-70 % di wilayah Asia. Gejala hawar daun bakteri ditandai dengan terbentuknya garis pada helaian daun yang berubah menjadi kuning, kemudian putih hingga menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati. Rizobakteri pembentuk endospora merupakan mikroba tanah yang berpotensi sebagai biokontrol dalam menghambat pertumbuhan fitopatogen. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya isolat rizobakteri pembentuk endospora dari tanaman padi sebagai biokontrol terhadap fitopatogen X. oryzae. Metode yang digunakan meliputi, isolasi, uji aktivitas antibakteri, identifikasi secara molekuler, dan karakterisasi secara biokimia. Rizobakteri pembentuk endospora yang diperoleh dari hasil isolasi tanaman padi sebanyak dua puluh isolat. Isolat P-10 merupakan isolat yang mempunyai daya hambat terbesar terhadap X. oryzae dengan zona hambat sebesar 18,89 mm. Hasil identifikasi molekuler menggunakan gen 16S rRNA menunjukkan isolat P-10 memiliki homologi 98% dengan Bacillus pumilus. Karakterisasi biokimia menunjukkan isolat P-10 berbentuk batang dengan letak endospora di tengah, gram positif, positif menghasilkan katalase, bersifat motil, negatif dalam menghidrolisis pati, tidak membentuk gas pada glukosa, karakteristik tersebut sesuai dengan karakter B. pumilus.
Kemampuan Isolat Fungi Endofit Tanaman Nilam (Pogostemon cablin) sebagai Penghasil Antimikroba terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Pratama, Novi Alvita; Kusdiyantini, Endang; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin) merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antimikroba karena dapat menghasilkan minyak atsiri. Nilam juga dapat digunakan sebagai sumber isolat fungi endofit yang dapat dikembangkan sebagai alternatif penghasil senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi isolat fungi endofit tanaman nilam yang berpotensi sebagai antimikroba serta mengetahui aktivitas antimikroba supernatan dan ekstrak fungi endofit tanaman nilam terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengujian aktivitas antimikroba dari supernatan dan ekstrak fungi endofit (konsentrasi 10 µg/disk, 30 µg/disk, dan 50 µg/disk) dilakukan pada isolat E1, E2 dan E3 terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dan uji lanjut Tukey. Sebanyak 3 isolat terbaik dipilih dari 14 isolat yaitu isolat E1, E2, dan E3. Hasil uji aktivitas antimikroba dari supernatan menunjukkan bahwa supernatan E2 memberikan diameter zona hambat paling besar terhadap E.coli (20.7 mm) dan S. aureus (19 mm) dibandingkan dengan supernatan E1 dan E3. Hasil uji aktivitas antimikroba dari ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak E2 memberikan diameter zona hambat paling besar terhadap E.coli (18.5 mm) dan S. aureus (25.1 mm). Hasil uji Anova menunjukkan bahwa masing- masing supernatan terdapat pengaruh yang berbeda signifikan (p<0,05) dan masing-masing konsentrasi ekstrak pada isolat E1 dan Isolat E2 memiliki pengaruh yang berbeda signifikan (p<0,05) sedangkan ekstrak isolat E3 tidak memiliki pengaruh yang berbeda signifikan terhadap pertumbuhan bakteri E.coli dan S. aureus.
Pertumbuhan dan Potensi Gamma-Aminobutyric Acid (GABA) Isolat Bakteri Asam Laktat Hasil Isolasi Pangan Fermentasi Berbasis Ikan Cakalang (INASUA) dari Maluku Putri, Adde Lolita Octavia; Kusdiyantini, Endang; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GABA merupakan asam amino non-protein yang didistribusikan secara luas pada tanaman, hewan dan mikroorganisme. GABA dapat meningkatkan konsentrasi plasma, hormon pertumbuhan dan sintesis protein di dalam otak. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa BAL dapat mengurangi kondisi patologis akibat stres oksidatif, yang mengindikasikan bahwa BAL memiliki aktivitas antioksidan. Salah satu metabolit yang dihasilkan BAL adalah GABA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan produksi Gamma–Aminobutyric Acid (GABA) dan pertumbuhan isolat INS-A2 dan INS- A4 hasil isolasi dari inasua . Pertumbuhan bakteri dilakukan selama 60 jam 370C. Produksi GABA dapat diketahui secara kualitatif dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan lempeng KLT alumunium (Silica gel F254, Merck, Mumbai India). Inokulum BAL dibuat dengan 2 perlakuan yaitu dengan penambahan MSG 2% dan tanpa MSG dalam MRSB disentrifugasi pada kecepatan 6.000 rpm selama 20 menit pada suhu 4oC, supernatan dispotkan atau diteteskan pada lempeng KLT. KLT dilakukan menggunakan larutan pengembang (eluen) yang terdiri dari campuran n- butanol:asam asetat:akuades dengan perbandingan 5:3:2. Senyawa GABA yang dihasilkan oleh isolat BAL dapat dilihat dari nilai Retention factor (Rf) yang sama dengan standar GABA yang digunakan yaitu Rf isolat INS-A2 dan INS-A4 = 0,62, Rf MSG = 0,23 sedangkan standar GABA (Pregabalin) 0,62. Konsentrasi GABA tertinggi dimiliki oleh isolat INS-A2 sebesar 20,005 mg/ml.
Co-Authors Achirul Nditasari Agung Suprihadi Agung Suprihadi Ahmad Qi Sahlan Anang S. Achmadi Anggraeni, Via Annisa Widyasari Anto Budiharjo Aqlina, Maulida Ari Wibawa Budi Santosa Arina Tri Lunggani Ariyani, Mei Dwi Aviany, Hanna Berliana Bambang Sri Waluyo Budi Raharjo Budi Raharjo Bunga Fajriani Chang, Helen Choirunnisaa, Nadia Maharani Jasmine Debby Widiyanti Dewanti, Ardelia Dewi, Tirta Kumala Dewi, Yulita Wiwik Irana Diani Ajeng Prahesti Dinda Khairunnisa, Dinda Dwi Retnowati Elawati, Nunung Eni Elawati, Nunung Eni Endang Kusdiyantini Endang Kusdiyantini Erfianti, Tia Fahrurrozi Fahrurrozi Fathmah, Ema Nuzula Fathmah, Ema Nuzulah Fatin, Nuhaul Fitri Ulfana Risky Fitria Fitria Gabriela Christy Sabbathini Genoveva Preta Angelika Ghaida Afra Akhsani Halwiyah, Nurul Hapzi Ali Hermin Pancasakti Kusumaningrum Hery Widijanto Hessy Novita Jepri Agung Priyanto, Jepri Agung Larasati, Dinar Rahmi Luthfian Nur Afifi M Muslikha Maerani Sumarno Mamik Setyowati Maulida Aglinia Mawarni, Shelina Nurunnisa MG Isworo Rukmi Moi, Maria Yasinta Mulyani, Nies S Nadina, Rahmah Qisti Nafisah, Hidayatun Nandina, Rahmah Qisti Nanik Rahmani NANIK RAHMANI Novi Alvita Pratama Noviasih, Ria Frasida Nunung Eni Elawati Nunung Eni Elawati Nurul Inayah Oktavia, Anik Oktavia, Nurrizqi Permatasari, Vera Pramita Dian Pramitasari Prastya, Muhammad Eka Pratama, Novi Alvita Primahana, Gian Putra, Mohammad Affan Dwica Putri Ramadhani Putri, Adde Lolita Octavia R. Rahardian Rahmah, Chairunnisaa Jabal Rahmandanni, Yunnia Rahmasari, Dianti Rahmasari, Dianti Rahmawati Dewi RATIH DEWI HASTUTI Rejeki Siti Ferniah Resdiani, Merysa Ridho Mathori Ikhwan Rifka A. N. Safitri Ristia Rachmatunnisa Riza Laksita Devi Mutiaratri Rizko, Nurmalisa Roseliana Fitri Roslenawati Roslenawati RS Ferniah Sari, Suli Arum Sarsa A. Nisa Setiawan, Ruby Sigit Hananto Siti Nur Jannah Siti Nur Jannah Sri Rahayu Tri Astuti Sugiyono Saputra Sumarno, Maerani Sunarno s Sunarno Sunarno Sunarno Sunarno Suprihadi Supriyadi Supriyadi Susiana Purwantisari T. A. Lestari Taufiq P. Nugraha Tri Rahayu, Hesti Tsania Dyna Falasifa Utami, Linda Ayu w wijanarka Wahyu Aji Mahardhika Wandita, Ryan Hilda Wigunarti, Anggia Hesti Wijanarka Wijanarka Wijanarka, W Wijarnaka, Wijarnaka Yopi Yopi YOPI YOPI Yudi Yunanto Yuswan, Apriza